Konten EdukasiDalam dunia bisnis digital, konten adalah ujung tombak komunikasi dengan pelanggan. Setiap jenis konten memiliki fungsinya masing-masing, dan memahaminya adalah kunci untuk membangun strategi yang efektif. Sering kali, konten edukasi, inspirasi, dan promosi disatukan begitu saja.

Padahal, jika dikemas dengan tepat, ketiganya bisa mendatangkan dampak besar terhadap perkembangan usahamu. Supaya tidak salah arah, yuk kita bedah satu per satu, mulai dari konten edukasi hingga promosi!

1. Mengupas Tuntas Konten Edukasi

Konten edukasi adalah pondasi dari strategi konten yang kuat. Tujuannya bukan untuk jualan langsung, melainkan untuk memberi pemahaman dan solusi kepada audiens.

  • Tujuan Utama: Fokus utama konten edukasi adalah membantu pelanggan memahami sesuatu—baik soal produk, industri, maupun isu yang relevan. Tujuannya adalah menciptakan hubungan yang kuat berbasis pengetahuan. Pelanggan merasa dihargai karena diberi informasi, bukan hanya ditawari produk.
  • Bentuk dan Format: Jenis konten ini paling cocok ditampilkan dalam format yang memungkinkan penyampaian informasi detail. Contohnya seperti artikel blog, video tutorial, infografis, e-book, hingga sesi webinar.
  • Gaya Bahasa: Gunakan bahasa yang akrab tapi tetap sopan. Gaya bahasanya harus hangat dan mudah dimengerti, hindari istilah teknis yang rumit. Tujuannya agar siapa pun bisa menyerap ilmunya dengan nyaman.

Misalnya, daripada menulis, “Indeks glikemik pada makanan karbohidrat sederhana bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara signifikan,” lebih baik tulis, “Makanan manis bisa bikin gula darah naik cepat. Yuk, kenali indeks glikemik supaya bisa pilih yang aman.”

  • Dampak dan Manfaat: Konten edukasi bisa menciptakan pelanggan yang loyal dan sangat disukai oleh mesin pencari seperti Google. Artikel yang membahas "cara", "tips", atau "penjelasan" cenderung muncul di halaman atas karena dianggap paling membantu pengguna. Ketika seseorang merasa terbantu oleh konten, mereka akan percaya pada brand-mu dan lebih mungkin membeli di kemudian hari.

Contoh Praktis

  • Sebuah brand skincare membuat postingan tentang cara membaca komposisi bahan aktif pada produk kecantikan.
  • Usaha makanan sehat membuat video tutorial tentang cara mudah memilih camilan rendah gula di supermarket.
  • Sebuah blog bisnis UMKM rutin membagikan tips praktis tentang cara mengelola keuangan usaha.

Baca Juga: 7 Cara Manfaatkan Konten Trending buat Bawa UMKM Masuk FYP

2. Menyentuh Hati dengan Konten Inspirasi

Setelah membangun pondasi pengetahuan, konten inspirasi ada untuk menyentuh sisi emosional audiens dan membuat mereka merasa terhubung dengan brand kamu.

  • Tujuan Utama: Konten ini bertujuan membangkitkan semangat, motivasi, dan emosi positif. Tujuannya adalah menciptakan koneksi emosional yang mendalam, membuat audiens tidak hanya melihat, tapi juga ikut merasakan.
  • Bentuk dan Format: Format yang paling efektif untuk konten inspirasi adalah yang visual dan mudah dibagikan, seperti video pendek (Reels), carousel Instagram, kutipan dalam bentuk gambar, atau cuplikan podcast yang menyentuh.
  • Gaya Bahasa: Nada yang digunakan lebih emosional dan personal. Sering kali dibuka dengan pertanyaan reflektif seperti, “Pernah merasa ingin menyerah dalam usaha?” lalu dilanjutkan dengan cerita penuh harapan. Bahasa yang digunakan tidak harus sempurna secara teknis, tapi wajib menyentuh hati.
  • Dampak dan Manfaat: Konten inspirasi biasanya mendapatkan interaksi (engagement) yang sangat tinggi di media sosial. Karena sifatnya menyentuh emosi, audiens lebih suka membagikan, menyukai, atau mengomentarinya. Ini sangat penting untuk meningkatkan jangkauan organik brand kamu.

Contoh Praktis:

  • Seorang pengusaha lokal membagikan kisahnya membangun usaha dari nol hingga bisa merekrut karyawan pertamanya.
  • Sebuah brand membagikan cerita sukses dari pelanggan yang hidupnya berubah setelah menggunakan produk atau layanannya.
  • Membuat postingan kutipan motivasi yang relevan dengan perjuangan wirausaha di awal pekan.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

3. Mendorong Aksi dengan Konten Promosi

Konten promosi adalah tahap akhir yang bertujuan mengarahkan audiens untuk melakukan aksi nyata, yaitu pembelian. Inilah konten yang paling "berjualan".

  • Tujuan Utama: Konten promosi berorientasi pada aksi. Isinya fokus pada penawaran—baik diskon, peluncuran produk baru, bundling harga, atau menampilkan testimoni pengguna untuk meyakinkan calon pembeli.
  • Bentuk dan Format: Karena tujuannya untuk menarik perhatian cepat, formatnya harus visual, ringkas, dan kuat. Contohnya seperti banner atau poster digital, iklan berbayar (ads), atau landing page dengan Call to Action (CTA) yang sangat jelas.
  • Gaya Bahasa: Kalimat yang digunakan harus pendek, lugas, persuasif, dan menciptakan urgensi. Contohnya: “Diskon 25% Hanya Hari Ini!” atau “Cek Koleksi Baru Kami Sebelum Kehabisan!”.
  • Dampak dan Manfaat: Tidak bisa dimungkiri, konten promosi adalah pendorong utama transaksi dan pendapatan. Namun, dampaknya cenderung jangka pendek. Penggunaannya harus tepat dan tidak berlebihan agar audiens tidak merasa jenuh dan terganggu dengan iklan.

Contoh Praktis:

  • Memposting foto produk dengan label diskon 30% dan tombol “Beli Sekarang”.
  • Membuat countdown untuk peluncuran produk baru di Instagram Stories.
  • Menjalankan iklan di media sosial yang menargetkan audiens spesifik dengan penawaran khusus.

Baca Juga: 8 Cara Membuat Kalender Konten UMKM agar Konsisten dan Tepat Sasaran


Jadi, Mana yang Paling Penting?

Ketiganya sama pentingnya, namun jika harus memilih sebuah pondasi, maka konten edukasi adalah jawabannya. Ia membangun loyalitas, meningkatkan kepercayaan, dan memperkuat citra positif usahamu dalam jangka panjang.

Konten inspirasi berfungsi untuk menambah kedekatan emosional, sementara konten promosi mendorong aksi. Ketiganya tidak saling menyaingi, justru saling melengkapi. Untuk hasil terbaik, terapkan aturan 70-20-10:

  • 70% Konten Edukasi: Fokus membangun kepercayaan dan memberikan nilai.
  • 20% Konten Inspirasi: Jaga koneksi emosional dengan audiens.
  • 10% Konten Promosi: Gunakan secara selektif untuk mendorong penjualan pada waktu yang tepat.

Jadi, mulai sekarang, susun strategi kontenmu dengan lebih detail. Utamakan konten edukasi, berikan sentuhan inspirasi secara berkala, dan siapkan promosi yang menarik di waktu yang pas. Karena pelanggan yang cerdas, tidak hanya butuh harga, tapi juga butuh pengetahuan. Selamat mencoba!

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.