Tips Menabung Dana Pendidikan Anak – Kabar tentang kenaikan UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang menghebohkan publik belum lama ini semakin menyadarkan para orang tua akan makin mahalnya biaya pendidikan. Hal ini tentu menjadi salah satu tantangan finansial yang harus dihadapi oleh setiap orang tua, termasuk yang berprofesi sebagai pelaku UMKM di Indonesia.

Nah, bicara tentang orang tua yang bekerja sebagai pelaku UMKM ini sangat menarik. Pasalnya, penghasilan yang diperoleh setiap bulan tidak bisa ditentukan secara pasti jumlahnya. Berbeda dengan karyawan yang mendapatkan gaji tetap dengan nominal yang jelas setiap bulannya. Lantas, bagaimana para pelaku UMKM ini mempersiapkan dana untuk pendidikan anaknya di masa depan menyongsong generasi emas 2045? Yuk, terapkan tips menabung dana pendidikan anak yang efektif bagi UMKM berikut ini!

1. Estimasi Biaya Pendidikan dan Susun Anggaran

Setiap orang tua apapun profesinya pasti menginginkan buah hatinya bisa menempuh pendidikan hingga ke jenjang paling tinggi, termasuk kita sebagai pelaku UMKM. Namun kita sadar bahwa biaya pendidikan semakin mahal dari tahun ke tahun. Sementara penghasilan yang kita peroleh sebagai pelaku UMKM fluktuatif dan tidak pasti. Sebab itu, kita harus mengestimasi biaya pendidikan yang dibutuhkan dan menyusun anggaran.

Carilah informasi biaya pendidikan di sekolah-sekolah tersebut. Dengan begitu, kita bisa mengestimasi biaya pendidikan yang dibutuhkan ketika anak siap menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Tips menabung dana pendidikan anak ini bersifat krusial.

Jangan lupa untuk memperhitungkan inflasi, karena terjadinya faktor ini tidak bisa dihindari setiap tahunnya. Berdasarkan data BPS sebagaimana dikutip dari Bareksa, inflasi biaya pendidikan pada tahun 2023 mencapai 2,75 hingga 3,81%.

Baca Juga: Ibu Ingin Berpenghasilan? Ini 8 Cara Memulai Usaha untuk Ibu Rumah Tangga

Contoh, saat ini anak Sahabat Wirausaha berusia 2 tahun, dan akan masuk SD 5 tahun lagi. Jika kita asumsikan biaya pendidikan di sekolah tujuan sebesar Rp8.000.000, dengan tingkat inflasi sebesar 4%, maka estimasi biaya pendidikan 5 tahun ke depan dapat dihitung seperti berikut.

Biaya Pendidikan Anak        = Biaya Masuk Sekolah Tujuan Saat Ini + (Rentang Waktu Anak Masuk

   Sekolah x Inflasi)

                        = Rp8.000.000 + {5 x (4% x Rp8.000.000)}

                        = Rp9.600.000

Dengan cara yang sama, kita bisa mengestimasi biaya pendidikan anak hingga masuk perguruan tinggi kelak.

Setelah mengetahui estimasinya, kita harus menyusun anggaran atau rencana keuangan untuk menentukan nominal uang yang harus disisihkan untuk tabungan pendidikan anak setiap bulannya. Misalnya, 20% dari penghasilan dialokasikan untuk tabungan dana pendidikan anak.

2. Mulai Menabung Sejak Dini

Langkah kedua dalam tips menabung dana pendidikan anak adalah membiasakan menabung sejak awal. Hal ini akan membantu kita dalam menyusun rencana keuangan dengan lebih mudah. Kita bisa menyisihkan pendapatan setiap bulan, tanpa harus mengorbankan kebutuhan lain yang tidak kalah penting untuk dipenuhi.

Konkritnya, jika kita menabung dana pendidikan anak lebih awal, persentase pendapatan yang disisihkan misalnya 20% setiap bulan, maka tidak akan mengganggu dana lain yang sedianya digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Sebaliknya, bila kita menabung dana pendidikan dalam waktu mepet, maka alokasi dana yang harus disisihkan tentu akan lebih besar, bisa lebih dari 20%. Nah, hal ini bisa jadi mengganggu dana yang disiapkan untuk kebutuhan lainnya.

3. Membuka Rekening Khusus untuk Pendidikan

Tips menabung untuk anak sekolah selanjutnya adalah membuat rekening yang khusus untuk biaya pendidikan. Pasalnya, kegiatan menabung ini butuh konsistensi dan kedisiplinan yang tinggi. Artinya kita harus bisa mengendalikan diri untuk tidak menggunakan dana tersebut guna membiayai kebutuhan atau keperluan lain. Membuka rekening khusus untuk tabungan pendidikan dapat mengontrol pengeluaran kita.

Saat ini, banyak bank yang menawarkan produk tabungan pendidikan, yang memang dirancang untuk membantu orang tua menyiapkan dana pendidikan dalam jangka panjang. Kita bisa memilih produk tabungan pendidikan yang syarat dan ketentuannya mudah dipenuhi dan pastinya menguntungkan, serta tidak memberatkan.

Tabungan pendidikan umumnya memiliki syarat khusus yang membedakannya dengan jenis tabungan biasa. Misalnya terkait penarikan dana, di mana tabungan pendidikan hanya bisa ditarik ketika sudah jatuh tempo waktu yang disepakati, biasanya minimal tenor 3 tahun dan maksimal 20 tahun. Penarikan dana sebelum jatuh tempo akan dikenakan pinalti minimal 2%.

Selain jenis tabungan khusus pendidikan, kita juga bisa menggunakan deposito. Syarat dan ketentuannya hampir mirip dengan tabungan pendidikan, di mana penarikan dana dilakukan jika sudah jatuh tempo. Hanya saja, bunga deposito umumnya lebih tinggi ketimbang bunga tabungan pendidikan.  

Baca Juga: 10 Tips Menabung Beli Rumah untuk UMKM, Berikut Cara Paling Efektif!

4. Manfaatkan Instrumen Investasi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Selain tabungan pendidikan dan deposito berjangka, kita juga bisa berinvestasi dengan memanfaatkan instrumen yang ada. Dibandingkan dengan tabungan pendidikan dan deposito berjangka, investasi cenderung menawarkan hasil yang jauh lebih tinggi.

Nilai uang yang disimpan dalam tabungan pendidikan atau deposito berjangka bisa jadi tergerus oleh inflasi yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Berbeda dengan investasi, di mana inflasi tidak akan menggerus nilai uang, tetapi justru berdampak pada hasil investasi yang lebih tinggi seiring dengan perkembangan pasar.

Apa saja instrumen investasi yang bisa digunakan sebagai tips menabung dana pendidikan anak? Beberapa diantaranya sebagai berikut.

  • Saham. Jika menabung dana pendidikan bertujuan jangka panjang, maka jenis investasi saham bisa dipilih. Namun perlu diingat bahwa investasi saham tidaklah mudah. Selain membutuhkan kemampuan yang memadai untuk melihat dan memprediksi perkembangan pasar, tingkat risikonya juga tinggi meski hasil yang diperoleh pun tinggi (high risk high revenue). Sahabat Wirausaha yang tertarik dengan jenis investasi ini, harus pintar-pintar memilih emiten yang kinerjanya bagus dan profitable, agar investasi yang dilakukan benar-benar menguntungkan.  
  • Emas. Sebagai salah satu instrumen investasi, emas cukup banyak diminati. Sebab, nilai emas cenderung lebih stabil dibandingkan dengan nilai mata uang. Oleh karenanya, banyak orang tua yang memilih untuk menabung emas sebagai tabungan dana pendidikan anak di masa mendatang. Apabila Sahabat Wirausaha tertarik untuk menabung emas, maka sebaiknya lebih memilih logam mulia batangan daripada emas dalam perhiasan. Sebab, ketika dijual kembali emas perhiasan akan dikenakan potongan, sedangkan logam mulia tidak.
  • Pear to Pear (P2P) Lending. Jenis investasi ini dilakukan dengan menempatkan dana sebagai modal pada suatu bisnis. Meski Sahabat Wirausaha adalah pelaku UMKM, namun bisa saja menempatkan modal pada bisnis lain yang dinilai lebih prospek. Tujuannya tentu untuk mendapatkan keuntungan atau bagi hasil sehingga bisa menambah simpanan dana pendidikan anak. Sahabat Wirausaha bisa mendaftar sebagai investor di aplikasi P2P Lending yang terpercaya dan sudah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

5. Sisihkan Dana, Bukan Sisakan

Tips menabung dana pendidikan anak selanjutnya adalah memantapkan prinsip kita untuk menyisihkan dana secara rutin. Jadikan tabungan dana pendidikan ini sebagai prioritas ‘pengeluaran’, sehingga kita harus menyisihkan sebagian dari pendapatan setiap bulannya, bukan menunggu adanya sisa dari pendapatan.

Misalnya kita memperoleh penghasilan dari bisnis sebesar Rp 10 juta. Porsi untuk tabungan pendidikan sebesar 20%, sehingga kita langsung sisihkan dana sebesar Rp 2 juta. Bulan berikutnya mendapatkan penghasilan Rp 15 juta, sehingga dana yang disisihkan untuk tabungan pendidikan sebesar Rp 3 juta. Demikian seterusnya.

Intinya dana untuk tabungan pendidikan ini kita sisihkan dari pendapatan di awal bulan, bukan di akhir bulan menunggu dana tersisa setelah digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Sebab, jika kita menabung menunggu uang tersisa, maka target dana pendidikan yang telah diestimasi akan sulit untuk dicapai.

Baca Juga: Tips Sukses Meneruskan Bisnis Keluarga, Menaklukkan Tantangan Agar Bisnis Berumur Panjang

6. Menyiapkan Asuransi Pendidikan

Tips menabung dana pendidikan anak yang terakhir adalah mendaftar ke asuransi yang terpercaya, Selain membuka rekening khusus tabungan pendidikan dan investasi. Produk asuransi pendidikan menyediakan perlindungan mencakup asuransi jiwa dan kesehatan. Artinya, apabila orang tua mengalami sakit atau bahkan meninggal dunia, maka biaya pendidikan anak akan ditanggung oleh perusahaan penyelenggara asuransi.

Meski tampak menguntungkan dibandingkan tabungan pendidikan biasa, namun kita harus cermat sebelum memilih menggunakan asuransi pendidikan. Pelajari dan pahami dengan benar syarat dan ketentuannya, termasuk nilai premi, jangka waktu, pencairan, dan lain sebagainya. Jangan sampai pilihan pada asuransi pendidikan, justru merusak rencana keuangan yang dipersiapkan untuk dana pendidikan anak di masa mendatang.

***

Tujuan menabung dana pendidikan anak akan lebih mudah dicapai, apabila Sahabat Wirausaha memiliki perencanaan yang matang, mampu memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, mengelola cash flow dengan baik, berani berinvestasi, dan mengembangkan bisnis. Semoga tips menabung dana pendidikan anak di atas bisa bermanfaat, ya!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi:

  1. OCBC NISP. 2023.
  2. Bisnis.com. 2023.
  3. Kompas.com. 2023.
  4. Time.com. 2024.
  5. Bareksa.com. 2023.