Umben Indonesia, Belajar dari Kompetitor – Apakah Sahabat Wirausaha berencana untuk memulai usaha? Tapi masih bingung harus memulainya dari mana? Mungkin Sahabat bisa memulainya dari hal-hal terdekat yang bisa dilakukan. Seperti yang dilakukan oleh Siti Khumaira Aisyah yang merintis usaha Umben Indonesia

Dirinya justru memulai usahanya berawal dari ketidaksengajaan. Meski begitu, tidak ada yang menyangka bahwa sekarang ini usahanya, Umben Indonesia, sudah berjalan 9 tahun. Seperti apa cerita lengkapnya, mari simak artikel berikut.


Orang Terdekat Jadi Target Market Utama

Sebelumnya, Siti Khumaira Aisyah merupakan seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Pada saat itu, tidak pernah terbesit sedikitpun dalam benaknya untuk menjadi seorang pengusaha. Hingga pada tahun 2013, Khumaira dan suaminya iseng membuat kue untuk persiapan lebaran. “Pada saat itu, kue yang dibuat adalah cheese stick

Namun, karena kue yang dihasilkan cukup banyak, akhirnya sebagian dibawa ke kantor untuk dibagikan ke teman-teman,” kenang Khumaira. Namun, siapa sangka ternyata kue buatannya banyak disukai oleh teman-temannya.

Baca Juga: Inovasi Bisnis - Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Sebagian besar teman-teman yang sudah mencoba kuenya menyarankan untuk menjualnya. Meskipun sempat ragu, akhirnya Khumaira memberanikan diri untuk menjualnya dengan sistem pre-order. Ia hanya membuat kue sesuai dengan pesanan yang masuk. Awalnya, pesanan berasal dari lingkungan teman-teman kantor. Hingga akhirnya menyebar luas ke beberapa daerah Jabodetabek.

Khumaira pun tidak menyangka jika usahanya yang berawal dari ketidaksengajaan bisa bertahan sampai saat ini. Dari awal menjalankan usaha, Khumaira sudah mendapatkan sambutan hangat dari para customer. Bahkan, ia mengaku jika modal usahanya bisa BEP (Break Even Point) di bulan pertama berjualan.


Kendala Pada Saat Mendaftarkan Merek Dagang di Dirjen HAKI

Saat awal memulai usaha, Khumaira menamakan usahanya dengan sebutan Khumaira’s House. Alasannya sederhana, yaitu karena produk-produk yang dihasilkan diproduksi dari rumah. Selain itu, agar produk tersebut lebih terkesan homemade dan diterima di masyarakat.

Kemudian pada tahun 2019, Khumaira mengganti nama usahanya menjadi Khumaira’s Kitchen. Khumaira memutuskan untuk lebih fokus pada produk makanan khususnya cemilan. Oleh karenanya, Namanya pun diganti menjadi Khumaira’s Kitchen.

Di tahun 2021, Khumaira memutuskan mendaftarkan usahanya dengan nama Khumaira’s Kitchen di Dirjen HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Namun, pada saat pendaftaran, nama tersebut tertolak. Alasannya karena nama tersebut sudah didaftarkan oleh pihak lain.

Menurut aturan di Dirjen HAKI, tidak boleh ada nama merek atau usaha yang sama dalam kategori usaha yang sama yang didaftarkan di HAKI. Kesamaan tersebut meliputi sisi penulisan maupun pelafalan. Jika ada yang mendaftarkan nama yang sama maka, salah satunya akan tertolak. Pihak yang tertolak merupakan yang terakhir mendaftarkannya.

Biasanya, jangka waktu perlindungannya sekitar 10 tahun, terhitung sejak penerimaan pendaftaran. Jika, waktu perlindungan berakhir dan tidak diperpanjang oleh pihak yang sebelumnya mendaftarkan, maka nama tersebut bisa digunakan oleh pihak lain. Oleh karena itu, mau tidak mau, Khumaira terpaksa memilih nama usaha lain untuk bisa didaftarkan di HAKI.

Nama pengganti pun jatuh pada pilihan Umben Indonesia. Umben berasal dari kata Uma dan Beni. Dimana kedua nama tersebut diambil dari nama Khumaira dan Beni, suaminya. Produk yang dihasilkan pun lebih fokus pada makanan ringan.


Konsisten Berinovasi dengan Melakukan Riset Kompetitor

Seiring berjalannya waktu, Khumaira bertekad untuk lebih serius terhadap usahanya. Ia dan suaminya mulai melakukan inovasi produk. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan mengamati para kompetitornya yang berjualan produk serupa. Ia melakukan riset dengan membeli beberapa produk kompetitor sebagai bahan pertimbangan.

Biasanya, Khumaira akan membeli produk kompetitor yang sudah terkenal sebagai benchmark produk unggulan di kategori yang sama. Setelah itu, ia akan mencatat keunggulan apa saja yang dimiliki oleh kompetitor. Dari sana, kemudian Khumaira akan mengembangkannya menjadi inovasi pada produk Umben Indonesia dan menjadi value proposition tersendiri pada produknya.

Salah satu inovasi yang dilakukan adalah pada produk cheese stick. Beberapa kompetitor masih mengandalkan MSG sebagai sumber cita rasa gurihnya. Namun, ia memutuskan untuk tidak sama sekali menambahkan bahan penyedap tambahan maupun bahan pengawet lainnya. Ia mengandalkan rasa gurih dari campuran keju ke dalam adonan. Sehingga, cita rasanya memiliki keunikan tersendiri dibanding kompetitor.

Baca Juga: Bangun Loyalitas Pelanggan Lewat Games? Mengenal Gamification Marketing, Trik Marketing Jitu Untuk Menarik Pelanggan

Jika dilihat dari tampilan, produk cheese stick dari Umben Indonesia terlihat lebih menarik. Tampilan luarnya terlihat seperti pastry yang memiliki beberapa lapisan. Sedangkan, untuk tampilan kemasannya lebih estetik dan menarik. Tak heran jika dari tampilannya mengundang rasa penasaran orang yang baru pertama kali melihat produk tersebut dan membelinya.

Sejauh ini, Umben Indonesia sudah berhasil mengembangkan produknya menjadi beberapa jenis dan varian rasa. Adapun merek dagang yang dimiliki oleh Umben Indonesia ada 3, yaitu:

  1. Brand Maciis. Merek ini fokus pada produk-produk snack cheese stick dalam berbagai macam rasa. Varian yang dimiliki adalah original, kale cheese, dan beet cheese. Sedangkan, ukurannya pun beragam. Mulai dari kemasan pouch, toples kecil maupun toples besar.
  2. Brand Baskuit. Merek ini fokus pada produk cookies. Adapun variannya ada 7 macam dengan berbagai ukuran kemasan, yaitu: triple choco, parmesan sago, cheese kress, garlic cheese, almond greentea, nutella almond, dan choco almond.
  3. Brand Muxsa. Merek ini fokus pada produk kue-kue basah seperti kue bolu, cake, dan produk sejenis yang hanya bertahan sekitar seminggu di suhu ruang.

Mulai Serius Pemasaran dengan Digital Marketing

Pada tahun 2016, Khumaira mulai memakai Instagram khusus usaha untuk memasarkan produknya. “Pada saat itu, saya belum mengenal e-commerce, jadi pemasaran fokus di media sosial.” Ungkap Khumaira. Sejak saat itu, produknya mulai dikenal lebih luas oleh orang banyak. Selain menggunakan Instagram, ia juga memanfaatkan WhatsApp bisnis untuk membalas pesan dari pelanggan.

Saat ini, pengiriman produk Umben Indonesia sudah ke seluruh Indonesia. Pemasaran dilakukan melalui sosial media dan beberapa platform e-commerce. Bahkan, produknya juga berhasil dikirim ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia melalui Shopee, salah satu platform e-commerce yang ada.


Kerjasama dengan Supplier Bahan Baku Mempermudah Proses Produksi

  Saat ini kapasitas produksi Umben Indonesia sudah mencapai 3.000 toples per bulan. Namun, terkadang ketersediaan bahan baku bisa menghambat kelancaran proses produksi. Oleh karenanya, Umben Indonesia memutuskan untuk melakukan kerjasama dengan beberapa supplier. Salah satu supplier bahan baku tetapnya adalah supplier keju edam.

Umben Indonesia memutuskan untuk memilih bahan baku secara terpusat. Kelebihannya adalah pada jaminan kualitas dan kepastian ketersediaan bahan baku. Bahkan, Umben Indonesia bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari harga pasar karena pembelian dalam jumlah banyak. Selain itu, pengiriman bahan baku pun menjadi lebih mudah. Beberapa supplier memiliki pelayanan gratis pengiriman sampai ke rumah produksi.

Baca Juga: Mengenal SMESCO dan Cara Mendaftarkan Produk di Galerinya


Umben Indonesia Membuat SOP Untuk Meminimalisir Gagal Produksi

Tidak semua perjalanan Umben Indonesia mulus begitu saja. Dari beberapa kali produksi, Umben Indonesia pernah mengalami gagal produksi. Terutama pada saat melakukan riset dan inovasi produk baru. Terkadang, hasil produksi tidak sesuai dengan standar yang diharapkan. Sehingga, produk pun menjadi tidak layak jual.

Namun, untuk mengatasi hal tersebut, Umben Indonesia menerapkan SOP (Standard Operating Procedure) pada bagian produksinya. Mulai dari komposisi, takaran bahan baku, sampai ukuran hasil akhir. Adapun produk yang tidak lolos quality control namun masih layak untuk dikonsumsi, biasanya akan dibagikan secara gratis kepada saudara maupun tetangga dekat.


Tips Usaha dari Umben Indonesia

Setelah melalui sepak terjang usaha, Umben Indonesia memiliki beberapa tips usaha yang bisa diterapkan untuk para pemula. Berikut tipsnya:

1. Lakukan Riset

Dengan melakukan riset, usaha akan lebih terarah. Melalui riset juga akan membantu pengusaha untuk menemukan strategi yang tepat. Riset bisa diterapkan dalam menemukan value proposition usaha maupun produk. Dengan demikian, pengusaha akan lebih mudah dalam menemukan strategi marketing yang cocok sesuai dengan target market nya.

2. Pilih Produk yang Banyak Dicari

Jika Sahabat Wirausaha masih bingung mencari produk yang tepat untuk dijual, maka mulailah dulu dari produk yang banyak dibutuhkan. Dengan kata lain, Sahabat Wirausaha perlu mencari tahu terlebih dahulu kebutuhan target market.

3. Pintar Mengatur Modal Usaha

Memiliki modal usaha saja tidak cukup untuk membuka usaha. Namun, diperlukan keterampilan khusus dalam mengelolanya. Dengan pengelolaan yang baik, maka modal yang dimiliki akan lebih optimal untuk keberlangsungan usahanya.

4. Pisahkan Cashflow Usaha dan Pribadi

Banyak para pengusaha pemula yang masih belum memiliki pengaturan cash flow usahanya dengan baik. Arus kas pribadi terkadang masih bercampur dengan arus kas operasional usaha. Sehingga, yang terjadi adalah akan lebih sulit dalam menghitung laba rugi usaha. Kondisi tersebut akan berdampak pada operasional usaha yang ikut terganggu karena stabilitas cashflow tidak baik.

5. Fokus Pada Solusi

Setiap usaha pasti akan menemukan hambatan dan rintangan di tengah perjalanan. Namun, alih-alih fokus pada masalah, pengusaha harus lebih banyak mencari berbagai alternatif sebagai upaya dalam menemukan solusi.

Nah, itulah sekilas tentang perjalanan dari Umben Indonesia. Sahabat WIrausaha tidak usah bingung lagi harus memulai usahanya dari mana. Dari pengalaman Umben Indonesia, usaha bisa dilakukan dari hal-hal yang paling dekat dengan keseharian kita. Termasuk dalam menentukan target market. Bisa jadi tetangga atau teman kantor kita adalah target market yang selama ini kita cari. Sahabat bisa memulainya dengan melakukan tips yang diberikan oleh Umben Indonesia.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.