Tips Menggunakan Google Trends Untuk Konten – Strategi pemasaran yang tidak terarah dan terkonsep hanya akan menghasilkan kesia-siaan belaka. Sebab, strategi seperti ini akan selalu meleset dan hasilnya tidak efektif. Karena itu,, penting bagi pebisnis untuk selalu update tentang tren pasar dan isu terkini, agar strategi pemasaran yang diluncurkan bisa tepat sasaran.
Nah, salah satu alat yang bisa kita manfaatkan untuk mengecek tren terbaru adalah Google Trends. Dengan Google Trends, Sahabat Wirausaha dapat memperoleh informasi terkait dengan beragam topik yang sedang hangat diperbincangkan. Penasaran bagaimana cara menggunakannya? Yuk, simak pembahasan selengkapnya pada artikel Tips Bisnis berikut ini.
Apa Itu Google Trends?
Google Trends merupakan salah satu tool yang disediakan oleh Google untuk mempermudah penelusuran berbagai informasi yang sedang populer saat ini, termasuk topik hangat yang paling banyak dicari oleh pengguna internet. Tool ini tidak hanya melihat topik yang sedang populer, tetapi juga memberikan akses ke data yang menunjukkan seberapa sering pencarian tertentu dilakukan selama periode waktu tertentu pula.
Baca Juga: Mengenal Google My Business dan Tips Mengoptimalkannya Untuk Bisnis
Data pencarian atau topik yang sedang populer divisualisasikan oleh Google dalam bentuk grafik tren selama jangka waktu yang dipilih. Dari hasil penelusuran tersebut memungkinkan pengguna internet untuk menganalisis data terkait perubahan perilaku penelusuran di seluruh kerangka waktu, platform, dan wilayah tertentu secara efisien.
Gambar 1. Tampilan Antar-muka Google Trends
Fungsi Google Trends
Sebagai tool yang menawarkan perbandingan visual kepada pengamatnya, Google Trends mampu menunjukkan tren penelusuran sebuah isu atau topik tertentu dari waktu ke waktu. Tak hanya itu, Google Trends juga dapat digunakan untuk meriset sebuah keyword sekaligus mengetahui trending topic yang sedang populer di suatu wilayah selama jangka waktu tertentu. Adapun fungsi dari Google Trends lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Memahami Tren Dalam Waktu Tertentu
Ketika Sahabat Wirausaha membuka Google Trends, halaman utama dari tool ini akan menampilkan berbagai macam informasi terkait topik penelusuran yang sedang populer saat ini dan banyak dicari di mesin pencari Google. Rekomendasi topik penelusuran tersebut berupa kata kunci yang bisa dimanfaatkan untuk membuat konten bisnis, sehingga mampu mendongkrak traffic website bisnis Sahabat Wirausaha.
2. Memantau Seberapa Sering Keyword Ditampilkan
Trending topic di setiap wilayah bisa jadi berbeda. Misalnya, apa yang sedang trending di Jakarta belum tentu juga sedang trending di Bali. Nah, seberapa sering suatu topik muncul di search engine atau Google News, dan di wilayah mana saja topik tersebut menjadi trending, bisa diketahui dari Google Trends. Dengan demikian, Sahabat Wirausaha bisa menentukan wilayah pemasaran yang tepat untuk promosi produk atau jasanya.
3. Memantau Pergerakan Bisnis Kompetitor
Persaingan dalam bisnis tentu hal yang wajar. Agar tidak kalah saing, Sahabat Wirausaha dapat menggunakan Google Trends untuk memantau pergerakan bisnis kompetitor. Tool ini memiliki fitur comparison, yang dapat digunakan untuk membandingkan popularitas bisnis Sahabat Wirausaha dengan kompetitor melalui kata kunci bisnisnya.
Baca Juga: 7 Cara Mengoptimasi Google Business Profile, Agar Bisnis Mudah Ditemukan Konsumen di Mesin Pencarian
4. Memilih Kata Kunci (Keyword)
Dalam penelusuran trending topic, kata kunci penting agar bisa terbaca oleh mesin pencari. Namun perlu diperhatikan bahwa dalam melakukan riset kata kunci tidak bisa sembarangan, agar kata kunci yang dipilih tepat sehingga konten bisnis yang dibuat sesuai dengan perilaku konsumen.
Cara Menggunakan Google Trends dalam Mencari Trending Isu untuk Bikin Konten Bisnis
Bisnis akan sulit berkembang jika tidak ada terobosan sesuai dengan perkembangan pasar dan perilaku konsumen. Alih-alih berkembang, bertahan di tengah-tengah persaingan saja mungkin sudah ngos-ngosan bahkan tersingkirkan.
Nah, agar bisnis Sahabat Wirausaha bisa terus maju dan berkembang, ada baiknya mulai memanfaatkan Google Trends untuk mencari trending isu guna membuat konten bisnis agar strategi pemasarannya tepat sasaran. Berikut caranya.
1. Lakukan Penelusuran Kata Kunci (Keyword)
Mulailah dengan melakukan penelusuran kata kunci yang merepresentasikan produk atau jasa yang akan Sahabat Wirausaha riset. Misalnya, Sahabat Wirausaha ingin membuka bisnis kuliner penjualan produk sambal terong. Nah, Sahabat Wirausaha bisa langsung mengetikkan kata kunci tersebut pada kotak penelusuran yang tersedia di halaman utama Google Trends.
Gambar 2. Penelusuran kata kunci target
Namun apabila Sahabat Wirausaha belum memiliki ide kata kunci target penelusuran, maka dapat melakukan pencarian trending isu yang sedang populer saat ini. Caranya dengan mengklik Main Menu > Trending Now. Dalam waktu singkat, Sahabat Wirausaha bisa langsung melihat topik atau kata kunci yang banyak dicari oleh pengguna internet saat ini.
Gambar 3. Hasil penelusuran trending topic
Dari hasil penelusuran tersebut, Sahabat Wirausaha bisa menggunakannya untuk membuat konten bisnis yang sesuai.
Baca Juga: Apa itu Google My Business? Ketahui Sederet Keuntungan dan Cara Mengoptimalkannya
2. Analisis Grafik Kata Kunci
Hasil penelusuran kata kunci target ditampilkan dalam bentuk grafik. Grafik ini merepresentasikan volume penelusuran atau indeks ketertarikan publik selama durasi waktu yang dipilih. Pada sumbu vertikal menunjukkan volume penelusuran, dan sumbu horizontal adalah waktu penelusuran. Adapun angka-angka yang ditunjukkan pada sumbu volume penelusuran memiliki arti sebagai berikut.
- Angka 0 mengindikasikan bahwa tidak ada data yang dapat ditunjukkan oleh Google Trends. Artinya, kata kunci yang dimasukkan tidak populer, tidak ada pengguna internet yang melakukan pencarian dengan kata kunci tersebut.
- Angka 50 mengindikasikan bahwa volume penelusuran publik terhadap kata kunci target mencapai lebih dari 50.000 pencarian, atau ketertarikan publik terhadap kata kunci target mencapai setengah dari puncak penelusuran.
- Angka 100 mengindikasikan bahwa penelusuran kata kunci target sedang berada dalam puncak popularitas.
Dari contoh kata kunci target yang digunakan, yaitu “sambal terong” dalam jangka waktu 12 bulan diperoleh tampilan grafik sebagai berikut.
Gambar 4. Grafik hasil penelusuran kata kunci
Data grafik di atas menunjukkan garis tren yang fluktuatif selama periode Juni 2022 hingga Mei 2023. Puncak popularitas dari kata kunci target diperkirakan berada pada periode Maret 2023. Berdasarkan garis kenaikan dan penurunan tren kata kunci target, Sahabat Wirausaha bisa menganalisis baik tidaknya prospek dari kata kunci target tersebut untuk dijadikan konten bisnis.
3. Analisis Minat Pasar Berdasarkan Wilayah
Google Trends tidak hanya menampilkan grafik saja, tetapi juga pemetaan penelusuran kata kunci berdasarkan wilayah geografis. Hasil penelusuran dalam bentuk pemetaan ini menunjukkan ketertarikan publik di wilayah tertentu.
Jika diintegrasikan ke dalam bisnis, hasil pemetaan ini bisa merepresentasikan minat pasar terhadap produk yang dijual Sahabat Wirausaha. Hal ini dapat membantu Sahabat Wirausaha dalam mempromosikan produk ke wilayah-wilayah yang memiliki minat tinggi terhadap produk tersebut, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan.
Gambar 5. Pemetaan penelusuran kata kunci target
Kata kunci target “sambal terong” sangat populer di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Riau, dan Kepulauan Riau. Dari data tersebut, Sahabat Wirausaha bisa mempromosikan konten dan produk sambal terong ke wilayah-wilayah tersebut.
Baca Juga: Tips Menambah Basis Data Kontak Konsumen dan Menyimpannya Dengan Google Contact
4. Bandingkan Dengan Kata Kunci Lain
Jangan senang dulu jika kata kunci target menunjukkan garis tren yang stabil atau cenderung mengalami kenaikan. Sahabat Wirausaha dapat menguji performa kata kunci tersebut dengan membandingkan dengan kata kunci lain, misalnya “sambal bajak”. Perbandingan kata kunci ini bisa dilakukan dengan menggunakan fitur compare.
Gambar 6. Hasil membandingkan kata kunci target dengan kata kunci lainnya
Data grafik di atas menunjukkan perbandingan performa dari dua kata kunci yang diperbandingkan. Garis tren untuk kata kunci “sambal terong” tampak lebih baik dengan ketertarikan publik yang lebih tinggi dibandingkan dengan kata kunci “sambal bajak”. Dengan demikian, Sahabat Wirausaha bisa memilih salah satu kata kunci yang lebih baik dan populer untuk dijadikan bisnis.
5. Analisis Trending Topic Musiman
Bisnis mengalami pasang surut dalam periode satu tahun merupakan hal yang wajar. Hal ini dipengaruhi oleh tren musiman yang berdampak pada tingkat penjualan. Tak heran jika perusahaan-perusahaan besar sering kali mengadakan promo musiman untuk mengatasi kemungkinan turunnya permintaan konsumen.
Di Indonesia terdapat beberapa momen spesial yang bersifat musiman, seperti Ramadhan, Lebaran, Natal, Tahun Baru, Imlek, back to school, Valentine, dan lainnya. Setiap musim memiliki produk yang menjadi ciri khas tersendiri. Misalnya, bulan ramadhan identik dengan kurma, kolak pisang, dan lainnya tergantung wilayahnya; lebaran identik dengan opor ayam; imlek identik dengan kue keranjang; natal identik dengan ornamen-ornamen, bingkisan, topi sinterklas; tahun baru identik dengan kembang api; sedangkan valentine identik dengan coklat.
Nah, agar penjualan maksimal di saat peak season atau musim tertentu, Sahabat Wirausaha perlu mengidentifikasi lonjakan penelusuran kata kunci, sehingga dapat membuat konten bisnis yang tepat sebagai strategi pemasaran. Penelusuran kata kunci menggunakan Google Trends memungkinkan Sahabat Wirausaha lebih siap dalam menyambut tren musiman, sehingga bisa meluncurkan konten bisnis dalam periode yang tepat guna memaksimalkan penjualan produk. Sebagai contoh untuk menyambut imlek, ditelusuri kata kunci “promo imlek”, dan hasilnya tampak seperti berikut.
Gambar 7. Hasil penelusuran kata kunci tren musiman
Berdasarkan data grafik di atas tampak bahwa penelusuran terhadap kata kunci “promo imlek” mengalami peningkatan di bulan Januari hingga Februari setiap tahunnya. Sahabat Wirausaha dapat memanfaatkan informasi ini untuk membuat konten bisnis dalam periode tersebut, agar mampu memaksimalkan penjualan produk. Untuk mencapai hasil yang lebih baik, Sahabat Wirausaha bisa memulai mempromosikan produk 1-2 minggu sebelum tren naik. Tujuannya agar konten bisnis telah terindeks oleh mesin pencari ketika popularitas mulai mengalami kenaikan.
Skala bisnis bukan kendala untuk melakukan terobosan. Meski sebagai pelaku UKM, Sahabat Wirausaha tetap bisa melakukan riset pasar agar bidikan strategi pemasaran dapat mengenai sasaran yang tepat. Google Trends adalah solusinya. Tool ini bisa menghasilkan data yang akurat, dan dapat diakses secara gratis. Nah, setelah memahami cara menggunakan Google Trends, siapkah Sahabat Wirausaha untuk berinovasi dalam pembuatan konten bisnis yang trending?
Jika merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk like, share, dan comment serta mengirimkannya kepada teman-teman terdekat Anda.
Referensi:
- Search Engine Journal, 2022.
- Simpli Learn, 2023.
- Whello, 2023.