Free photo beautician with a brush applies a white moisturizing mask to the face of a young girl client in a spa beauty salon

Tips Memilih Terapis - Tingkat kesadaran masyarakat dalam merawat diri, terutama dalam hal kesehatan dan kecantikan kulit wajah, kini semakin tinggi. Tak heran jika produk-produk skin care dengan berbagai merek begitu laku di pasaran, mulai dari yang abal-abal hingga yang telah teruji secara klinis.

Sayangnya, menggunakan produk skin care secara serampangan justru bisa berisiko pada timbulnya berbagai masalah kulit wajah, seperti jerawatan, bruntusan, flek hitam, dan kusam. Merawat kecantikan wajah dengan hasil maksimal memang tidak mudah dan harus ditangani oleh ahlinya. Salah satu ahli yang dimaksud adalah beauty therapist alias terapis kecantikan. Nah, bagaimana caranya mencari dan memilih staf terapis yang tepat? Yuk, simak selengkapnya di artikel ini.


Tips Memilih Terapis, Berikut Tugasnya!

Terapis kecantikan adalah seorang profesional yang memberikan perawatan kulit dan layanan kosmetik non-medis kepada klien. Staf terapis kecantikan membantu klien untuk menjaga penampilan fisiknya dan memberikan pengalaman relaksasi. Disebut juga sebagai ahli estetika, mereka umumnya bekerja di salon, spa, atau klinik kecantikan.

Baca Juga: 9 Cara Memasarkan Salon Kecantikan, Undang Banyak Pelanggan!

Perawatan yang diberikan oleh staf terapis mencakup analisis kulit, terapi wajah, pijat, hair removal, manikur, dan pedikur. Selain itu, mereka juga memberikan konsultasi terkait dengan produk tambahan yang dibutuhkan pasca perawatan. Secara umum, seorang terapis kecantikan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

  • Menganalisis kulit pelanggan agar dapat menentukan jenis perawatan yang tepat.
  • Melakukan proses perawatan kulit untuk pelanggan dan merekomendasikan produk.
  • Memberikan layanan perawatan kuku tangan (manikur) dan kaki (pedikur) kepada pelanggan.
  • Melakukan perawatan ekstra untuk meningkatkan relaksasi, seperti pijat ringan pada bagian-bagian tubuh tertentu.
  • Membentuk alis pelanggan dan menambahkan ekstensi bulu mata.
  • Menjual produk atau layanan tambahan selama perawatan.
  • Membersihkan dan mensterilkan peralatan dan area sebelum dan sesudah perawatan.

Tips Memilih Staf Terapis Bagi Usaha Perawatan dan Kecantikan

Dalam bisnis perawatan dan kecantikan, staf terapis kecantikan menjadi salah satu garda terdepan yang turut menentukan maju tidaknya bisnis yang dijalankan. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk merekrut staf terapis yang tepat dalam timnya.

Lalu, bagaimana cara mencari dan memilih staf terapis yang tepat? Mudah saja, pastikan Sahabat Wirausaha mempertimbangkan faktor-faktor berikut.

1. Memiliki Pengetahuan Tentang Kosmetik dan Bersertifikat

Merawat kecantikan klien mulai dari kuku tangan, kaki, rambut, hingga kulit tentu tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Untuk itu benar-benar dibutuhkan pengetahuan yang memadai tentang kosmetik mulai dari jenis-jenis, manfaat, dan cara mengaplikasikannya pada anggota tubuh atau kulit.

Pengetahuan ini bisa diperoleh dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) atau kursus tentang estetika medik dan kecantikan, yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga resmi dan terpercaya. Meskipun disebut sebagai estetika medik, namun peserta diklat tidak serta-merta mendapatkan gelar dokter, melainkan lebih pada ahli kecantikan.

Baca Juga: 7 Cara Membuka Salon Kecantikan Untuk UMKM, Ceklis Wajib!

Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan calon staf terapis, Sahabat Wirausaha bisa melakukan wawancara mendalam dan juga menguji pemahamannya tentang estetika dan kecantikan. Tak kalah penting adalah kepemilikan sertifikat kompetensi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah lulus dengan baik dari program diklat atau kursus tentang estetika dan kecantikan.

Sertifikat ini menjadi bukti bahwa secara keilmuan, yang bersangkutan telah diakui kompetensinya dalam bidang estetika dan kecantikan, sehingga bisa lebih dipercaya sebagai seorang beauty therapist profesional.

2. Memiliki Pengalaman dan Keterampilan Praktis

Tak hanya pengetahuan yang dilegitimasi dengan sertifikat kompetensi saja, seorang staf terapis kecantikan yang andal juga harus memiliki pengalaman dan keterampilan yang mumpuni. Teori harus dibarengi dengan praktik. Jangan sampai pengetahuannya baik, tetapi praktiknya buruk.

Guna menghindari kesalahan dalam memilih staf terapis, penting bagi Sahabat Wirausaha untuk menguji calon staf terapis agar memenuhi kualifikasi yang diinginkan. Berikan tes pada mereka untuk mempraktikkan beberapa jenis perawatan kecantikan yang menjadi layanan di salon atau klinik Sahabat Wirausaha.

Staf terapis yang terampil dan berpengalaman akan mendukung kinerja tim salon atau klinik Sahabat Wirausaha menjadi semakin baik. Kinerja yang prima tentu mendatangkan kepuasan dari customer. Hal ini secara lebih lanjut dapat mengembangkan bisnis Sahabat Wirausaha, karena customer yang puas tidak akan segan untuk merekomendasikan layanan salon atau klinik kecantikan Sahabat Wirausaha ke lingkungan terdekat dan komunitasnya.

3. Memiliki Soft Skill Yang Memadai

Soft skill mengacu pada karakter yang dimiliki oleh staf terapis yang membantu mereka berinteraksi secara harmonis dengan pelanggan. Soft skill dapat dipahami sebagai keterampilan sosial dan emosional yang membuat seseorang senang bekerja atau berada di dekatnya.

Sebagai keterampilan tidak berwujud, soft skill seringkali diabaikan karena dianggap tidak terlalu penting. Ini tentu pendapat yang keliru, soft skill tidak kalah penting dengan hard skill, apalagi untuk bisnis yang berbasis jasa. Soft skill berharga karena berpengaruh dalam menentukan hubungan interpersonal seseorang.

Baca Juga: 7 Cara Mengembangkan Bisnis Salon Kecantikan, Agar UKM Naik Kelas!

Lantas, apa saja soft skill yang dibutuhkan oleh staf terapis yang bekerja di salon atau klinik perawatan dan kecantikan? Mereka yang berkecimpung dalam profesi kecantikan umumnya dituntut memiliki kemampuan dalam mengatur waktu, bekerja sama dalam tim, mendengarkan secara aktif, dan jaringan yang luas.

  • Manajemen waktu

Sebenarnya, manajemen waktu atau kemampuan mengatur waktu tidak hanya bagi profesional di bidang kecantikan saja, tetapi semua bidang. Staf terapis yang mampu mengatur waktunya dengan baik, dapat memberikan layanan secara efektif dan efisien. Dengan pemanfaatan waktu sebaik mungkin, staf terapis bisa melayani lebih banyak pelanggan. Alhasil, pendapatan bisnis yang diperoleh pun berpotensi meningkat.

  • Mampu bekerja sama dalam tim

Apa jadinya jika staf terapis hanya bekerja menurut egonya saja, tidak peduli dengan anggota tim lainnya? Hal seperti itu tentu akan menimbulkan gangguan dalam kelancaran kerja dan menciptakan suasana tegang atau konflik di antara para anggota tim, sehingga bisa berpengaruh pada ketidaknyamanan pelanggan.

Seorang staf terapis tidak hanya fokus pada pelanggan mereka sendiri, tetapi juga bisa berperan dalam mendukung kerja staf lainnya yang mengalami kesulitan atau kendala saat melaksanakan tugasnya. Sikap sigap dan penuh empati ini tentu akan mampu menciptakan tim kerja yang solid. Akibatnya, setiap staf dapat bekerja dengan penuh kebahagiaan, termotivasi, dan saling mendukung, sehingga tercipta lingkungan kerja menjadi kondusif. Dampaknya bagi pelanggan tentu saja positif, karena mereka bisa turut merasakan keceriaan dan kebahagiaan yang terpancar dari setiap staf yang bekerja di dalamnya.

  • Mampu mendengarkan secara aktif

Meski bukan customer service, namun kerja staf terapis juga berhadapan dan melayani pelanggan secara langsung. Setiap pelanggan memiliki karakter yang berbeda, ada yang ramah dan humanis, namun ada juga yang jutek dan judes. Beragam karakter pelanggan inilah yang harus dipahami oleh staf terapis, agar mereka bisa menghadapinya dengan baik, tanpa terbawa perasaan (baper).

Karena itulah, staf terapis yang profesional juga dituntut memiliki kepekaan dalam membaca isyarat non-verbal yang ditunjukkan oleh pelanggan, seperti ketidaknyamanan atau ketidaksenangan. Mereka juga dituntut untuk menjadi pendengar yang aktif agar bisa berkomunikasi secara baik dengan pelanggan. \

Baca Juga: 7 Keterampilan yang Perlu Dimiliki Edupreneur Sukses

Skill ini juga diperlukan untuk membangun kepercayaan dan kenyamanan pelanggan selama mendapatkan layanan perawatan kecantikan. Ketika pelanggan telah percaya dan nyaman, mereka tidak akan segan untuk menggunakan layanan secara berulang. Bahkan, mereka bisa menjadi staf marketing gratis untuk bisnis salon atau klinik kecantikan Sahabat Wirausaha. Mereka akan dengan ikhlas merekomendasikan bisnis Sahabat Wirausaha ke lingkungan dan jaringannya tanpa bayaran. Siapa yang diuntungkan? Tentu Sahabat Wirausaha kan?

  • Bisa membangun jaringan

Membangun jaringan pada prinsipnya tidak didominasi oleh profesi tertentu, tetapi hampir semua profesi, termasuk staf terapis kecantikan. Pentingnya membangun jaringan, agar dapat membentuk basis pelanggan dan terkoneksi dengan banyak orang bahkan yang berpotensi menjadi pelanggan.

Bagaimana caranya membangun jaringan bagi seorang staf terapis? Bersikap supel, ramah, luwes, dan terbuka kepada siapa pun, baik pelanggan baru, lama, maupun calon pelanggan. Kebiasaan ini dapat memberikan ketenangan pada pelanggan, sehingga mampu memecah suasana kaku selama proses jalannya konsultasi dan perawatan.

Staf terapis kecantikan memiliki andil besar dalam perkembangan dan kemajuan bisnis perawatan kecantikan. Sikap dan profesionalisme mereka turut menentukan pencapaian kepuasan pelanggan. Sebab, merekalah yang berhadapan dan memberikan layanan perawatan kecantikan langsung kepada pelanggan. Maka dari itu, penting bagi Sahabat Wirausaha untuk memilih dan menemukan staf terapis yang tepat guna mendukung tim kerja secara keseluruhan.

Lewat berbagai kemampuan yang telah dijelaskan di atas, diharapkan staf terapis yang terpilih benar-benar mampu menunjang bisnis Sahabat Wirausaha ke arah kesuksesan yang diinginkan. Yuk, saatnya UMKM Naik Kelas!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk like, share, dan comment serta mengirimkannya kepada teman-teman terdekat Anda.

Referensi:

  1. Oxbridge, 2023.
  2. Lockhartmeyer, 2023.
  3. Cortiva, 2021.