Keterangan foto tidak tersedia.

Strategi Menentukan Target Pasar yang Tepat - Sahabat Wirausaha, sebelum menjalankan sebuah bisnis diperlukan perencanaan yang matang, salah satunya dalam menentukan target pasar. Pasalnya, bisnis dengan sasaran pasar yang tepat cenderung lebih tahan banting. Inilah yang kemudian jadi strategi andalan Windi Septia dalam menjalankan usahanya, yaitu Teri Bajak Medan.

Sejak awal beroperasi, Teri Bajak berhasil memilih target market yang tepat. Hal tersebut terbukti dengan keberlangsungan usahanya yang masih bertahan sampai saat ini. Jangkauan pasarnya pun sudah tersebar ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. Seperti apa proses Windi membangun bisnis dan menentukan target pasarnya? Berikut adalah cerita lengkapnya.


Teri Medan Melimpah Disulap Jadi Berkah

Teri Bajak Medan didirikan sejak tahun 2013 oleh Windi Septia. Awalnya, Windi bekerja sebagai penyiar radio dan host tv lokal. Sampai suatu saat, wanita lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ini melihat sebuah peluang di lingkungannya. Daerah tempat tinggalnya di Medan terkenal sekali sebagai penghasil teri terbaik. Orang biasa menyebutnya sebagai teri Medan. Ketersediaan maupun permintaan akan komoditas ini sama-sama tinggi di pasaran. Windi pun melihat peluang bahwa di tempat tinggalnya belum ada orang yang serius memproduksi dan mengemasnya secara baik dan praktis.

Baca Juga: Di Mana Cari Inspirasi Logo, Kemasan, dan Jargon?

Setelah menangkap peluang tersebut, kemudian Windi mulai merencanakan untuk membuka usaha pengolahan ikan teri dengan brand Teri Bajak. Dinamakan Teri Bajak, karena Teri merupakan bahan baku utamanya. Sedangkan, Bajak merupakan tempat awal mula usaha tersebut dibuat. Lokasi usahanya berada di Kota Medan, Sumatera Utara. Sesuai dengan namanya, Teri Bajak memiliki tagline khusus yaitu “Teri Bajak, siap memBAJAK lidah Anda”.

Di awal membuka usaha, banyak tetangga dan orang terdekat yang malah mencibir. Bagaimana tidak, ketersediaan teri di Medan begitu melimpah. Semua orang bisa mendapatkannya secara mudah dengan harga murah. Selain itu, pengolahan ikan teri pun tidak begitu rumit dan memakan waktu yang lama. Dengan alasan itulah, banyak orang yang menganggap jika usahanya tidak akan berlangsung lama dan sulit untuk berkembang.

Namun, Windi tetap yakin jika usahanya bisa berhasil dan berkembang. Adapun motivasi yang membuatnya menjadi lebih semangat adalah ingin bisa bermanfaat untuk banyak orang. Salah satunya adalah dengan bisa memberdayakan orang-oang di sekitar rumahnya. Tak hanya itu, ia juga punya keinginan kuat untuk mengenalkan makanan khas Medan ke seluruh Indonesia, bahkan dunia.


Teri Bajak Membidik Target Market di Luar Kota Medan

Berbekal keinginan yang kuat, Windi pun berusaha mematahkan stigma di masyarakat terkait usaha ikan terinya yang diprediksi gulung tikar. Stigma negatif tersebut justru malah membuat Windi semakin kreatif dalam mengatur strategi untuk bisa memasarkan produknya. Banyaknya persaingan di lingkungannya kemudian membuat Windi lebih memilih orang-orang di luar Kota Medan sebagai primary target market.

Baca Juga: Cara UMKM Menetapkan Target Usaha

Maka, ia mulai memasarkan Teri Bajak lewat akun media sosial yang ia miliki. Uniknya, pembeli pertama yang membeli Teri Bajak justru merupakan orang Pulau Jawa. Ia merupakan wisatawan asal Yogyakarta yang sedang berkunjung ke Medan. Wisatawan tersebut sedang berselancar di media sosial untuk mencari buah tangan yang cocok dibawa pulang ke kampung halaman. Dari sejak itulah, hampir 70 persen customer Teri Bajak merupakan orang dari luar daerah Sumatera Utara.

Berbeda pada saat awal berdiri, justru Teri Bajak mendapatkan sambutan hangat dari orang-orang di luar daerah Sumatera Utara. Menariknya lagi, beberapa orang Medan yang membeli Teri Bajak justru mengenal produk ini dari teman-temannya yang berasal dari luar daerah Sumatera Utara. Biasanya temannya tersebut meminta bantuan untuk titip dibelikan Teri Bajak. Tak jarang juga beberapa customer memberikan testimoni yang menarik lebih banyak pelanggan.


Teri Bajak Dibuat dari Bahan Alami Pilihan dan Lebih Praktis

Keterangan foto tidak tersedia.

Sumber: Teri Bajak

Untuk bisa lebih unggul di pasaran, Teri Bajak memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan pilihan terbaik. Teri Bajak menggabungkan bahan-bahan lokal berkualitas dari bumi Indonesia yang kaya. Ikan terinya berasal dari perairan Indonesia. Sedangkan, bumbu-bumbunya diperoleh dari daratan nusantara. Selain itu, Teri Bajak juga menjamin bahwa produknya aman dan sehat. Meskipun tanpa tambahan bahan pengawet, Teri Bajak mampu bertahan di suhu ruang hingga 30 hari.

Seiring berjalannya waktu, Teri Bajak mengubah tagline-nya menjadi “Teri Bajak, TERIstimewa dari Medan”. “Harapannya adalah semoga Teri Bajak bisa menjadi yang istimewa dari Medan, dan bisa dibawa oleh siapa saja sebagai buah tangan untuk orang yang istimewa”, tutur Windi menegaskan.

Baca Juga: Tips Memulai Usaha yang Sukses

Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para pelanggannya, Teri Bajak juga serius terkait perizinan. Saat ini, Teri Bajak sudah mengantongi berbagai perizinan terkait keamanan pangannya, seperti SPP-PIRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga), sertifikat halal MUI (Majelis Ulama Indonesia), terdaftar di HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), dan sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability).

Varian yang dimilikinya pun beragam dengan berbagai kemasan, diantaranya orong-oring, kue bawang, sambal teri, dan cemilan lainnya yang berbahan dasar olahan laut, Bahkan, Teri Bajak menjual dalam bentuk teri mentah berbagai ukuran. Mulai dari kemasan 200gr hingga kemasan 1kg. Untuk teri mentah dibei harga mulai dari Rp45.000 sampai Rp215.000. Sedangkan untuk range harga produk olahan terinya mulai dari Rp15.000 hingga Rp65.000.


Proses Pemasaran Teri Bajak Secara Online dan Offline

Keterangan foto tidak tersedia.

Sumber: Teri Bajak

Pada saat awal memulai usaha Teri Bajak, Windi memulai pemasaran secara online. Tujuannya adalah untuk bisa menjangkau target market dari luar wilayah Sumatera Utara. Sampai saat ini pemasaran secara online masih dilakukan mulai dari social media Instagram Teri Bajak, Facebook Teri Bajak, hingga ke marketplace seperti Tokopedia dan Shopee.

Teri Bajak juga membidik para wisatawan yang sedang berkunjung ke Medan serta mencari oleh-oleh. Oleh karenanya, Teri Bajak mulai melakukan pemasaran secara offline untuk bisa menjangkau customer tersebut. Selain membuka toko sendiri, Teri Bajak juga bekerjasama dengan beberapa mitra diantaranya sebagai berikut:

1. toko oleh2 Medan Par-Par

2. Rumah Oleh-Oleh Kualanamu International Airport

3. Edwin Oleh-Oleh Kualanamu International Airport

4. Suzuya Department Store

5. M-Blok Medan dan Jakarta

6. Farmers market (soon)

Dengan berbagai upaya pemasaran yang dilakukan, pengiriman produk Teri Bajak sudah bisa menjangkau ke seluruh Indonesia. Bahkan, tak jarang juga beberapa customer memesan untuk dibawa ke luar negeri seperti Arab Saudi, Turki, Australia, Jepang, Jerman, Malaysia, Thailand, Paris, dll.

Baca Juga: Prospek Usaha Sambal

Produk best seller yang sering diminati oleh customer adalah Teri Bajak kemasan 150g. Saat ini penjualan produk Teri Bajak setiap bulannya sekitar 2.000 hingga 3.000 pcs. Adapun omset yang bisa diraup per bulan ada di antara 100 hingga 150 juta rupiah.


Berinovasi Produk di Saat Pandemi COVID-19

Perjalanan usaha Teri Bajak dari tahun 2013 tidak semulus yang dibayangkan. Banyak lika liku yang dihadapi. Salah satunya yang paling berdampak adalah pada saat pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia pada tahun 2020 awal. Pemerintah menerapkan peraturan social distancing untuk mencegah penyebaran virus. Banyak kegiatan masyarakat yang harus dibatasi. Akibatnya, dunia pariwisata harus dihentikan sementara. Wisatawan yang berkunjung ke Medan menjadi sepi. Penjualan Teri Bajak pun ikut terjun bebas.

Banyak toko oleh-oleh yang harus ditutup. Pendapatan dari penjualan offline pun harus direlakan hilang begitu saja. Sedangkan penjualan online pun ikut terseok-seok karena naiknya ongkos pengiriman. Beberapa customer tidak jadi membeli dengan mempertimbangkan ongkir. “Jalan satu-satunya saat itu adalah melakukan inovasi”, kenang Windi. Pilihannya hanya dua yaitu berinovasi untuk bisa bertahan atau gulung tikar karena keadaan.

Inovasi yang dilakukan Windi adalah dengan membuat bundling produk. Windi membuat paket hampers yang berisi alat-alat perlindungan diri seperti masker, hand sanitizer, serta beberapa produk Teri Bajak. Tak lupa juga diselipkan secarik kartu ucapan penyemangat dalam menghadapi virus corona. Dengan inovasi tersebut, Windi berharap selain bisa menyelamatkan keberlangsungan operasional Teri Bajak, juga bisa membantu menyemangati orang-orang yang terdampak COVID-19.

Di luar dugaan, inovasi tersebut ternyata mendapat sambutan hangat dari customer Teri Bajak. Sebagian besar yang memesan hampers tersebut berasal dari warga Medan dan sekitarnya. Mereka memesan untuk orang-orang terdekatnya sebagai bentuk kepedulian. Selain itu, Teri Bajak juga mendapatkan beberapa testimoni positif. Beberapa customer menyebutkan bahwa nafsu makan mereka meningkat setelah menyantap Teri Bajak.

Setelah melalui berbagai macam rintangan usaha, Teri Bajak pun berhasil mengantongi beberapa penghargaan. Adapun prestasi yang pernah dicapai oleh Teri Bajak diantaranya:

  1. Tahun 2014, masuk 5 besar WUBI 1 (Wira Usaha Bank Indonesia Angkatan 1) Sumatera Utara
  2. Tahun 2021, Juara 1 untuk UMKM Kata Kreatif Kota Medan. Penjurian dilakukan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Baca Juga: Jenis-jenis Promosi Paling Pas Untuk Bisnis Kuliner


Tips Usaha dari Teri Bajak

Sepak terjang dalam membangun usaha Teri Bajak memiliki beberapa tips yang bisa dibagikan untuk para pengusaha pemula. Berikut adalah tipsnya:

1. Action

Ketika Sahabat Wirausaha sudah memiliki ide usaha, maka langkah selanjutnya adalah langsung dieksekusi. Namun, jika ide bisnis belum ada, Sahabat Wirausaha bisa melakukan riset terlebih dahulu. Mulai dari hal-hal yang paling dekat dengan kita, misalnya tempat tinggal, lingkungan, hobi, dll. Selanjutnya, atur perencanaan usaha dengan baik dan action.

2. Terus belajar

Sebagai pengusaha jangan pernah berhenti belajar. Banyak hal-hal baru yang perlu kita tahu untuk bisa mendukung keberlangsungan usaha. Salah satunya untuk bisa menunjang proses inovasi.

3. Bermanfaat Untuk Orang Lain

Menjadi pengusaha tidak hanya sebatas untuk mencari keuntungan semata. Namun, diusahakan untuk bisa bermanfaat untuk orang lain juga.

4. Memegang Teguh Nilai

Teri Bajak sendiri memiliki nilai-nilai yang terus diterapkan dalam usahanya, terutama yang berhubungan dengan syariah Islam. Teri Bajak percaya bahwa dengan mengikuti nilai-nilai tersebut maka usaha pun akan lebih berkah.

Itulah sekilas perjalanan Teri Bajak dalam menjalankan usahanya. Selain perencanaan yang tepat, inovasi juga sangat diperlukan untuk bisa bertahan di tengah persaingan. Untuk itu, diperlukan jiwa pantang menyerah dan semangat untuk terus belajar.

Nah, jadi, apakah Sahabat Wirausaha sudah memiliki perencanaan yang baik dan target market yang tepat untuk usahanya? Jika artikel ini dirasa bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke yang lain!