Strategi Memilih Key Opinion Leader, Agar Brand Dikenal Konsumen - Pernahkah Sahabat Wirausaha kehabisan cara apalagi yang harus dilakukan supaya merek kita dikenal dan sampai ke target audiensnya? Jika jawabannya pernah, mari ketahui lebih lanjut tentang strategi pemasaran menggunakan Key Opinion Leader atau KOL.

Strategi pemasaran Key Opinion Leader memanfaatkan penggunaan Key Opinion Leader yaitu seseorang dengan keahlian serta kemampuan di suatu bidang, untuk mempromosikan bisnis kita. Atas keahliannya, konsumen akan mempercayai perkataan KOL dan percaya bahwa produk atau jasa yang diulas oleh KOL merupakan produk atau jasa yang terbukti bagus.

Baca Juga: Key Opinion Leader (KOL)

Strategi ini dapat dilakukan melalui 2 (dua) cara. Pertama, adalah secara online melalui media sosial seperti Instagram, YouTube, Facebook, TikTok, Twitter, maupun platform media sosial lainnya. Kedua, melalui kegiatan offline seperti mengadakan seminar maupun melalui kegiatan-kegiatan tematik sesuai dengan jenis kampanye pemasarannya. Lalu, bagaimana cara untuk mendapatkan Key Opinion Leader (KOL) yang tepat untuk bisnis kita? Yuk bersama-sama kita pelajari 4 tahapan strategi untuk memilih Key Opinion Leader (KOL) yang tepat untuk bisnis kita!

1. Menentukan Target Audiens

Dalam menentukan target audiens strategi pemasaran, kita dapat melakukan riset pasar menggunakan teknik STP atau Segmentation, Targeting, and Positioning. Teknik STP digunakan untuk mengkategorikan audiens menjadi beberapa segmen tertentu sehingga kita dapat mengetahui pasar yang menjadi target kita.

Setelah mengetahui target audiens dan target pasar, kita memposisikan penempatan bisnis kita di pasar agar dapat bersaing dengan kompetitor. Berikut tabel yang merangkum kegiatan STP di setiap tahapnya:

S

Segmentation

T

Targeting

P

Positioning

Membagi pasar menjadi kelompok segmen pelanggan yang berbeda menggunakan metode segmentasi geografis, demografis, psikografis, dan segmentasi perilaku.

Untuk mengetahui informasi terkait segmen-segmen ini, kita dapat memperoleh jawabannya dengan melakukan survei pelanggan.

Menentukan kelompok segmen pelanggan yang akan menjadi fokus pemasaran kita berdasarkan dari hasil segmentasi pasar.

Membuat pemosisian produk menggunakan teknik marketing mix (product, promotion, price, placement, people, process, physical evidence) sehingga mendapat posisi produk yang menarik audiens.

Kita dapat membuat riset pasar untuk mengetahui tren produk serupa dan menganalisis kelebihan serta kekurangan kompetitor, sehingga dapat dijadikan basis untuk kita membuat unique selling points bisnis kita.

Dengan melakukan riset pasar, kita akan mendapatkan gambaran lebih baik mengenai orang-orang yang akan menjadi target audiens kita, mengetahui posisi bisnis kita di pasar, dan mengetahui bentuk ancaman yang dapat terjadi dalam bisnis kita.

Baca Juga: Influencer dan Key Opinion Leader, Samakah?

Cara kedua untuk menentukan target audiens adalah dengan menggunakan data pengunjung media sosial kita, mulai dari YouTube, Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok, maupun melalui Google Analytics. Dari data pengunjung tersebut, kita dapat mendapatkan informasi spesifik terkait audiens merek kita, seperti jenis kelamin, usia, hingga lokasi domisili audiens. Selain itu, kita juga dapat mengetahui konten jenis apa saja yang dapat menarik perhatian audiens mereka.

Cara terakhir adalah dengan membuat buyer persona atau persona pelanggan. Dilansir dari laman Hootsuite, persona pelanggan merupakan deskripsi mendetail tentang seseorang terkait detail demografis, minat, dan sifat perilakunya yang mewakili audiens target kita. Persona ini merupakan sesuatu yang fiktif namun dibuat berdasarkan penelitian mendalam terhadap target audiens, sehingga buyer persona yang dibuat seolah-olah adalah orang sungguhan.

Contoh Buyer Persona atau Persona Pelanggan

2. Membuat Rencana Pemasaran

Setelah menentukan target audiens, hal yang dilakukan sebelum memilih Key Opinion Leader (KOL) adalah membuat rencana pemasaran. Rencana pemasaran berfungsi untuk membantu kita dalam mencapai tujuan pemasarannya. Untuk membuat rencana pemasaran bisnis kita, berikut tahap-tahap yang harus dilakukan dalam membuat rencana pemasaran:

a. Menetapkan Tujuan, Timeline, dan Rencana Kegiatan Pemasaran

Tujuan dari sebuah pemasaran adalah untuk mempromosikan produk atau jasa yang kita sediakan kepada target audiens kita sehingga pada akhirnya tercipta brand awareness dan kita mendapat keuntungan penjualan. Tujuan pemasaran ini dapat dibuat berdasarkan rencana jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang yang mengacu pada visi dan misi bisnis kita. Setelah menetapkan tujuan, kita harus menetapkan timeline dan rencana pemasaran yang ingin dilakukan sesuai dengan tujuan pemasaran yang telah dibuat.

Baca Juga: Leadership: Menerapkan Kepemimpinan Untuk Membangun dan Mengembangkan Bisnis

b. Menetapkan Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran merupakan orang, kegiatan, maupun alat yang digunakan untuk menyalurkan produk kita sehingga mencapai target pasar kita. Contoh saluran pemasaran yang dapat digunakan adalah melalui media sosial (seperti YouTube, Instagram, Facebook, dan Twitter), media tradisional (seperti TV, majalah, dan koran), dan melalui Key Opinion Leader (KOL). Saat merencanakan penggunaan Key Opinion Leader (KOL) untuk pemasaran bisnis kita, kita juga perlu menetapkan melalui saluran pemasaran manakah mereka akan mempromosikan produk atau jasa kita.

c. Membuat Content Plan

Sebelum pemasaran dimulai, kita perlu membuat content plan atau rencana konten pemasaran yang harus dijalankan oleh Key Opinion Leader (KOL). Content plan mencakup tipe konten yang ingin dibuat (seperti video YouTube, unggahan Twitter, atau reels Instagram), berapa banyak konten harus dibuat oleh Key Opinion Leader (KOL).

Dalam memberikan arahan konten kepada Key Opinion Leader (KOL), kita menggunakan creative brief atau petunjuk mengenai rencana kerja yang harus dilakukan oleh Key Opinion Leader (KOL) berdasarkan rencana pemasaran kita. Creative brief berisi tentang panduan kerja, program pemasaran yang dijalankan, tujuan dan KPI, persetujuan konten, dan ide serta rencana konten yang harus dan tidak boleh dilakukan.

d. Membuat Key Performance Indicator (KPI) Pemasaran

Untuk mengukur keberhasilan Key Opinion Leader (KOL) agar sesuai dengan tujuan pemasaran, kita perlu menentukan indikator penilaian atau Key Performance Indicator (KPI). Melansir dari Digital Marketing Institute, contoh KPI untuk pemasaran menggunakan Key Opinion Leader (KOL) adalah sebagai berikut:

No

Indikator Penilaian

Contoh Indikator

1

Tingkat konversi

  • Persentase jumlah pengunjung situs atau laman media sosial
  • Persentase jumlah pengikut baru
  • Persentase pengunjung yang melakukan transaksi
  • Persentase jumlah pengunjung yang melakukan subscribe atau pendaftaran

2

Traffic media sosial

  • Persentase jumlah pengunjung baru
  • Persentase pengunjung yang menggunakan kode referral dari KOL
  • Jumlah total page views
  • Persentase waktu yang dibutuhkan pengunjung saat berada di laman kita

3

Brand Awareness

  • Persentase orang yang menjangkau kampanye pemasaran kita
  • Persentase prospek baru yang menjangkau kampanye kita

4

Pertumbuhan Audiens

  • Persentase pertambahan audiens sebelum dan sesudah kampanye pemasaran

5

Tingkat Engagement

  • Jumlah likes atau jumlah orang yang menyukai unggahan.
  • Jumlah reactions atau reaksi terhadap unggahan.
  • Jumlah shares orang yang membagikan unggahan.
  • Jumlah komen pada unggahan.
  • Jumlah orang yang mengklik unggahan.
  • Jumlah orang yang melihat unggahan.

e. Menetapkan Perkiraan Anggaran Biaya yang Dibutuhkan

Setelah membuat rencana pemasaran, kita menghitung dan menetapkan perkiraan biaya yang akan dibutuhkan agar pemasaran kita berjalan dengan lancar. Perkiraan biaya ini mencakup biaya iklan, biaya tempat pelaksanaan, biaya cetak materi, serta biaya penggunaan Key Opinion Leader (KOL).

Baca Juga:3 Kunci Mengembangkan Kepemimpinan dalam Bisnis

3. Memilih Key Opinion Leader yang Sesuai

Ketika sudah mengetahui target audiens dan rencana pemasaran, pilihlah Key Opinion Leader (KOL) yang sesuai dengan target serta rencana pemasaran kita. Berikut beberapa aspek yang harus diperhitungkan dalam memilih Key Opinion Leader (KOL):

a. Profil Key Opinion Leader (KOL)

Kita perlu mengetahui latar belakang Key Opinion Leader (KOL) untuk mendapatkan seseorang dengan keahlian yang sesuai dengan profil merek kita dan mempunyai reputasi baik di mata masyarakat. Kemudian, pilihlah Key Opinion Leader (KOL) yang memiliki pengikut dan tipe konten sesuai dengan target audiens kita.

Contohnya, jika kita menjual produk makanan gluten free yang menargetkan masyarakat berumur 20-60 tahun. Dari target pasar ini, kita harus memikirkan strategi pemasaran universal yang dapat diterima oleh semua jenjang umur. Rencana pemasaran yang dapat kita lakukan adalah membuat kampanye pemasaran seputar healthy lifestyle dan menggandeng Key Opinion Leader (KOL) yang berprofesi sebagai koki makanan sehat.

b. Jumlah Pengikut Key Opinion Leader (KOL)

Setelah mengetahui profil Key Opinion Leader (KOL), penting untung menjadikan jumlah pengikut sebagai salah satu aspek pemilihan Key Opinion Leader (KOL). Hal ini berfungsi untuk memperkirakan banyaknya audiens yang akan melihat dan tertarik dengan pemasaran yang akan disampaikan oleh Key Opinion Leader (KOL). Pilihlah Key Opinion Leader (KOL) dengan jumlah pengikut asli, karena tidak jarang ditemukan akun yang membeli pengikut palsu.

c. Engagement Rate Key Opinion Leader (KOL)

Engagement rate merupakan tingkat keterlibatan serta interaksi antara Key Opinion Leader (KOL) dengan audiensnya. Saat engagement rate Key Opinion Leader (KOL) tinggi, itu artinya mereka sering berinteraksi dengan audiensnya dan memberikan personal experience lebih baik dalam mengenalkan merek kita kepada audiens mereka.

Baca Juga: 5 Checklist untuk Evaluasi Kompetensi Kepemimpinan

Walau Key Opinion Leader (KOL) tersebut memiliki banyak pengikut, hal tersebut tidak akan menjamin tercipta engagement yang tinggi lho! Kita dapat mengetahui engagement rate Key Opinion Leader (KOL) berdasarkan informasi yang diberikan oleh Key Opinion Leader (KOL) tersebut atau melihat persentasenya di laman penyedia engagement rate seperti contoh dibawah ini.

Menghitung engagement rate melalui laman situs

Sumber: HypeAuditor

4. Melakukan Evaluasi Hasil Pemasaran

Setelah program pemasaran telah dijalankan, kita perlu melakukan evaluasi hasil pemasaran yang dihasilkan. Evaluasi ini berfungsi untuk mengetahui hasil pemasaran yang tercapai jika dibandingkan dengan target awal yang ditetapkan. Dari hasil evaluasi, kita dapat mengetahui aktivitas mana yang telah berhasil, aktivitas yang perlu ditingkatkan, dan aktivitas manakah yang perlu diubah untuk mendapatkan hasil yang optimal.

***

Setelah membaca artikel ini, apakah Sahabat Wirausaha siap untuk menggunakan Key Opinion Leader (KOL) dalam strategi pemasaran bisnis? Key Opinion Leader (KOL) yang terpandang akan dihormati oleh masyarakat luas. Jika seorang Key Opinion Leader (KOL) menyebut merek kita secara positif, ini tentu akan menghasilkan dukungan positif bagi merek kita.

Penggunaan Key Opinion Leader (KOL) pun mempunyai banyak manfaat, seperti untuk menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan brand awareness, dan juga menghasilkan lebih banyak penjualan. Yuk, kita coba implementasikan strategi ini kedalam bisnis kita. Saatnya UMKM naik kelas!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya.

Sumber:

  1. Inzpire.me, 2021
  2. Accurate, 2022