Mengembangkan Kepemimpinan dalam Bisnis - Pernahkah Sahabat Wirausaha bertanya-tanya mengapa suatu usaha bisa berkembang pesat, menghasilkan keuntungan besar, memiliki karyawan banyak, dan membuka cabang baru di berbagai tempat?
Sementara di sisi lain, ada usaha yang pertumbuhannya stagnan atau tidak banyak mengalami perkembangan selama bertahun-tahun. Bisnis terus berjalan, tetapi tidak ada perubahan signifikan baik pada kapasitas usaha maupun proses mengelola usahanya.
Ternyata faktor penentu itu adalah kepemimpinan. Kecakapan yang melibatkan seluruh aspek kecerdasan dalam diri pelaku usaha ini ternyata memainkan peran penting dalam perkembangan bisnis. Sahabat Wirausaha tentu ingin usaha yang dikelola saat ini tumbuh dan berkembang sehingga penting untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam bisnis.
Mengembangkan Kepemimpinan, Milikilah Visi Besar
Kepemimpinan alias leadership, adalah suatu keahlian dalam memberikan pengaruh pada individu atau sekelompok orang untuk mencapai visi atau tujuan. Pengertian ini menekankan bahwa kepemimpinan terdiri dari dua unsur, yaitu tujuan yang akan dicapai dan kekuatan untuk mempengaruhi orang lain.
Jika Anda perhatikan, umumnya perusahaan-perusahaan besar memiliki visi yang besar. Visi atau tujuan inilah yang menjadi pembeda dalam proses kepemimpinan. Saat memiliki tujuan yang jelas dan spesifik, Anda pun akan lebih fokus menggerakan kekuatan dan sumber daya perusahaan, mulai dari karyawan, modal, hingga bahan baku, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Jika sudah menjalankan bisnis dan memiliki karyawan, artinya selama ini Anda sudah menggunakan kemampuan kepemimpinan yang dimiliki. Sebenarnya Anda bisa mendorong dan mengasahnya secara lebih baik lagi dengan memperhatikan tiga aspek yang mempengaruhi kemampuan kepemimpinan pada diri Anda meliputi: kemampuan manajerial, skill kepemimpinan, dan mental kepemimpinan.
Kunci Pertama Mengembangkan Kepemimpinan: Kemampuan Manajerial
Kepemimpinan erat sekali kaitannya dengan keahlian manajerial atau manajemen. Bagaimanapun bisnis adalah suatu organisasi yang didalamnya memiliki struktur, pembagian peran dan tanggung jawab, serta alur koordinasi.
Sebagai contoh, ada seorang pelaku usaha bernama Ibu Susan yang menjalankan usaha butik dan mempekerjakan 4 orang karyawan. Selain sebagai pemilik, Ibu Susan bertanggung jawab secara penuh terhadap operasional dan manajemen toko. Karyawan yang membantunya yaitu: Sarah yang bertugas sebagai kasir dan mencatat semua transaksi, Mabrur yang bertugas mencatat stok barang, Dina yang bertugas untuk melayani konsumen, dan Siti yang bertugas memfoto produk dan mengelola toko online.
Keempat orang karyawan ini bekerja sesuai peran dan arahan yang diberikan oleh Ibu Susan. Ketika Ibu Susan memberikan instruksi, mengontrol, dan mengevaluasi pekerjaan semua karyawannya untuk menjalankan tujuan bisnis mencari laba usaha, saat itulah ia memimpin.
Kemampuan manajerial ini penting dalam kepemimpinan, tujuannya agar proses kepemimpinan memiliki sistem yang baik. Proses manajemen perusahaan bisa Anda rumuskan dalam 4 hal berikut: Merencanakan dan Mengambil Keputusan, Mengorganisasi, Mengarahkan, dan Monitoring Evaluasi.
1. Merencanakan dan Mengambil Keputusan
Berpikirlah sebelum bertindak, rencanakanlah sebelum menjalankan keputusan. Jika bergerak tanpa rencana, Anda bisa bertindak tidak fokus. Anda mungkin bisa menghabiskan sumber daya perusahaan, padahal belum mendapat hasil yang diharapkan. Itulah mengapa perencanaan di awal sangat penting.
Ketika membuat perencanaan jangka panjang, Anda bisa mulai bertanya pada diri sendiri, bagaimana wujud bisnis yang Anda inginkan dalam beberapa tahun mendatang? Apa yang ingin Anda capai? Anda mungkin bisa mulai dengan memperkirakan berapa omzet yang mau diperoleh di masa depan atau hal lainnya yang ingin bisnis Anda capai.
Jika Anda sudah menemukan apa yang diinginkan, tuliskan target itu dan pikirkan cara untuk mencapainya secara bertahap, misalnya Ibu Susan ingin bisnis butiknya mencapai omzet Rp5.000.000.000 dalam lima tahun mendatang sehingga ia perlu menuliskan rencana itu secara detail. Apa yang harus ia lakukan, berapa pengeluaran yang dibutuhkan, dan siapa saja yang perlu ia libatkan.
2. Mengelola Sumber Daya Perusahaan
Jika Ibu Susan sudah menuliskan rencananya secara matang, ia juga perlu menakar kemampuan bisnisnya. Berapa sumber daya yang ia miliki dan perlu keluarkan untuk mencapai target omzet Rp5.000.000.000 itu.
Sebagai gambaran, ia punya target meningkatkan penjualan, salah satunya dengan cara meningkatkan jumlah follower di media sosial agar toko offline miliknya semakin terkenal di kotanya. Untuk mencapai hal tersebut, ia membutuhkan pengeluaran seperti biaya iklan di media sosial sebesar Rp10.000.000, membayar influencer lokal sebesar Rp15.000.000, dan biaya mengikuti pameran sebesar Rp7.500.000 per bulannya. Apakah Ibu Susan memiliki anggaran tersebut? Jika iya, Ibu Susan bisa menjalankan rencana tersebut.
Selain sumber daya finansial, Ibu Susan juga perlu mempertimbangkan sumber daya manusia pendukungnya. Jika ia ingin follower media sosialnya bertambah, apakah karyawannya memiliki kemampuan yang cukup dalam membuat konten dan menangani konsumen? Jika ternyata mampu, Ibu Susan bisa meneruskan rencana itu.
3. Mengarahkan Sumber Daya
Proses ini menuntut Anda untuk mengarahkan dan memastikan semua sumber daya yang Anda miliki digunakan untuk mencapai tujuan yang Anda harapkan. Sebagai contoh, untuk mencapai target omzet Rp5.000.000.000, Ibu Susan perlu mengontrol pengeluaran belanja iklan, menciptakan sistem pelayanan konsumen yang baik, dan memastikan semua karyawannya mampu melayani permintaan dan pertanyaan konsumen.
4. Monitoring dan Evaluasi
Setiap proses yang sudah Anda lakukan tentu menghasilkan output tertentu. Anda perlu memantau agar semua proses itu sejalan dengan tujuan yang ingin Anda capai. Jika proses yang sudah terlaksana semakin mendekatkan Anda dengan tujuan, artinya rencana bisa dikatakan berhasil. Sebaliknya, jika proses yang dilaksanakan memiliki banyak kendala dan justru membuat jauh dari target, Anda tentu harus mengevaluasinya dan segera merubah rencana.
Sebagai contoh, Ibu Susan perlu melihat apakah dengan mengeluarkan anggaran beriklan, membayar influencer, dan meningkatkan interaksi di media sosial semakin meningkatkan nilai penjualan pakaian butiknya? Atau justru semua kegiatan itu tidak memberikan dampak signifikan bagi kenaikan omzetnya. Ibu Susan perlu terus memantau dan mengevaluasi semua aktivitas bisnisnya untuk mencapai target omzet Rp5.000.000.000.
Kunci Mengembangkan Kepemimpinan Kedua: Skill Kepemimpinan
Ketika menjalani kepemimpinan, Sahabat Wirausaha akan menemukan dan terlibat dengan banyak urusan. Kita akan berinteraksi dengan banyak pihak seperti karyawan, konsumen, dan supplier. Sahabat Wirausaha juga dituntut untuk cakap dalam mengelola berbagai urusan bisnis, mulai dari mengatur keuangan, karyawan, dan penjualan.
Kepemimpinan tidak bisa berdiri sendiri, ia membutuhkan skill pendukung. Ada beberapa skill yang perlu Anda kembangkan agar kepemimpinan berjalan lancar.
1. Komunikasi Efektif
Kepemimpinan terkait erat dengan komunikasi. Jika sering terjadi miskomunikasi dengan karyawan, tandanya Anda belum menerapkan komunikasi yang efektif. Untuk bisa berkomunikasi dengan efektif, Anda perlu menyampaikan informasi dengan jelas dan lengkap, serta mempertimbangkan kemampuan karyawan dalam menerima pesan sesuai dengan pemahaman mereka.
2. Kemampuan Mendengarkan
Kemampuan mendengarkan akan membantu Anda menerima masukan yang bermanfaat bagi pengembangan bisnis, baik dari konsumen, karyawan, maupun pihak lain.
3. Mengenal Kemampuan Diri Sendiri
Pengetahuan paling penting yang harus dimiliki setiap orang adalah pengetahuan tentang dirinya sendiri. Kalau Anda sudah tahu kelebihan dan kekurangan diri sendiri, Anda akan lebih mudah menentukan siapa yang seharusnya Anda rekrut dan ajak bekerjasama, misalnya Anda punya kekurangan dalam merapikan transaksi keuangan maka Anda bisa merekrut karyawan yang memiliki kelebihan di bidang itu.
4. Membangun Relasi dengan Tim
Ternyata, gaji bukanlah satu-satunya alasan yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. Menurut imd.org, kemampuan atasan dalam membangun relasi dengan tim justru menjadi faktor utama yang memotivasi karyawan untuk memberikan pekerjaan terbaiknya. Jika karyawan nyaman dan merasa pekerjaannya dihargai, mereka akan lebih bersemangat menghasilkan pekerjaan terbaiknya.
5. Mengembangkan Kelincahan dan Kemampuan Beradaptasi
Saat ini, Anda dituntut untuk pandai menyesuaikan diri dengan perubahan yang serba-cepat. Tren pasar dan selera konsumen selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Jika tidak cepat membaca peluang pasar, bisnis Anda bisa tertinggal. Itulah mengapa kelincahan (agility) dan kemampuan beradaptasi sangat diperlukan seorang pemimpin dalam proses mengambil keputusan bisnis.
6. Inovasi dan Kreativitas
Teruslah mencoba berbagai cara atau pendekatan yang bisa membuat bisnis Anda semakin berkembang. Inovasi dan kreativitas tidak harus selalu besar, Anda bisa menerapkan keduanya dalam skala kecil tapi berdampak bagi bisnis. Contohnya, dengan mulai menggunakan aplikasi kasir yang membantu proses pencatatan transaksi bisnis Anda.
7. Membuat Keputusan dan Kemampuan Menyelesaikan Konflik
Seorang pemimpin harus membuat keputusan sepanjang waktu, mulai dari yang sifatnya mudah hingga kompleks. Jika ingin menghasilkan keputusan terbaik bagi bisnis, teruslah bekali diri dengan pengetahuan dan informasi yang terkait dengan bisnis Anda.
Selain itu, saat Anda mengelola organisasi, akan selalu ada potensi konflik yang mungkin muncul: entah konflik dengan partner bisnis, karyawan, dan konsumen. Mampu mengenali sumber konflik dan mengetahui cara untuk menyelesaikannya adalah kemampuan yang perlu Anda kembangkan.
8. Manajemen Waktu
Keterampilan melakukan manajemen waktu adalah keterampilan dalam mengatur skala prioritas. Anda tentu memiliki banyak sekali kesibukan dan pekerjaan yang perlu diselesaikan sepanjang hari. Tanpa kemampuan mengatur prioritas, Anda bisa dilanda stres dan ketidaknyamanan sepanjang waktu. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengembangkan kemampuan manajemen waktu yang efektif.
Kunci Ketiga: Mental Kepemimpinan
Selain skill kepemimpinan, Anda juga perlu mengembangkan aspek mental atau kecerdasan emosional yang diperlukan selama mengelola bisnis. Setidaknya ada empat kecerdasan mental yang perlu Anda kembangkan, yaitu:
1. Kesabaran
Mencapai target bisnis yang sudah Anda buat tentu membutuhkan waktu. Semakin besar target tersebut maka semakin kompleks prosesnya dan semakin panjang waktu yang dibutuhkan. Rencana yang Anda jalankan pun tidak sepenuhnya bisa berjalan mulus. Saat itulah, Anda akan butuh banyak stok kesabaran.
2. Integritas
Pondasi dasar dari bisnis adalah kejujuran dan kredibilitas. Saat berbisnis, Anda berinteraksi dengan banyak pihak. Jika menunjukkan itikad dan sikap yang merugikan pihak lain, Anda akan kesulitan menemukan pihak yang bisa diajak bekerja sama, padahal bisnis Anda bisa berkembang hanya dengan menjalin relasi positif dengan orang lain.
3. Menghargai Orang Lain
Sebagai pemilik usaha, Anda menggaji karyawan untuk melakukan pekerjaan yang tidak bisa Anda kerjakan sendiri. Namun, bukan berarti Anda bisa berlaku semena-mena terhadap mereka. Ingat, kontribusi karyawan bisa menentukan perkembangan bisnis. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menghargai setiap orang yang terlibat dalam bisnis terutama karyawan.
4. Terus Belajar
Saat bisnis Anda masih belia, pengetahuan tentang ilmu pemasaran dan keuangan sederhana sudah cukup membantu. Namun, saat bisnis bertambah besar, Anda dituntut untuk terus meningkatkan pengetahuan terhadap subjek yang lebih kompleks, mulai dari mengatur SDM, pemasaran, keuangan, perhitungan pajak, dan perizinan. Oleh sebab itu, penting untuk terus mengisi pikiran Anda dengan pengetahuan dan informasi yang relevan dengan kondisi bisnis saat ini.
Setelah mengetahui ketiga aspek kepemimpinan itu, aspek mana yang Anda rasa perlu latih dan masih harus dikembangkan? Semoga ulasan ini memberikan manfaat bagi Anda yang ingin mengembangkan kapasitas kepemimpinan.
Referensi:
- Suherman, Usep Deden. 2019. Pentingnya Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah. UIN SGD Bandung.
- http://meaningaccordingtoexperts.blogspot.com/2017/03/pengertian-unsur-unsur-faktor-faktor.html
- https://www.imd.org/imd-reflections/reflection-page/leadership-skills/