Kesalahan Pemula Saat Membuat Konten TikTok – TikTok kini bukan hanya tempat hiburan, tapi sudah jadi ladang cuan bagi banyak pelaku usaha, termasuk UKM. Namun, masih banyak pemula yang belum memahami cara kerja platform ini dengan baik. Akibatnya, video yang diunggah sepi penonton.
Kalau kamu serius ingin berkembang di TikTok, pastikan tidak terjebak dalam kesalahan pemula saat membuat konten TikTok. Apa saja kesalahan yang dimaksud? Simak satu per satu di sini :
1. Tidak Punya Tujuan yang Jelas
Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh pemula adalah membuat konten tanpa tujuan yang jelas. Banyak orang membuat konten TikTok hanya untuk mengikuti tren atau karena merasa perlu mengunggah sesuatu. Padahal, setiap konten yang dibuat sebaiknya memiliki tujuan yang spesifik.
Kamu perlu menentukan apakah tujuanmu adalah untuk menghibur, mendidik, mempromosikan produk, atau mengajak audiens berinteraksi. Tanpa tujuan yang jelas, konten yang diunggah akan tidak fokus dan tidak bisa menarik perhatian audiens.
Jika konten tidak memiliki tujuan yang jelas, algoritma TikTok pun akan kesulitan untuk menentukan audiens yang relevan. Ini akan membuat video kamu lebih sulit ditemukan di For You Page (FYP) dan akhirnya sepi penonton. Misalnya, jika kamu ingin mempromosikan produk, pastikan kamu menunjukkan manfaat produk tersebut secara jelas di dalam video, bukan hanya mengikuti trend yang sedang viral.
Jika tujuanmu adalah untuk berbagi pengetahuan atau tips, pastikan konten tersebut memberikan nilai edukatif yang jelas. Jadi, jangan asal posting, pastikan setiap video punya tujuan yang jelas agar audiens tahu apa yang diharapkan dari kontenmu.
Baca Juga: Rahasia Viral: Ini 6 Topik Konten Paling Disukai Emak-Emak di Media Sosial
2. Mengabaikan Hook di 3 Detik Pertama
TikTok adalah platform yang bergerak cepat. Pemirsa akan langsung melewatkan video yang tidak menarik perhatian mereka dalam beberapa detik pertama. Inilah mengapa kesalahan pemula saat membuat konten TikTok yang sangat umum adalah tidak memanfaatkan hook alias kalimat pembuka yang menarik.
Dalam TikTok, kamu hanya punya waktu 3 detik pertama untuk membuat audiens tertarik untuk menonton lebih lama. Jika dalam waktu tersebut video kamu tidak memberikan sesuatu yang menarik, audiens akan segera scroll ke video selanjutnya.
Cara terbaik untuk memanfaatkan 3 detik pertama adalah dengan menampilkan sesuatu yang membuat penasaran, mengajukan pertanyaan yang relevan, atau menunjukkan sesuatu yang unik dan menarik.
Misalnya, kamu bisa mulai dengan sebuah kalimat yang menggugah rasa ingin tahu, seperti "Apakah kamu tahu bahwa TikTok bisa membantu bisnis berkembang?" atau tampilkan visual yang menarik, seperti produk kamu dengan latar belakang yang eye-catching. Dengan begitu, penonton cenderung untuk menonton seluruh video, bukan hanya 3 detik pertama.
3. Terlalu Fokus pada Tren Tanpa Konteks
Tren di TikTok memang bisa mendongkrak jangkauan konten kamu, tetapi banyak pemula yang membuat kesalahan pemula saat membuat konten TikTok dengan terlalu fokus mengikuti tren tanpa mempertimbangkan relevansinya dengan produk atau brand mereka.
Mengikuti tren seperti challenges atau menggunakan sound yang sedang viral memang bisa menarik perhatian, tetapi jika tren tersebut tidak sesuai dengan identitas brand atau audiens yang kamu tuju, maka hasilnya tidak akan maksimal. Bahkan, bisa jadi kontenmu terlihat tidak serius dan terkesan dibuat-buat.
Sebaiknya, kamu tidak hanya mengikuti tren begitu saja. Sesuaikan tren dengan brand dan audiens yang ingin kamu jangkau. Misalnya, jika kamu menjual produk kesehatan, kamu bisa membuat konten yang mengikuti tren dengan menambahkan nilai edukatif tentang kesehatan. Dengan begitu, kamu tetap relevan dengan audiens dan tetap bisa memanfaatkan tren yang sedang populer.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
4. Tidak Konsisten Upload
TikTok menyukai konsistensi. Jika kamu mengunggah konten secara acak, tanpa ada jadwal yang jelas, maka algoritma TikTok tidak akan mudah menemukan pola dan audiens yang tepat untuk kontenmu. Kesalahan pemula saat membuat konten TikTok yang satu ini kerap terjadi karena pemula hanya fokus pada kualitas atau semangat sesaat.
Padahal, TikTok memberi perhatian lebih kepada akun yang konsisten mengunggah video. Akun yang aktif dan konsisten berpotensi muncul lebih sering di FYP. Untuk itu, buat jadwal unggah yang realistis dan usahakan untuk mematuhinya.
Misalnya, kamu bisa mulai dengan mengunggah 2-3 kali dalam seminggu dan pastikan konten yang kamu buat tetap relevan dan menarik. Dengan konsistensi, kamu akan lebih mudah membangun audiens yang loyal, dan TikTok akan lebih sering menampilkan video kamu kepada lebih banyak orang.
5. Mengabaikan Kualitas Visual dan Audio
TikTok adalah platform yang sangat visual. Konten yang buram, suara yang tidak jelas, atau latar belakang yang berantakan bisa menurunkan minat penonton untuk menonton lebih lama. Kesalahan pemula saat membuat konten TikTok yang satu ini sering kali dianggap remeh, padahal kualitas visual dan audio sangat mempengaruhi bagaimana penonton menilai kontenmu. Pastikan pencahayaan cukup, suara jelas, dan latar belakang tidak mengganggu perhatian penonton.
Untuk menciptakan kualitas video yang baik, kamu tidak perlu peralatan mahal. Cukup dengan pencahayaan yang baik, seperti menggunakan cahaya alami atau lampu ring light, kamu bisa mendapatkan hasil video yang lebih profesional. Selain itu, pastikan audio yang digunakan dalam video jelas dan mudah dipahami, terutama jika kamu memberikan informasi atau edukasi.
6. Tidak Mengajak Interaksi
TikTok sangat mengutamakan interaksi antara pembuat konten dan penonton. Namun, banyak pemula yang tidak memberikan call to action yang mengajak penonton untuk berinteraksi. Interaksi ini bisa berupa komentar, mengikuti akun, atau bahkan membuat video duet atau stitch dengan kontenmu. Kesalahan pemula saat membuat konten TikTok ini sangat mengurangi peluang konten untuk berkembang.
Berikan ajakan di akhir video seperti, "Apa pendapatmu tentang tips ini? Tulis di kolom komentar!" atau "Ayo, coba juga challenge ini dan beri tahu kami hasilnya." Dengan adanya ajakan interaksi, penonton merasa lebih terhubung dengan kontenmu, dan TikTok akan menilai bahwa video tersebut lebih layak untuk ditampilkan kepada banyak orang.
Baca Juga: 11 Cara Memanfaatkan Fitur TikTok LIVE untuk Interaksi dan Jualan Langsung
7. Tidak Menganalisis Performa Konten
Salah satu kesalahan pemula saat membuat konten TikTok adalah tidak memanfaatkan fitur analytics yang disediakan TikTok. Platform ini memberikan data yang sangat berguna tentang bagaimana konten diterima oleh audiens. Namun, banyak pemula yang malas mengevaluasi performa konten mereka. Padahal, tanpa analisis, kamu tidak akan tahu mana konten yang bekerja dengan baik dan mana yang perlu diperbaiki.
Dengan melihat statistik performa, kamu bisa mengetahui berapa banyak orang yang melihat, menyukai, dan berinteraksi dengan video kamu. Dari data ini, kamu bisa menentukan apa yang perlu kamu ubah atau tingkatkan untuk membuat konten yang lebih baik. Jangan ragu untuk mencoba berbagai jenis format, dan pelajari apa yang paling disukai audiens.
Dengan menghindari tujuh kesalahan pemula saat membuat konten TikTok ini, kamu lebih siap untuk membuat konten yang menarik, relevan, dan tentunya banyak dilihat oleh audiens yang sesuai. Konsistensi, kualitas, dan interaksi adalah kunci utama untuk berkembang di TikTok. Jangan hanya ikut tren, tapi pahami audiens dan terus berinovasi agar konten tetap menarik dan berkembang!
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.