Tips Memilih Jargon Bisnis - Apa yang terlintas dibenak Sahabat Wirausaha ketika mendengar jargon “Jagonya Ayam!”? tentu, tiba-tiba terlintas dipikiran kita salah satu Franchise makanan siap saji asal Amerika, KFC. Sahabat Wirausaha juga mungkin tidak asing dengan jargon ‘Semakin di Depan’. Ya, itulah jargon andalan Yamaha

Tanpa kita sadari, jargon tersebut sudah melekat dalam ingatan sehingga konsumen bisa dengan mudah mengingat dan mampu memvisualisasikan produk tersebut di pikiran masing-masing. Pentingnya lagi, jargon-jargon tersebut telah berhasil menjadi bahasa iklan dan image branding tersendiri sehingga kita mampu membedakannya dengan produk lain yang serupa karena memiliki kekhasan tersendiri lewat jargon yang digunakan.

Kira-kira bagaimana membuat jargon yang menarik sebagai image brand kita? Yuk simak tips-tips ini agar jargon Sahabat Wirausaha menarik dan mengesankan!


Sekilas Tentang Jargon

Jargon merupakan kalimat atau frasa yang digunakan suatu perusahaan, UMKM, atau pelaku bisnis sebagai ciri khas dan bahasa iklan bisnis mereka agar mampu menarik minat publik, sehingga tidak jarang kita menemukan jargon-jargon yang unik, menarik hingga atraktif. Hal itu berupaya untuk menonjolkan kekhasan bisnis atau komoditi sebagai branding atau image brand agar orang mengenal bisnis kita.

Oleh karenanya, penting bagi Sahabat Wirausaha untuk memilih jargon yang mampu merepresentasikan karakter bisnis agar mudah dikenal masyarakat dan menarik minat konsumen. Berikut adalah beberapa karakter jargon yang efektif :

1. Menonjolkan Kekhasan dan Manfaat Produk

Dilansir dalam formulates.io, sebuah bisnis harus mengutamakan sebuah jargon yang memunculkan manfaat bagi konsumen. Pasalnya, rata-rata konsumen lebih memperhatikan apa manfaat yang dapat mereka terima dan tidak terlalu peduli kapan bisnis berdiri ataupun posisi bisnis kita. Oleh karena itu, pilihlah jargon yang memuat manfaat produk kita, sekaligus menonjolkan kekhasan produk. Seperti halnya jargon Pegadaian yakni ‘Mengatasi Masalah, Tanpa Masalah’

Baca Juga: Inilah 8 Alasan Memilih Instagram Sebagai Toko Online, Berikut Penjelasannya!

2. Simple dan Mudah Diingat

Simple dalam pengertian ini adalah sederhana, singkat dan mudah dimengerti. Selain agar konsumen tidak bingung dengan frasa dan kalimat yang panjang dan bertele-tele, namun jargon yang singkat dan jelas lebih mudah diingat oleh konsumen. Sebagaimana jargon KFC yang simple dengan Jagonya Ayam yang di satu sisi mengenalkan spesifikasi bahwa KFC menonjolkan kekhasan masakan Ayamnya, dan di sisi lain menonjolkan kualitas dengan frasa yang singkat dan jelas.

3. Unik dan Menarik

Sebagai sebuah image brand, maka Sahabat Wirausaha perlu memilih jargon seunik mungkin agar menarik perhatian konsumen sehingga mereka cenderung mengingat dan memperhatikan produk atau bisnis kita. Di sisi lain hal itu dapat menjadi kekhasan yang menjadi pembeda bisnis Sahabat Wirausaha dengan bisnis lain yang serupa. Semisal jargon ‘Orang Pintar? Minum Tolak Angin’ oleh Iklan produk Tolak Angin.  Melalui narasi tersebut, konsumen merasa tergerak dengan standar pada redaksi ‘orang pintar’ untuk mengonsumsi produk tersebut. 

4. Meaningful

Saat memilih jargon bisnis, maka carilah kata-kata yang bisa menjadi representasi dari brand atau bisnis kita. Usahakan jargon tersebut memuat maksud, tujuan, visi, dan makna yang kita usung. Hal tersebut agar bisnis Sahabat Wirausaha memiliki ikatan emosional dan esensi yang sampai kepada konsumen (https:/formulates.io).

Selain itu, gunakan kata-kata sederhana yang dapat mengenalkan karakter bisnis sekaligus menonjolkan kelebihan bisnis. Jangan ragu untuk pelajari jargon-jargon terkenal yang sudah ada dan ambil hal-hal menarik yang bisa diterapkan. 


Langkah-Langkah Membuat Jargon Bisnis Secara Akurat

Setelah membaca beberapa tips di atas, maka sudah saatnya Sahabat Wirausaha mulai meramu jargon yang sesuai. Agar lebih akurat, berikut langkah-langkah yang bisa diterapkan :

1. Kenali dan Pahami Karakter Bisnis 

Pertama-tama, kenali dengan baik dan pahami karakteristik dari bisnis yang sedang dijalankan, sehingga mampu mengekspresikan dan mengartikulasikan dalam sebuah jargon sebagai representasi dan identitas bisnis. Sebagai branding, identitas dan karakteristik itulah yang menjadi nilai tawar dan kekhasan bisnis Sahabat Wirausaha dengan kompetitor lain. (store.sirclo.com).

Adapun menurut formulates.io, upaya untuk mengidentifikasi dan menemukan karakter bisnis dapat dimulai dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

  • Apa yang Sahabat Wirausaha tawarkan/berikan?
  • Siapa target pasar Sahabat Wirausaha?
  • Mengapa mereka (harus) menggunakannya?

Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan mendasar untuk mengetahui tujuan bisnis, target konsumen yang ingin disasar sehingga mampu Menyusun strategi pemasaran serta mengetahui keunggulan bisnis kita. Melalui jawaban tersebut dapat membantu Sahabat Wirausaha untuk mengidentifikasi dan menentukan karakter atau kekhasan, value bisnis, kualitas, Kompetitor, strategi promosi hingga menentukan jargon yang tepat untuk bisnis Sahabat Wirausaha.

Baca Juga: Tertarik Mendirikan Usaha Bimbel? Ini Tips Memilih dan Merekrut Staf Pengajar yang Bisa Dicoba!

2. Tonjolkan Kelebihan Bisnis

Apabila Sahabat Wirausaha telah mengetahui dan memahami karakter bisnis yang sedang atau akan dijalankan, maka perlu untuk menggarisbawahi spesifikasi dan kelebihan bisnis yang ingin ditonjolkan. Misalnya, jika kita mengelola bisnis kuliner, maka aspek rasa dan inovasi makanan bisa lebih ditonjolkan.

Sementara dalam bisnis tekstil, dapat ditonjolkan aspek bahan dan kenyamanannya, dan berbagai bisnis lainnya. Melalui spesifikasi tersebut Sahabat Wirausaha mampu menemukan keywords untuk jargon bisnis agar tepat sasaran.

Apabila Sahabat Wirausaha sudah menemukan spesifikasi dari bisnis, jargon dapat dibuat dengan pola yang memfokuskan pada penawaran manfaat, membangkitkan emosi, atau menciptakan (menonjolkan) perbedaan di antara kompetitor yang lain.

Contohnya, jargon Yamaha yakni Semakin di Depan. Narasi jargon ini menggarisbawahi bahwa karakteristik dari merk kendaran ini menonjolkan performa dan kecepatan. Contoh lainnya seperti jargon Indomie yakni Seleraku  yang menggunakan kata kunci selera dan kekhasan kuliner Indonesia.

3. Pelajari Jargon Bisnis Terkenal

Apabila Sahabat Wirausaha menemukan kesulitan, kita dapat mempelajari beberapa jargon yang terkenal dan menarik serta pola yang digunakan (shipper.id), semisal jargon yang menggunakan redaksi imperatif seperti pada merk sepatu Nike dengan jargonnya ‘Just Do It!’

Di sisi lain, Sahabat Wirausaha perlu untuk lebih dulu menelusuri jargon yang sudah digunakan oleh bidang bisnis yang serupa sehingga dapat menghindari kemiripan jargon dan mencari keunikan atau pembeda dengan jargon bisnis yang sudah ada. Adanya kemudahan digital memungkinkan Sahabat Wirausaha untuk menelusuri hal tersebut melalui algoritma di berbagai platform digital.

Semisal Sahabat Wirausaha mencari jargon bisnis kuliner bisa mencontoh jargon bisnis kuliner seperti jargonnya Pecel Lele Lela “Bikin Hidup Lebih Nikmat”, Bakso Malang “Rajanya  Rasa”, Klenger Burger “100% Tulen”. Beberapa jargon terkenal di atas memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri. Jadi Sahabat Wirausaha dapat menggunakan diksi sekreatif mungkin agar menarik dan berkesan.

Baca Juga: 7 Tips Memilih Staf Customer Service yang Tepat, Perlu Cek Keahliannya!

4. Buat Ringkasan Jargon yang Menarik

Poin-poin yang Sahabat Wirausaha telah dapatkan melalui langkah-langkah di atas dapat dirangkai melalui rangkaian kata, frasa dengan sekreatif mungkin dan seunik mungkin. Pemilihan kata menjadi langkah yang tidak boleh diabaikan serta pastikan jargon yang Sahabat Wirausaha pilih mampu mewakili maksud, tujuan dan sesuai dengan image brand yang ingin ditonjolkan dalam bisnis atau produk.

Misalkan Sahabat Wirausaha terjun di bisnis kuliner, maka coba telusuri berbagai jargon yang populer dan kekhasan jargon agar mudah diingat. Contoh jargon untuk bisnis makanan yaitu “Kelezatan yang Sesungguhnya”, “Soto Asli, Tidak ada duanya”, “Manjakan Lidahmu dengan Rasa yang Berkualitas”, “Rasa Pas di Mulut, Harga Pas di Kantong”, dan berbagai contoh jargon lainnya. 

Nah, Sahabat Wirausaha, itulah tips memilih jargon untuk bisnis yang menarik serta langkah-langkah yang dapat ditempuh. Poin pentingnya adalah bahwa dalam memilih jargon untuk bisnis, pastikan Sahabat Wirausaha memahami karakter bisnis yang akan dijalankan karena jargon sebagai branding dan strategi promosi agar konsumen tertarik dan bisnis kita mudah dikenal publik. 

Oleh karena itu, jargon untuk bisnis harus dibuat unik, menarik, namun di sisi lain mudah dipahami konsumen. Melalui penjelasan tips di atas, Sahabat Wirausaha dapat lebih bijak dan mampu memilih jargon yang tepat dan menarik, 

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi : 

  1. https://store.sirclo.com/blog/cara-membuat-slogan/
  2. https://www.formulates.io/post/steps-to-writing-a-successful-tagline-or-slogan
  3. https://shipper.id/blog/branding/cara-agar-slogan-mudah-diingat