Sahabat Wirausaha tentu sudah familiar dengan patung berukuran raksasa yang menjadi hadiah rakyat Perancis bagi rakyat Amerika karena menyimbolkan kebebasan ini bukan? Ya betul sekali Sahabat Wirausaha, ini adalah Patung Liberty yang juga berada di Pulau Liberty, muara Sungai Hudson di New York Harbor, Amerika Serikat.

Di artikel kali ini, kita akan banyak membahas terkait negeri Paman Sam ini, Sahabat. Bukan membahas Patung Liberty tentunya, melainkan tentang hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya terkait dengan aktivitas ekspornya.

Baca Juga: Ragam Komoditas Potensi Ekspor ke Amerika Serikat

Gambar 1. Hubungan Bilateral Indonesia dan Perancis


Sumber: Antara News

Namun sebelum membahas tentang kegiatan ekspor Indonesia ke Perancis, Sahabat Wirausaha perlu tahu bahwa tahun 2020 lalu merupakan tahun bersejarah bagi kedua negara tersebut, karena bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Perancis. Hubungan bilateral antara kedua negara terjalin dengan baik sejak bulan September 1950, dan terus meningkat seperti terlihat dari jalinan kerja sama di berbagai sektor.

Kerja sama tersebut juga terlihat dari sejumlah kegiatan dialog dan saling-kunjung antar pejabat kedua negara, baik dalam kerangka bilateral maupun multilateral, serta saling-dukung dalam berbagai pencalonan/kandidasi pada organisasi internasional.

Baca Juga: Potensi Ekspor: Prancis

Pada tahun 2011, kedua negara sepakat menjalin Kemitraan Strategis pada saat kunjungan resmi Perdana Menteri François Fillon ke Indonesia tanggal 30 Juni - 2 Juli, yang difokuskan pada lima bidang kerja sama, yaitu perdagangan dan investasi, pendidikan, industri pertahanan, sosial budaya, dan penanganan dampak perubahan iklim.

Gambar 2. Kunjungan Resmi Perdana Menteri Perancis ke Indonesia


Sumber: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia


Mengenal Prancis Lebih Dekat

Dilansir dari Ilmu Pengetahuan Umum, Prancis adalah negara yang terletak di Benua Eropa tepatnya di Eropa bagian Barat. Selain Teritori Metropolitan yang berada di Benua Eropa, Prancis juga memiliki beberapa pulau dan teritori di seberang laut yang berada di Benua lainnya. Luas wilayah Prancis secara keseluruhan adalah 643.801km2, luas wilayah ini termasuk Metropolitan Perancis seluas 551.500km2 dan teritori seberang laut seluas 92.301km2. Teritori seberang laut tersebut diantaranya adalah French Guiana di Amerika Selatan, Guadeloupe dan Martinique di Laut Karibia Amerika Tengah, Mayotte dan Reunion di Samudera Hindia.

Gambar 3. Prancis dalam Peta Dunia


Sumber: Ilmu Pengetahuan Umum

Di Bidang Ekonomi, Perancis merupakan negara maju yang memiliki nominal Produk Domestik Bruto (PDB) yang tinggi yaitu sebesar USD 2,856 triliun atau setara dengan Rp 41.143 triliun dengan pertumbuhan PDB sekitar 2,3 persen pada tahun 2017.

Baca Juga: Potensi Ekspor: Kanada

Perancis menduduki urutan ketujuh sebagai negara pengekspor terbesar di dunia dengan beragam komoditas utama, seperti mesin, peralatan transportasi, pesawat terbang, obat-obatan, besi, dan baja. Pendapatan perkapita Perancis adalah sebesar USD 44.100 atau setara dengan Rp 635 juta pada tahun 2017 lalu.


Ekspor Indonesia ke Perancis

Secara umum, histori neraca perdagangan antara Indonesia dengan Perancis tidak terlalu baik. Seperti di tahun 2015 lalu misalnya, ketika neraca perdagangan Indonesia dengan Perancis mengalami defisit sebesar USD 363 juta atau setara dengan Rp 5.2 triliun dengan kurs Rp 14.406 per dolar Amerika Serikat. Defisit ini meningkat 16,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Mirisnya, defisit perdagangan Indonesia dengan Perancis ini bukan yang pertama kalinya. Data Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat bahwa pada sejak 2011, Indonesia selalu mengalami defisit berdagang dengan Perancis. Tahun 2011 lalu, defisit Indonesia mencapai USD 720 juta atau setara dengan Rp 10.4 triliun yang kemudian meningkat menjadi USD 796 juta atau setara dengan Rp 11.5 triliun pada tahun berikutnya.

Oleh karena itu, kedatangan Presiden Perancis, Francois Hollande ke Indonesia dijadikan ajang untuk meningkatkan perdagangan antar kedua negara. Dengan peningkatan kerja sama tersebut, diharapkan dapat meningkatkan ekspor komoditas unggulan Indonesia sehingga mampu mengurangi defisit perdagangan selama ini.

Gambar 4. Defisit Perdagangan Indonesia dengan Perancis 2011 - 2015


Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) 2016 dalam Katadata

Tahun 2020 lalu, aksi boikot produk Perancis bergema di berbagai negara usai Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan terkait karikatur Nabi Muhammad SAW. Akibatnya, negara-negara Islam mengutuk pernyataan Macron tersebut dan menyerukan pemboikotan barang-barang Perancis.

Baca Juga: Mempersiapkan Dokumen Ekspor

Turki memimpin tuntutan tersebut, dimana Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan "jangan pernah membeli barang-barang berlabel Perancis," dalam pidatonya yang disiarkan televisi setempat.

Selain Turki, pengguna media sosial di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pun turut menyerukan aksi boikot terhadap raksasa supermarket Perancis, yaitu Carrefour. Pedagang di Yordania, Kuwait dan Qatar telah memindahkan barang-barang Perancis dari rak-rak toko, sementara Universitas Qatar telah membatalkan pekan budaya Perancis.

Selanjutnya, ada pula protes yang diadakan di Irak, Suriah, Libya, Jalur Gaza, dan Bangladesh yang diikuti puluhan ribu demonstran. Protes serupa pun juga dilakukan oleh Pakistan, dimana melalui Perdana Menterinya, Imran Khan memanggil duta besar Perancis untuk mengajukan protes.

Dari aksi boikot tersebut, impor barang dari Perancis sudah turun minus 14,5 persen per Januari hingga Agustus 2020. Melihat kondisi ini, pada dasarnya dapat dioptimalkan oleh Indonesia untuk memperbaiki neraca perdagangan, dari yang semula defisit menjadi surplus.


Ekspor Indonesia ke Prancis

Pangsa Perancis dalam total impor Indonesia sedikit lebih tinggi dibandingkan pangsa ekspor. Tahun 2019 lalu, pangsa pasarnya sebesar 0.8 persen dari total impor, setara dengan USD 1,4 miliar atau setara dengan Rp 20.1 triliun. Hal ini lah yang menunjukkan bahwa hubungan dagang Indonesia dengan Perancis selalu defisit atau lebih impor dibandingkan ekspor.

Meskipun demikian, ada komoditas dari Indonesia yang sebagian besar pasarnya adalah Perancis. Ekspor utama Indonesia ke Perancis, antara lain mesin dan alat listrik, minyak dan lemak, sepatu, karet dan produk karet, kopi, teh dan bumbu, furniture, produk pakaian dan asesoris, minyak esensial, alat musik, serta produk perikanan.

Baca Juga: Surat Keterangan Ekspor Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik

1. Mesin, Alat Listrik, dan Alat Elektronik

Salah satu komoditas dari Indonesia yang sebagian besar pasarnya Perancis adalah mesin dan suku cadang. Nilai dari komoditas tersebut yang diekspor ke Perancis mencapai 61.4 persen dari total yang diekspor. Nilai perdagangannya di tahun 2019 lalu sebesar USD 5.7 juta atau setara dengan Rp 82 miliar. Meskipun nilainya dirasa tidak terlalu besar, namun ketergantungan Indonesia terhadap pasar Perancis sangat besar.

Secara umum, Perancis menempati urutan keenam negara tujuan ekspor peralatan listrik setelah Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Thailand, dan Malaysia. Di tahun 2020, total ekspor peralatan listrik ke Perancis sebesar 10.441 ton. Jika dibandingkan dengan total ekspor di tahun sebelumnya, jumlah tersebut turun lebih dari 1.000 ton.

Tabel 1. Jumlah Ekspor Peralatan Listrik ke Berbagai Negara (dalam Ton)

Negara Tujuan Ekspor

Tahun 2019

Tahun 2020

Amerika Serikat

42.175

73.806

Jepang

83.359

73.060

Singapura

24.925

25.944

Thailand

27.854

24.322

Malaysia

20.146

19.283

Perancis

11.530

10.441

sumber : Badan Pusat Statistik

Sedangkan untuk alat elektronik, Perancis masih menempati urutan ke 10. Dengan adanya hubungan bilateral yang semakin diperkuat antara Indonesia dan Perancis kini, maka potensi ini dapat semakin diperkuat kedepannya.

Gambar 5. Nilai Ekspor Komoditas Elektronik ke Berbagai Negara (Bulan Januari hingga Oktober 2015 dan 2016) dalam USD Juta


Sumber : Badan Pusat Statistik dalam Buat Toko Online

2. Kopi

Secara umum, Perancis bukan menjadi negara tujuan utama ekspor komoditas kopi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Perancis menjadi negara tujuan ekspor kopi di peringkat 18 di tahun 2019 dengan jumlah 2.081 ton. Berdasarkan total nilai ekspor komoditas kopi, ekspor ke Perancis masih dibawah 1 persen.

Baca Juga: Mengintip Peluang Cuan Bisnis Lestari dengan Mengolah Sampah Ampas Kopi dan Teh

Gambar 6. Negara Tujuan Ekspor Kopi ke Berbagai Negara Tahun 2019


Sumber : Badan Pusat Statistik dalam alameedcoffee.com

Melihat data tersebut, Indonesia mencoba menaruh perhatian besar pada kota Strasbourg dan kawasan Alsace di Perancis yang memainkan peran penting dalam perekonomian Perancis dan juga jaringannya ke ekonomi global, dimana diketahui 35 persen perusahaan di kawasan Alsace tersebut didanai dari modal asing.

Strasbourg terletak sekitar 500 km di timur Paris, yaitu di wilayah Grand Est atau Alsace. Bersama Brussels dan Luxembourg, Strasbourg merupakan markas Uni Eropa, dimana beberapa kantor utamanya berada di Strasbourg, seperti Parlemen Eropa dan Pengadilan HAM (court of human rights).

April 2019 lalu, telah diselenggarakan Forum Bisnis Indonesia dan Perancis di Strasbourg, yang dihadiri 37 pebisnis Perancis dari kota Strasbourg dan kawasan Alsace, serta perusahaan asal Indonesia, antara lain Maesindo (Food Packaging and Hygiene Disposable Products), Rasbora (Coffee), serta Trading House Indonesia Incorporated (Multi Products).

Baca Juga: Aroma Segar Bisnis Kopi Indonesia Dari Hulu ke Hilir

Gambar 7. Forum Bisnis Indonesia - Perancis di Strasbourg


Sumber : Kementerian Luar Negeri

Pada kesempatan yang baik tersebut, dilakukan pula penandatanganan perjanjian kerjasama B-to-B antara Trading House Indonesia Incorporated dan Coffeeshop Le Warung yang berbasis di Paris untuk mengembangkan kerjasama pembukaan coffee shop di daerah Montmartre, Paris.

Adanya kafe di kawasan yang populer di Paris ini diharapkan akan menambah pengetahuan orang Perancis mengenai kelezatan kopi Indonesia, serta meningkatkan ekspor kopi Indonesia. Setelah kegiatan forum bisnis tersebut, KBRI Paris menyelenggarakan dua kegiatan serupa, yakni High level Indonesia Investment Infrastructure Forum di bulan Juli 2019 dan Forum Bisnis bulan September 2019 di Paris.

Di tahun 2020, terlihat peningkatan yang cukup baik untuk kinerja ekspor komoditas kopi ke Perancis. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Perancis naik tiga peringkat menjadi peringkat 15 di tahun 2020 dengan jumlah 29.949 ton. Berdasarkan total nilai ekspor komoditas kopi, ekspor ke Perancis masih dibawah 1 persen namun saat ini sudah terdapat peningkatan volume yang signifikan.

Baca Juga: Cahaya Kecil dari Lereng Kawi

Gambar 8. Negara Tujuan Ekspor Kopi ke Berbagai Negara Tahun 2020


Sumber : Badan Pusat Statistik dalam alameedcoffee.com

November tahun 2021 lalu, Pemerintah Kabupaten Bandung bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Barat akhirnya bisa melepas 19,5 ton Kopi Sunda Hejo dari Koperasi Klasik Beans ke Perancis. Sunda Hejo merupakan Koperasi Klasik Beans yang memiliki sertifikasi organik, dimana 80 persen kopi yang dihasilkan diperuntukkan bagi pasar lokal dan 20 persen untuk kebutuhan ekspor.

Pada dasarnya, pengiriman tersebut seharusnya dilakukan di bulan September. Namun karena ada kendala terkait kelangkaan kontainer, maka pengiriman baru bisa dilaksanakan di bulan November. Nilai ekspor kopi asal Kecamatan Cimaung tersebut ke Prancis sebesar USD 70.38 atau sekitar Rp 1 miliar.

Gambar 9. Kopi Sunda Hejo dari Kopi Klasik Beans


Sumber : Bisnis Indonesia

3. Alat Kesehatan

Sahabat Wirausaha, obat dan alat kesehatan merupakan dua komponen terbesar dari total biaya kesehatan saat ini. Terlebih jika dibandingkan dengan tahun 2019, terdapat peningkatan yang cukup baik untuk nilai ekspor alat kesehatan dari Indonesia di tahun 2020, seperti masker bedah, masker N95, pakaian bedah, meltblown (filamen), meltblown (bukan filamen), dan alat pelindung diri.

Baca Juga: Potensi Ekspor Alat Kesehatan

Terkait dengan alat pelindung diri, salah satu negara yang menjadi destinasi ekspor adalah negara Perancis. Namun demikian, nilai ekspor alat pelindung diri masih sangat kecil bila dibandingkan dengan nilai total ekspor alat kesehatan dari Indonesia.

Gambar 10. Nilai Ekspor Alat Kesehatan Indonesia Tahun 2019-2020


Sumber : Kementerian Perindustrian dalam Katadata

4. Kelautan

Dilansir dari Kementerian Perikanan dan Kelautan, salah satu komoditas kelautan yang diekspor ke Perancis adalah paha kodok beku. Kota Palembang adalah penyumbang ekspor komoditas tersebut. Total ekspor yang dikirim dari Palembang selama September tahun 2021 lalu mencapai 17.358 kg dan menghasilkan nilai sebesar Rp 1,9 miliar.

Lebih jauh, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat hubungan kerja sama sektor kelautan dan perikanan dengan negara Perancis sebagai upaya mendorong produktivitas perikanan budidaya, khususnya budidaya laut.

Dalam hal ini, DJPB fokus mengembangkan perikanan budidaya melalui dua kegiatan terobosan, yaitu melalui pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, seperti komoditas udang, lobster, dan rumput laut; serta pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya air tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.

Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Seafood

Terkait dengan komoditas rumput laut, Perancis merupakan negara tujuan ekspor terbesar kelima, setelah TIongkok, Korea Selatan, Chili, dan Vietnam. Saat ini pasar utama yang sangat mendominasi adalah Tiongkok. Namun, dengan adanya hubungan kerjasama, bukan tidak mungkin Sahabat Wirausaha juga bisa memperbesar volume ekspor rumput laut ke negara Perancis.

Gambar 11. Nilai Ekspor Komoditas Rumput Laut ke Berbagai Negara


Sumber : Badan Pusat Statistik dalam Katadata

Sahabat Wirausaha, itulah tadi ragam komoditas yang dibutuhkan Perancis dari Indonesia. Apakah Sahabat Wirausaha memiliki usaha yang berkaitan dengan komoditas-komoditas tersebut? Jika iya, maka Sahabat Wirausaha memiliki peluang yang besar yang harus dioptimalkan untuk menambah nilai ekspor Indonesia ke Perancis. Selamat bertumbuh ya!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. Badan Pusat Statistik. Ekspor Peralatan Listrik Menurut Negara Tujuan Utama, 2012 - 2020.
  2. Ilmu Pengetahuan Umum. Profil Negara Perancis (France).
  3. Katadata. Ekspor Alat Kesehatan Indonesia Capai USD 197,6 Juta pada 2020.
  4. Katadata. Ekspor Rumput Laut Indonesia Terbesar ke Tiongkok pada 2020.
  5. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Hubungan Bilateral Indonesia - Perancis