Sahabat Wirausaha, menjual produk ke Inggris memang terdengar menggiurkan, ya? Dilaporkan dari berbagai sumber, per Oktober 2024 saja, ekspor non-migas Indonesia ke Uni Eropa telah mencapai IS$1,59 miliar. Tren ini menggambarkan besarnya potensi ekspor ke kawasan tersebut, terutama negara Inggris Raya. Namun, apakah UKM di Indonesia sudah siap menghadapi tantangannya?
Dalam forum yang diselenggarakan oleh Office for Product Safety and Standards (OPSS) dan United Kingdom Embassy di Indonesia, bertajuk "Produk Lokal Menembus Pasar Inggris Melalui E-Commerce", berbagai insight menarik dibagikan untuk membantu UKM Indonesia sukses di pasar Inggris. Yuk, simak trik jitunya di bawah ini!
1. Wajib Paham Regulasi!
Pasar Inggris punya aturan ketat soal keamanan dan standar produk. Jangan sampai produk kamu gagal masuk hanya karena nggak memenuhi regulasi! Tiap jenis barang punya aturan standar yang berbeda, misalnya produk handicraft diatur oleh General Product Safety Regulation. Kalau nggak hati-hati, kita bisa kena masalah hukum atau bahkan dilarang beredar di pasar Inggris.
Selain itu, produk seperti mainan, makanan, dan elektronik memiliki persyaratan khusus yang sangat detail. Jadi, penting banget buat pelaku UKM untuk memahami regulasi sebelum mengekspor produknya agar tidak mengalami hambatan.
Sahabat Wirausaha juga harus paham, bahwa Sertifikasi SNI tidak berlaku di Inggris. Mereka punya standar sendiri, yaitu UK-CAS, yang berbasis ISO tetapi memiliki aturan tambahan yang harus dipenuhi. Artinya, meskipun produk kita sudah lolos uji SNI, belum tentu bisa langsung diterima di pasar Inggris tanpa penyesuaian lebih lanjut.
Jadi, jangan hanya mengandalkan standar dalam negeri, tapi juga pelajari standar yang berlaku di Inggris. Untuk memastikan produk kamu sesuai dengan regulasi yang ada, kamu bisa mengakses semua aturan lengkapnya di https://www.gov.uk/. Dengan memahami regulasi ini sejak awal, kamu bisa lebih siap dan menghindari kendala saat proses ekspor!
Baca Juga: Membuka Pintu Sukses Secara Global: 10 Peluang Ekspor untuk Bisnis Kecil yang Menjanjikan
2. Riset Pasar Dulu, Jangan Asal Jual!
Jangan asal kirim produk ke Inggris tanpa tahu produk apa yang sebenarnya laku di sana. Sangat penting untuk melakukan market research dulu! Ada beberapa software khusus yang bisa bantu UKM mencari tahu tren produk yang banyak dicari di Inggris. Berikut adalah 5 nama software gratis yang dapat memberikan pengetahuan soal pasar untuk membantu kita mencari tahu tren produk yang banyak dicari di Inggris:
a. Google Trends
Alat gratis dari Google yang memungkinkan pengguna untuk menganalisis tren pencarian di seluruh dunia, termasuk Inggris. UKM dapat melihat produk atau kata kunci yang sedang populer dan membandingkan minat dari waktu ke waktu.
b. AnswerThePublic
Software ini membantu menemukan pertanyaan dan topik yang sering dicari oleh pengguna di mesin pencari. Dengan fokus pada pasar Inggris, UKM dapat memahami apa yang sedang dicari oleh konsumen.
c. Ubersuggest
Alat SEO gratis ini menyediakan data tentang kata kunci yang populer, volume pencarian, dan tren di berbagai negara, termasuk Inggris. UKM dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi produk yang sedang naik daun.
d. Social Mention
Alat ini memantau media sosial dan platform online untuk melihat tren dan topik yang sedang dibicarakan. UKM dapat melacak produk atau merek yang populer di Inggris melalui analisis media sosial.
e. Exploding Topics
Software ini mengidentifikasi topik atau tren yang sedang "meledak" dalam popularitas. UKM dapat melihat produk atau kategori yang sedang naik daun di Inggris dan memanfaatkannya untuk strategi bisnis.
Dengan memanfaatkan alat-alat ini, UKM Indonesia dapat memperoleh wawasan berharga tentang tren pasar di Inggris dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka sesuai kebutuhan.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
3. Pilih Produk Yang Simpel, Hindari Regulasi Ribet
Mau ekspor ke Inggris? Pilih produk yang regulasinya simpel! Hindari produk yang butuh sertifikasi berlapis atau terlalu banyak aturan. Beberapa tips penting:
- Fokus pada satu produk dulu, biar lebih gampang dalam memenuhi standar keamanan Inggris.
- Hindari kombinasi bahan yang menyulitkan, misalnya rotan dan kulit. Rotan tergolong mudah lolos aturan phytosanitary, tapi kulit justru punya aturan ketat sendiri. Ekspor produk berbahan kulit ke Inggris memerlukan perhatian khusus karena aturan yang ketat dan tantangan dalam penyimpanan. Produk kulit harus memenuhi standar REACH (Registration, Evaluation, Authorisation, and Restriction of Chemicals), yang membatasi penggunaan bahan kimia berbahaya seperti kromium heksavalen, zat pewarna tertentu, dan bahan beracun lainnya.
Selain itu, produk kulit juga harus dilengkapi dengan dokumen CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) jika menggunakan kulit dari hewan yang dilindungi.
Selain aturan impor, ketahanan kulit selama penyimpanan juga menjadi tantangan besar. Seorang eksportir UKM Indonesia menceritakan pengalamannya ketika produk kulit yang diekspor ke Inggris dan disimpan di gudang. Akibat kelembaban dan suhu, kulit menjadi berjamur, berbau, dan tidak layak jual. Hal ini menyebabkan kerugian finansial dan merusak reputasi produk.
Untuk menghindari hal ini, eksportir perlu memastikan bahwa produk kulit melewati proses penyamakan kulit dengan benar, dikemas dengan baik menggunakan bahan yang tahan kelembaban, seperti silica gel atau kertas anti-lembab, serta disimpan di lingkungan yang kering dan berventilasi baik.
- Jangan sekali-kali mengklaim produk sebagai mainan! Regulasi produk mainan di Inggris sangat ketat dan rawan gugatan hukum.
4. Jangan Kirim Barang Eceran, Gunakan Bulk Shipping
Strategi terbaik ekspor ke Inggris? Jangan kirim barang satuan! Mengirim barang satuan tidak efisien karena biaya logistik tinggi, sedangkan pengiriman kontainer laut lebih murah dan memungkinkan skala ekonomi dengan menggabungkan produk dari beberapa UKM dan melakukan pengiriman secara bersama-sama.
Setelah tiba di Inggris, barang bisa disimpan di gudang Amazon melalui program Fulfillment by Amazon (FBA), yang menawarkan akses ke pasar global, layanan logistik lengkap, dan pengiriman cepat ke konsumen. Selain itu, akan lebih baik jika pemerintah Indonesia bisa memfasilitasi sebuah Gudang Bersama di Inggris bagi UKM Indonesia agar biaya sewa dan operasional bisa ditanggung renteng, serta memudahkan distribusi ke berbagai wilayah di negara tujuan. Dengan strategi ini, UKM Indonesia bisa menghemat biaya, meningkatkan efisiensi, dan bersaing lebih baik di pasar Inggris, bahkan di pasar Eropa lainnya.
Baca Juga: Peluang Ekspor Arang Briket Indonesia di Pasar Mancanegara
5. Jangan Jualan Sendiri, Cari Partner Untuk Kolaborasi
Ini adalah prinsip penting bagi UKM Indonesia yang ingin sukses ekspor ke Inggris. Dengan berkolaborasi, UKM bisa menghemat biaya, memperluas jaringan, dan meningkatkan daya saing. Berikut beberapa ide kolaborasi yang bisa dipertimbangkan:
- Menyewa Gudang Bersama
Salah satu tantangan besar eksportir UKM adalah biaya penyewaan gudang di Inggris yang mahal. Dengan berkolaborasi, beberapa UKM bisa menyewa gudang secara bersama-sama, sehingga biaya sewa dan operasional bisa dibagi. Selain itu, gudang bersama ini bisa menjadi pusat distribusi kolektif untuk memudahkan pengiriman barang ke berbagai wilayah di Inggris. - Pengiriman Barang Secara Bersama
Biaya logistik internasional seringkali menjadi beban berat bagi UKM. Dengan menggabungkan pengiriman barang, UKM bisa memanfaatkan skala ekonomi untuk mendapatkan tarif pengiriman yang lebih murah. Misalnya, beberapa UKM bisa mengirim produk mereka dalam satu kontainer bersama, sehingga biaya pengiriman per unit menjadi lebih rendah. - Pemasaran Bersama
UKM bisa berkolaborasi dalam hal pemasaran dengan membuat brand kolektif atau kampanye promosi bersama. Misalnya, beberapa UKM yang memproduksi kerajinan tangan bisa membuat satu brand bersama yang menonjolkan keunikan budaya Indonesia. Dengan begitu, mereka bisa menarik perhatian konsumen Inggris dengan cerita yang lebih kuat dan daya tarik yang lebih besar. - Pameran Dagang Bersama
Mengikuti pameran dagang internasional di Inggris bisa menjadi cara efektif untuk memasarkan produk. Namun, biaya partisipasi dan booth seringkali mahal. Dengan berkolaborasi, beberapa UKM bisa berbagi biaya dan mengisi satu booth bersama. Ini juga memberi kesempatan untuk menampilkan beragam produk Indonesia dalam satu tempat, sehingga menarik lebih banyak pembeli. - Pembelian Bahan Baku Bersama
Jika beberapa UKM memproduksi barang dengan bahan baku yang sama, mereka bisa berkolaborasi untuk membeli bahan baku dalam jumlah besar. Ini akan membantu mendapatkan harga yang lebih murah dan mengurangi biaya produksi. - Pembuatan Website atau Platform E-commerce Bersama
UKM bisa membuat website atau platform e-commerce bersama untuk memasarkan produk mereka ke Inggris. Dengan begitu, mereka bisa berbagi biaya pembuatan dan pemeliharaan website, serta menarik lebih banyak traffic dengan menawarkan beragam produk dalam satu platform. - Kolaborasi dengan Asosiasi atau Pemerintah
UKM bisa memanfaatkan program atau fasilitas yang disediakan oleh asosiasi bisnis atau pemerintah Indonesia, seperti Kementerian Perdagangan atau BKPM. Misalnya, mengikuti program ekspor kolektif yang diselenggarakan oleh pemerintah, atau memanfaatkan jaringan Kedutaan Besar Indonesia di Inggris untuk memperluas koneksi bisnis.
Dengan berkolaborasi, UKM Indonesia tidak hanya bisa mengatasi tantangan ekspor, tetapi juga membangun kekuatan kolektif yang lebih besar. Kolaborasi semacam ini akan membantu UKM bersaing di pasar global, termasuk di Inggris, dengan lebih efektif dan efisien.
6. Cari Unique Selling Point Agar Bisa Bersaing
Pasar Inggris sudah dipenuhi oleh produk-produk dari negara seperti China dan India, yang seringkali menawarkan harga lebih murah karena skala produksi yang besar dan biaya produksi yang rendah. Hal ini membuat produk UKM Indonesia sulit bersaing jika hanya mengandalkan harga. Oleh karena itu, UKM Indonesia perlu menemukan unique selling point (USP) yang membuat produk mereka menonjol.
Misalnya, dengan menonjolkan keunikan budaya Indonesia, kualitas bahan yang premium, atau proses produksi yang ramah lingkungan. Contohnya, produk kerajinan tangan seperti batik, tenun, atau ukiran kayu bisa dipasarkan sebagai produk seni bernilai tinggi yang memiliki cerita dan makna budaya. Selain itu, UKM juga bisa fokus pada produk-produk yang memiliki sertifikasi organik, fair trade, atau eco-friendly, yang semakin diminati oleh konsumen Inggris.
Baca Juga: Impor Buah ke Eropa, Menembus Pasar Eropa Melalui Importir Buah Eksotis
7. Manfaatkan Platform E-Commerce yang Populer di Inggris
Biar produk cepat laris, UKM Indonesia harus memanfaatkan platform e-commerce populer seperti Amazon, eBay, AliExpress, dan Etsy. Semua platform ini memiliki basis pengguna yang sangat besar di Inggris, sehingga memberikan akses langsung ke jutaan calon pembeli. Misalnya, Amazon menawarkan program Fulfillment by Amazon (FBA) yang memudahkan UKM dalam hal penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman, sementara eBay cocok untuk produk unik atau bekas berkualitas.
AliExpress, di sisi lain, menarik pembeli yang mencari harga kompetitif, sedangkan Etsy sangat ideal untuk produk kerajinan tangan dan barang bernilai seni tinggi. Intinya, platform e-commerce memudahkan kita untuk memahami tren pasar dan preferensi konsumen Inggris secara real-time.
Sahabat Wirausaha, menembus pasar Inggris memang penuh tantangan, tapi bukan berarti nggak mungkin! Kuncinya adalah pahami regulasi, pilih produk yang tepat, dan manfaatkan e-commerce dengan strategi yang cerdas. Dengan persiapan matang, produk Indonesia bisa lebih dikenal dan bersaing di pasar global. Siap ekspor ke Inggris? Yuk, saatnya UKM Indonesia unjuk gigi di pasar internasional!
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.