Metaverse dan AI Apakah Sahabat Wirausaha sudah tidak asing dengan istilah metaverse? Atau justru masih bertanya-tanya, apa sih sebenarnya metaverse?

Jika Sahabat Wirausaha pernah nonton film seperti Ready Player One atau The Matrix, nah, kira-kira seperti itu sedikit gambaran dari dunia metaverse. Tapi, perlukah para pelaku UMKM terjun ke dunia metaverse? Nah, untuk lebih memahami kegunaan metaverse dan AI untuk bisnis, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.


Apa Itu Metaverse?

Menurut duo entrepreneur dan kreator konten Tommy Teja dan Reynaldi Francois, penting bagi para pemilik usaha termasuk UMKM untuk mengadopsi teknologi baru. Sebab, jika tidak memanfaatkan teknologi bisnis kita akan tertinggal. Inovasi jadi menurun, bahkan peluang pun bisa jadi hilang. Teknologi bisa membantu bisnis kita untuk beradaptasi sehingga merek (brand) yang kita miliki bisa lebih unggul dari kompetitor.

Dalam buku yang mereka tulis berjudul Mengerti Metaverse (2022), metaverse bisa diartikan sebagai tempat virtual 3 dimensi (3D) yang menghubungkan dunia nyata dengan dunia virtual yang bisa diakses melalui internet dalam lingkup waktu yang sama.

Lalu, apa itu Metaverse? Metaverse adalah salah satu perkembangan teknologi yang cukup membuat takjub banyak kalangan. Perusahaan teknologi global seperti Meta (Facebook, Instagram, dan WhatsApp), Microsoft, hingga Apple semua berlomba untuk menciptakan dunia metaverse tersebut. Pada dasarnya, ide tentang dunia metaverse adalah membawa media sosial dua dimensi menjadi 3 dimensi.

“Contoh penggabungan dua dunia ini bisa kita lihat dari banyaknya platform media sosial yang menggunakan teknologi augmented reality (AR). Seperti Instagram dan Snapchat yang punya fitur ini, di mana kita bisa melakukan aktivitas di gabungan antara dua dunia, baik itu bekerja, bertemu dengan teman, bahkan menjual pakaian,” jelas Tommy dan Reynaldi.

Selain itu, prinsip dunia metaverse adalah menganut desentralisasi. Artinya, meniadakan pengendali tunggal seperti yang terjadi di banyak platform digital saat ini yang dikelola oleh perusahaan raksasa teknologi seperti Meta (grupnya Facebook, Instagram, WhatsApp) atau Amazon. Prinsip ini ingin mewujudkan dunia metaverse dengan sistem ekonomi yang lebih terbuka, adil dan inklusif untuk semua pengguna.

Dalam amatan Tommy dan Reynaldi, kurangnya pendidikan teknologi metaverse dan juga kemampuan internet yang belum memadai masih menjadi PR untuk Indonesia dapat masuk ke metaverse dalam waktu dekat. Mereka melihat sulit untuk membayangkan metaverse dapat berjalan dengan lancar di Indonesia dalam lima hingga 10 tahun ke depan. Mereka juga beranggapan kemungkinan Indonesia akan memerlukan waktu lebih lama untuk bisa berpartisipasi di metaverse dengan infrastruktur yang ada saat ini.

Baca Juga: Apa Sih Pentingnya AI Bagi Bisnis UMKM? Yuk, Simak Penjelasannya


Melakukan Promosi Bisnis Lewat Metaverse

Melakukan promosi brand Sahabat Wirausaha di dunia metaverse, artinya melakukan promosi ke dunia virtual. Untuk Sahabat Wirausaha yang biasa bermain gim, mungkin sudah familiar dengan beberapa tanda papan iklan maupun logo brand yang ada di dalam gim. Misalnya seperti gim sepak bola, yang menunjukkan deretan sponsor di sisi lapangan. Namun, untuk para pelaku UMKM apakah juga harus sama strategi promosinya seperti yang dilakukan brand besar?

Sahabat Wirausaha bisa memanfaatkan AI seperti Chat GPT atau Bard untuk membedah cara berpromosi di media sosial, minta bantuan untuk dibuatkan caption (takarir) untuk media sosial, atau bisa memanfaatkan pembuatan stiker Instagram.

AI sendiri di dunia metaverse begitu diperlukan karena fungsinya untuk melakukan otomatisasi. Termasuk dalam menangani layanan pelanggan (customer service) dan layanan berbelanja. Berbincang dengan CEO Kata.ai, Irzan Raditya, saat ini salah satu yang juga menjadi inovasi baru di perusahaannya adalah conversational commerce. Kata.ai adalah perusahaan penyedia layanan chatbot bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Conversational commerce adalah percakapan di aplikasi WhatsApp yang diatur oleh kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam menanggapi pesan konsumen yang masuk. Sehingga, dengan adanya fitur ini, nantinya chatbot akan bisa melayani calon konsumen layaknya admin dengan bahasa yang lebih memiliki emosi seperti tenaga admin manusia.

Conversational AI ini digunakan oleh klien kami yang punya basis penggunanya itu ada di WhatsApp. Atau bahkan mereka yang punya basis pengguna di kota tingkat dua atau tiga, yang mungkin enggak banyak menggunakan aplikasi, tapi pakai WhatsApp setiap harinya. Ini bisa menjadi satu sarana baru,” kata Irzan, Selasa, (24/10/2023).

Beberapa sektor yang disasar Irzan dan perusahaannya di antaranya adalah industri finansial, fesyen, kecantikan, dan kuliner. Tujuan dari inovasi conversational AI itu adalah untuk meningkatkan transaksi dan pengalaman berbelanja, disebut Irzan. Dengan adanya generative AI, sekarang pembuatan chatbot yang tadinya membutuhkan waktu antara satu hingga dua pekan, menurut Irzan kini bisa selesai dalam hitungan jam. Jadi para pelaku UMKM bisa membuat chatbot mereka sendiri.

“Pelaku UMKM cuma memberikan knowledge-nya saja tentang perusahaannya apa, website-nya apa, barang-barangnya apa saja. Tidak usah bikin kayak jalur percakapannya, itu sudah AI yang buat sendiri nanti. Cuma bikin personanya aja, cara ngobrolnya bagaimana.”

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

Untuk meringkas apa saja yang Sahabat Wirausaha bisa lakukan dalam berpromosi di metaverse, berikut rangkuman untuk lebih memanfaatkan elemen metaverse dalam berbisnis:

1. Kenali Dunia Virtual

Beberapa dunia virtual yang saat ini tersedia di antaranya adalah Roblox, Sandbox, Decentraland, dan Minecraft. Cobalah untuk mulai mempelajari dunia virtual tersebut untuk memahami konsep realitas virtual di metaverse yang bisa diimplementasikan ke brand kalian.

Untuk ‘pemanasan’ sebenarnya Sahabat Wirausaha bisa memulainya dari hal simpel seperti menggunakan platform Gather untuk melakukan rapat (meeting). Platform ini sempat jadi alternatif ketika banyak orang mulai lelah saat meeting dengan Zoom atau Google Meet yang harus menunjukkan tampilan video.

Di Gather, sebenarnya juga muncul tampilan video. Namun yang menarik adalah pengguna bisa memilih latar meeting seperti di dalam gim. Misalnya di tepi pantai, kafe, atau ruang rapat seperti halnya di kantor. Para peserta meeting juga bisa memilih avatar mereka sendiri dan meng-custom-nya.

Tampilan rapat virtual di platform Gather. Sumber foto: Gather.

2. Manfaatkan Keseruan Avatar

Siapa sih sekarang yang tidak pakai dan punya avatar? Bahkan sebagian besar dari kita juga sudah menggunakannya untuk membuat stiker di aplikasi perpesanan (chat), hingga menjadi foto profil. Nah, cobalah mulai bikin avatar yang sesuai dengan ikon brand kalian.

Kalau diterapkan untuk strategi pemasaran, penggunaan avatar bisa diaplikasikan sebagai salah satu konten kreatif yang relevan dengan produk Sahabat Wirausaha. Mulai dari desain foto profil hingga konten video.

3. Manfaatkan Chatbot Untuk Customer Service

Contoh penggunaan chatbot di WhatsApp. Sumber: Kata.ai.

Seperti yang disebutkan CEO Kata.ai Irzan Raditya, kehadiran generative AI saat ini sangat membantu para pelaku usaha dalam mengotomatisasi layanan pelanggan bahkan mampu meningkatkan penjualan. Sahabat Wirausaha bisa mulai menggunakan jasa layanan chatbot jika memang secara skala bisnis sudah cukup besar. Sehingga tenaga admin pun bisa dialihfungsikan ke lini yang lain.

Untuk bisa memanfaatkan chatbot di WhatsApp, Sahabat Wirausaha perlu terdaftar terlebih dahulu sebagai pemilik akun WhatsApp Business. Biasanya, untuk hal ini Sahabat Wirausaha juga bisa memanfaatkan jasa layanan dari pihak ketiga terkait proses verifikasi WhatsApp Business hingga fitur chatbot.

Kabar terbaru, WhatsApp juga akan merilis fitur chatbot AI. Namun, saat ini masih dalam tahap uji coba (beta tester) untuk pengguna tertentu di Android.

Baca Juga: Alasan Mengapa UMKM Perlu Coba AI Marketing, Inilah Manfaat dan Bukti Keberhasilannya

4. Pasanglah Iklan Interaktif dengan Pelanggan

Di era iklan sudah banyak berjejalan, kehadiran iklan yang menarik mata tentu akan membuat pelanggan tertarik. Seperti yang disebutkan oleh Tommy dan Reynaldi, salah satu kunci dunia metaverse adalah immersive dan engaging. Sehingga buatlah iklan yang bisa membuat interaksi dengan user.

Membuat iklan yang interaktif sebenarnya tidak harus dengan upaya besar yang memakan budget tinggi. Saat ini, ada banyak fitur di media sosial yang bisa dimanfaatkan. Seperti kuis, polling, hingga pertanyaan lewat Story Instagram. Sahabat Wirausaha bisa memanfaatkan fitur-fitur tersebut untuk bisa berinteraksi dengan konsumen, alih-alih sekadar iklan seperti biasanya.

Setelah membaca penjelasan tadi, semoga Sahabat Wirausaha jadi lebih memahami tentang metaverse dan juga bagaimana cara memanfaatkannya untuk promosi brand kalian ya!