Penduduk muslim dunia diperkirakan mencatat 1,91 miliar penduduk pada tahun 2020 berdasarkan World Population Review. Indonesia sendiri memiliki 231 juta penduduk muslim yang tersebar di berbagai belahan Indonesia. Peringkat kedua diduduki oleh negara Pakistan dengan 212 juta muslim.

Kemudian diikuti dengan India dengan 200 juta penduduk muslimnya. Dengan besarnya penduduk muslim ini, menjadikan Islam adalah agama terbesar nomor dua di dunia. Dalam beberapa dekade ke depan penduduk muslim akan menjadi mayoritas di dunia. Besarnya jumlah penduduk muslim ini menjadikan ekonomi muslim sangat menjanjikan. Salah satunya adalah produk busana.

Baca Juga: 8 Jenis Promosi Paling Mantap Untuk Bisnis Fashion

Busana muslim sendiri boleh dibilang memiliki beberapa aturan. Seperti bahan yang tidak menerawang, menutupi aurat, dan juga tidak menampilkan lekuk tubuh. Oleh karenanya, tidak sembarang pakaian dapat dijadikan produk busana muslim. Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar memiliki potensi yang tinggi dalam meraup pasar global dalam industri busana muslim.


Posisi Industri Busana Muslim Indonesia

Sektor usaha garmen busana muslim ini cukup besar dalam menyerap tenaga kerja yang ada di Indonesia. Secara total, Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa pada tahun 2018, jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam produksi industri fesyen sendiri terdapat 3,8 juta tenaga kerja. Sebanyak 1,1 juta orang tenaga kerja di antaranya merupakan para tenaga kerja yang mengerjakan dan memproduksi busana muslim.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menyatakan bahwa industri produk halal dunia masih sangat berkembang dan dapat menjadi sebuah pasar yang menjanjikan di masa depan. Ia menyebutkan bahwa warga muslim dunia menghabiskan konsumsinya sebanyak USD 2 triliun pada berbagai sektor yaitu makanan, produk farmasi, kosmetik, fesyen, dan juga rekreasi halal.

Namun, untuk busana muslim Indonesia masih berada pada peringkat ke-13 terbesar di dunia dengan perkiraan ekspor busana fesyen muslim sebesar USD 4,1 miliar. Masih banyak peluang yang dapat dikejar oleh Indonesia untuk dapat menjadi negara top ekspor busana muslim dunia.

Baca Juga: Tips Membuat Foto Konten yang Menarik Untuk Produk Fashion

Jumlah konsumsi busana muslim dunia diperkirakan mencapai lebih dari USD 402 miliar pada tahun 2024 berdasarkan penuturan Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih. Angka ini sangat besar dan bisa menjadi peluang untuk Indonesia dalam merebut pasar global.

Indonesia sendiri saat ini merupakan negara dengan konsumsi pakaian muslim nomor tiga di dunia di antara negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) setelah Turki dan Uni Emirat Arab. Tercatat konsumsi pakaian muslim Indonesia memperoleh angka yang tinggi yaitu USD 21 miliar.

Peningkatan industri busana dan fesyen muslim di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 2011. Setelah ini busana muslim menjadi tren di masyarakat dan tiap tahunnya terjadi peningkatan yang cukup besar. Peningkatan dalam negeri sendiri rata-rata meningkat sebesar 8,15%. Di sisi lain, pasar luar negeri atau ekspor busana muslim mengalami pertumbuhan tiap tahunya di angka yang cukup besar yaitu 3,87%.


Kiblat Fesyen Muslim Dunia

Pemerintah Indonesia juga menyatakan keinginannya untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia dan pusat industri produk halal. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk dapat mewujudkan cita-cita tersebut. Salah satunya adalah dengan menggelar berbagai macam peragaan busana muslim di berbagai kota di Indonesia untuk menarik perhatian dunia.

Upaya ini dilakukan dengan menggelar Halal Trade Forum secara hibrida pada 22 Oktober 2021 dan Embracing Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) pada 18 November 2021 di Akuatik Stadium Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta sebagai bagian dari ajang Trade Expo-Digital Edition (TEI-DE) 2021 yang berlangsung pada 21 Oktober hingga 4 November 2021 yaitu secara daring hingga 20 Desember 2021.

Baca Juga: Peluang Pasar Fashion Batik

Sebelumnya, pemerintah juga telah melakukan ajang lomba yaitu Modest Fashion Project (MOFP) 2021 yang digelar pada September 2021. Modest Fashion Project (MOFP) adalah sebuah ajang yang digagas oleh pemerintah untuk dapat merangsang para perancang-perancang muda Indonesia untuk dapat menciptakan karya-karya yang luar biasa dan tentunya bersaing dengan para perancang dunia.

Dengan adanya MOFP ini, menjadikan sebuah peluang bagi para perancang untuk dapat menunjukkan karya-karya terbaiknya. Pemerintah juga berharap ajang ini dapat memberikan dorongan kepada anak muda Indonesia untuk terus tumbuh dan berkreasi di tengah pandemi khususnya untuk industri fesyen muslim yang sedang digencarkan oleh pemerintah.

Bank Indonesia, Indonesian Fashion Chamber (IFC), dan Indonesia Halal Lifestyle melakukan sebuah sinergi dan Kerja sama untuk menyelenggarakan Sustainable Muslim Fashion sebagai acara Indonesia Sharia Ecobomic Festival. Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan fesyen muslim Indonesia dapat dipasarkan ke skala global.

Tema kali ini dari acara tersebut adalah “New Normal is Sustainable Fashion” yang mana acara tersebut memperkenalkan bahwa gaya hidup di era kenormalan baru ini harus bisa sejalan dengan konsep berkelanjutan.

Prinsip berkelanjutan sendiri sejalan dengan prinsip dalam Islam yaitu thayyiban yang berarti kebaikan yang merupakan bagian dari gaya hidup halal. Acara ini digelar pada 27-30 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center (JCC) dan wadah virtual dari ISEF.

Baca Juga: Potensi Ekspor Kain Kerajinan


Keunggulan Produk Busana Muslim Indonesia

Tak dipungkiri produk fesyen Indonesia digemari oleh berbagai konsumen di dunia. Tak salah jika pemerintah bertekad menjadikan Indonesia sebagai kiblat dari busana muslim dunia. Berbagai sinergi dilakukan antara pemerintah dan pengusaha agar industri ini dapat bergerak maju dan memperoleh pangsa pasar yang besar.

Dari segi kualitas, tidak diragukan bahwa busana muslim Indonesia memiliki kualitas yang tinggi. Bahannya nyaman terutama karena di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Busana muslim dirancang dengan bahan-bahan yang membuat nyaman dan terkesan sejuk sehingga walaupun busana muslimnya tertutup dan sesuai dengan prinsip syariah tetap nyaman saat dipakai.

Model dan gaya fesyen muslim Indonesia dilirik oleh para pengamat mode internasional karena keunikannya yang menyebabkan mode busana muslim Indonesia sangat mudah diikuti oleh berbagai konsumen di negara lain. Fleksibilitas inilah yang menjadi keunggulan dari produk-produk Indonesia yang bisa dikenakan dan dipakai di negara mana pun.

Netralnya gaya berbusana muslim Indonesia juga menjadikan kompetitif produk ini. Pemerhati busana muslim dunia senang untuk mengambil gagasan busana muslim Indonesia yang dirancang ciamik oleh para perancang untuk membuat sebuah pakaian lainnya. Busana muslim Indonesia juga lebih cenderung berwarna dan menampilkan keindahan lewat busana-busananya.

Baca Juga: Javara: Produk Lokal yang Mendunia

Sebagai contoh, busana Indonesia tidak terikat dengan pakaian yang serba hitam atau cenderung monoton. Namun, busana muslim Indonesia selalu terkenal dengan gayanya yang lebih modern, modis, dan feminin.

Tanpa mengeluarkan dan mengabaikan prinsip syariah dari pakaian muslim, pakaian dan mode berbusana muslim Indonesia berhasil memukau dunia dengan hasil pakaian yang mengikuti perkembangan zaman dan dapat dipakai dengan nyaman.


Peluang Pasar Busana Muslim

Laporan State of Global Islamic Economy 2021/2021 menyebutkan bahwa pengeluaran yang dilakukan oleh muslim di seluruh dunia membelanjakan uangnya pada busana dan alas kaki mengalami peningkatan pada tahun 2019 yaitu sebanyak 4,2% menjadi $277 miliar.

Namun, untuk 2020 karena adanya virus COVID-19 yang menyerang dunia, pengeluaran muslim untuk busana tersebut harus turun sebesar 2,9% dibandingkan 2019 dan menjadi $268 miliar pada 2020. Dengan semangat pemulihan dari pandemi, tingkat konsumsi masyarakat muslim dapat kembali ke level 2019 pada tahun 2021. Dengan CAGR yang mencapai 2,4% dari 2019 sampai 2024, diprediksikan bahwa tahun 2024 konsumsi busana muslim dunia dapat mencapai $311 miliar.

Baca Juga: Shiroshima Indonesia

Negara dengan pembelanjaan busana muslim terbesar di dunia adalah Iran dengan total $53 miliar. Tak heran, Iran memiliki jumlah penduduk muslim sebesar 82 juta jiwa atau 99% dari total penduduknya. Posisi kedua ditempati oleh Turki dengan nilai $28 miliar. Turki sendiri memiliki sebuah wadah pasar daring yang cukup bagus dan sukses yaitu Modanisa.

Modanisa juga telah memiliki sebuah toko fisik terbesar di kota Istanbul. Nomor tiga dunia untuk konsumsi busana muslim adalah Saudi Arabia dengan nilai $21 miliar. Saudi Arabia sendiri selalu kedatangan para pelancong dari berbagai negara yang menjalani ibadah umrah ataupun haji yang digelar tiap tahunya.

Tak heran, selain dari penduduknya, para pelancong juga akan membeli baju muslim. Pakistan berada di posisi selanjutnya dengan pembelian busana muslim hingga $20 miliar. Peringkat 5 terbesar adalah Indonesia. Indonesia sendiri menghabiskan lebih dari $16 miliar untuk membelanjakan busana muslim.

Dari sisi pemasok, China masih mendominasi ekspor busana muslim dengan melakukan ekspor ke Kirgiztan, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab dengan nilai $11,5 miliar. Nomor dua adalah Turki dengan total $3 miliar. Turki melakukan ekspor ke Libya, Irak, dan Saudi Arabia. Selanjutnya ada India dengan $2,8 miliar yang jadi tujuan utamanya adalah Saudi Arabia, Nigeria, dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Vewilma

Posisi keempat ada Uni Emirat Arab dengan nilai $1,5 miliar dan Bangladesh dengan peringkat 5 dengan $1,4 miliar. Sayang sekali Indonesia belum masuk dalam lima besar pengekspor busana muslim dunia. Ini menjadikan peluang bagi Indonesia untuk dapat menguasai dunia fesyen muslim dunia.

Berdasarkan indikator Global Islamic Economy (GIEI) untuk fesyen. Indonesia menempati peringkat tiga setelah Uni Emirat Arab dan Turki, sehingga Indonesia secara fundamental sangat bagus untuk dapat meraup pangsa pasar yang besar di dunia.


Tantangan dan Pembenahan Industri Busana Muslim

Besarnya peluang juga diikuti dengan tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku produsen busana muslim. Berikut adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan beberapa pihak agar dapat bisa menjadi besar di dunia.

Baca Juga: Hijra Mukena: From Zero to Billion

1. Bahan Baku

Permasalahan bahan baku adalah masalah utama yang harus dihadapi oleh usaha garmen atau fesyen. Bahan baku sendiri biasanya berjenis sutera atau katun. Namun sayang, Sebagian besar bahan baku tersebut masih harus diimpor dari berbagai negara. Sehingga, sering kali terdapat permasalahan pada naik turunnya harga bahan baku.

Pemerintah sebagai pihak yang berwenang sudah mendirikan Lembaga khusus untuk mengatur harga komoditas impor tersebut. Meski belum banyak pergerakan yang dilakukan oleh lembaga tersebut, setidaknya sudah ada itikad baik dan kemajuan yang dilakukan pemerintah.

2. Tenaga Kerja

Sumber daya manusia Indonesia yang masih cenderung rendah dalam keahlian perlu sekali peningkatan keahlian dan keterampilan. Baik bagi para perancang busana yang harus menuangkan ide-ide kreatifnya pada tiap pakaian yang akan diproduksi. Juga, perlu adanya peningkatan pada para pekerja yang memproduksi barang fesyen ini agar kualitas dari busana dapat terjaga. Jalan utamanya adalah peningkatan pelatihan dari pemerintah maupun dari pelaku industri.

Baca Juga: Krealogi (Du Anyam): Inovasi Untuk Ibu-Ibu Pengrajin Bumi Pertiwi

3. Teknologi

Secara teknologi, masyarakat Indonesia masih banyak menggunakan alat tenun bukan mesin (ABTM). ABTM ini merupakan sebuah alat yang masih dibilang rendah angka produktivitasnya. Sehingga, proses produksi massal lebih sulit untuk dicapai walaupun produk yang dihasilkan sangat bagus dan mumpuni.

4. Pemasaran

Pelaku usaha terutama pelaku UKM masih banyak mengalami hambatan dalam masalah pemasaran. Bagaimana produk mereka dapat dikemas dengan baik, bagaimana menemukan logo yang menarik, dan juga bagaimana dapat menyentuh dan mendapatkan pasar domestik maupun internasional.

Kualitas yang bagus harus diikuti dengan daya pemasaran yang tinggi. Oleh karenanya, banyak pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk membantu para pelaku usaha mendapatkan kemitraan.

5. Permodalan

Masalah klise yang terjadi pada bisnis yaitu adalah bagian permodalan. Pelaku usaha banyak yang tidak dapat fasilitas kredit pada bank karena belum mencapai syarat-syarat yang harus dipenuhi.

Baca Juga: Bagaimana UMKM Menerapkan Target Penjualan?

Optimalisasi permodalan dapat dilakukan dengan melakukan pinjaman pada lembaga-lembaga lain yang bukan bank seperti Pegadaian dan PNM yang memiliki kredit khusus untuk para pelaku usaha kecil dan menengah.

Busana muslim Indonesia sangat beragam dan besar potensinya. Berbagai negara sudah mengakui kualitasnya. Dari segi mode pun fesyen yang dimiliki oleh busana muslim Indonesia sangat bagus dan tidak diragukan dapat dinikmati orang di berbagai kalangan di seluruh dunia. Besarnya potensi peningkatan tren konsumsi busana muslim menjadikan peluang besar para pelaku industri untuk bisa menembus pasar global.

Pemerintah juga telah mendeklarasikan bahwa Indonesia harus bisa jadi kiblat mode fesyen muslim dunia. Berbagai pameran dilakukan oleh pemerintah untuk dapat menggaet pasar global. Namun, pekerjaan rumah kita masih banyak, masih perlu perbaikan sehingga nantinya siap jadi kiblat fesyen muslim dunia.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. https://worldpopulationreview.com/country-rankings/religion-by-country
  2. https://kemenperin.go.id/artikel/19114/Serap-1-Jut...
  3. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4689833/ekspo...
  4. https://www.pewforum.org/2015/04/02/religious-proj...
  5. https://nasional.kontan.co.id/news/mendag-indonesi...
  6. https://www.suara.com/lifestyle/2021/09/27/121500/...
  7. https://www.antaranews.com/berita/2466573/upaya-isef-2021-jadikan-indonesia-pusat-pengembangan-fashion-muslim
  8. https://kemenperin.go.id/artikel/22513/Pacu-Ekspor...
  9. https://www.digitalbisnis.id/mendorong-peningkatan...
  10. https://cdn.salaamgateway.com/reports/pdf/456642acf95a783db590e5b104cae94046047101.pdf
  11. https://cdn.salaamgateway.com/special-coverage/sgi...