Cara Memulai Usaha Daycare Daycare merupakan sebuah tempat yang menyediakan layanan pengasuhan, pendidikan, dan bimbingan untuk anak-anak. Layanan ini dirancang untuk mendukung perkembangan anak secara menyeluruh dengan menerapkan prinsip pemenuhan hak dan perlindungan anak, baik umum maupun disabilitas dari usia 0-6 tahun.

Tahukah Sahabat Wirausaha, sekarang, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) serta Badan Standarisasi Nasional (BSN) sedang menyiapkan suatu standarisasi daycare Ramah Anak yang nantinya akan memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). 

Jika Sahabat Wirausaha ingin mencoba memulai usaha daycare, ada baiknya mengetahui bahwa dengan pemahaman dan persiapan yang tepat, merintis usaha ini tidaklah serumit yang dibayangkan. Yuk, simak  cara memulai usaha daycare berikut.

Tahap Pertama: Persiapan

Dalam tahap pertama ini, terdapat 4 persiapan yang Sahabat Wirausaha harus lakukan, yaitu:

a. Melakukan Riset Pasar

Melakukan riset pasar merupakan langkah pertama yang penting dalam cara memulai usaha daycare. Riset pasar dilakukan dengan memahami permintaan dan mengenali kompetitor. Selanjutnya bisa dilakukan dengan menentukan target pasar dan menyusun strategi usaha daycare dengan tepat, misalnya mengetahui berapa banyak anak yang dititipkan dan rentang usia mereka.

Sahabat Wirausaha harus mencari tahu tren terbaru dalam bisnis daycare yang diminati para orang tua selaku pelanggan. Dengan melakukan riset pasar, Sahabat Wirausaha dapat menentukan beberapa hal penting seperti penghasilan pendapatan orang tua di suatu wilayah, sehingga bisa lebih mudah menetapkan harga layanan. Memahami kebutuhan pasar akan memiliki gambaran jelas tentang potensi usaha daycare yang akan dijalankan untuk bisa dilanjutkan atau tidak.

Baca Juga: Peluang Usaha Tempat Penitipan Anak, Seberapa Untung Sih?

b. Menentukan Lokasi dan Tempat

Menentukan lokasi yang strategis dan aman merupakan hal yang sangat penting dalam cara memulai usaha daycare. Pilihlah lokasi yang mudah diakses dan jauh dari potensi bahaya, seperti banyaknya kendaraan yang melintas.

Jika lokasi memang berada di pinggir jalan, pastikan menambah keamanan seperti memasang pagar di sekelilingnya. Kebersihan juga harus dijaga dengan baik agar anak-anak merasa nyaman dan tidak mudah terkena penyakit, sehingga orang tua lebih yakin menitipkan anak-anak mereka.

Jika Sahabat Wirausaha berencana menjalankan daycare  di rumah, ini bisa menjadi pilihan mudah karena tidak perlu menentukan lokasi dan memikirkan harga sewa bangunan. Namun jika tidak, maka perlu mencari lokasi untuk fasilitas penitipan anak. Setelah menemukan lokasi yang cocok, pastikan untuk memeriksa peraturan zonasi dan pedoman perizinan  kota agar tidak terkena masalah hukum nantinya.

Idealnya, cara memulai usaha daycare adalah dengan memilih lokasi yang mudah diakses dan dijangkau agar bisnis daycare berjalan lancar. Serta lokasi yang ramah anak dengan memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan kelayakan untuk anak-anak. 

c. Membuat Perencanaan Bisnis

Dalam rencana bisnis, perlu mencakup pernyataan misi, operasi dan prosedur, staf, serta anggaran. Rencana ini berfungsi sebagai panduan untuk menjaga bisnis tetap berjalan lancar. Tetapkan kebijakan dan prosedur untuk keluarga yang menggunakan daycare dan juga untuk staf.

Prosedur  ini mencakup rencana darurat, prosedur keamanan, protokol privasi, dan aturan fasilitas serta kurikulum yang ada di daycare. Pastikan kebijakan sesuai dengan persyaratan perizinan daycare setempat. 

d. Memperhitungkan Anggaran

Cara memulai usaha daycare adalah menghitung biaya awal. Sahabat Wirausaha bisa membuat daftar pengeluaran awal, seperti tenaga kerja, perlengkapan, peralatan, sewa tempat, dan modal lainnya termasuk biaya pemasaran.

Jika mempunyai keluarga dan teman yang dapat dipercaya, jangan ragu untuk meminta bantuan finansial dari mereka. Presentasikan bisnis dengan baik dan tanyakan apakah mereka bersedia berinvestasi ke dalam bisnis daycare Sahabat Wirausaha.

Apabila dana yang diperlukan cukup besar, Sahabat Wirausaha juga bisa melakukan pinjaman. Terpenting adalah memiliki pemahaman dasar tentang akuntansi bisnis dan cara mengelola pengeluaran. Mengawasi keuangan bisnis seperti perencanaan pajak dari pendapatan, mengatur biaya, dan menentukan alokasi dana. 

Menetapkan harga layanan daycare akan menentukan apakah usaha ini memberikan keuntungan atau tidak. Tentunya berdasarkan fasilitas dan layanan yang sesuai dengan yang ditawarkan kita kepada pelanggan. 

Tahap Kedua: Pelaksanaan

Dalam tahap kedua ini, terdapat 4 persiapan cara memulai usaha daycare yang Sahabat Wirausaha harus lakukan, yaitu:

a. Menyiapkan Administrasi 

  • Asuransi

Sebagian besar tempat penitipan anak membutuhkan berbagai jenis asuransi untuk melindungi anak-anak dan bisnis mereka. Kebijakan asuransi ini biasanya mencakup pertanggungan tanggung gugat, properti, kompensasi pekerja, dan asuransi bisnis. Asuransi sangat penting untuk kedua belah pihak karena usaha kita menawarkan layanan terbaik dalam pengasuhan anak serta memastikan bisnis terlindungi secara finansial.

Baca Juga: Cara Daftar Izin Usaha Daycare, Simak Syarat dan Caranya!

  • Perizinan

Mengurus perizinan harus dilakukan agar usaha daycare legal di mata hukum. Sahabat Wirausaha melampirkan permohonan pendirian Tempat Penitipan Anak (TPA). Selain itu mengajukan rekomendasi dari dinas pendidikan kepada kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Langkah selanjutnya adalah mengajukan Izin Operasional Pendirian Tempat Penitipan Anak ke Kantor Dinas Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Syarat pendukung lainnya seperti KTP, NPWP, dan Akta badan usaha serta pengesahan sebagai badan hukum juga disiapkan.

  • Kontrak

Salah satu cara memulai usaha daycare yang sangat penting adalah memiliki kontrak. Orang tua yang menggunakan layanan sebagai klien, dan pelaku bisnis memerlukan kontrak yang kuat untuk melindungi diri dari masalah hukum. Sebaiknya konsultasikan dengan pengacara kontrak terpercaya untuk menyusun kontrak yang sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan bisnis.

b. Merekrut Staf 

Sebagai pemilik bisnis daycare, tentunya kita bertanggungjawab terhadap anak-anak yang dititipkan orang tua mereka. Pilih pengasuh yang memiliki sifat keibuan dan mampu mendidik dengan baik. Pertimbangkan kandidat yang memiliki pengalaman mengasuh anak-anak dan kredensial pendidikan di bidang terkait seperti penitipan anak, pendidikan anak, atau tumbuh kembang anak.

Pastikan untuk meninjau persyaratan perizinan daycare setempat sehingga kita mengetahui rasio staf yang harus kita rekrut. Pastikan juga semua staf menjalani pemeriksaan latar belakang kriminal dan memberikan referensi untuk menjamin keamanan anak. Lebih baik jika Sahabat Wirausaha rekrut karyawan yang memiliki sertifikasi relevan seperti pelatihan CPR atau pertolongan pertama.

c. Melengkapi Fasilitas

Lengkapi perlengkapan dan fasilitas di daycare dengan berbagai perlengkapan seperti alat pemadam kebakaran, peralatan evaluasi bencana, cctv, dan perlengkapan pertolongan pertama. Fasilitas di daycare juga harus mencakup: toilet, fasilitas staf, ruang rapat atau pertemuan, dapur, klinik, dan ruangan bermain indoor maupun outdoor. Untuk kebutuhan belajar, sesuaikan dengan usia anak-anak di daycare.

d. Melakukan Promosi Bisnis

Melakukan promosi merupakan cara memulai usaha daycare agar usaha ini diketahui berbagai kalangan. Sahabat Wirausaha sebisa mungkin menarik minat keluarga selaku klien potensial. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempromosikan usaha kita seperti mendekati komunitas lokal dengan membagikan brosur, memanfaatkan iklan berbayar di media sosial, membuat situs web untuk meningkatkan profesionalitas bisnis dengan mencantumkan informasi lengkap mengenai layanan daycare. 

Baca Juga: Mau Bisnis Daycare? Ini 5 Tips Cari Pengasuh Anak yang Tepat

Tahap Ketiga: Evaluasi

Pada tahap ini Sahabat Wirausaha akan kembali meninjau hal yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan untuk keberlangsungan bisnis daycare. Seperti evaluasi program dan kegiatan berdasarkan respon anak-anak dan orang tua. Evaluasi pengalaman, kualifikasi, dan keterampilan staf termasuk pemilik usaha dengan mengikuti kelas pendidikan atau parenting serta pendidikan anak usia dini yang akan membantu dalam pengelolaan daycare dengan baik. 

Mendirikan usaha daycare tidak hanya memberikan keuntungan finansial saja, loh, tetapi juga berkontribusi bagi masyarakat. Sahabat Wirausaha memegang peranan dalam masa depan anak-anak dengan memberikan layanan terbaik dalam pengasuhan dan pembelajaran mereka di daycare. Tiga tahapan cara memulai usaha daycare di atas bisa dilakukan dan gak susah dilakukan kalo memang kita mau memulai jenis usaha ini. Yuk, sekarang dicoba.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi

  1. https://umkm.kompas.com/read/2023/03/22/144208883/cara-sukses-membangun-usaha-daycare
  2. https://kledo.com/blog/tips-usaha-daycare/
  3. https://www.zarla.com/id/panduan/cara-memulai-bisnis-daycare
  4. Susanto I. 2012. Panduan membuka usaha tempat penitipan anak/daycare.Yayasan Belajar Aktif Yogyakarta