Setiap negara pasti mengalami masalah krusial yang berhubungan dengan sampah. Limbah sisa makanan menjadi masalah serius selaras dengan pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan daerah pemukiman semakin meluas sehingga volume sampah pun meningkat.

Data yang dicatat oleh Badan Pangan PBB (Food and Agriculture Organization of The United Nations/FAO) menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara yang memproduksi limbah makanan terbesar disamping Arab Saudi. Data lainnya yang dicatat oleh Badan Pangan PBB untuk Indonesia adalah ada sebanyak 13 juta ton makanan di Indonesia yang dibuang setiap tahunnya dan 20% limbah didominasi oleh sisa lauk pauk, termasuk daging dan tulang (Surono, 2017).

Baca Juga: Mengintip Peluang Cuan Bisnis Lestari dengan Mengolah Sampah Ampas Kopi dan Teh

Ini merupakan masalah yang serius bagi lingkungan. Namun bukan seorang pengusaha apabila tidak bisa melihat masalah menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Sampah tulang jika diolah sedemikian rupa dengan menggunakan inovasi dan kreativitas ternyata memiliki nilai jual yang baik. Kali ini kita akan membahas peluang bisnis dengan mengolah sampah tulang.


Mengenal Sampah Tulang

Sebelum kita mengintip peluang bisnis yang dapat diperoleh dengan cara mengolah sampah tulang, ada baiknya kita mengenal sampah tulang itu sendiri. Sampah tulang berasal dari berbagai macam hewan, namun kali ini kita akan berfokus pada sampah tulang yang berasal dari hewan yang paling banyak dikonsumsi manusia, seperti tulang sapi, ayam, dan ikan.

Nah, tiap jenis tulang hewan ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga cara pengolahannya pun tentu berbeda-beda pula. Oleh karena itu penting untuk mengetahui karakteristik pada masing-masing jenis tulang tersebut.

Baca Juga: Ragam Bentuk Pelestarian Lingkungan Untuk UMKM

  • Tulang Sapi

Tulang sapi memiliki tingkat kepadatan yang paling tinggi dan lebih kuat dibandingkan dua jenis tulang lainnya. Dalam proses pengolahannya pun membutuhkan perlakuan yang ekstra jika dibandingkan dengan tulang ayam dan tulang ikan. Pengolahan tulang sapi membutuhkan proses yang lebih panjang sebab tulang sapi harus benar-benar bersih dari sisa daging dan lemak agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Memiliki kekuatan yang tinggi dan ukuran yang lebih besar menjadikan tulang sapi dapat dijadikan produk-produk fungsional seperti kerajinan tangan. Selain itu, tulang sapi juga dapat diproses menjadi serbuk sehingga pemanfaatannya akan jauh lebih mudah untuk menjadi bahan baku bagi berbagai produk.

  • Tulang Ayam

Tulang ayam merupakan tulang yang paling sering ditemui dikarenakan tingginya tingkat konsumsi kita terhadap produk makanan olahan ayam. Jika dibandingkan tulang sapi, maka tulang ayam memiliki tingkat kepadatan yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan tulang ayam memiliki rongga-rongga sehingga tingkat kepadatannya tergolong rendah dan ringan.

Tulang ayam telah banyak dimanfaatkan karena proses pengolahannya jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan tulang sapi. Pengolahan tulang sapi dapat dijadikan bubuk untuk bahan baku berbagai produk. Bubuk dari tulang ayam ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi mengingat bahan baku dapat didapatkan secara gratis dari berbagai rumah makan.

  • Tulang Ikan

Tulang ikan memiliki karakteristik ukuran yang kecil dan sangat rapuh. Hal ini menjadikan tulang ikan sangat mudah untuk diolah menjadi berbagai produk, bahkan dapat diolah menjadi produk makanan. Tulang Ikan dapat diproses apabila telah mengalami sterilisasi dan pelunakan, baik melalui perebusan, oven, ataupun presto. tulang ikan memiliki sisi ekonomis yang tinggi apabila dapat diolah dengan bantuan inovasi dan kreativitas dalam proses pengembangannya.

Baca Juga: Lima UKM yang Sukses Membangun Sustainable Business

Kita telah mengetahui karakteristik pada masing-masing sampah tulang. Ternyata setiap tulang memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang menjadikan proses pengolahannya pun juga berbeda. Kali ini kita akan membahas cara mengolah berbagai macam tulang menjadi lebih bernilai dan berpotensi untuk menghasilkan cuan loh.


Peluang Cuan dari Mengolah Tulang Sapi

Sebagian dari kita mungkin hanya tahu bahwa tulang sapi dapat dijadikan sebagai kaldu untuk penambah cita rasa makanan atau dapat diolah menjadi sop tulang sumsum. Padahal, selain dua hal tersebut, ada banyak potensi yang bisa digali dari pengolahan sampah tulang sapi ini, diantaranya adalah :

1. Gelatin Bubuk

Tulang sapi dapat diproses dengan cara menjadikannya dalam bentuk bubuk. Bubuk tersebut diproses menjadi bubuk gelatin yang berfungsi sebagai zat pengental, penggumpal, pengemulsi, dan penyetabil yang sering digunakan untuk pembuatan ice cream, pudding, dan lain sebagainya. Dan yang terpenting adalah gelatin bubuk yang berasal dari sapi dipastikan halal sehingga aman digunakan bagi industri pengolahan makanan.

Gelatin bubuk ini juga dapat dibuat masker komedo lantaran sifatnya yang natural dan aman untuk digunakan. Hal ini menambah nilai jualnya di tengah masker komedo yang berbahaya yang tersebar di pasar.

Baca Juga: Toko Kopi TUKU: Pelopor Manisnya Kopi Susu Gula Aren

2. Kerajinan Tangan

Sumber: InfoPublik.id

Dengan kreativitas, kita dapat mengolah benda yang tidak bernilai hingga memiliki nilai jual yang tinggi. Di tangan orang kreatif, Sampah tulang sapi pun dapat diolah menjadi kerajinan tangan yang diminati bukan hanya warga lokal namun hingga mancanegara.

Bagi Sang Nyoman Lingga seorang pengrajin ukir dan pemilik dari Pegasus Galery yang berlokasi di Gianyar, Di tangannya, tulang-tulang hewan ini disulap menjadi karya seni dengan ciri khas ukiran tradisional khas Bali. Tulang yang ia gunakan mulai dari tulang sapi hingga kerbau.

Saat ini, dengan tujuh orang tenaga kerja, Nyoman Lingga sudah mampu memperoleh omzet sebesar 10 juta per bulan. Konsumen dari produk tulang milik Nyoman Lingga ini datang dari seluruh Indonesia bahkan sampai ke mancanegara. Selain itu, pernah mengikuti pameran Inacraft pada tahun 2018 dan memiliki toko sendiri di kediamannya di Tampak Siring, Gianyar, Bali.


Peluang Cuan Mengolah Tulang Ayam

Tulang ayam kerap menjadi sampah dan tidak memiliki nilai jual. Namun kali ini kita akan membahas mengenai potensi tersembunyi dari tulang ikan dan cara mengubahnya menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Adapun produk tersebut sebagai berikut:

Baca Juga: Bale Kopi Gucialit : Menabung Kopi Demi Kesejahteraan Petani

1. Bahan Baku Kosmetik Anti-Aging

Industri kosmetik saat ini sangat berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan kosmetik, terutama anti-aging atau anti keriput dan penuaan. Kandungan yang paling penting dalam anti-aging adalah kolagen. Tulang ayam mengandung kolagen yang tinggi.

Saat ini, kebanyakan produk kosmetik anti-aging terbuat dari kulit sapi dan kulit babi yang seringkali tidak sesuai bagi kebanyakan agama serta etnis tertentu. Sehingga, pemanfaatan limbah tulang ayam sebagai bahan baku kolagen merupakan alternatif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Hal ini merupakan peluang usaha yang sangat potensial sebab produsen kosmetik akan lebih mempertimbangkan bahan baku yang halal apabila pasar didominasi agama serta etnis yang memprioritaskan faktor halal.

2. Adsorben Logam Berat

Logam berat memiliki sifat yang toksik atau beracun, serta tidak dapat terbiodegradasi, dan dapat terakumulasi dalam rantai makanan. Dengan sifat-sifat tersebut menjadikan keberadaan logam berat di dalam lingkungan sangat berbahaya. Logam berat yang dapat diserap yaitu tembaga dan kadmium. Keberadaan logam tersebut berasal dari industri penyamakan kulit, pelapisan logam, tekstil, batu baterai, dan peleburan logam.

Ternyata serbuk tulang ayam memiliki potensi sebagai adsorben untuk menyerap ion logam berat di lingkungan perairan. Proses singkatnya adalah dimulai dari mencuci tulang ayam dengan deterjen beberapa kali dan dibilas dengan air sebanyak tiga kali lalu dibilas dengan aquadest. Dikeringkan dengan terik matahari selama satu hari lalu direbus dan diblender.

Baca Juga: Tips Mendaur Ulang dan Memanfaatkan Kembali Limbah Plastik

Serbuk tulang tersebut di furnace selama 60 menit pada suhu 400 derajat Celcius. Selanjutnya, arang tulang ayam disimpan di dalam desikator agar dingin dan kering. Serbuk arang yang berasal dari tulang ayam ini menjadi potensi bisnis yang dapat dijual kepada industri-industri penghasil logam berat tersebut dalam proses pengolahan limbahnya.


Peluang Cuan Mengolah Tulang Ikan

Tulang ikan memiliki karakteristik yang lebih lunak sehingga proses pengolahannya pun terbilang mudah. Pengolahan tulang ikan akan jauh lebih mudah jika dibuat menjadi bubuk atau tepung, namun terdapat berbagai produk yang mengharuskan tulang ikan harus garing maka dapat di oven. Tulang ikan banyak sekali dimanfaatkan sebagai olahan berbagai macam makanan, mulai dari kerupuk, abon, nugget, dan masih banyak lagi.

Pada dasarnya hanya dengan mengolah Tulang ikan menjadi menjadi tepung tulang ikan maka nilai ekonomis yang didapatkan sudah tinggi sebab tulang ikan banyak digunakan oleh industri, mulai dari industri pengolahan makanan, obat, dan lain sebagainya. Kini apakah kita masih memiliki pemikiran bahwa tulang adalah sampah yang hanya harus dibuang? Jika begitu, tentu kita sama saja membuang peluang menghasilkan cuan dari tulang.

Baca Juga: Tips Menghemat Pengeluaran Listrik Pada Kegiatan Bisnis

Kali ini kita telah mengetahui, ternyata berbagai macam tulang tidak hanya sekedar sampah yang tidak memiliki nilai jual, sebab dengan inovasi dan kreativitas, sampah tulang dapat diolah menjadi produk-produk yang bernilai tinggi. Kini sudah saatnya bagi kita untuk mengolah produk secara zero waste hingga ke tulangnya agar dapat memaksimalkan keuntungan dan membantu lingkungan dari sampah yang berlebihan.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. Inovasi Mahasiswa Kimia IPB : Nanokolagen Limbah Tulang Ayam Sebagai Anti-Aging
  2. Kerajinan Tulang Sapi dari Tampak Siring, Hasilkan Pernak-Pernik Cantik
  3. Potensi Pemanfaatan Arang Tulang Ayam sebagai Adsorben Logam Berat Cu dan Cd