Mengenal Etika Bisnis Bagi Pelaku Usaha - Sahabat Wirausaha, sebagai pelaku usaha, sangatlah penting untuk menerapkan perilaku yang beretika saat menjalankan bisnis, membangun hubungan dengan pelanggan, serta bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan sekitar. Hal ini dikenal dengan istilah Etika Bisnis. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan etika bisnis? Mengapa etika bisnis itu penting bagi pelaku usaha? Yuk, simak ulasannya berikut ini.


Apa Itu Etika Bisnis?

Sahabat Wirausaha, etika bisnis merupakan prinsip-prinsip moral, kebijakan, dan nilai-nilai yang mengatur cara suatu bisnis dan individu dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Dalam perkembangannya, etika bisnis tidak hanya berkaitan dengan kepatuhan hukum tetapi juga konsep yang lebih luas yaitu tentang apa yang dianggap benar dan salah secara moral dalam konteks bisnis. 

Etika bisnis mencakup pengambilan keputusan dan pelaksanaan aktivitas bisnis dengan cara yang adil, jujur, dan bertanggung jawab. Dengan menerapkan etika bisnis, para pelaku usaha dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap bisnisnya. Hal ini karena penerapan etika bisnis menjamin adanya perlakuan yang adil, setara, jujur, dan transparan.

Lantas, apa sih fungsi etika bisnis dalam dunia bisnis? Etika bisnis berfungsi untuk memberikan landasan moral dan prinsip-prinsip etis kepada para pelaku usaha dalam pengambilan keputusan di dunia bisnis. Selain itu, etika bisnis juga mendorong perilaku yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, yang tentunya dapat menguntungkan bisnis serta para pemangku kepentingan.

Baca Juga: 5 Mitos Konsumen TikTok yang Wajib Pebisnis Tahu, Mana Paling Mindblowing?


Prinsip-Prinsip Etika Bisnis

Dilansir dari sumber Investopedia, terdapat 12 (dua belas) prinsip etika bisnis yaitu kepemimpinan, akuntabilitas, integritas, rasa hormat, kejujuran, kepatuhan hukum, tanggung jawab, transparansi, kasih sayang, keadilan, loyalitas, dan kepedulian terhadap lingkungan. Berikut penjelasannya.

1. Kepemimpinan

Kepemimpinan memiliki peran penting dalam menentukan perilaku etis dalam suatu bisnis. Pemimpin maupun pelaku usaha yang etis cenderung memprioritaskan nilai-nilai, integritas, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

2. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan aspek mendasar dari perilaku etis dalam konteks bisnis dan terkait erat dengan transparansi dan integritas. Prinsip akuntabilitas dalam etika bisnis menekankan bahwa setiap pelaku usaha bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka. 

3. Integritas

Prinsip integritas dalam etika bisnis menekankan tentang kejujuran, transparansi, dan kejujuran moral dalam semua kegiatan bisnis. Integritas lebih dari sekedar kepatuhan terhadap persyaratan hukum yaitu mencakup komitmen untuk melakukan apa yang benar secara moral.

4. Rasa Hormat

Prinsip rasa hormat dalam etika bisnis menekankan tentang pentingnya memperlakukan setiap individu dengan bermartabat, adil, dan penuh pertimbangan dalam semua aktivitas bisnis. Selain berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang, prinsip ini juga membantu para pelaku usaha untuk membangun reputasi dan hubungan yang kuat dengan pelanggan.

5. Kejujuran

Prinsip kejujuran dalam etika bisnis menekankan tentang perilaku jujur dan transparan dalam semua kegiatan bisnis. Para pelaku usaha harus menjaga integritas dan membangun kepercayaan dari para pemangku kepentingan termasuk pelanggan, karyawan, investor, dan masyarakat luas. 

Baca Juga: Wajib Tahu! Ternyata Ini Pentingnya Membuat Rencana Bisnis Bagi UMKM

6. Kepatuhan Hukum

Prinsip kepatuhan terhadap hukum merupakan aspek penting dalam etika bisnis. Mengapa? Karena hal ini melibatkan kepatuhan para pelaku usaha terhadap undang-undang dan peraturan yang mengatur tentang semua aktivitas bisnis. Kepatuhan terhadap hukum bukan hanya merupakan kewajiban hukum tetapi juga tanggung jawab etis bagi setiap bisnis.

7. Tanggung jawab

Prinsip tanggung jawab dalam etika bisnis menekankan bahwa bisnis dan setiap individu yang terlibat dalam aktivitas bisnis harus bertindak dengan cara yang akuntabel. Selain itu, para pelaku usaha juga perlu mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan bisnis terhadap para pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, dan lingkungan.

8. Transparansi

Transparansi merupakan prinsip dalam etika bisnis yang menekankan tentang keterbukaan, kejujuran, dan kejelasan dalam komunikasi bisnis. Prinsip transparansi menekankan bahwa para pelaku usaha harus menyediakan informasi yang akurat dan mudah diakses kepada pemangku kepentingan mengenai aktivitas bisnis mereka, proses pengambilan keputusan, kinerja keuangan, dan aspek relevan lainnya dalam kegiatan operasional bisnis. 

9. Kasih Sayang

Prinsip kasih sayang dalam etika bisnis menekankan tentang pengertian, empati, dan kebaikan terhadap seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam operasional bisnis. Prinsip kasih sayang lebih dari sekedar mengejar keuntungan yaitu mendorong perilaku etis untuk mengutamakan kesejahteraan karyawan, pelanggan, dan lingkungan.

10. Keadilan

Dalam etika bisnis, prinsip-prinsip keadilan memiliki peran penting untuk memastikan terciptanya keadilan, kesetaraan, dan perilaku etis dalam lingkungan bisnis. Penerapan prinsip-prinsip ini membantu para pelaku usaha dalam mengambil keputusan yang bermoral dan membangun budaya organisasi yang adil dan bertanggung jawab.

11. Loyalitas

Prinsip loyalitas dalam etika bisnis mengacu pada kewajiban dan komitmen etis yang dimiliki oleh individu dalam suatu bisnis terhadap atasannya, rekan kerja, dan bahkan bisnis itu sendiri. Loyalitas mencakup kesetiaan, dedikasi, dan dukungan terhadap tujuan, nilai, dan kepentingan bisnis.

12. Kepedulian terhadap lingkungan

Prinsip kepedulian terhadap lingkungan dalam etika bisnis menekankan bahwa suatu bisnis memiliki tanggung jawab untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan berkontribusi pada tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Cara Membangun Identitas Merek yang Kuat dengan Sonic Branding


Contoh Penerapan Etika Bisnis Bagi Pelaku Usaha

Nah, jika Sahabat Wirausaha masih bingung tentang etika bisnis, berikut ini terdapat beberapa contoh penerapan perilaku etis yang dapat dilakukan oleh para pelaku usaha dalam berbisnis.

1. Perilaku Jujur dan Transparan

Misalnya, Sahabat Wirausaha menampilkan produk dan/atau layanan jasa melalui iklan atau konten di media sosial secara jujur dan akurat. Informasi yang diberikan kepada konsumen tidak dilebih-lebihkan atau dipalsukan. Selain itu, secara finansial, misalnya Sahabat Wirausaha memberikan pelaporan keuangan yang transparan kepada pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

2. Perilaku Adil Terhadap Karyawan

Misalnya, Sahabat Wirausaha memberikan upah/gaji yang adil kepada para karyawan, menerapkan jam kerja yang wajar, memperhatikan hak-hak cuti karyawan, serta mengatur kondisi kerja yang aman bagi setiap karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku.

3. Perilaku Bertanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Misalnya, Sahabat Wirausaha turut berpartisipasi dalam gerakan mengurangi sampah khususnya sampah plastik yaitu dengan menerapkan prinsip 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Hal ini tentu memberikan dampak yang sangat baik bagi alam dan lingkungan sekitar. Sahabat Wirausaha dapat meminimalkan limbah hasil produksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan.

4. Perilaku Anti Korupsi

Misalnya, Sahabat Wirausaha menerapkan suatu aturan yang tegas bagi setiap karyawan dan Sahabat Wirausaha sendiri selaku pemilik usaha untuk menegakkan aturan anti suap dan anti korupsi dalam bentuk apapun. Hal ini tentu akan menciptakan budaya kerja yang sehat dan berintegritas.

5. Perilaku Menghargai dan Melindungi Data Privasi Pelanggan

Misalnya, Sahabat Wirausaha menerapkan suatu aturan dan sanksi yang tegas untuk melindungi data privasi pelanggan. Hal ini untuk menjaga kepercayaan pelanggan terhadap bisnis yang dikelola oleh Sahabat Wirausaha.

Baca Juga: Tips Ekspansi Bisnis Bagi UMKM, Persiapan Lepas Landas Sebelum Naik Kelas

6. Perilaku Bertanggung Jawab Sosial Kepada Masyarakat

Istilah yang sering dipakai adalah tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR). Misalnya, Sahabat Wirausaha secara aktif turut berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan masyarakat berupa pemberian sumbangan atau beasiswa kepada masyarakat yang membutuhkan.

7. Melindungi Keamanan Karyawan

Misalnya, Sahabat Wirausaha membuat suatu kebijakan khusus untuk melindungi karyawan yang melaporkan adanya perilaku tidak etis dalam lingkungan kerja. Selain itu, Sahabat Wirausaha juga turut menjamin keamanan pihak pelapor agar tidak mengalami hal buruk seperti tindakan pembalasan dari pihak terlapor.

8. Memberikan Kesempatan Kerja yang Sama

Misalnya, Sahabat Wirausaha memberikan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk berkembang, tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, jenis kelamin, usia, atau hal lainnya dalam lingkungan kerja.

9. Menjunjung Tinggi Etika Rantai Pasokan (Supply Chain Ethics)

Misalnya, Sahabat Wirausaha turut memastikan bahwa pihak pemasok sudah mematuhi standar etika seperti tanggung jawab ekonomi, serta  tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.

10. Perilaku Bersaing Secara Sehat

Misalnya, Sahabat Wirausaha menetapkan harga bersaing yang wajar pada produk usaha, tidak berusaha untuk memonopoli pasar, dan/atau mengalahkan pihak kompetitor dengan cara yang tidak adil.

11. Menjamin Keamanan dan Kualitas Produk

Misalnya, Sahabat Wirausaha selalu teliti memeriksa kualitas bahan-bahan produksi, kebersihan, melakukan pengujian secara berkala dan menyeluruh, serta memitigasi segala risiko yang dapat terjadi.

Baca Juga: Belajar Rutinitas Orang Sukses dari Buku 5 AM Club, Ada yang Sudah Kamu Terapkan?


Pentingnya Menerapkan Perilaku Etis Dalam Berbisnis

Mungkin Sahabat Wirausaha bertanya-tanya, mengapa etika bisnis itu sangat penting bagi para pelaku usaha? Berikut alasannya.

  1. Etika bisnis penting untuk menciptakan reputasi yang positif bagi Sahabat Wirausaha sebagai pelaku usaha, dan bagi bisnis secara keseluruhan. Dengan reputasi bisnis yang positif, Sahabat Wirausaha dapat membangun hubungan yang kuat dengan para pelanggan, meningkatkan kepercayaan, dan juga loyalitas pelanggan.
  2. Selain konsumen dan pelanggan, para karyawan pun akan merasa lebih nyaman ketika bekerja di perusahaan yang mematuhi aspek-aspek etika bisnis serta memiliki tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) yang baik. Hal ini tentu akan menumbuhkan semangat kerja karyawan.
  3. Dengan menerapkan perilaku etis dalam berbisnis secara berkelanjutan, Sahabat Wirausaha dapat menghindari masalah hukum atau sanksi-sanksi tertentu.

Demikian ulasan mengenai etika bisnis dan pentingnya menerapkan perilaku etis dalam berbisnis. Jadi, apapun bisnis Sahabat Wirausaha, yuk kita terapkan perilaku etis secara berkelanjutan! Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sahabat Wirausaha.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi : Investopedia