Brand Fashion Tradisional Indonesia - Pernahkah Sahabat Wirausaha memiliki pakaian yang sudah lama dan masih bagus, namun saat dipakai rasanya seperti sudah bukan lagi zamannya dengan model pakaian yang seperti itu?
Nah, ternyata ada juga pengusaha yang memikirkan hal tersebut sebagai sebuah tantangan, terutama bagi produsen pakaian sampai akhirnya ia berhasil membuat pakaian dengan kualitas bagus, unik dan modern namun tidak ‘tenggelam’ oleh waktu. Tak hanya itu, ia juga mampu mengangkat konsep tradisional yang ramah lingkungan. Penasaran bukan, bagaimana orang tersebut menjawab tantangan itu? Yuk, langsung disimak dalam cerita inspirasi dari Lori Lurik kali ini!
Dipicu Oleh Hobi Desain, Lori Lurik Lahir Tahun 2017
Lori Lurik didirikan oleh seorang wanita bernama lengkap Lucia Dina Rosaria pada tahun 2017. Wanita yang akrab dipanggil Dina ini menceritakan bahwa dirinya tidak pernah menyangka bisa membangun usaha di bidang fashion. Berawal dari hobinya mendesain dan untuk mengisi waktu luang saat mengambil masa cuti kerja, Dina iseng mendesain baju dan kemudian pergi ke pengrajin jahit untuk membuat baju yang telah ia desain sebelumnya.
Baca Juga: 8 Jenis Promosi Paling Mantap Bagi Bisnis Fashion
Awalnya baju tersebut hanya untuk dirinya sendiri, namun ternyata orang-orang terdekat juga menyukai baju yang ia buat. Karena respon positif itulah, ia akhirnya memutuskan untuk menekuni bisnis fashion ini.
“Jadi dulu itu awalnya untuk mengisi waktu luang pas cuti maternity, bikin desain terus dibuat dan puji syukur temen-temen itu pada suka, terus ya udah lanjut untuk bikin yang komersial, gitu,” kata Dina.
Lori Lurik, Memadukan Gaya Modern dan Kain Tradisional
Lori Lurik sendiri menawarkan pakaian yang dibuat dengan mengangkat kearifan lokal yakni kain tradisional yang ditenun dan dipadukan dengan gaya modern. Dina mengaku bahwa ide awalnya bermula ketika ia menyadari eksistensi batik yang banyak diperjual-belikan, khususnya batik asli terbilang mahal harganya. Nah, Dina berpikir bahwa ia ingin membuat pakaian yang bisa dibeli dengan harga terjangkau, sehingga kalangan kelas menengah ke bawah bisa membeli pakaian tersebut.
“Saya ingin orang-orang di luar sana yang mungkin ingin membeli pakaian dengan motif-motif tradisional itu bisa beli dengan harga terjangkau,” ucapnya.
Dina juga menjelaskan bahwa perpaduan busana modern-tradisional miliknya bisa dipakai untuk segala momen dan tidak mengenal musim (timeless), artinya busana Lori Lurik ini bisa dipakai untuk jangka waktu lama tanpa harus takut dengan adanya perubahan tren fashion.
Sebelum memasarkan produknya, Dina juga menerapkan trial error model pada bisisnya, artinya dalam membuat sebuah pakaian, Dina akan mencobanya sendiri dan mengevaluasi kekurangan dari produknya, jika ia merasa layak jual, barulah ia akan memproduksinya dalam jumlah tertentu. Selain itu, untuk motif kain tradisional, ternyata tidak hanya dengan motif khas daerah tempat tinggalnya saja, Dina bahkan kerap membuat pesanan pakaian dengan kain tradisional yang motifnya khas dari daerah lain.
“Jadi sebelum dijual, itu biasanya dipake dulu sendiri, kalo rasanya nyaman dan oke, baru mulai diproduksi, dan biasanya juga ada konsumen yang minta dibuatkan dengan motif kain tradisional daerahnya, itu kita buatkan,” ungkap Dina.
Baca Juga: Membedah Pameran Domestik Untuk Fashion
Ramah Lingkungan, Lori Lurik Pakai Pewarna Alami dan Zero Waste
Nah, menariknya, selain merancang pakaian unik dengan konsep modern-tradisional, Dina juga sejak awal telah merancang produknya lebih ramah lingkungan, diantaranya dengan menggunakan pewarna alami untuk sebagian besar produksinya, dan menerapkan zero waste dengan meminimalisir kain sisa atau perca. Kalaupun ada, Dina mengatakan perca tersebut diolah menjadi produk sampingan seperti handbag, totebag dan sebagainya.
“Iya, jadi kita itu dari awal emang bikin produk yang juga memperhatikan lingkungan, jadi caranya ya itu, pakai pewarna alam dari buah, daun atau biji yang menghasilkan warna, lalu kita pakai benang organik seperti katun, terus sebisa mungkin nggak ada kain sisa, dan baju yang dibuat itu juga tahan lama,” sambungnya.
Mengusung tema fashion modern-tradisional sekaligus ramah lingkungan menjadi salah satu keunggulan produk Lori Lurik, sehingga banyak menarik minat masyarakat yang ingin tetap tampil stylish dalam berpakaian namun ingin juga produk pakaian yang memiliki nilai tradisional dan ramah lingkungan.
Keunggulan lainnya adalah motif lurik yang menarik namun tetap tidak berlebihan sehingga dapat digunakan setiap hari dalam setiap kesempatan, baik itu formal atau non-formal. Selain itu, dengan kualitas produk yang premium membuat Lori Lurik bisa tahan lama tanpa harus takut ketinggalan tren fashion.
Nah, dari yang awalnya belum memiliki karyawan, saat ini Dina juga sudah dibantu 9 orang untuk bagian produksi dan mampu menghasilkan kurang lebih tiga ratus pakaian dalam sebulan. Dengan mesin jahit dan tenun, Lori Lurik telah membuat berbagai model pakaian, baik untuk wanita, pria, dewasa hingga anak-anak dengan rentang harga yang bervariasi, mulai dari Rp150an ribu hingga Rp400an ribu.
Dina menjelaskan bahwa produknya sudah pernah dipesan hingga ke seluruh wilayah Indonesia dan juga oleh orang luar negeri, baik melalui website maupun e-commerce seperti Shopee dan sebagainya..
“Untuk ekspor belum, cuma beberapa orang luar negeri aja sih yang pesan langsung ke kita, gitu,” lanjut Dina.
Baca Juga: Qaireen Moez, Inovasi Bisnis Fashion Kain Nusantara
Dina juga menyadari jika di luar sana banyak pesaing dengan produk yang sama, namun ia selalu mengedepankan kualitas produk, sehingga meskipun produknya mungkin sama, namun ia menjamin kualitas dan konsep produk yang sudah pasti berbeda. Itulah yang membuat Dina terus yakin dan percaya pada bisnisnya serta menjadikan Lori Lurik memang unik dan berbeda dari yang lainnya.
Inovasi dan Terus Belajar Menambah Wawasan Bisnis
Dina mengaku bahwa sebelum usahanya bisa seperti sekarang, dirinya sejak 2017 hingga sebelum pandemi telah banyak mengikuti pelatihan-pelatihan untuk belajar lebih dalam tentang dunia bisnis. Ia juga kerap mengikuti banyak kegiatan yang mampu menunjang perkembangan bisnisnya, seperti bazar atau pameran.
Berkat kegigihannya dalam membangun Lori Lurik ini, Dina telah mendapatkan banyak pencapaian, diantaranya seperti 5 besar terbaik Inkubasi Bisnis Femina dan Facebook dari 100 peserta tahun 2021, IKM terpilih kurasi BRI Yogyakarta yang tampil dalam Fashion Show acara WASTRA ASEAN 2019, IKM terpilih kurasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY dalam pameran IFF di Frankfurt Germany 2022, UKM terpilih dalam program Meta untuk Business Woman ASEAN, UKM Yogyakarta terpilih untuk mengikuti acara TEI 2020.
“Produk Lori Lurik ini juga sudah beberapa kali dipakai untuk support wardrobe para pembawa berita, seperti RTV dan Metro TV,” terang Dina.
Dina juga terus mengembangkan usahanya dengan melakukan inovasi produk dengan membuat model baru setiap tiga bulan sekali atau ketika momen-momen tertentu seperti lebaran dan momen lainnya. Selain itu, ia juga menjalin kerjasama dengan beberapa mitra bisnis. Salah satunya ia berhasil mendapatkan kontrak eksklusif dengan Batik Enom Margaria untuk berkolaborasi menyediakan desain dan produk untuk Margaria Group seluruh Indonesia.
Pesan untuk Sesama Pelaku Usaha dan Harapan untuk Lori Lurik
Pada masa pandemi, Dina menyadari bahwa di luar sana banyak usaha yang terdampak dan tidak terkecuali dirinya. Namun, ia terus berupaya untuk tetap bertahan. Salah satunya dengan memproduksi masker dua lapis, yang pada waktu itu bahkan belum ada anjuran yang menyatakan jika sebaiknya menggunakan masker dengan dua lapis.
Baca Juga: Danish Wardrobe, Fashion Unik dengan Sentuhan Wastra Nusantara
“Pandemi kemarin memang terdampak tapi kita coba bertahan, dengan produksi masker waktu itu puji syukur banyak pesanan untuk masker ini,” ucap Dina.
Sebagai pelaku usaha, Dina menyadari betul jika akan ada saatnya dimana bisnis itu mengalami kendala. Namun ia selalu percaya bahwa selalu akan ada jalan untuk setiap permasalahan jika mau berusaha dan tidak putus asa.
“Pertama jangan menyerah, karena segala macam batasan dan hambatan itu adalah tantangan untuk kita maju dan berpikir kreatif. Kedua, terus belajar dan mencintai apa yang kita kerjakan,”
Dina juga berharap bahwa bisnisnya bisa terus bertahan dan besar seperti brand-brand fashion ternama, sehingga bisa memberikan banyak manfaat juga untuk orang lain, terutama dalam memberikan lapangan pekerjaan untuk yang membutuhkan.
Nah, gimana cerita Lori Lurik di atas? Sangat inspiratif ya, Sahabat Wirausaha, terlebih Lori Lurik ini berhasil bertahan dan eksis karena produknya memang benar-benar unik dan kreatif, yaitu memadukan kain tradisional dengan gaya modern. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah Lori Lurik ini sangat menjaga kualitas dan peduli lingkungan, terbukti dengan produknya yang tahan lama, zero waste dan bisa dipakai di momen apapun serta tidak akan terpengaruh dengan tren pakaian yang ada.
Demikian cerita inspirasi kali ini, semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi kita semua untuk terus berjuang dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Sampai jumpa di cerita inspirasi lainnya ya, Sahabat Wirausaha!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.
Narasumber : Lucia Dina Rosaria (Founder Lori Lurik)
Perum. Jambusari Indah F1 Wedomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Instagram : @wearlori.lurik
Katalog di website ukmjagowan.id : LORI Fashion