Bisnis Bawang Goreng - Sahabat Wirausaha, jika bicara mengenai bisnis yang sangat praktis dan mudah dikerjakan di rumah, bawang goreng bisa menjadi salah satu ide usaha yang cemerlang. Meski proses pembuatannya terkesan sangat sederhana, nyatanya bisnis satu ini berhasil membuat salah satu pengusaha sukses meraup keuntungan hingga puluhan juta setiap bulannya.
Beliau adalah Sulistyo Rini, wanita asal Sukoharjo yang berhasil menekuni usaha Brambang Goreng atau bisa disebut bawang merah goreng. Seperti apa kisah sukses Rini yang merintis usaha bawang goreng? Simak artikel ini lebih lanjut!
Mantan ART Sukses Bisnis Bawang Goreng
Rini merupakan pengusaha asal Sukoharjo yang telah menjalankan usaha bawang goreng selama 9 tahun. Produknya, Bramgor Putri Mangu, telah berjalan sejak tahun 2019 dan terus berkembang dengan jumlah pelanggan yang makin meningkat.
Meski begitu, tak banyak yang tahu sebelum menjalankan bisnis bawang goreng, Rini sempat bekerja sebagai ART di Jakarta. Saat itu, majikannya sangat senang dengan olahan bawang merah sehingga Rini pandai membuat bawang goreng. “Majikan saya namanya dulu Cik We yang ngajari saya bikin bawang goreng, kan majikan saya seneng banget bawang goreng,” kenang Rini.
Tak lama setelahnya, ia memberanikan diri untuk membuka bisnis produksi bawang goreng dengan modal sebesar Rp50 ribu saja. Modal itu ia gunakan untuk membeli bahan baku 2 kilogram bawang merah dan minyak.
Cara menjualnya pun sangat sederhana dengan menitipkan bawang goreng kepada penjual di warung-warung sekitar. Produk buatan Rini segera mendapatkan respon yang sangat positif sehingga Rini memutuskan untuk menekuni dan memproduksi lebih banyak dari sebelumnya.
Baca Juga: Mau Masuk Toko Retail? Begini Kriteria dan Cara Memasarkan Produk di Alfamart
Lika-Liku Mengembangkan Bisnis Bawang Goreng
Saat bisnisnya mulai berkembang dan memiliki banyak pelanggan tetap, Rini mencari suplai bawang merah yang dikirim dari Tawangmangu. Meski secara geografis Kabupaten Sukoharjo bukan merupakan wilayah pertanian yang menghasilkan bawang merah, namun hal tersebut tidak membuat Rini menyerah.
Beliau tetap bertekad untuk menekuni usaha bawang goreng dengan mencari suplai bawang dari berbagai daerah seperti Tawangmangu hingga Pemalang. Tak tanggung-tanggung, dalam satu hari saja bahan baku bawang merah yang dikirim ke tempat produksinya bisa mencapai 1 ton.
Hanya dengan modal Rp50 ribu, Rini kini sukses menjalankan bisnis bawang goreng dan membantu membuka peluang kerja bagi masyarakat di sekitar. Tentu saja, ada banyak tantangan yang dihadapi oleh Rini selama mengembangkan usaha Bramgor Putri Mangu miliknya.
Salah satu tantangan dialami ketika musim penghujan, di mana komoditas bawang hanya sedikit hasil panennya. Hal ini yang membuat harga bawang mengalami kenaikan sehingga memungkinkan pemasukan bisnis Rini menjadi sedikit.
Terlebih lagi kehadiran kompetitor baru dengan menawarkan harga bawang goreng lebih murah terus bermunculan. Akhirnya, Rini terus mencari cara agar usahanya bisa terlihat lebih unggul dibandingkan kompetitor lainnya.
Maka dari itu, Rini tetap berusaha dengan menghadirkan inovasi baru seperti membuat kemasan serta logo brand sendiri. Pemilihan bahan baku bermutu tinggi juga sangat diperhatikan agar memiliki kualitas produk terbaik.
Nilai lebih ini menjadi salah satu alasan mengapa produk Bramgor Putri Mangu memiliki konsumen yang loyal. Bahkan bisnis yang dikelola oleh Rini ini juga sudah memiliki hak paten sehingga tidak bisa ditiru oleh orang lain.
Saat ini Bramgor Putri Mangu sudah mempunyai legalitas dengan Nomor Induk Berusaha serta mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI. Dengan memiliki legalitas pada produk, tentunya konsumen akan lebih percaya dengan kualitas brand bawang goreng milik Rini.
Baca Juga: Kuliner Kaki Lima yang Ramai, Simak Peluang Bisnis Pecel Lele dan Tips Memulainya
Berhasil Produksi 600 Kilogram Setiap Hari
Kesuksesan Rini dalam membangun bisnis bawang goreng, tentu bisa menjadi inspirasi bagi Sahabat Wirausaha yang hendak mulai berbisnis. Hal ini juga tidak lepas dari do’a orang tua dan dukungan orang-orang di sekitar.
Hanya bermodalkan 2 kilogram bawang merah saja, Rini bisa memproduksi hingga 600 kilogram setiap harinya. Bahkan, tempat produksinya pun sudah tersebar di beberapa tempat seperti di Tawangmangu dan Sukoharjo.
Untuk penjualannya, Rini memasarkan brand Bramgor Putri Mangu di e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia. Produk yang ditawarkan juga bisa dijual kembali sehingga cocok untuk para reseller yang ingin mulai berbisnis.
Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau mulai dari Rp34 ribu untuk kemasan 150 gram dan Rp54 ribu untuk kemasan 250 gram. Tentunya, ada berbagai penawaran menarik yang bisa didapatkan oleh konsumen maupun yang bergabung sebagai reseller.
Semenjak bisnis bawang goreng ini memasuki pasar digital, jangkauan konsumennya pun semakin luas. Berawal dari modal Rp50 ribu, kini produknya sudah berhasil terjual hingga meraih omset Rp35 jutaan per harinya.
Kiat Sukses Memulai Bisnis ala Rini
Sebagai owner Bramgor Putri Mangu, perjalanan Rini dalam mengembangkan usahanya tentu penuh rintangan. Maka dari itu Sahabat Wirausaha perlu mencontoh bagaimana Rini terus belajar mempertahankan usahanya agar semakin berkembang.
1. Utamakan Kualitas Produk
Salah satu yang bisa dipelajari dari pengalaman Rini tentunya adalah dengan mengutamakan kualitas produk. Misalnya memilih bahan baku bermutu tinggi yang terdiri dari bawang merah segar dan selalu menggunakan minyak goreng baru setiap kali produksi.
Selain mengutamakan kualitas bahan baku, kualitas rasanya juga selalu diperhatikan sehingga tetap konsisten. Hal ini yang membuat citra rasa dari produk bawang goreng selalu dikenal dan menciptakan konsumen yang loyal.
Baca Juga: Dari Lapangan Hijau ke Dunia Bisnis, Dipo Alam Sukses Bisnis Es Krim di Amerika Serikat
2. Terus Berinovasi
Saat bisnis mulai berkembang, maka sudah seharusnya untuk terus belajar dan berinovasi menciptakan produk yang berbeda. Cara ini sangat membantu agar bisnis bisa bersaing dan lebih unggul dari kompetitor lainnya.
Maka dari itu, kenalilah target konsumen dan apa yang mereka butuhkan, misalnya menghadirkan produk dengan kemasan besar dan kecil. Hal itu juga telah dilakukan Rini dengan membuat dua varian kemasan khusus yang terbuat dari toples plastik sehingga produknya tidak mudah ditiru oleh brand lain.
3. Tidak Mudah Menyerah
Hingga bisnisnya sudah berjalan selama 9 tahun, ini membuktikan Rini memiliki sifat yang gigih dan pantang menyerah dalam berusaha. Seperti contoh, dirinya yang tetap berusaha menjaga kualitas bahan mutu bawang goreng dengan mencari suplai di daerah lain ketika supplier utama bawang merah mereka sedang tidak panen.
Dari contoh tersebut, tentu sifat Rini harus dimiliki oleh setiap para pengusaha agar tetap tahan banting meski usahanya sedang berada di fase naik ataupun turun. Dengan begitu, Sahabat Wirausaha bisa mencari celah maupun peluang baru untuk mengembangkan bisnis bisa naik kelas ke level yang lebih tinggi.
***
Nah, itu dia Sahabat Wirausaha seperti apa cerita sukses Rini yang dahulunya merupakan mantan ART, namun kini berhasil menjadi pebisnis bawang goreng. Semoga dengan adanya cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi yang ingin memulai usaha, ya!
Tidak ada hasil yang instan untuk membuat bisnis berhasil mencapai di titik kejayaan mereka. Oleh karena itu, selalu ambil pelajaran dari setiap jatuh bangun dalam merintis usaha untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- https://www.youtube.com/watch?v=GcB8V55uwIo
- https://www.idxchannel.com/inspirator/berkah-bawang-goreng-sehari-produksi-700-kilogram-pasutri-ini-bisa-cuan-puluhan-juta
- https://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/berita/view/2557
- https://www.lombokinsider.com/ekonomi/1558180982/inspirasi-bisnis-bawang-goreng-modal-awal-rp50-ribu-kini-omset-bisa-35-juta-per-hariberikut-resep-rahasianya