Sumber: Freepik
Apakah Sahabat Wirausaha yang tengah menjalankan usaha perikanan, jasa keuangan, makanan, agribisnis, sampai kesehatan tengah galau karena lagi sibuk-sibuknya mencari investor?
Jika jawabannya adalah “Ya”, pada artikel kali ini kita akan membahas model investasi berdampak (impact investment) atau model investasi bisnis yang dianggap mampu memberikan dampak positif pada masyarakat, lingkungan, selain tentunya melakukan kewajiban mencari keuntungan finansial. Berikut ulasannya.
Apa Itu Investasi Berdampak?
Seperti yang sudah disebutkan diatas, investasi berdampak atau impact investment merupakan sebuah strategi investasi yang dianggap dapat menjaga lingkungan selain fokus pada masalah finansial. Biasanya yang terjadi di lapangan, sosial-lingkungan, kemudian profit selalu dianggap tak pernah dapat bersatu. Dengan ini, investasi berdampak menjadi penengah dari dua tujuan yang bertabrakan tersebut.
Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Dengan Modal
Minim
Investasi berdampak diciptakan pertama kali dalam salah satu acara Rockefeller Foundation pada 2007 sebagai wajah baru dari program sebelumnya yakni investasi tanggung jawab sosial atau Socially Responsibility Investment (SRI) bagi investasi bisnis yang berdampak langsung pada lingkungan. Jika strategi ini dibawa dan diterapkan di Indonesia, peluangnya untuk bertumbuh masih terbuka lebar.
Pemerintah melihat kondisinya dengan melakukan penawaran sebuah investasi ramah lingkungan berkolaborasi antara sifat utama dari investasi berdampak dan sistem keuangan syariah atau investasi sukuk hijau.
Baca Juga: Gender Lens Investing
Potensi Investasi Berdampak di Indonesia
Menurut United Nations Development Programs (UNDP), investasi berdampak di Tanah Air tak bisa dipandang sebelah mata. Tahun 2018 saja, terdapat 148,8 juta USD atau setara dengan Rp2.1 triliun lebih investor swasta tercatat tengah berinvestasi pada sektor ini. Belum lagi yang datang dari sisi syariah seperti zakat yang capaiannya hingga 4 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Alhasil, para investor yang menanamkan modalnya pada wirausaha atau pengusaha sosial dan lingkungan terus bertumbuh (tahun 2013-2019).
Baca Juga: Seluk Beluk Persiapan untuk
Mengundang Investor Ekuitas (Online dan Offline)
Sayangnya, akibat pandemi, di tahun 2020 pertumbuhannya malah menurun. Berdasarkan hasil laporan yang disusun Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) dikutip dari katadata.co.id, setidaknya ada 66 investor berdampak telah melakukan 41 persen investasi lebih dari satu kali, 34 persen telah berinvestasi sebanyak satu kali dan 25 persen baru merencanakan investasi.
Sementara itu, diatasnya lagi atau investor arus utama tercatat berjumlah 107 investor, dimana 63 persen diantaranya telah melakukan lebih dari satu kali investasi, 21 persen satu kali investasi dan 17 persen baru berencana untuk berinvestasi.
Baca Juga: Apa itu Angel Investor?
Apa Saja Jenis Investasi Berdampak?
Untuk saat ini, peluang untuk menjalankan investasi berdampak cukup bervariasi. Para investor bebas untuk memilih cakupan industri potensial yang dijalankan pengusaha seperti pendidikan, energi, jasa keuangan, perikanan, makanan dan agribisnis, perhutanan, kesehatan, pengelolaan sampah, hingga air minum.
Namun, untuk urusan sektor yang paling diminati, dipegang oleh jasa keuangan lalu disusul makanan dan agribisnis, sector agnostic, dan perikanan dengan total modal pendistribusian 267 juta Dollar AS atau setara dengan Rp3.8 triliun lebih.
Baca Juga: Mengenal Pendanaan Hibah
Bagaimana Cara Pengusaha Mencari Investor Berdampak?
Memasuki era digital saat ini, tuntutan utama yang harus dipenuhi para pengusaha untuk mencari investor adalah dengan melek teknologi. Dalam artian, pengusaha harus memiliki model bisnis penggunaan teknologi yang kuat. Setelah itu, diyakini pengusaha akan banyak menerima manfaat karena usahanya mengikuti perkembangan pasar. Akses permodalan ternyata bukan satu-satunya yang dibutuhkan pengusaha.
Baca Juga: Pengertian Modal Ventura
Demi meningkatkan daya saing dan memberikan dampak yang jauh lebih luas lagi, Sahabat Wirausaha juga membutuhkan pelatihan, keahlian dan rekam jejak, membantu mencapai tujuan dan mengukur dampak sosial dari para investor.
Baca Juga: Mengenal Pendanaan Hibah
Setelah membaca artikel ini, semoga Sahabat Wirausaha sudah tidak dipusingkan lagi dengan yang namanya investasi karena sudah mengetahui jika jalan keluarnya adalah dengan membuat model bisnis berbasis penggunaan teknologi. Karena dengan penguasaan teknologi, Sahabat Wirausaha dapat memperkenalkan diri dengan jaringan investor yang tersebar di seluruh dunia, membangun kredibilitas, termasuk meningkatkan daya tawar bagi investor lain.
Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi:
- https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/indone...
- https://katadata.co.id/investasi-berdampak
- https://katadata.co.id/sortatobing/berita/5f461092...
- https://www.investopedia.com/terms/i/impact-invest...