Ekspor Mangga Indonesia – Mungkinkah sebuah negara Indonesia yang subur ini hanya mampu menjadi penonton dalam permainan perdagangan internasional? Artikel ini akan coba membedah peluang ekspor mangga Indonesia berdasarkan data-data dari International Trade Center.

Di satu sisi, kita menyaksikan kebangkitan dan kesuksesan mengesankan dalam ekspor mangga segar, namun di sisi lain, mangga kering tampaknya belum melewati garis start. Bagaimana bisa hanya Singapura yang menjadi pembeli utama mangga Indonesia? Lalu, apa saja negara-negara yang potensial kedepannya? Baca artikel ini yah bagi Sahabat Wirausaha yang penasaran.


Indonesia Eksportir Mangga Terbesar Ke-11 di Pasar Global

Dalam konteks persaingan global di pasar ekspor buah mangga, Indonesia telah menempatkan dirinya sebagai salah satu pemain yang patut diperhitungkan. Pada tahun 2022, Indonesia tercatat sebagai eksportir mangga nomor 11 terbesar untuk produk mangga (termasuk jambu dan manggis) signifikan dengan nilai ekspor yang mencapai angka penting.. Meskipun pasar ekspornya didominasi oleh Meksiko dan Thailand dengan nilai ekspor hampir $600.000 juta, Indonesia telah berhasil mencatatkan nilai ekspor yang mengesankan di bawah $100 juta.

Indonesia menunjukkan kehadiran yang kuat di pasar ekspor mangga, mengungguli beberapa negara lain seperti Tiongkok dan Amerika Serikat. Meskipun demikian, ada ruang yang cukup untuk pertumbuhan, terlihat dari perbandingan nilai ekspor dengan negara-negara yang berada di urutan teratas.

Baca Juga: Potensi Bisnis Multimiliar Bagi UMKM! Membongkar Peluang Ekspor Indonesia ke Uni Emirat Arab


Kiprah Mangga Segar Indonesia dalam Peta Pasar Ekspor Global

Mangga Indonesia sudah berlayar jauh melintasi lautan untuk memenuhi selera konsumen global pada 2023. Grafik diatas memaparkan kisah sukses buah manis ini, dengan Singapura dan United Arab Emirates (UAE) sebagai tujuan utama dalam cerita ekspor mangga segar Indonesia.

Data terbaru menunjukkan bahwa Singapura memimpin sebagai pasar impor terbesar untuk mangga segar Indonesia, dengan nilai yang mengesankan hampir mencapai puncak $600 ribu. Diikuti dengan antusiasme yang tak kalah hebat, UAE membuka dompetnya untuk buah mangga segar Indonesia ini, menandai nilai impor sekitar $400 ribu. Cerita ini berlanjut dengan Kuwait dan Qatar yang, meski dengan nilai yang jauh lebih kecil, tetap menjadi bagian penting dari jaringan perdagangan mangga segar Indonesia.

Kejutan muncul saat pasar yang tidak terduga seperti Jerman menunjukkan minat, membuktikan bahwa selera untuk mangga segar Indonesia melintasi batas budaya dan geografis. Di sisi lain, negara-negara seperti Malaysia, Arab Saudi, Oman, Hong Kong, Tiongkok, dan Bahrain memberikan kontribusi yang signifikan untuk mendiversifikasi portofolio ekspor mangga segar Indonesia.

Data ini menggambarkan pentingnya diversifikasi pasar dan perlunya terus meningkatkan kualitas untuk memenuhi standar internasional dari buah mangga segar Indonesia. Dengan rasa yang khas memikat dan kualitas yang terjaga, tidak ada yang mustahil bagi mangga segar Indonesia untuk terus menemukan tempatnya di meja-meja makan internasional.


Mengupas Realitas Pahit Ekspor Mangga Kering Indonesia

Saat terjadi gemerlap pada mangga segar Indonesia di pasar global, mangga kering Indonesia mengalami hal sebaliknya. Pada tahun 2023, negeri ini terlihat bagai kapal yang terombang-ambing di lautan perdagangan global, dengan hanya sedikit buah kering yang berhasil menjangkau pelabuhan internasional. Grafik di atas memperlihatkan hanya Singapura, Amerika Serikat, dan Swiss yang menjadi rumah bagi produk mangga kering yang dihasilkan dari kebun-kebun tropis Indonesia.

Singapura, sebuah negara yang geografisnya hanya seujung jari dari Indonesia, muncul sebagai satu-satunya negara dengan nilai impor signifikan yang melampaui $100 ribu. Sementara itu, raksasa lain seperti Amerika Serikat dan Swiss hanya tercatat sebagai pasar minor dengan nilai yang sangat rendah.

Baca Juga: Membedah Importir Buah Tropis Kering

Ketika industri buah kering di negara-negara lain mekar layaknya bunga di musim semi, Indonesia masih berjuang untuk meletakkan biji mangga keringnya di tanah internasional. Hal ini menimbulkan sejumlah pertanyaan penting. Apakah ini karena kurangnya inovasi dalam pengolahan buah kering di Indonesia? Atau mungkin, ada kebutuhan untuk memperkuat branding dan pemasaran agar industri Pengolahan buah kering di Indonesia dapat dipercaya?

Kisah ekspor mangga kering Indonesia mungkin masih suram, tapi dengan langkah yang tepat, buah ini bisa mendapatkan tempat yang layak di pasar global. Apalagi kita bisa melihat betapa besarnya potensi untuk buah mangga kering ini, khususnya di negara-negara barat yang membutuhkannya untuk berbagai produk sereal, cemilan, atau lainnya. Yuk kita coba tingkatkan industri Pengolahan mangga kering di Indonesia dengan begitu besarnya permintaan di pasar global.


Menakar Potensi Emas Mangga Indonesia Di Pasar Global

Sahabat Wirausaha perlu bersiap untuk merebut peluang emas di pasar global dengan ekspor buah mangga Indonesia. Berdasarkan peta potensi ekspor dari International Trade Centre (ITC) yang diakses baru-baru ini, Tiongkok berada di puncak daftar sebagai pasar yang paling berpotensi, menjanjikan sebuah permintaan yang tidak hanya besar tetapi juga menggiurkan. Tidak kalah penting, Amerika Serikat dan Belanda, dua negara dengan selera tinggi untuk rasa tropis, menunjukkan sinyal kuat sebagai importir utama potensial lainnya.

Singapura berada di posisi keempat meskipun nilai potensinya diproyeksikan kalah jauh dengan tiga negara sebelumnya. Selain itu, garis-garis yang menghubungkan ini menggambarkan tentang kemudahan perdagangan. Dengan garis yang paling tebal, Singapura menjadi negara yang paling mudah untuk mengekspor buah mangga ini. 

Negara-negara lainnya yang diperkirakan potensial kedepannya adalah Korea, Jerman, Malaysia, Hong Kong, Rusia, dan Inggris. Akan tetapi, besar potensinya juga kalah jauh dengan Tiongkok, Amerika Serikat, dan Belanda.


Peluang Besar Indonesia di Pasar Buah Tiongkok

Tiongkok negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, telah membuka lembaran baru dalam buku perdagangan Indonesia dengan peluang yang menggiurkan di sektor buah tropis. Data dari International Trade Center menunjukkan bahwa potensi ekspor Indonesia kedepannya untuk mangga (termasuk jambu dan manggis) di Tiongkok mencapai angka fantastis $56 juta.

Dengan ekspor aktual yang berada di kisaran $54 juta, terdapat celah sebesar $2 juta yang masih belum tergali. Ini sebuah panggilan bagi Sahabat Wirausaha untuk mengisi ruang yang tersedia dengan strategi yang lebih inovatif dan agresif dalam ekspor mangga

Lebih menggembirakan lagi, hubungan dagang yang sudah terjalin tampaknya berjalan di jalur yang lancar, dengan tarif impor untuk komoditas ini dari Indonesia di angka 0%, memberikan kesempatan yang lebih luas bagi produk Indonesia untuk bersaing tanpa beban tarif tambahan.

Baca Juga: Membedah Importir Kelapa Kering di Eropa

Mencermati perjalanan Indonesia di kancah ekspor mangga, kita dihadapkan pada sebuah kontras yang menarik: di satu sisi, ada kebangkitan dalam ekspor mangga segar yang cukup laris di pasar-pasar Asia dan Timur Tengah, sementara di sisi lain, mangga kering Indonesia masih berjuang mencari pijakan. Ini adalah momen kunci bagi para Sahabat Wirausaha untuk mengambil langkah berani menuju inovasi dan pemasaran yang lebih dinamis. Ini adalah peluang untuk menetapkan standar baru dalam industri Pengolahan mangga.

Akan tetapi, masa depan ekspor mangga Indonesia tetap cerah. Kita sudah melihatnya dari data proyeksi potensi ekspor mangga kedepannya, khususnya Tiongkok. Ke depan, kita berharap untuk melihat mangga Indonesia tidak hanya sebagai sebuah komoditas ekspor, tetapi juga sebagai simbol dari inovasi yang bisa dipersembahkan oleh Indonesia kepada dunia. Saatnya mangga kering Indonesia menemukan kisah suksesnya sendiri, menyusul jejak aroma manis saudaranya yang segar. 

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.