Sumber: Freepik

Salah satu tujuan dari menjalankan bisnis adalah untuk mendapatkan profit. Akan tetapi tentu Sahabat Wirausaha perlu mendefinisikan dengan baik apa yang dimaksud dengan profit. Dalam pengertian akuntansi dan keuangan, terdapat beberapa jenis profit yang perlu dipahami, salah satunya adalah Earning Before Interest and Tax (EBIT). Sebagai pengembangan, ada pula yang dimaksud dengan Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA). Kedua istilah ini merupakan salah satu jenis profit yang sangat penting untuk dapat dipahami.


Definisi EBIT

Earning Before Interest and Tax (EBIT) secara harfiah berarti pendapatan sebelum bunga dan pajak. EBIT juga dikenal sebagai laba operasional. Dalam struktur laporan laba rugi, EBIT merupakan nilai profit yang didapatkan setelah mengurangi pendapatan dengan harga pokok penjualan dan beban operasional, tetapi sebelum pembayaran bunga dan pajak. Akun ini merupakan representasi dari semua kegiatan operasional bisnis dalam memproduksi barang atau jasa.

Baca Juga: Tips Membaca Laporan Laba Rugi Bagi UMKM

EBIT memiliki peran yang sangat penting dalam bisnis. Perannya sebagai pendapatan operasional dapat membantu Sahabat Wirausaha melihat bagaimana profitabilitas. Apabila proses produksi telah memberikan keuntungan, seharusnya nilai EBIT akan positif. Akan tetapi, apabila kegiatan operasional tidak menguntungkan, maka nilai EBIT akan menjadi negatif. Hal inilah yang kemudian mampu membantu Sahabat Wirausaha untuk menilai apakah operasional bisnis telah berjalan dengan baik atau tidak.

Baca Juga: Cerita Inspirasi Roeparasa


Definisi EBITDA dan perbedaannya dengan EBIT

Selain EBIT, sahabat UKM juga perlu mengenal Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA). Secara harfiah, EBITDA berarti pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi. Perbedaan yang dimiliki oleh EBITDA dibandingkan EBIT adalah nilai profit ini tidak dikurangi dengan depresiasi dan amortisasi, dimana keduanya merupakan biaya operasional yang tidak terdapat pengeluaran kas di dalamnya.

EBITDA memiliki konsep yang sama, yaitu untuk melihat bagaimana profitabilitas operasional bisnis. Hanya saja, Sahabat Wirausaha akan mencoba melihat dalam perspektif arus kas. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, EBITDA menghitung laba operasional tanpa menguranginya dengan depresiasi dan amortisasi yang tidak memiliki pengeluaran kas. Hal ini membuat EBITDA hanya memperhitungkan profit yang muncul dari sisa kas yang tersedia dari kegiatan operasional.

Baca Juga: Apa itu Capital?


Contoh Perhitungan EBIT dan EBITDA

Sebagai contoh dalam perhitungan EBIT dan EBITDA, mari kita melihat kasus Ibu Damar. Ibu Damar menjual kebab sebagai bagian bisnisnya. Beliau menyusun laporan laba rugi sebagai berikut:

Kebab Ibu Damar

Laporan Laba Rugi

Untuk laporan 31 Desember 2020

Pendapatan Kebab


Rp 150,000,000

Harga Pokok Penjualan

Rp 90,000,000

Laba Kotor



Rp 60,000,000

Beban Operasional:




Beban Pemasaran


Rp 10,000,000


Beban Gaji Operasional

Rp 24,000,000


Beban Depresasi dan Amortisasi

Rp 8,000,000

Beban Administrasi

Rp 5,000,000

Laba Operasional


Rp 13,000,000

Biaya Bunga Pinjaman

Rp 4,000,000

Pendapatan Keja Pajak


Rp 9,000,000

Pajak (35%)

Rp 3,150,000

Laba Bersih



Rp 5,850,000

Baca Juga: Cara Praktis Buat Katalog Produk di WhatsApp

Pada laporan laba rugi tersebut, EBIT menggunakan istilah laba operasional. EBIT dari bisnis Kebab Ibu Damar adalah sebesar 13 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis tersebut mampu menghasilkan keuntungan operasional yang positif. Apabila ingin mengetahui EBITDA yang menggambarkan arus kas dari kegiatan operasional, maka Sahabat Wirausaha dapat menjumlahkan EBIT tersebut dengan Beban Depresiasi dan Amortisasi. Pada kasus tersebut perhitungannya akan menjadi sebagai berikut.

EBITDA= EBIT+Beban Depresiasi dan Amortisasi = Rp 13.000.000 + Rp 8.000.000 = Rp 21.000.000

Berdasarkan hasil tersebut, terlihat bahwa EBITDA dari Kebab Ibu Damar adalah sebesar 21 juta rupiah. Nilai tersebut merupakan arus kas yang didapatkan dari kegiatan operasional Ibu Damar.

Nah, setelah mengetahui EBIT dan EBITDA, Sahabat Wirausaha sudah dapat melihat keuntungan operasional dari bisnis, baik dari perspektif akuntansi maupun arus kas.

Baca Juga: Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi UMKM