Product Roadmap - Sahabat Wirausaha, banyak dari kita menghadapi tantangan dalam mencapai kesuksesan karena kurangnya perencanaan yang terstruktur. Tanpa peta jalan produk (product roadmap) yang jelas, bisnis berisiko tersesat dalam persaingan dan melewatkan peluang penting. 

Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk memahami peta jalan produk (product roadmap) guna menguraikan fitur atau jadwal, merencanakan strategi, dan mengelola tantangan dan pengembangan.

Dalam postingan blog ini, kita akan membahas betapa pentingnya product roadmap dan melihat contoh nyata yang menunjukkan peranannya dalam memastikan transisi yang lancar dari proyek ke produk.


Apa itu Product Roadmap? 

Product Roadmap adalah gambaran visual yang menunjukkan apa yang menjadi prioritas merek usaha, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Ini membantu pebisnis merencanakan, menyepakati, dan menjelaskan keputusan penting. 

Roadmap menjadi langkah selanjutnya untuk mengubah visi dan strategi produk menjadi proyek dan tugas yang bisa dikerjakan oleh tim setiap hari.

Sebelum membuat roadmap, pastikan pebisnis sudah memiliki strategi yang jelas. Berikut adalah urutan perencanaan yang perlu kita lakukan:

Sumber: myskill

  • Visi: Apa tujuan utama dari produk ini dan bagaimana visi tersebut selaras dengan tujuan keseluruhan merek usaha?
  • Strategi: Rencana besar apa yang akan pebisnis terapkan untuk mencapai visi produk dan bagaimana merek usaha akan membedakan produk ini dari kompetitor?
  • Roadmap: Bagaimana kita akan memetakan rencana rilis fitur-fitur prioritas agar pengembangan produk tetap sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan?
  • Feature: Bagaimana merek usaha akan memetakan rencana rilis fitur-fitur prioritas agar pengembangan produk tetap sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan?
  • Tugas & Backlog: Apa saja daftar tugas yang perlu dilakukan oleh tim produk untuk mengembangkan fitur atau melakukan perbaikan, dan bagaimana manajemen proyek ini memastikan roadmap dieksekusi dengan baik? 

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, pebisnis dapat lebih memahami hirarki yang ada dalam menyusun dan mengevaluasi product roadmap.

Baca Juga: Kelebihan Bisnis Online yang Wajib Diketahui, 5 Alasan Kamu Perlu Go Digital


Cara Membuat Product Roadmap

Ikutilah langkah-langkah ini untuk memulai proses perencanaan product roadmap dan ciptakan roadmap yang selaras dengan tujuan strategis merek usaha. 

Hal ini dapat berkomunikasi secara efektif dengan pemangku kepentingan (stakeholders), serta membimbing pebisnis menuju peluncuran produk yang sukses.

1. Tentukan Visi dan Strategi Produk

Sumber: Next Academy

Setiap roadmap memerlukan tujuan: mulai dengan menentukan visi produk (ke mana merek usaha ingin produk tersebut berada) untuk memberikan tujuan produk yang jelas ‘gambaran besar’ pada product roadmap untuk membantu pemangku kepentingan memahami  masa depan produk.

Sebagai contoh, visi produk keseluruhan efishery adalah ‘ekosistem yang dipimpin farmer itu akan maju dengan teknologi’. Itu adalah hasil yang pebisnis inginkan, yang pada gilirannya membentuk semua peluang dan tindakan yang kami ambil untuk mencapainya.

Pernyataan visi produk kita harus mencakup informasi tentang siapa produk merek usaha ditujukan, kebutuhan apa yang dipenuhi, manfaat apa yang ditawarkan, dan apa yang membedakannya dari produk serupa.

2. Lakukan Riset Pasar

Sumber: pierreherube

Bagian penting lainnya dari riset adalah berkolaborasi dengan tim produk untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang tujuan produk baru tersebut.

Pertimbangkan hal-hal berikut:

  • Masalah apa yang diselesaikan oleh produk ini?
  • Bagaimana produk ini menyelesaikan masalah tersebut lebih baik daripada pesaing merek usaha?
  • Apa saja fitur utama produk ini?

Berdasarkan Customerthink, 83% pelanggan bersedia membayar lebih untuk produk yang inovatif. Tanyakan pada diri sendiri dan tim, Apa yang membuat produk baru ini benar-benar inovatif? 

Untuk mengembangkan rencana pemasaran produk, pebisnis dan anggota tim perlu memahami sepenuhnya segala sesuatu tentang produk tersebut dan mengapa pelanggan target tujuan yang akan menginginkannya.

Di sisi lain, berdasarkan Customerthink, 65% orang yang membeli produk segera setelah diluncurkan adalah pria. Jika produk pebisnis ditujukan untuk pria dan wanita, kita bisa fokus memasarkan produk tersebut kepada pria terlebih dahulu, lalu secara bertahap mengarahkan pemasaran ke wanita dalam beberapa bulan berikutnya.

Jadi, jika pebisnis membuat keputusan yang tepat dengan keputusan yang kuat dan jelas, sisa pekerjaan akan menjadi lebih mudah. Namun, pertanyaannya adalah, apa yang harus pebisnis putuskan? Ada berbagai komponen strategis, tetapi saya telah menyoroti 4 yang utama.

  • Profil Pelanggan Ideal: Siapa target tujuan?
  • Posisi: Bagaimana pebisnis memposisikan merek usaha?
  • Strategi Pesan: Pesan apa yang merek usaha gunakan?
  • Penawaran: Bagaimana pebisnis menyelesaikan masalah audiens sasaran?

Baca Juga: Resiko Jadi Pengusaha Muda, 8 Cara Agar Tahan Banting Gapai Kesuksesan

3. Memprioritaskan Pembaruan Fitur

Setelah menentukan strategi produk, pilih fitur yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Pertimbangkan hasil riset pelanggan dan wawancara mendalam untuk menentukan fitur yang diinginkan audiens target. 

Analisis juga produk pesaing untuk mempelajari kelebihan dan kekurangan mereka. Prioritaskan fitur yang akan dikembangkan dengan menggunakan teknik prioritisasi.

Teknik prioritisasi adalah metode untuk menentukan urutan pentingnya fitur atau tugas dalam pengembangan produk memberikan nilai terbesar dikerjakan terlebih dahulu. Salah satu metode yang sering digunakan adalah MoSCoW, yang membagi prioritas menjadi:

Sumber: rubygarage

Metode ini melibatkan pembagian fitur produk ke dalam empat kelompok: 

  • Must have – Fitur dengan prioritas tertinggi 
  • Should have – Fitur penting yang sebaiknya Anda implementasikan segera, meskipun produ kita tetap dapat berfungsi tanpa fitur ini 
  • Could have – Fitur tambahan yang bisa merek usaha tunda 
  • Won’t have – Fitur dengan prioritas terendah 

Prioritas produk akan membantu kita memutuskan fitur mana yang akan dikerjakan selanjutnya dengan mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dan tujuan bisnis, serta batasan tim (misalnya, sumber daya terbatas seperti anggaran dan jam kerja pengembang yang tersedia).

Terdapat banyak alat dan kerangka kerja prioritas produk yang populer lainnya yang dapat membantu seperti WSJF (Weighted Shortest Job First),  ICE (Impact, Confidence, Ease), dan RICE (Return, Impact, Confidence, Ease).

Dengan pendekatan ini, pebisnis dapat memastikan bahwa keputusan yang diambil dalam memprioritaskan pembaruan fitur tidak hanya berdasarkan popularitas, tetapi juga pada nilai strategis dan dampaknya terhadap bisnis.

4. Pilih Alat dan Format Roadmap

Sumber: miro

Salah satu cara termudah untuk membuat roadmap adalah menggunakan spreadsheet seperti Excel. Namun, ada kelemahannya, terutama untuk memvisualisasikan strategi dengan cara yang tepat. Hasil yang jauh lebih baik dapat dicapai dengan menggunakan program khusus dan template siap pakai.

Miro adalah layanan visualisasi yang ramah pengguna. Bahkan pebisnis yang belum pernah menggunakan solusi template sebelumnya akan cepat memahami cara kerjanya. Miro sangat nyaman untuk kerja sama dalam pembuatan roadmap, yang merupakan keunggulan utamanya.

Lebih penting daripada alat yang pebisnis gunakan adalah tata letak yang akan diambil oleh roadmap. Banyak product roadmap menggunakan salah satu dua tata letak berikut:

  • Tata letak Kanban atau Daftar: Diorganisir dalam kolom.
  • Tata letak Garis Waktu: Diorganisir dalam bentuk kalender.
Sumber: hotjar

Tata letak Kanban dan daftar bisa lebih mudah dipahami sekilas, tetapi garis waktu berguna secara internal jika pebisnis menetapkan tenggat waktu tertentu untuk peluncuran fitur. 

Baca Juga: Cara Bisnis Cepat Sukses, 12 Langkah Mudah untuk Mewujudkannya!

Sahabat Wirausaha dapat memilih tata letak daftar, kolom dapat diorganisir berdasarkan:

a. Timefrime 

3 bulan – 6 bulan – 9 bulan: Memungkinkan pebisnis untuk mengevaluasi kemajuan secara berkala, terfokus pada jangka waktu 3 bulan memberikan gambaran jangka pendek untuk pengembangan cepat, 6 bulan untuk perencanaan menengah, dan 9 bulan untuk strategi jangka panjang.

Q1 – Q2 – Paruh kedua – Tahun Depan: Pembagian ini mengorganisir proyek berdasarkan kuartal, sehingga memudahkan tim untuk merencanakan dan melaksanakan inisiatif sesuai dengan siklus bisnis. 

Q1 dan Q2 mencerminkan dua kuartal pertama tahun ini, sedangkan Paruh Kedua mengacu pada sisa tahun dan Tahun Depan memberikan pandangan tentang inisiatif yang direncanakan untuk masa depan. 

Pendekatan ini membantu tim untuk menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang secara bersamaan.

Sumber: adaptmethodology

b. Pendekatan ‘Sekarang – Berikutnya – Nanti’

Pendekatan ini adalah cara sederhana untuk mengorganisir tugas dan prioritas berdasarkan urgensi. 

Sekarang mencakup tugas-tugas yang harus diselesaikan segera, Berikutnya untuk tugas yang akan datang setelah tugas yang mendesak, dan Nanti untuk tugas yang tidak segera tetapi tetap penting. 

Pendekatan ini membantu tim untuk tetap terfokus pada apa yang perlu dilakukan saat ini sambil tetap merencanakan untuk masa depan.

Dari perencanaan tersebut, pebisnis perlu melihat Output merujuk pada hasil yang segera dapat dirasakan dari suatu proses. Sementara itu, Outcome menjadi dampak panjang dari proses tersebut, yang berupa keuntungan atau harapan untuk perubahan.

5. Komunikasikan ke Tim

Sumber: aifire

Bagikan product roadmap kita dengan pemangku kepentingan utama, termasuk tim internal, eksekutif, dan pelanggan, untuk mengumpulkan umpan balik dan mendapatkan dukungan. 

Pertimbangkan untuk mengadakan presentasi roadmap atau menggunakan dokumen atau platform kolaboratif untuk memfasilitasi diskusi dan mendapatkan masukan. Tinjau dan perbarui roadmap secara berkala berdasarkan wawasan baru, perubahan prioritas, dan kemajuan yang telah dibuat.

Adopsi pendekatan roadmap produk yang gesit (agile) untuk memungkinkan fleksibilitas dan responsif terhadap perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan. Komunikasikan pembaruan dan kemajuan secara terus-menerus untuk memastikan semua orang tetap berada pada halaman yang sama.

Menurut Harvard Business School, setiap tahun lebih dari 30.000 produk baru diluncurkan ke pasar, namun sekitar 80% dari produk tersebut gagal mencapai targetnya. Untuk menghindari kegagalan ini, pengembangan produk harus melalui beberapa tahap penting, yaitu Konsep, Perencanaan, Desain, Pengujian, Peluncuran, dan Produksi. 

Setiap tahap ini harus dijalankan penyempurnaan secara terus-menerus dan mulus, dengan tenggat waktu yang jelas dan beberapa titik kontrol untuk memastikan kelancaran proses melalui peta jalan produk (product roadmap).

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. https://adaptmethodology.com/blog/product-roadmap-examples/
  2. https://amplitude.com/explore/growth/what-is-a-product-roadmap
  3. https://plan.io/blog/build-a-product-roadmap/
  4. https://www.optimizely.com/insights/blog/product-marketing-roadmap/
  5. https://nix-united.com/blog/product-roadmap-why-do-you-need-it-and-how-do-you-create-one/
  6. https://amplitude.com/explore/growth/what-is-a-product-roadmap#task-management
  7. https://rubygarage.org/blog/how-to-make-a-product-roadmap
  8. https://customerthink.com/new-study-reveals-importance-of-innovation-to-consumers/
  9. https://pierreherubel.substack.com/p/how-to-plan-your-marketing-roadmap
  10. https://www.shopify.com/ph/blog/product-roadmap
  11. https://www.hotjar.com/product-roadmaps/
  12. https://productmindset.substack.com/p/2036-outcome-based-product-roadmaps