C:\Users\SVC\Downloads\pexels-tima-miroshnichenko-6693655.jpg

Sahabat Wirausaha, dalam membuat laporan keuangan, kita dihadapkan dengan berbagai macam akun dan jurnal untuk mencatat aktivitas keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan agar kita mengetahui track record finansial usaha kita dalam suatu periode akuntansi secara akurat. Salah satu jurnal akuntansi yang digunakan hanya pada akhir periode akuntansi adalah closing journal atau jurnal penutup. Nah, Apa sih jurnal penutup itu? Bagaimana kita dapat membuat jurnal penutup?


Apa Itu Closing Journal?

Closing journal atau jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mentransfer saldo dari akun sementara ke akun permanen. Akun sementara digunakan untuk mencatat aktivitas akuntansi selama periode tertentu. Akun sementara yang ditutup dan dipindahkan ke akun permanen adalah akun nominal dan akun pembantu modal.

Baca Juga: Tips Membaca Laporan Laba Rugi Bagi UMKM

Komponen akun nominal adalah pendapatan dan beban, sedangkan akun pembantu modal adalah prive dan ikhtisar laba/rugi, sedangkan untuk akun permanen, seperti aset, kewajiban, dan modal akan ditempatkan di neraca. Hal ini bertujuan agar seluruh aktivitas keuangan perusahaan dapat tercatat secara akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, jurnal penutup memudahkan pelaku usaha, kreditur, dan investor untuk menganalisa seluruh kegiatan finansial perusahaan menggunakan neraca.


Bagaimana Cara Kerja Closing Journal?

Semua akun pendapatan dan beban harus diakhiri dengan saldo nol karena besaran nominal pada akun-akun tersebut hanya berlaku pada suatu periode akuntansi. Saldo-saldo ini akan ditransfer ke akun sementara pembantu modal, yaitu ikhtisar laba/rugi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mendebitkan pendapatan dan mengkreditkan saldo pendapatan ke ikhtisar laba/rugi, lalu mengkreditkan beban-beban usaha dan mendebitkan saldo beban ke Ikhtisar laba/rugi.

Baca Juga: Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi UMKM

Selanjutnya, Sahabat Wirausaha harus menutup akun ikhtisar laba-rugi. Jika usaha kita mengalami keuntungan, Sahabat Wirausaha dapat mendebitkan saldo laba tersebut ke ikhtisar laba-rugi, dan mengkreditkannya ke akun modal (Tabel 1).

Tabel 1. Jurnal Penutup jika terjadi laba

PT. Indonesia Bersatu

Jurnal Penutup

Per 31 Desember 2021

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debit

Kredit

31-Des-21

Pendapatan


Rp10.000.000



Ikhtisar laba/rugi



Rp10.000.000






31-Des-21

Ikhtisar laba/rugi


Rp3.500.000



Beban usaha



Rp2.500.000


Beban lainnya



Rp1.000.000






31-Des-21

Ikhtisar laba/rugi


Rp6.500.000



Modal



Rp6.500.000






31-Des-21

Modal


Rp2.500.000



Prive



Rp2.500.000

Sebaliknya, jika usaha kita mengalami kerugian, Sahabat Wirausaha dapat mendebitkan saldo rugi tersebut ke akun modal, dan mengkreditkannya ke akun ikhtisar laba/rugi (Tabel 2).

Baca Juga: Tips Membaca Laporan Neraca Keuangan Bagi UKM

Tabel 2. Jurnal penutup jika terjadi rugi

PT. Indonesia Bersatu

Jurnal Penutup

Per 31 Desember 2021

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debit

Kredit

31-Des-21

Pendapatan


Rp10.000.000



Ikhtisar laba/rugi



Rp10.000.000






31-Des-21

Ikhtisar laba/rugi


Rp10.500.000



Beban usaha



Rp7.500.000


Beban lainnya



Rp3.000.000






31-Des-21

Modal


Rp500.000



Ikhtisar laba/rugi



Rp500.000






31-Des-21

Modal


Rp2.500.000



Prive



Rp2.500.000

Akun prive menunjukkan nominal dana yang diambil pemilik usaha secara pribadi yang berdampak pada pengurangan modal. Untuk menutup akun ini, Sahabat Wirausaha dapat mengkreditkan akun prive dan mendebitkan saldo tersebut ke akun modal.

Nah, bagaimana? Mudah bukan membuat jurnal penutup? Sahabat Wirausaha hanya perlu menutup akun sementara dan memindahkannya ke akun permanen di neraca agar infromasi dalam neraca menjadi lebih akurat dan relevan. Namun, Sahabat Wirausaha perlu diingat bahwa semakin besar skala usaha kita akan semakin rumit pula akun-akun yang digunakan dalam akuntansi perusahaan.

Baca Juga: Suku Bunga Tetap

Sahabat Wirausaha tentunya akan membutuhkan tenaga akuntan berpengalaman untuk mencatat seluruh kegiatan keuangan usaha. Akan tetapi, memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis laporan keuangan akan memudahkan Sahabat Wirausaha untuk menganalisis laporan keuangan.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. Corporatefinanceinstitute.com
  2. Investopedia.com