4 Cara Mengatasi Kredit Macet dan Hadapi Debt Collector

Cara Mengatasi Kredit Macet - Tak bisa dipungkiri bahwa kejadian hutang-piutang seringkali menimpa para pelaku usaha. Dimana mungkin tujuannya meminjam uang dari bank untuk dijadikan modal usaha. Namun adanya penundaan untuk membayar, membuat utang semakin lama semakin menumpuk, yang kemudian mengakibatkan gagal bayar atau kredit macet.

Baru-baru ini viral kejadian debt collector yang sita mobil seorang influencer dan bentak polisi viral di media sosial. Kejadian traumatis ini tentu saja jadi bahan perbincangan di media sosial.

Lantas, bagaimana tips bagi pelaku usaha menghindari kredit macet? Simak artikel ini sampai tuntas ya!


Cara Mengatasi Kredit Macet, Kenali Penyebabnya!

Kredit macet merupakan suatu keadaan dimana debitur (baik perorangan ataupun suatu badan usaha) tidak mampu melunasi utang atau cicilan yang dimiliki kepada pemberi pinjaman dengan tepat waktu. Secara garis besar, penyebab kredit macet ini dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Baca Juga: Ragam Akses Modal Pinjaman Berdasarkan Lembaga Penyalur

1. Faktor Internal

Setiap pihak bank atau layanan penyedia yang menawarkan kredit untuk debitur memiliki resiko. Hal ini disebabkan karena mereka tidak dapat memprediksi dengan pasti apa yang akan terjadi di masa depan ditambah dengan adanya kondisi dan situasi lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian.

2. Faktor Eksternal

Penyebab berasal dari pihak peminjam atau pihak kreditur dimana debitur mengalami penurunan kondisi keuangan, adanya bentuk ketidakstabilan dari bisnis yang mereka lakukan, atau memang sengaja untuk tidak membayar kreditnya secara tepat waktu. Selain itu adanya suku bunga kredit yang tinggi juga berpengaruh terhadap kredit macet.

Nah, para pelaku usaha merupakan orang yang beresiko tinggi untuk mengalami kredit macet dan didatangi oleh debt collector. Namun, Sahabat Wirausaha tidak usah takut karena dalam artikel ini akan diberikan tips dan trik tentang menghindari kredit macet dan menghadapi debt collector. Yuk, kita simak!


Tips Bagi Para Pelaku Usaha untuk Menghindari Kredit Macet

Sahabat Wirausaha berikut beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk menghindari kredit macet.

1. Pinjam Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan Finansial

Hal pertama yang harus diingat sebelum melakukan pinjaman adalah meminjam sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial. Sebagai contoh, teman-teman butuh uang untuk modal usaha sebesar 100 juta, maka teman-teman mengajukan pinjaman sebesar 100 juta saja.

Baca Juga: Kenali Prinsip 5C Sebelum Mengajukan Pinjaman

Kalau misal mau lebih, diusahakan lebihnya jangan terlalu jauh, misalnya jadi pinjam 102 juta untuk jaga-jaga. Idealnya, utang tidak melebihi 30 persen dari gaji sehingga apabila utangnya lebih dari itu, maka teman-teman bisa mengalami gagal bayar utang.

Sebagai contoh, teman-teman memiliki gaji sebesar 5 juta per bulannya, maka teman-teman hanya dapat mengeluarkan uang untuk membayar utang maksimal 1,5 juta per bulannya.

2. Menghindari Utang Konsumtif

Maksud dari pernyataan di atas adalah menghindari utang yang tujuannya hanya demi memenuhi gaya hidup atau gengsi semata. Hal ini disebabkan karena gaya hidup tersebut tidak dapat menghasilkan uang lagi.

Oleh karena itu, apabila memang harus berutang, maka sebaiknya utang tersebut digunakan untuk kegiatan yang lebih produktif seperti modal usaha, investasi, membeli berbagai peralatan pekerjaan, dan sebagainya.

Terkadang bagi para pelaku usaha, selain berutang untuk modal usaha, mereka juga berutang demi meningkatkan gaya hidup mereka. Untuk itu, mulai sekarang mungkin bisa dihilangkan kebiasaan seperti itu.

Baca Juga: Rencana Usaha Untuk Mengakses Pinjaman di Atas Rp 500 Juta

3. Membayar Utang Tepat Waktu

Salah satu konsekuensi yang harus diterima oleh debitur adalah membayar utang tepat waktu. Hal ini disebabkan karena biasanya didapatkan denda keterlambatan yang akan memperbesar utang yang harus dibayar oleh debitur.

Oleh karena itu, bagi para pelaku usaha, apabila sudah waktunya untuk bayar utang, disarankan segera dibayar, walaupun mungkin uang yang ada bisa digunakan untuk kepentingan lain dalam usaha.

4. Penjadwalan Kembali, Persyaratan Kembali, dan Penataan Kembali

Ketiga tindakan di atas baru dilakukan ketika para pelaku usaha ini mengalami kredit macet. Apabila sudah mengalami kredit macet, disarankan untuk tetap tenang dan kooperatif dengan pihak bank dengan datang ke kantor bank terkait dan beri penjelasan mengenai kondisi yang teman-teman alami.

Kemudian mencoba mengajukan restrukturisasi pinjaman melalui ketiga cara di atas. Penjadualan kembali dilakukan dengan perpajangan tenor sehingga dapat memperkecil cicilan.

Persyaratan kembali dilakukan dengan mengubah syarat-syarat yang telah disepakati sebelumnya ke syarat yang baru berdasarkan kondisi saat ini. Penataan kembali dilakukan dengan menambah fasilitas kredit, mengonversi tunggakan menjadi pokok kredit baru, sampai penjadwalan dan persyaratan kembali.

Baca Juga: Pinjaman Jangka Panjang (Long-term Loan)


Dampak Kredit Macet

Apabila kredit macet ini tidak segera diselesaikan, maka akan memberikan pengaruh baik bagi pihak bank atau peminjam maupun pihak debitur. Dampak yang dapat terjadi adalah :

1. Perkembangan Layanan Keuangan Menurun

Keadaan kredit macet dapat membuat pihak bank mengalami kekurangan dana sehingga berdampak buruk atas jalannya kegiatan usaha yang dilakukan oleh pihak bank.

Apabila hanya ada satu atau dua saja yang mengalami kredit macet belum meninmbulkan masalah, namun jika semakin banyak jumlahnya maka akan meningkatkan kerugian pihak bank.

2. Terhambatnya Berbagai Pembiayaan

Selain memberikan kerugian pada pihak perbankan, peningkatan kredit macet ini membuat pihak perbankan meningkatkan kekuatan struktur permodalan usahanya. Akibatnya akan mengurangi kemampuan bank untuk melakukan ekspansi kredit terhadap sektor riil secara otomatis. Apabila hal ini terus terjadi, akan memberikan efek negatif pada perekonomian negara.

3. Debitur Kesulitan Mengajukan Kredit

Kredit macet tentu juga memberikan dampak negatif bagi debitur itu sendiri yaitu terhadap skor kredit. Semakin buruk skor kredit yang dimiliki, maka semakin sulit debitur tersebut untuk mendapatkan persetujuan pengajuan pembiayaan.

Baca Juga: Angel Investor: Kapan Saat yang Tepat dan Bagaimana Mencarinya?

Dengan kata lain, semakin sulit debitur tersebut untuk melakukan pinjaman uang kepada bank. Tidak hanya itu, debitur juga akan mendapatkan denda keterlambatan dan bunga yang lebih tinggi sehingga akan menambah beban debitur.

Sahabat Wirausaha, sebisa mungkin hindarilah kredit macet agar tidak mendapatkan berbagai kesulitan dan kejadian yang tidak menyenangkan dengan debt collector. Jika alami masalah finansial sehingga sulit membayar utang, jangan sekali-kali melarikan diri. Coba dulu bernegosiasi dengan pihak kreditur untuk meminta keringanan pembayaran.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.