Sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kita memahami bahwa akses terhadap permodalan menjadi salah satu kunci penting untuk pengembangan usaha. Salah satu solusi pembiayaan yang difasilitasi pemerintah dengan suku bunga terjangkau adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Artikel ini akan membahas secara detail cara mengajukan KUR untuk UMKM, meliputi syarat-syarat yang harus kamu penuhi, tahapan proses pengajuannya, serta berbagai tips agar permohonan kamu berpeluang besar untuk disetujui. Memahami setiap aspek ini akan membantu mempersiapkan pengajuan pinjaman UMKM dengan lebih baik.


Syarat-Syarat Utama dalam Cara Mengajukan KUR untuk UMKM

Setelah memahami apa itu KUR, langkah selanjutnya dalam cara mengajukan KUR untuk UMKM adalah mempersiapkan semua persyaratan yang dibutuhkan. Persyaratan ini umumnya terbagi menjadi kriteria pelaku usaha, legalitas usaha, dan kondisi usaha itu sendiri.

1. Kriteria Umum Pelaku Usaha

Untuk bisa mengajukan KUR, ada beberapa ciri-ciri umum yang harus kamu penuhi sebagai individu atau badan usaha:

  • Warga Negara Indonesia (WNI): Kamu harus bisa membuktikannya dengan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) yang masih berlaku.
  • Usia Produktif: Umumnya, bank mensyaratkan usia minimal 21 tahun atau sudah menikah, dan maksimal usia tertentu saat kredit lunas (misalnya 65 tahun). Kebijakan ini bisa berbeda antar bank.
  • Tidak Sedang Menerima Kredit Produktif Lain: Kamu tidak boleh sedang memiliki pinjaman modal kerja atau investasi dari perbankan lain. Namun, kredit konsumtif seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), atau kartu kredit masih diperbolehkan.

Baca Juga: 10 Jenis-Jenis Pinjaman Modal Usaha untuk UMKM, Mana yang Paling Cocok?

2. Legalitas dan Identitas Usaha

Legalitas menjadi salah satu poin penting yang menunjukkan keseriusan dan kepatuhan usahamu:

  • Identitas Diri Lengkap: Selain KTP-el, siapkan juga Kartu Keluarga (KK) dan Surat Nikah (bagi yang sudah menikah) atau Surat Cerai (bagi yang sudah bercerai).
  • Surat Keterangan Usaha (SKU) atau Izin Usaha: Kamu bisa mendapatkan SKU dari aparat desa/kelurahan setempat. Alternatif yang lebih modern adalah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) yang bisa diurus melalui sistem Online Single Submission (OSS). NIB ini seringkali sudah mencakup izin usaha dasar. Untuk beberapa cara mengajukan KUR untuk UMKM dengan plafon lebih besar, Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) atau izin usaha lain yang relevan mungkin diperlukan.
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP): Dokumen ini biasanya menjadi syarat jika plafon pinjaman yang kamu ajukan di atas nominal tertentu (misalnya, di atas Rp 50 juta).

3. Kondisi Usaha yang Memenuhi Syarat

Bank penyalur KUR juga akan menilai kondisi aktual dan prospek usahamu:

  • Usaha Sudah Berjalan Aktif: Umumnya, usahamu harus sudah berjalan minimal selama 6 bulan. Beberapa bank atau skema KUR tertentu mungkin memiliki kebijakan durasi yang berbeda, jadi pastikan kamu mengeceknya.
  • Prospek Usaha yang Baik: Usahamu harus dinilai memiliki potensi untuk terus berkembang dan menghasilkan keuntungan, sehingga mampu membayar angsuran kredit.
  • Riwayat Kredit Bersih: Kamu tidak boleh tercatat memiliki kredit macet atau riwayat pembayaran buruk dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK OJK), yang sebelumnya dikenal sebagai BI Checking. Riwayat kredit yang bersih adalah salah satu faktor penting kelulusan pengajuan.

Cara Mengajukan KUR untuk UMKM

Jika semua syarat sudah kamu siapkan, kini saatnya memahami cara mengajukan KUR untuk UMKM. Meskipun bisa ada sedikit variasi antar bank, secara umum tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Dokumen Pengajuan yang Lengkap

Kumpulkan semua dokumen yang sudah disebutkan pada bagian persyaratan. Pastikan semuanya asli atau salinan yang sudah dilegalisir (jika diminta). Dokumen tambahan seperti catatan keuangan sederhana (buku kas, catatan penjualan), foto tempat usaha, atau rincian aset usaha juga bisa kamu siapkan untuk memperkuat pengajuanmu.

2. Memilih Bank Penyalur KUR

Ada banyak bank yang ditunjuk pemerintah sebagai penyalur KUR, baik bank BUMN seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, maupun beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan bank swasta. Kamu bisa memilih bank berdasarkan kedekatan lokasi, kemudahan akses, reputasi pelayanan, atau rekomendasi. Cari informasi mengenai produk KUR spesifik yang mereka tawarkan.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

3. Proses Pengajuan ke Bank

Setelah memilih bank, kamu bisa:

  • Datang langsung ke kantor cabang bank terdekat dengan membawa semua dokumen yang diperlukan. Petugas bank akan membantu kamu mengisi formulir aplikasi.
  • Beberapa bank penyalur sudah menyediakan fasilitas pengajuan secara online melalui website resmi atau aplikasi mobile banking mereka. Ini bisa menjadi cara mengajukan KUR UMKM jika kamu terkendala waktu.

4. Tahap Verifikasi dan Survei

Setelah formulir dan dokumen diterima, pihak bank akan melakukan proses verifikasi. Ini mencakup pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen, serta pengecekan riwayat kreditmu melalui SLIK OJK.

Selanjutnya, petugas bank (biasanya disebut mantri atau analis kredit) akan melakukan survei langsung ke lokasi usahamu. Tujuannya adalah untuk memvalidasi keberadaan usaha, melihat aktivitas bisnis secara langsung, menilai aset, dan mengestimasi kelayakan usaha.

5. Analisis Kelayakan Kredit oleh Bank

Berdasarkan data dokumen dan hasil survei, bank akan melakukan analisis menyeluruh terhadap kelayakan kreditmu. Analisis ini sering menggunakan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition).

Karakter kamu sebagai peminjam, kemampuan usaha menghasilkan laba untuk membayar cicilan, modal yang sudah dimiliki, agunan (jika diperlukan), dan kondisi ekonomi secara umum akan menjadi pertimbangan bank.

6. Persetujuan dan Penandatanganan Akad Kredit

Jika hasil analisis menyatakan usahamu layak, pihak bank akan memberitahukan bahwa pengajuan KUR kamu disetujui. Kamu akan diundang untuk menandatangani akad kredit atau perjanjian pinjaman. 

Bacalah semua poin dalam akad tersebut dengan saksama sebelum menandatangani. Pastikan kamu memahami hak dan kewajiban, termasuk besaran angsuran, jangka waktu, dan ketentuan lainnya. Ini adalah momen penting dalam cara mengajukan KUR untuk UMKM.

Baca Juga: Butuh Modal Usaha? Ini Dia 10 Jenis Pinjaman untuk Wirausaha yang Perlu Kamu Tahu!

7. Pencairan Dana KUR

Setelah akad kredit ditandatangani, dana KUR akan dicairkan oleh bank ke rekening yang sudah kamu daftarkan atau rekening baru yang dibuka khusus untuk KUR. Waktu pencairan bisa bervariasi, namun umumnya tidak terlalu lama setelah akad ditandatangani.


Tips Jitu Agar Pengajuan KUR Kamu Disetujui

Mengetahui cara mengajukan KUR untuk UMKM dan melengkapi syarat saja terkadang belum cukup. Ada beberapa tips tambahan yang bisa meningkatkan peluang pengajuan KUR kamu disetujui oleh bank:

1. Pastikan Kelengkapan dan Validitas Dokumen Sejak Awal

Ini adalah dasar utama. Dokumen yang tidak lengkap dan tidak valid akan langsung menghambat proses. Periksa berulang kali setiap detail dokumen, mulai dari KTP, KK, surat izin usaha, hingga NPWP jika diperlukan. Pastikan tidak ada yang terlewat .

2. Buat Rencana Penggunaan Dana 

Meskipun tidak selalu diwajibkan untuk KUR skala kecil, memiliki rencana penggunaan dana yang jelas akan menunjukkan keseriusanmu. Jika diminta membuat proposal, jelaskan bagaimana dana KUR akan kamu gunakan untuk meningkatkan omzet dan mengembangkan usaha, misalnya untuk membeli bahan baku, menambah peralatan, atau memperluas tempat usaha.

Baca Juga: Bagaimana UMKM Bisa Mendapatkan Pinjaman Modal dengan Mudah?

3. Jaga Riwayat Kredit Tetap Bersih 

Seperti yang sudah kami sebutkan, SLIK OJK adalah acuan bank. Pastikan kamu tidak memiliki tunggakan atau catatan kredit buruk di lembaga keuangan manapun. Jika ada pinjaman lain (misalnya kartu kredit atau cicilan barang konsumtif), bayarlah tepat waktu.

Cara mengajukan KUR untuk UMKM sebenarnya adalah proses yang bisa dipelajari dan dipersiapkan dengan baik. Dengan memahami setiap syarat, mengikuti alur prosesnya dengan cermat, dan menerapkan tips-tips diatas, peluang kamu untuk mendapatkan persetujuan pinjaman KUR akan semakin besar. Selain itu, jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut ke bank penyalur KUR pilihanmu. Semoga usahamu semakin sukses!

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.