Cara Memulai Usaha Warteg Untuk Pemula – Usaha makanan dan minuman di Indonesia tumbuh pesat semenjak masa pandemi telah berlalu. Dalam riset yang dilakukan BPS, pada tahun 2022 industri ini tumbuh 5,33% secara tahunan, menjadi yang terbesar keempat di antara subsektor industri pengolahan lainnya. Usaha makanan dan minuman juga dinilai lebih tahan banting karena menyangkut kebutuhan dasar manusia dan menawarkan margin keuntungan yang cukup tinggi.
Hal ini sesuai jika kita ingin memulai bisnis yang aman, ramah pemula, dan memiliki proyeksi keuntungan yang tinggi. Bisnis warteg memiliki potensi dan semua kriteria tersebut dan karenanya, bisa kita pertimbangkan sebagai sumber pendapatan . Yuk, baca lebih lanjut tentang cara memulai usaha warteg untuk pemula di bawah ini.
Peluang Bisnis Warteg
Warteg atau singkatan dari Warung Tegal merupakan sebuah tempat makan yang menyediakan berbagai macam hidangan khas Tegal, Jawa Tengah. Warteg menjadi familiar di seluruh Indonesia karena pemiliknya yang asli Tegal membuka warung di daerah perantauan. Tak butuh waktu lama untuk menyesuaikan dengan lidah masyarakat disekitarnya, warteg telah menjadi pilihan utama bagi para pekerja karena memiliki banyak pilihan lauk dengan masakan khas rumah dan harganya terjangkau.
Warteg dinilai menjadi peluang bisnis yang menjanjikan loh. Berikut beberapa alasan mengapa bisnis warteg memiliki peluang besar:
1. Pangsa Pasar yang Luas
Warteg telah terkenal dengan harga terjangkaunya sehingga memiliki pangsa pasar yang luas dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, karyawan kantoran, hingga masyarakat umum yang mencari makanan rumahan dengan harga bersahabat. Hal ini membuat pangsa pasar warteg sangat luas dan stabil.
Baca Juga: Jadi Favorit Penggemar Kopi, Begini Cara Memulai Usaha Kedai Kopi dari Nol
2. Modal Kecil dan Potensi Pengembangan yang Tinggi
Memulai usaha warteg tidak membutuhkan modal besar. Modal awal relatif kecil jika dibandingkan membuat bisnis serupa seperti resto. Bisnis warteg juga memiliki potensi pengembangan yang tinggi. Kita dapat mengembangkan usaha dengan memperbanyak menu, menambah tempat duduk, atau membuka cabang baru jika bisnis kita telah berkembang pesat.
3. Tahan Banting Terhadap Krisis
Usaha warteg telah dinilai tahan banting terhadap berbagai macam krisis, mulai dari krisis moneter tahun 1998 hingga krisis yang terjadi akibat COVID-19. Bahkan menjadi pilihan utama masyarakat di tengah krisis yang terjadi karena masyarakat selalu membutuhkan makanan, dan mereka cenderung mencari pilihan yang lebih hemat saat kondisi ekonomi sulit. Selain itu, warteg telah menawarkan menu makanan yang familiar dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
4. Warteg Telah Menjadi Bagian dari Budaya Lokal
Warteg telah menjadi bagian dari budaya lokal di Indonesia. Keberadaannya tak hanya disukai masyarakat, tetapi juga menjadi simbol keakraban dan kesederhanaan.
Kesimpulannya, bisnis warteg menawarkan peluang yang menarik bagi para pemula yang ingin memulai usaha dengan modal kecil dan potensi keuntungan besar.
Cara Memulai Usaha Warteg Untuk Pemula, Panduan Lengkap Mulai dari Nol
Memulai usaha warteg bisa menjadi langkah yang menarik dan berpotensi menguntungkan, terutama bagi pemula yang ingin terjun ke dunia kuliner. Berikut adalah panduan praktis cara memulai usaha warteg untuk pemula secara lengkap dan komprehensif:
1. Tentukan Target Konsumen
Cara memulai usaha warteg untuk pemula yang pertama adalah kita perlu mengidentifikasi target konsumen agar memudahkan kita menentukan menu yang disukai dan harga yang telah disesuaikan. Apakah mahasiswa, karyawan kantoran, masyarakat umum, atau kombinasi dari beberapa kelompok. Kita juga perlu memperhatikan kebutuhan dan kebiasaan target konsumen kita.
Contohnya, mahasiswa cenderung memilih makanan yang murah dan membuat kenyang, sedangkan karyawan kantoran yang biasanya memiliki jam waktu makan yang singkat, mereka cenderung memilih makanan yang cepat untuk dikonsumsi sehingga makanan seafood cenderung kurang dipilih karena ribet dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dikonsumsi. Target konsumen yang tepat juga akan membantu perkembangan bisnis menjadi lebih mudah karena telah berhasil menjawab kebutuhan konsumen.
2. Memilih Lokasi yang Strategis
Warteg identik dengan aksesibilitas yang tinggi artinya biasanya warteg berada di lokasi yang ramai dan mudah diakses oleh konsumen, seperti dekat dengan area perkantoran, kampus, pemukiman padat penduduk, atau kawasan industri. Hal ini penting untuk memastikan pelanggan kita dapat dengan mudah mengakses warteg kita apabila lebih dekat dengan tempat mereka bekerja.
Cara memulai usaha warteg untuk pemula yang satu ini sangat penting untuk dipertimbangkan baik-baik. Meski lokasi yang strategis biasanya harganya mahal, pastikan harga sewa kita masih masuk dalam rencana anggaran. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan keberadaan pesaing, potensi jumlah pelanggan, dan kemudahan akses untuk membeli bahan baku.
Baca Juga: Mau Sukses Memulai Usaha Restoran? Ini 6 Hal yang Wajib Kamu Rencanakan!
3. Proyeksi Modal dan Keuntungan
Dalam usaha warteg ini terdapat 2 jenis modal yang perlu dipersiapkan, modal awal yang hanya dikeluarkan di awal usaha dan modal untuk operasional yang rutin dikeluarkan setiap bulannya. Berikut perkiraan modal yang perlu kita siapkan untuk membangun usaha warteg:
No |
Item |
Jumlah |
Harga Satuan (Rp) |
Total Harga (Rp) |
*Modal Awal |
||||
1 |
Peralatan Masak (Kompor, gas, panci, dan lain-lain) |
1 Set |
3.500.000 |
3.500.000 |
2 |
Perlengkapan Makan (Piring, sendok, dan garpu) |
20 Set |
35.000 |
700.000 |
3 |
Meja |
2 Unit |
150.000 |
300.000 |
4 |
Kursi |
10 Unit |
30.000 |
300.000 |
Total Modal Awal |
4.800.000 |
|||
*Modal Operasional Bulanan |
||||
1 |
Sewa Tempat |
1 Bulan |
2.000.000 |
2.000.000 |
2 |
Bahan Baku |
30 Hari |
500.000 |
15.000.000 |
3 |
Listrik dan Air |
1 Bulan |
500.000 |
500.000 |
4 |
Biaya Lain-lain |
1 kali |
1.000.000 |
1.000.000 |
Total Modal Operasional Bulanan |
18.500.000 |
Catatan:
- Proyeksi ini hanya perkiraan dan dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi dan kebutuhan kita.
- Sebaiknya kita melakukan riset pasar dan perhitungan yang lebih detail untuk mendapatkan gambaran modal awal yang lebih akurat.
- Jika benar-benar diperlukan pertimbangkan untuk mencari tambahan modal dari pinjaman bank, skema kemitraan, atau pinjaman dari keluarga terdekat.
Jika rata-rata porsi nasi yang kita jual dalam sehari sebanyak 60 porsi, dengan harga Rp15.000, berikut adalah perhitungan omset usaha wartegnya: Rp15.000 x 60 porsi x 30 hari = Rp27.000.000
Untuk perhitungan keuntungan usaha warteg, kita bisa melakukan perhitungan berikut:
Keuntungan = Omset – Modal bulanan
Keuntungan = Rp27.000.000 – Rp16.400.000
Keuntungan = Rp10.600.000
Baca Juga: Harus Tahu, Ini Dia Cara Menemukan Peluang Usaha dari Lingkungan Sekitar
4. Menjaga Kebersihan dan Kenyamanan
Warteg identik dengan warung makan yang sederhana, namun jangan sampai mengesampingkan aspek kebersihan di setiap prosesnya, mulai dari kebersihan saat memasak, kebersihan tempat makan, dapur, dan toilet hingga kebersihan terhadap peralatan makan yang digunakan. Hal ini menjadi penting untuk memastikan pelanggan tak khawatir terhadap makanan yang mereka makan.
Selain itu, penting juga untuk mengutamakan aspek kenyamanan pelanggan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan ventilasi udara dan jika diperlukan sediakan kipas agar pelanggan tidak merasa gerah terutama saat makan siang di tempat kita.
Memulai usaha warteg bukan hanya membuka tempat makan untuk menyediakan makanan yang terjangkau dan lezat. Ini adalah tentang membangun usaha yang bertahan lama terkhusus bagi kita yang belum memiliki pengalaman membangun usaha sebelumnya. Meskipun jalan yang kita lalui mungkin tidak selalu mulus, kita dapat berhasil dan meraih keuntungan dengan tekad, kerja keras, dan strategi yang tepat. Lewat tahap dan cara memulai usaha warteg untuk pemula di atas, Sahabat Wirausaha bisa lebih terarah dalam meraup keuntungan di bisnis ini.
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.