Cara Memulai Bisnis Fashion - Sahabat Wirausaha, bisnis fashion adalah bisnis yang tidak ada matinya. Baik di Indonesia maupun secara global, produk fashion memiliki angka penjualan yang tinggi setiap tahunnya, seiring dengan tren fashion yang terus berganti. Kemudahan berbelanja online di marketplace telah menjadi salah satu alasan logis mengapa masyarakat gemar membeli produk fashion.
Seperti data yang dirilis oleh Standard Insights dalam laporannya ‘Consumer Report Indonesia 2023’, menunjukkan bahwa produk yang paling banyak dibeli secara online oleh masyarakat Indonesia adalah produk fashion yang mencakup pakaian hingga alas kaki.
Tentu saja, ini adalah peluang yang menjanjikan untuk berbisnis, apalagi Sahabat Wirausaha memiliki passion di dalamnya. Sudah saatnya memulai bisnis ini dengan menciptakan fashion brand sendiri.
1. Tentukan Konsep dan Niche Fashion
Konsep dan niche fashion merujuk pada segmen pasar yang spesifik, di mana produk yang diciptakan hanya difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi gaya hidup kelompok pelanggan tertentu.
Sebagai contoh, sustainable fashion untuk kelompok pelanggan dengan gaya hidup ramah lingkungan, streetwear untuk kelompok pelanggan anak muda yang ingin tampil kasual dan keren, busana muslim untuk kelompok pelanggan muslim, atau busana kantor untuk pekerja kantoran.
Kita bahkan bisa membuat niche yang lebih spesifik lagi sebagai cara memulai bisnis fashion dengan mempertimbangkan faktor usia dan gender kelompok pelanggan. Misalnya, streetwear untuk anak muda laki-laki usia 18-30, busana muslim untuk perempuan usia 35 tahun ke atas, dan sebagainya. Artinya, saat menentukan niche, kita juga sekaligus menentukan target pasar.
Baca Juga: 5 Cara Bisnis Kaos Pre Order, Bisnis Kekinian yang Lagi Hits
2. Lakukan Riset Pasar
Secara umum, riset pasar dalam cara memulai bisnis fashion berfungsi untuk menemukan peluang pasar dan memahami kebutuhan konsumen. Hal ini penting karena nantinya kita hanya akan menciptakan produk fashion yang jelas peminatnya. Riset pasar dapat dilakukan dengan cara mengamati tren pasar melalui media sosial atau marketplace atau melakukan survei ke sejumlah orang.
Sebagai contoh, Sahabat Wirausaha ingin berbisnis hijab. Di marketplace, lakukan pencarian produk dengan kata kunci hijab syar’i. Lihat produk dengan label Best Seller atau Terlaris, kemudian amati desain, warna, dan bahan hijab yang paling banyak terjual.
Perhatikan rentang harga hijab yang paling laris, lalu pelajari juga ulasan konsumen baik kepuasan atau keluhan mereka. Dari riset pasar ini, kita akan memperoleh informasi yang membantu kita untuk merancang produk fashion hijab yang berbeda, mengatur biaya produksi, hingga menyusun strategi pemasaran.
3. Hitung Kebutuhan Modal
Modal adalah komponen yang sangat krusial untuk memulai sebuah bisnis. Apalagi Sahabat Wirausaha ingin menciptakan brand sendiri, tentunya modal yang disiapkan lebih besar daripada modal untuk sekadar menjadi reseller atau dropshipper. Oleh karena itu, kebutuhan di awal bisnis beserta alokasi anggarannya harus dipetakan secara terperinci.
Paling tidak, siapkan modal sekitar Rp17.000.000 untuk cara memulai bisnis fashion yang serius. Modal ini sudah mencakup biaya produksi, operasional, pemasaran, logistik, termasuk dana cadangan untuk menutup kebutuhan tak terduga. Lalu putuskan dari mana sumber modal tersebut, apakah dari tabungan pribadi, pinjaman dari bank, atau ada pendanaan dari investor.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
4. Ciptakan Produk
Di sinilah keahlian dan inovasi Sahabat Wirausaha dalam membuat desain produk fashion akan diuji. Setelah melakukan riset pasar dan menemukan peluang pasar, kita harus bisa mengisi peluang tersebut dengan menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri. Keunikan itu bisa dari segi pilihan warna, bahan, desain, dan penambahan aksen lainnya yang akan membedakan produk kita dari produk brand lainnya.
Selain itu, kita juga harus mempertimbangkan berapa jumlah pakaian yang akan kita produksi di awal untuk menguji respons pasar. Tentunya disesuaikan dengan anggaran produksi. Produksi skala kecil dapat dilakukan untuk mengantisipasi risiko gagal dan rugi manakala produk kurang menyentuh pasar.
5. Bangun Brand yang Memikat
Cara memulai bisnis fashion adalah dengan membangun brand yang memikat. Brand sebagai identitas produk tidak hanya membantu konsumen mengenali dan mengingat produk secara mudah, tetapi juga menjadi alat promosi yang efektif dengan menunjukkan sisi keunikan, orisinalitas, dan value (nilai) produk. Untuk itu, saat hendak membuat brand produk fashion, Sahabat Wirausaha perlu memilih nama brand, logo, dan tagline atau slogan yang menarik sekaligus merepresentasikan visi misi brand.
Sebagai contoh, Sahabat Wirausaha ingin membuat brand untuk produk hijab syar’i yang berbahan lembut, dengan visi misi menjadikan pemakainya tampil elegan dan lembut pula. Maka dapat dipilih nama brand “Latifa” atau “Lateefa” yang dalam bahasa Arab berarti lembut, dengan tagline “Elegan & Syar’i”.
Baca Juga: 6 Tips Bisnis Fashion yang Sukses, Udah Coba Terapin?
6. Buat Promosi yang Menarik
Dalam promosi produk fashion, foto dan video menjadi elemen kunci. Siapkan foto dan video promosi yang menunjukkan detail dan kelebihan produk, contoh pemakaiannya (bisa menggunakan manekin atau langsung dikenakan oleh model), hingga cara styling atau mix & match dengan pakaian lainnya. Pastikan konten promosi menarik dan berkualitas tinggi agar calon konsumen tidak ragu-ragu untuk membeli.
Cara memulai bisnis fashion berikutnya, tentukan platform digital di mana kita akan mempromosikan produk, apakah itu di website, marketplace (Tokopedia, Shopee, dsb.), atau media sosial (Instagram, TikTok, dsb.). Meskipun kita membuka toko offline, sebaiknya kita juga memiliki toko online untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Posting secara rutin konten promosi dan cantumkan deskripsi yang sesuai. Tidak kalah penting, kita pun bisa memberikan penawaran menarik kepada konsumen, seperti diskon dan gratis ongkir, di awal promosi ini.
Nah, itulah cara memulai bisnis fashion dengan brand sendiri, Sahabat Wirausaha. Ketika produk pertama telah mampu merebut hati konsumen, artinya bisnis kita berpotensi tumbuh. Saat itulah kita harus lebih bersemangat lagi untuk menciptakan produk-produk baru, meningkatkan pelayanan kepada konsumen, mengembangkan konten promosi, serta mengelola keuangan bisnis secara ketat, sehingga brand kita semakin dikenal.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- https://umkm.kompas.com/read/2022/06/14/080000883/5-alasan-mengapa-kamu-perlu-coba-bisnis-fashion
- https://umkm.kompas.com/read/2023/12/12/111800083/8-cara-bisnis-pakaian-brand-sendiri
- https://www.labamu.co.id/article/7-tips-mudah-memulai-bisnis-fashion-untuk-pemula
- https://umkm.kompas.com/read/2022/06/14/080000883/5-alasan-mengapa-kamu-perlu-coba-bisnis-fashion