Cara Membuka Usaha Sendiri di Rumah - Setiap manusia tentunya memiliki cara tersendiri untuk meraih kesuksesan. Apalagi cara yang digunakan juga sangat beragam yang bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing. Misalnya, dalam konteks bisnis jika kita ingin mendirikan sebuah usaha, tentunya keinginan tersebut perlu diwujudkan dengan persiapan. Seperti melakukan riset produk, lokasi toko, dan lainnya.

Di sisi lain, penyesuaian tersebut juga menghasilkan kesempatan dan peluang yang berbeda bagi mereka yang gemar berinovasi. Salah satunya adalah kini sudah banyak orang yang membuka usaha sendiri di rumah. Bukan tanpa alasan, usaha rumahan ternyata memiliki banyak keuntungan seperti fleksibilitas waktu, biaya operasional yang rendah, dan kesempatan untuk “bekerja” sesuai dengan passion. Namun, dalam praktiknya kita tetap memerlukan riset dan rencana yang matang. Supaya nggak penasaran, yuk simak cara membuka usaha sendiri di rumah dalam pembahasan artikel berikut ini!

1. Mulai dengan Membuat Business Plan Terbaik

Langkah pertama yang perlu dipersiapkan adalah membuat rencana bisnis atau business plan untuk usaha kita. Biasanya, business plan ini memuat tentang hal-hal yang berkaitan dengan visi dan misi yang ingin dicapai melalui usaha tersebut. Selain itu, kita juga perlu menjabarkan secara detail mengenai tujuan dan masalah yang ingin diselesaikan dengan usaha rumahan ini.

Maka, business plan ini bukan hanya berisi tentang rencana keuntungan yang akan diraih dari bisnis itu saja, melainkan juga membahas tentang bagaimana usaha rumahan yang akan dibuka ini bisa menjadi solusi terbaik untuk target konsumen, setidaknya untuk masyarakat sekitar. Kita juga bisa membuat business plan dengan versi “sederhana”, misalnya latar belakang/alasan mendirikan usaha rumahan ini, target konsumen, skema produksi, pesaing/kompetitor, dan lainnya.

Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Makanan Kemasan, Berikut 9 Hal yang Perlu Dipersiapkan!

2. Menghitung dan Mempersiapkan Kebutuhan Modal

Selanjutnya, kita perlu menyiapkan dana yang akan digunakan sebagai modal awal usaha. Meski cenderung tidak terlalu besar (karena usaha rumahan), biasanya angka modal ini baru bisa diketahui setelah business plan selesai dibuat. 

Jika modal yang dibutuhkan ternyata belum cukup dengan dana yang dimiliki, kita bisa mencoba alternatif lain untuk mendapatkan modal, seperti investasi dari keluarga, atau rekan/saudara jika mereka berkenan. Kita juga bisa mencari sumber modal lain, misalnya mengajukan KTA atau ke lembaga keuangan tertentu. Pastikan juga agar perhitungan modalnya sudah tepat dan sesuai dengan kebutuhan usaha rumahan yang akan dijalankan, ya!

3. Menentukan Keunikan Produk yang akan Ditawarkan

Ketika melakukan suatu bisnis, kita perlu menanamkan mindset bahwa kita perlu menghadirkan produk sebagai “solusi” atas masalah calon konsumen, bukan hanya membahas tentang keuntungan pribadi. Dalam bisnis apapun, sebagai pelaku usaha perlu memahami apa saja keunikan yang dimiliki produk ataupun jasa yang saat ini sedang ditawarkan kepada konsumen. 

Hal ini dikarenakan keunggulan dan keunikan suatu produk bisa dijadikan alasan mengapa konsumen memilih produk kita. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui seperti apa identitas dan karakter produk yang dihasilkan, khususnya dengan segmentasi yang ditargetkan (offline/online). Misalnya, kita menawarkan produk camilan murah, enak dan bergizi untuk target anak-anak di sekitar rumah.

4. Memilih Platform Penjualan (Offline/Online) yang Sesuai

Jika membuka usaha di rumah, bukan berarti kita harus menawarkan produk hanya untuk masyarakat sekitar rumah saja (offline). Kita juga bisa memperluas segmen konsumen dengan menawarkan produk secara daring (online). Di era digitalisasi seperti saat ini, banyak orang yang mengandalkan belanja online daripada offline karena diyakini lebih mudah dan efisien. Dari sini, kita bisa mempertimbangkan untuk mengembangkan bisnis online dari rumah jika ingin keuntungan yang lebih besar.

Adapun contoh platform online yang bisa dicoba adalah marketplace seperti Tokopedia, Shopee atau Lazada. Selain itu, produk kita bisa juga ditawarkan melalui media sosial seperti TikTok, Instagram ataupun Facebook.

Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Katering, Bisnis Rumahan yang Dijamin Cuan!

5. Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Jika kita sudah merencanakan semuanya, kini sudah saatnya kita mulai membuka usaha tersebut dari rumah dan melangkah ke bagian yang paling penting, yaitu mempelajari cara mengelola keuangan.

Meskipun kita menjalankan bisnis sendirian dari rumah, memisahkan uang usaha dengan uang pribadi sangat penting. Apalagi jika kita baru memulai. Dari sini, kita bisa mulai dengan memisahkan rekening bisnis dari rekening yang digunakan sehari-hari atau rekening pribadi. Hal ini akan membantu kita dalam proses pembukuan, pengarsipan pajak dan alokasi pendanaan secara umum.

Selain bertujuan untuk memisahkan uang bisnis dan kehidupan pribadi, memisahkan kedua rekening tersebut juga bertujuan untuk membentuk pola pikir atau mindset berwirausaha sesungguhnya. Ketika uang bisnis digabungkan dengan uang pribadi, sekilas mungkin akan melihat bahwa kita telah sukses dari segi jumlah uang di rekening tersebut. 

Padahal, jumlah uang yang digabungkan tadi bisa saja membuat kita mungkin merasa “puas” atau terlena dengan jumlah uang di rekening yang masih tercampur. Perlu diketahui bahwa uang bisnis adalah uang untuk kegiatan operasional sehari-hari (seperti biaya internet/listrik, biaya produksi, dan lainnya). Jika kita menggunakannya selain untuk urusan bisnis, maka hal tersebut bisa membuat arus kas usaha jadi tidak lancar.


Contoh Usaha Di Rumah: Aneka Jajanan Rumahan 

Setelah membahas tentang cara membuka usaha sendiri di rumah, berikut ini adalah daftar contoh produk jajanan yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk usaha rumahan tersebut, di antaranya:

1. Dimsum / Siomay 

Pertama, dimsum atau siomay bisa menjadi ide bisnis rumahan yang cukup digemari oleh masyarakat. Selain rasanya yang enak, produk jajanan ini juga cukup laku di pasaran. Kita bisa mulai usaha ini dengan membuat dimsum atau siomay sendiri agar otentik, atau mengambil dari supplier sehingga lebih praktis.

Baca Juga: 5 Cara Memulai Bisnis Wedding Organizer bagi Pemula

2. Camilan Ringan 

Saat ini, camilan ringan masih menjadi jajanan yang banyak digandrungi oleh anak kecil hingga remaja, apalagi di daerah pemukiman warga. Kita bisa mulai usaha camilan ini seperti menjual produk makaroni, basreng (bakso goreng), keripik, dan lainnya. Biasanya, camilan ini sering disantap untuk menemani saat santai seperti menonton televisi. Harga murah dan rasanya yang enak bisa menjadi nilai tambah jika kita membuka usaha camilan ini. 

3. Dessert Box (Makanan Penutup)

Terakhir, usaha dessert box ini juga cukup populer di kalangan remaja, khususnya wanita muda. Produk ini biasanya dijadikan sebagai makanan penutup dengan bahan dasar sponge cake, kue dengan whip cream, serta brownies. Kita bisa mulai membuat dessert box dalam kemasan plastik bening atau kaca, yang berbentuk kotak dan disajikan saat dingin supaya lebih menggugah selera.

Sahabat Wirausaha, dari pembahasan di atas kita bisa mengetahui bahwa dalam proses memulai usaha tentunya membutuhkan waktu dan dedikasi. Meskipun dilakukan di rumah, tentunya tetap membutuhkan perencanaan yang baik, kerja keras, dan pengelolaan keuangan yang tepat agar bisnis dapat tumbuh dan berkembang. Nah, semoga cara membuka usaha sendiri di rumah ini juga bisa dicoba oleh Sahabat Wirausaha, ya. Tentunya supaya usaha kita bisa dikenal oleh masyarakat, serta memiliki banyak konsumen setia. Selamat mencoba!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi : Cermati, Greatnusa, Julo, Katadata