Halo Sahabat Wirausaha! Kalau mendengar kata inovasi, apa yang ada di pikiran Sahabat Wirausaha? Keren? Modern? Canggih? Inovasi sebenarnya adalah bagian yang harus senantiasa menjadi bagian dari sebuah bisnis. Tidak hanya untuk perusahaan yang berkaitan dengan teknologi lho ya, tapi untuk semua bisnis! Lalu apa saja sih yang termasuk inovasi? Kenapa ya inovasi itu penting untuk bisnis? Dan bagaimana caranya untuk bisa menghasilkan sebuah inovasi?

Baca Juga : Krealogi (Du Anyam): Inovasi Untuk Ibu-Ibu Pengrajin Bumi Pertiwi


Apa itu inovasi?

Berdasarkan brainly.co.id, inovasi adalah penciptaan sesuatu yang baru atau pembaharuan sesuatu yang sudah ada menjadi lebih baik. Memang paling mudah untuk menjadikan perusahaan teknologi sebagai contoh. Misalnya, penciptaan mobil listrik bisa disebut sebagai inovasi yang menciptakan sesuatu yang baru. Lalu contoh lainnya adalah handphone dengan layar sentuh saat dulu pertama muncul di pasaran bisa juga disebut sebagai inovasi karena menawarkan sesuatu yang baru dan lebih baik daripada produk yang sudah ramai ada di pasaran saat itu.

Keduanya terdengar seolah inovasi membutuhkan biaya dan upaya yang besar ya? Tenang saja! Inovasi juga bisa diciptakan atau dilakukan dengan hal-hal yang kecil. Misalnya, mengubah bentuk kemasan agar konsumen bisa lebih mudah membukanya atau mengkonsumsinya (bila produknya adalah makanan) seperti yang dilakukan oleh Kebab Turki Baba Rafi. Inovasi bahkan juga tidak melulu diterapkan pada produk lho, Sahabat juga bisa berinovasi dari semua proses bisnis, dari sistem produksi, strategi, distribusi, dan lain-lain. Intinya, inovasi akan menawarkan sesuatu yang baru dan lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga : Tips Memilih Mitra Ahli untuk Melakukan Inovasi


Mengapa inovasi itu penting?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, inovasi adalah hal yang harus terus diupayakan oleh setiap bisnis. Apa yang membuat inovasi sepenting itu untuk sebuah usaha? Ada beberapa alasan:

Pertama, Sahabat Wirausaha pasti sudah paham bahwa yang namanya usaha pasti akan selalu ada kompetitor atau pesaing. Alaminya, sesama pesaing pasti akan berlomba-lomba untuk menjadi lebih baik. Inovasi adalah satu hal yang bisa menentukan keunggulan bisnis Sahabat Wirausaha dibandingkan dengan kompetitor. Bayangkan bila bisnis Sahabat Wirausaha yang berjualan kebab dengan kemasan baru yang memudahkan konsumen memakan kebab tanpa harus khawatir isi kebabnya tumpah ke mana-mana, dibandingkan dengan pesaing yang masih menggunakan kemasan bungkusan sederhana. Bisnis yang paling bisa menawarkan keunggulan pasti akan lebih dipilih oleh konsumen.

Baca Juga : Inovasi Radikal

Kedua, selera konsumen saat ini sangat cepat mengalami perubahan. Mulai dari adanya internet yang membuat semua orang ingin yang serba cepat, hingga pandemi Covid yang saat ini mengubah pola konsumsi masyarakat yang menjadi lebih sadar akan kesehatan. Perubahan tersebut bisa terjadi dalam sekejap. Itulah mengapa inovasi secara terus menerus perlu dilakukan agar bisnis kita bisa selalu relevan dengan selera dan kebutuhan konsumen.


Cara yang tepat untuk inovasi

Lalu pertanyaan intinya adalah bagaimana kita bisa menciptakan sebuah inovasi yang tepat? Nah, kata kuncinya ada di kata “tepat” dari pertanyaan tadi. Karena inovasi tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Bisa saja Sahabat Wirausaha menciptakan sesuatu, tetapi karena kurang “tepat” membuat inovasi tersebut menjadi tidak bermanfaat. Oleh karena itu, pertama kita akan membahas apa definisi dari inovasi yang “tepat”.

Baca Juga : Lima Alasan Kenapa Budaya Inovasi Penting Bagi UMKM

Sebagai sebuah bisnis, tentunya hal yang harus selalu menjadi fokus utama kita adalah konsumen. Oleh karena itu, semua manfaat dari inovasi harus selalu bermuara kepada konsumen kita. Jadi, kita harus bisa mengidentifikasi, mengenal, dan memahami apa kebutuhan dan selera konsumen terlebih dahulu. Bagaimana caranya?


Riset langsung

Kita bisa mencoba mencari inspirasi dengan bertanya langsung kepada konsumen mengenai pendapat mereka tentang produk yang Sahabat Wirausaha jual. Mungkin saja konsumen akan memberikan keluhan, komentar, atau kebutuhan tersembunyi dari pertanyaan itu. Misalkan, bisa saja seorang konsumen berkomentar “Makan kebabnya agak susah ya, suka tumpah-tumpah isinya”. Hal itu mungkin saja yang menginspirasi Kebab Baba Rafi untuk bahwa ada kebutuhan dari sisi konsumen untuk mendapatkan kemasan yang mencegah isi kebabnya tumpah dan membuat memakannya jadi lebih mudah.

Baca Juga : Tips Melakukan Riset Pasar Bagi UMKM


Observasi

Perhatikanlah perilaku konsumen ketika datang ke toko atau menggunakan produk Sahabat Wirausaha. Misalnya, mungkin saja konsumen ketika ditanya tidak mengungkapkan bahwa ia kesulitan memakan kebab yang sering tumpah. Tetapi ketika Sahabat Wirausaha perhatikan, mungkin Sahabat bisa melihat bahwa konsumen sebenarnya agak kesulitan saat memakannya. Hal itu juga yang bisa memberikan inspirasi bahwa harus ada cara yang lebih memudahkan konsumen untuk memakan kebab itu.

Baca Juga : Tujuh Langkah Aksi Setelah Riset Pasar


Lihat Keluhan/komentar konsumen kompetitor

Inspirasi tidak terus menerus harus berasal dari pelanggan kita lho. Riset seperti ini juga bisa dilakukan melalui media digital.Kita juga bisa mengintip komentar-komentar konsumen yang menggunakan produk sejenis dari pesaing. Misalnya melalui komentar mereka di media sosial, di forum-forum usaha, dan sebagainya. Bisa saja ada keluhan atau komentar konsumen di forum tersebut yang belum disadari oleh kompetitor kita. Nah, itu adalah kesempatan kita untuk segera menciptakan inovasi yang relevan terlebih dahulu daripada kompetitor kita.

Jadi, sering-seringlah berbincang dengan konsumen. Cari tahu secara kontinyu apa pendapat mereka tentang produk dan bisnis Sahabat Wirausaha. Karena ini adalah tahap pertama dan yang paling penting dalam menciptakan inovasi. Lalu apa langkah berikutnya?

Setelah Sahabat Wirausaha mendapatkan inspirasi mengenai inovasi seperti apa yang perlu diciptakan. Sebelum inovasi itu Sahabat ciptakan, Sahabat perlu mengkomunikasikan kembali ide tersebut kepada konsumen. Jelaskan kepada mereka fitur-fitur inovasi apa yang Sahabat kembangkan dan apakah inovasi tersebut relevan, bermanfaat, dan menarik bagi konsumen. Jangan sampai inovasi tersebut sudah Sahabat susah-susah ciptakan tetapi ada satu atau dua hal yang membuat konsumen jadi kurang tertarik dengan solusi yang ditawarkan.

Baca Juga : Startegi Branding Mendapatkan Konsumen Loyal

Setelah konsumen mengkonfirmasi bahwa mereka tertarik dengan gagasan inovasi yang Sahabat tawarkan, barulah Sahabat Wirausaha memasuki tahap berikutnya, yaitu mencari tahu apa yang diperlukan untuk menciptakan inovasi tersebut. Bahan baku, teknik pembuatan, hingga biaya yang perlu dikeluarkan semuanya perlu dipertimbangkan dan dihitung dengan seksama.

Sebagai contoh, untuk mengembangkan kemasan baru yang inovatif, biaya kemasan akan naik 20%. Setelah itu tinggal ditentukan apakah kenaikan itu akan dibebankan kepada konsumen? Jadi, harga 1 kebab akan naik juga 20%. Atau bisnis kita yang akan menanggung beban biaya itu? Jadi, margin keuntungan kita akan berkurang. Masing-masing keputusan tentu ada kelebihan dan kekurangannya ya. Harga yang naik mungkin akan membuat konsumen mempertimbangkan ulang untuk membeli produk kita, tapi bila dibebankan kepada kita, maka margin keuntungan kita akan berkurang.

Kalau begitu, perlu diperhitungkan juga asumsi peningkatan penjualan yang berpotensi terjadi berkat diterapkannya inovasi tersebut. Jadi, misalkan margin keuntungan kita berkurang, tetapi jumlah penjualan jadi naik 25%, maka semua upaya inovasi tersebut akan sepadan. Atau mungkin setelah dicari tahu lebih lanjut, mungkin saja konsumen tidak merasa keberatan dengan harga yang sedikit lebih mahal asalkan mereka bisa memakan kebab dengan tenang dan mudah. Kalau semua sudah sesuai dan oke, barulah Sahabat Wirausaha bisa memulai pengembangan inovasi tersebut.

Baca Juga : 5 Sikap yang Harus Diperhatikan Agar Memperoleh Omset Maksimal

Jadi, kunci dari inovasi adalah riset, riset, dan riset. Selalu pastikan di setiap langkah bahwa pengguna inovasi memang betul membutuhkan itu dan tertarik untuk menggunakannya.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Selamat berinovasi!

Referensi

https://brainly.co.id/tugas/3348981