Freepik.com

Cara Buat Copywriting Menarik - Sebagai pelaku usaha, Sahabat Wirausaha mungkin sudah menjalankan salah satu strategi pemasaran yang dikenal cukup efektif dalam menjangkau pelanggan dengan Direct Marketing.

Strategi ini sudah cukup akrab dilakukan di kalangan para pebisnis. Umumnya, hampir setiap pebisnis pasti sudah mencoba strategi pemasaran langsung. Sederhananya, direct marketing atau pemasaran langsung diartikan sebagai strategi penjualan dengan cara memasarkan produk yang dijual secara langsung kepada para pelanggan.

Baca Juga: Membangun Brand Positioning Untuk Mengembangkan Bisnis

Sesuai dengan definisinya, yang dimaksud “secara langsung” memiliki artian bahwa dalam penjualannya tidak ada perantara pihak ketiga sehingga proses transaksi yang terjadi bersifat dinamis. Lalu, bagaimana cara mengemas narasi yang efektif agar strategi dalam direct response marketing ini menjadi efektif? Yuk, kita ulas di sini!


Cara Buat Copywriting Menarik, Lakukan Strategi Ini Sebelum Memulai

Direct marketing merupakan strategi pemasaran yang bertujuan untuk mendorong tanggapan langsung dari konsumen untuk menghasilkan prospek atau pelanggan baru dengan cepat.

Direct marketing ini kontras dengan kegiatan pemasaran yang memiliki tujuan jangka panjang seperti membangun identitas merek atau meningkatkan kesadaran calon konsumen. Dengan kata lain, metode pemasaran ini mementingkan pemasaran secara langsung tanpa menggunakan perantara guna menjembatani proses transaksi.

Tips Membuat Konten Reels Instragam Jadi Viral

Sebelum menulis copywriting jualan yang menarik? Sahabat Wirausaha perlu melakukan memulainya dengan langkah-langkah berikut:

1. Pahami Misi Brand

Untuk membuat copywriting jualan yang menarik, galilah nilai dan tujuan brand kita. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut dan tuangkan jawabannya sebagai tambahan dari statement misi brand Sahabat Wirausaha

  • Apa yang membuat brand Sahabat Wirausaha berbeda dari kompetitor?
  • Mengapa Sahabat Wirausaha memulai brand ini?
  • Masalah apa yang bisa diberikan solusi melalui brand Sahabat Wirausaha?
  • Apa kebaikan yang diterima oleh lingkungan sekitar dengan brand Sahabat Wirausaha?
  • Apa saja hal yang ingin brand Sahabat Wirausaha capai?
  • Apa yang dipikirkan orang-orang mengenai brand Sahabat Wirausaha?

2. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami oleh Target Market

Jangan terpaku oleh bahasa baku atau bahasa yang ingin Sahabat Wirausaha gunakan untuk terlihat “mentereng”. Pastikan pesan sampai dengan jelas dan tidak menimbulkan kebingungan dari target pelanggan Sahabat Wirausaha. Pilihlah kata-kata yang membuat mereka yang membacanya seperti tengah berkomunikasi dengan teman yang dikenalnya.

3. Biarkan Pelanggan Menentukan Narasi Brand

Jangan membiarkan narasi brand Sahabat Wirausaha didikte oleh pikiran yang terlalu sempit. Selalu terbuka untuk masukan dan inspirasi yang datangnya tidak lain dan tidak bukan dari pelanggan Sahabat Wirausaha. Pelanggan Sahabat Wirausaha adalah orang yang tepat untuk membantu memposisikan brand milik Sahabat Wirausaha, dan membuat brand semakin akrab dan lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Bagaimana Cara Menjadi Star Seller dan Shopee Mall di Shopee?

4. Jaga Agar Posisi Brand Memiliki Narasi yang Melekat

Semua brand memiliki kisahnya, dimana pada kisah itu akan memiliki interpretasi yang berbeda. Semua interpretasi tidak dapat disalahkan dan pasti valid, namun dibutuhkan konsistensi dan keseragaman dalam pesan yang ingin Sahabat Wirausaha sampaikan.

Dengan cara itu, publik bisa memahami dengan menyeluruh brand Sahabat Wirausaha dan mencerna pesan brand Sahabat Wirausaha dengan maksimal. Karenanya, Sahabat Wirausaha perlu menentukan pesan brand Sahabat Wirausaha agar terjaga konsitensinya.

Selanjutnya adalah menyebarluaskan kisah dari brand Sahabat Wirausaha ini. Kapanpun, relevansi terhadap kisah brand Sahabat Wirausaha bisa tercipta dan brand Sahabat Wirausaha bisa dikenal lebih luas lagi. Gunakan semua medium marketing Sahabat Wirausaha untuk menyebarluaskan dengan merata.


Cara Buat Copywriting Menarik untuk Direct Marketing

Mengolah kalimat untuk narasi memang tak hanya menggabungkan satu kata dengan kata lainnya, ya! Tetapi ada seni tersendiri agar kalimat tepat sasaran sesuai dengan pemasaran direct marketing. Beberapa tips ini bisa Sahabat Wirausaha coba implementasikan, loh :

1. Diksi yang Digunakan Sesuai Target Konsumen

Pemilihan diksi kalimat atau kata-kata di dalam konten promosi disesuaikan dengan kosakata yang lumrah digunakan target konsumen. Sebagai contoh apabila target pengguna adalah anak-anak, maka gunakanlah kata yang mudah dicerna anak-anak dan terkesan seru menyenangkan.

Sementara jika target pasaran adalah remaja, maka gunakanlah kata-kata kekinian yang biasa mereka gunakan dalam percakapan. Contohnya seperti ini :

• Mainan anak-anak

"Sudah lihat squishy lembut dan wangi yang satu ini? Tak hanya lucu, squishy imut ini bisa menambah koleksi squishymu yang menggemaskan!"

• Sabun cuci muka untuk remaja

"Hari gini masih mencetin jerawat? Duh jangan deh, nanti bisa jadi bopeng! Gunakan facial wash ini yang kandungan pH nya aman untuk kulit remajamu! Terbuat dari bahan alami yang aman, dijamin menjaga kulit remajamu!"

Apa itu Co-Branding?

‍2. Ciptakan Kalimat Awal yang Menarik

Salah satu cara membuat orang tertarik adalah dengan membuat mereka penasaran dan mau mencoba produk Sahabat Wirausaha. Berikan kesan seolah Sahabat Wirausaha peduli dengan keluhan konsumen. Susun kalimat yang membuat Sahabat Wirausaha dekat dengan konsumen secara personal.

Berikut contoh kalimat awal yang dapat membuat orang tertarik :

"Sudah gonta-ganti facial wash tapi kulit wajah terus saja tumbuh jerawat? Padahal sudah cuci muka berkali-kali dan sangat menjaga pola makan. Eits, hati-hati. Jangan-jangan Anda salah memilih facial wash. Facial wash yang tepat adalah yang sesuai dengan kondisi kulit wajah. Kami punya solusinya!"

Contoh lainnya :

"Ingin berat badan ideal tapi berat badan justru naik terus? Padahal sudah diet ketat dan rutin olahraga? Gunakan produk diet sehat dari perusahaan X. Dibuat dari bahan-bahan alami yang diracik oleh dokter terbaik. Konsumsi rutin diiringi pola hidup sehat dijamin akan membuat berat badan Anda menjadi ideal."

3. Iming-imingi dengan Diskon dan Cashback

Di zaman serba digital saat ini, banyak calon pelanggan yang rela merogoh kocek sangat dalam demi mendapatkan produk yang tengah diskon besar-besaran. Banyak konsumen yang bahkan ketika mencari produk tidak melihat spesifikasi produknya terlebih dahulu namun langsung mencari tulisan diskon.

Bentuk diskon sendiri ada banyak macamnya, mulai dari uang tunai, hingga kupon diskon untuk beli produk lainnya. Berikut contoh narasi yang menggunakan iming-iming diskon :

"Promo Singkat! Dapatkan promo cashback sebesar 30% hanya hari ini dengan belanja minimum Rp 300.000"

Atau :

"Dapatkan gratis kupon diskon listrik PLN atau voucher listrik sebesar Rp 10.000 dengan minimum pembelian Rp 200.000"

Baca Juga: Menentukan Unique Selling Proposition

4. Menggunakan Kata yang Terkesan “Spektakuler”

Salah satu inti dari kesuksesan pemasaran produk secara direct marketing adalah dengan menggunakan kata-kata yang terkesan “spektakuler” di mata target konsumen. Berikut beberapa contoh kata “spektakuler” yang seringkali ditemukan :

• Menggunakan kata “Asli”: "Produk ini asli kualitasnya. Tak main-main!"

• Menggunakan kata “Eksklusif” : "Produk ini eksklusif kami luncurkan untuk kamu para wanita kekinian yang ingin tampil beda."

• Menggunakan kata “Terlengkap” : "Dapatkan paket perawatan kulit terlengkap dari pagi hingga sore hanya dengan biaya sebesar Rp 115.000 saja."

• Menggunakan kata “Satu-Satunya” : "Produk ini adalah satu-satunya produk kosmetik asli dari alam."

• Menggunakan kata “Instan” : "Dapatkan tubuh sehat dan langsing tanpa ribet tanpa efek samping dengan diet instan ini."

5. Jual Manfaat dari Produk yang Ditawarkan

Melalui kalimat promosi singkat, jangan lupa untuk mencantumkan kekuatan manfaat produk yang dijual. Tunjukkan apa keunggulan produk yang Sahabat Wirausaha miliki berdasarkan fakta produk tersebut. Meski begitu, hindari penggunaan kata berlebihan dengan klaim yang tidak sesuai.

Berikut contoh narasi yang menekankan manfaat dari produk yang ditawarkan :

"Gunakan serum pencerah ini secara rutin selama 10 hari dan buktikan khasiatnya!"

Contoh lainnya :

"Masker wajah dibuat dari bahan-bahan alami dengan kandungan vitamin pencerah serta anti bakteri. Gunakan masker ini di pagi hari dan dapatkan wajah yang halus, tanpa noda serta jerawat hilang."

6. Jelaskan Kandungan Produk

Manfaat yang Sahabat Wirausaha cantumkan saat promosi produk tidak akan menarik perhatian target konsumen apabila tidak Sahabat Wirausaha tunjukkan kandungan produk di dalamnya. Target konsumen tidak akan percaya begitu saja dengan klaim Sahabat Wirausaha jika tidak disertai oleh bukti berupa kandungan produk.

Meski Sahabat Wirausaha sebaiknya mencantumkan kandungan produk, namun jangan berlebihan saat menyampaikan kandungan produk.

Ini adalah contoh narasi dengan mencantumkan kandungan produk yang menarik :

“Ribuan orang sudah membuktikan khasiat sabun ini dalam mencerahkan kulit. Kandungan susu dan ekstrak bengkoang di dalam sabun ini dapat membuat kulitmu lebih putih dan sehat secara alami.”

Tren dalam Instagram yang Penting Bagi Digital Marketing

7. Kalimat Penutup yang Menarik Target untuk Membeli

Terakhir adalah kalimat penutup yang pamungkas untuk menarik target konsumen agar segera membeli. Susunlah kata-kata yang dapat memberi sugesti calon konsumen untuk segera membeli namun mereka merasa rela dalam membeli.

Berikut contohnya:

“Kapan lagi punya rice cooker di rumah yang bisa memanggang kue, mengukus makanan, rebus bakso, menanak nasi dan berbagai jenis makanan secara higienis selain di sini? Ayo, tunggu apalagi. Segera hubungi nomor berikut ini sekarang juga.”

“Penawaran terbatas hanya hari ini saja, jangan sampai ketinggalan promonya! Hubungi kami di nomor berikut!”

Peningkatan penjualan sangat dipengaruhi oleh seberapa baik dan menarik Sahabat Wirausaha bisa membuat konten promosi. Terkait tema konten promosinya sendiri dipengaruhi oleh target pasar hingga jenis produk yang dijual mulai dari kosmetik, baju, tas dan parfum.

Setelah menyimak artikel ini, Sahabat Wirausaha pasti menyadari betapa pentingnya mempelajari ilmu komunikasi dan memperluas perbendaharaan kata di samping ilmu pemasaran, ya? Sebagai pelaku usaha, Sahabat Wirausaha memang dituntut untuk terus belajar dan banyak membaca agar bisnis yang dibangun semakin berkembang.

Menciptakan narasi yang efektif ternyata bukan sebuah pekerjaan yang mudah, ya? Tetapi dengan adanya ulasan ini, diharapkan Sahabat Wirausaha mendapatkan wawasan baru tentang penciptaan narasi promosi dan dapat menerapkan pada bidang usaha Sahabat Wirausaha. Selamat berkreasi menciptakan narasi!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.