Cara Mengatasi Masalah Keuangan – Kita mengerti betul bahwa perjalanan mengembangkan bisnis tidak selalu mulus. Salah satu tantangan terbesar yang seringkali menjadi duri dalam daging adalah pengelolaan keuangan. Masalah finansial yang tidak ditangani dengan baik bisa menghambat pertumbuhan, bahkan mengancam keberlangsungan usaha yang sudah kamu rintis dengan susah payah.
Untuk itu, melalui artikel ini, kita ingin berbagi panduan praktis dan langkah konkret sebagai cara mengatasi masalah keuangan yang umum dialami UMKM. Mari kita simak bersama solusi-solusi yang bisa langsung kamu terapkan demi kesehatan finansial bisnis.
1. Disiplin dengan Budget Usaha yang Realistis
Membuat perencanaan keuangan adalah langkah paling dasar namun sangat penting sebagai cara mengatasi masalah keuangan. Tanpa budget yang jelas, kamu akan kesulitan melacak kemana uang bisnismu pergi dan apakah pengeluaran sudah sejalan dengan pemasukan.
Mulailah dengan mengidentifikasi semua potensi pendapatan secara realistis, kemudian catat semua perkiraan pengeluaran, baik yang bersifat tetap (fixed cost) seperti sewa tempat atau gaji, maupun yang variabel (variable cost) seperti pembelian bahan baku.
Setelah budget tersusun, yang tidak kalah penting adalah disiplin untuk mematuhinya. Lakukan evaluasi budget secara berkala, misalnya bulanan, untuk melihat apakah ada penyimpangan dan segera lakukan penyesuaian jika diperlukan. Budget yang baik akan membantumu mengontrol pengeluaran dan mengalokasikan dana secara lebih terarah.
Baca Juga: 11 Alasan Pentingnya Perencanaan Keuangan Bisnis untuk Keberhasilan Jangka Panjang UMKM
2. Mengelola Arus Kas (Cash Flow) dengan Cermat
Arus kas atau cash flow sering disebut sebagai "darah" bagi sebuah bisnis, termasuk UMKM. Arus kas yang sehat adalah kunci keberlanjutan usahamu. Banyak UMKM yang terlihat profit di atas kertas, namun bangkrut karena tidak bisa mengelola arus kasnya dengan baik.
Salah satu cara mengatasi masalah keuangan terkait likuiditas adalah dengan menjaga cash flow tetap positif. Kamu bisa melakukannya dengan beberapa strategi, misalnya mempercepat penerimaan piutang. Berikan insentif seperti diskon kecil bagi pelanggan yang membayar lebih awal dari jatuh tempo.
Sebaliknya, untuk utang usaha kepada supplier, cobalah negosiasikan tempo pembayaran yang lebih panjang jika memungkinkan. Selain itu, buatlah proyeksi arus kas masuk dan keluar untuk beberapa periode kedepan agar kamu bisa mengantisipasi potensi kekurangan kas.
3. Melakukan Pencatatan Keuangan yang Akurat
Pencatatan keuangan yang baik bukan sekadar formalitas kewajiban jika suatu saat ada pemeriksaan. Lebih dari itu, ini adalah alat penting sebagai cara mengatasi masalah keuangan dan pengambilan keputusan bisnis. Biasakan untuk mencatat semua transaksi harian, mingguan, dan bulanan secara detail, meliputi semua pemasukan, pengeluaran, utang, dan piutang.
Data keuangan yang akurat akan sangat membantu dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik, misalnya saat menentukan harga jual produk, mengidentifikasi pos-pos pengeluaran yang bisa ditekan, atau mengevaluasi profitabilitas produk tertentu. Saat ini sudah banyak aplikasi atau software akuntansi sederhana yang terjangkau dan mudah digunakan oleh UMKM, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak melakukan pencatatan keuangan.
4. Memisahkan dengan Tegas Keuangan Pribadi dan Bisnis
Ini adalah kesalahan klasik yang masih sering dilakukan oleh banyak pelaku UMKM: mencampuradukkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis. Kebiasaan ini bisa membuat keuangan bisnis menjadi tidak terkontrol dan sulit untuk dievaluasi kinerjanya secara objektif.
Langkah konkret sebagai cara mengatasi masalah keuangan akibat hal ini adalah dengan membuka rekening bank terpisah khusus untuk bisnis. Semua pemasukan dan pengeluaran bisnis harus melalui rekening ini.
Penting juga untuk menetapkan "gaji" atau pengambilan pribadi (owner's draw) yang terencana dan disesuaikan dengan kemampuan finansial bisnis, bukan mengambil uang bisnis secara serampangan untuk kebutuhan pribadi. Dengan pemisahan ini, kamu akan lebih mudah melacak kesehatan finansial bisnis.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
5. Meninjau dan Mengendalikan Biaya Operasional Secara Berkala
Biaya operasional yang membengkak tanpa disadari bisa menggerogoti keuntungan bisnis. Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi rutin terhadap semua pos biaya operasional. Ini adalah salah satu cara mengatasi masalah keuangan yang proaktif. Identifikasi area-area dimana kamu bisa melakukan penghematan tanpa harus mengurangi kualitas produk atau layanan.
Misalnya, kamu bisa mencoba menegosiasikan ulang harga dengan supplier langganan, mencari alternatif bahan baku yang kualitasnya setara namun harganya lebih terjangkau, atau melakukan efisiensi penggunaan listrik dan air. Hindari biaya-biaya yang tidak perlu (unnecessary costs) yang tidak memberikan nilai tambah langsung pada bisnismu.
6. Menetapkan Harga Jual Produk atau Jasa dengan Tepat
Penetapan harga jual yang salah, entah itu terlalu rendah sehingga margin keuntungan tipis, atau terlalu tinggi sehingga produk kurang menarik bagi pelanggan, bisa menjadi sumber masalah keuangan.
Sebelum menetapkan harga, pahami dulu semua komponen biaya yang membentuk produk atau jasamu, mulai dari biaya produksi (Cost of Goods Sold - COGS), biaya operasional, hingga target keuntungan yang ingin kamu capai.
Lakukan juga riset terhadap harga kompetitor untuk produk sejenis sebagai pembanding, namun jangan hanya berpatok pada harga murah. Pahami juga value proposition atau nilai unik yang ditawarkan produk/jasamu sehingga harga yang kamu tetapkan terasa pantas oleh pelanggan.
7. Mengelola Utang Usaha Secara Bijak dan Produktif
Tidak semua utang itu buruk bagi bisnis. Ada utang produktif yang digunakan untuk pengembangan usaha, misalnya membeli mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi, dan ada utang konsumtif yang sebaiknya dihindari.
Jika kamu memutuskan untuk mengambil utang usaha, pilihlah sumber pendanaan yang aman, legal, dan menawarkan bunga serta cicilan yang sesuai dengan kemampuan bayar bisnismu. Kelola cicilan dengan disiplin agar tidak memberatkan arus kas.
Ini adalah cara mengatasi masalah keuangan yang penting agar tidak terjerat beban utang berlebih. Hindari praktik gali lubang tutup lubang atau tergiur pinjaman online ilegal yang bunganya mencekik, karena itu justru akan memperburuk kondisi keuanganmu.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Keuangan Terbaik untuk Mempermudah Pengelolaan Bisnis UMKM
8. Melakukan Diversifikasi Produk, Layanan, atau Target Pasar
Ketergantungan pada satu jenis produk, satu layanan, atau satu segmen pasar saja bisa sangat berisiko bagi stabilitas keuangan bisnis, terutama jika terjadi perubahan tren pasar atau munculnya kompetitor baru.
Pertimbangkan untuk melakukan diversifikasi guna memperluas sumber pendapatan. Diversifikasi bisa berupa penambahan varian produk baru, pengembangan layanan pelengkap, atau menyasar segmen pasar yang berbeda.
Tentu saja, sebelum melakukan diversifikasi, lakukan riset pasar yang matang untuk melihat peluang dan kelayakannya. Diversifikasi yang tepat bisa menjadi cara mengatasi masalah keuangan jangka panjang dengan mengurangi risiko bisnis dan menangkap peluang-peluang baru yang muncul.
Mengelola keuangan bisnis memang membutuhkan kedisiplinan, strategi, dan kemauan untuk terus belajar. Namun, percayalah, ini bukan hal yang mustahil untuk kamu lakukan sebagai pelaku UMKM. Sepuluh cara mengatasi masalah keuangan di atas semoga bisa menjadi panduan awal yang bermanfaat dan bisa langsung kamu praktikkan. Jadi, jangan lupa diterapkan ya!
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.