Tips Mengelola Keuangan Bisnis, The Psychology of Money –Sahabat Wirausaha, dalam menjalankan bisnis, keuangan merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan. Tanpa keuangan yang stabil, tentu akan sulit bagi perusahaan untuk bisa terus bertahan. Oleh karena itu, sebagai pelaku usaha, Sahabat Wirausaha perlu memahami cara mengelola keuangan dengan baik.

Bagaimana caranya? Sahabat Wirausaha bisa memahami kondisi psikologis saat membuat keputusan terkait keuangan bisnis untuk dapat mengelola keuangan dengan baik, sebagaimana tertulis dalam buku “The Psychology of Money” karangan Morgan Housel. Agar tidak penasaran, yuk simak tips mengelola keuangan bisnis yang dilansir dari buku "The Psychology of Money" berikut ini!


7 Rahasia Mengelola Keuangan Bisnis dari Buku “The Psychology of Money”

Secara ringkas, “The Psychology of Money” adalah buku best seller di Amerika Serikat yang membahas tentang bagaimana kondisi keuangan seseorang dapat dipengaruhi oleh pola pikirnya. Buku ini dengan tegas menyatakan bahwa kondisi keuangan seseorang lebih dipengaruhi oleh psikologisnya ketimbang pengetahuannya tentang keuangan. Berikut adalah 7 tips mengelola keuangan bisnis dari buku “The Psychology of Money” yang disadur dari Ceoworld.biz.

1. Bersikap Rendah Hati Ketika Berhasil dan Berbesar Hati Ketika Gagal

Dalam bukunya, Morgan Housel menegaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi tidak pernah sebaik atau seburuk yang terlihat. Dengan kata lain, apa yang kita anggap sukses dan berjalan lancar tidak akan selamanya seperti itu, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, pelaku usaha mesti rendah hati ketika berhasil, dan berbesar hati ketika salah dalam mengambil keputusan.

Apa tujuannya? Tujuannya adalah supaya Sahabat Wirausaha tetap menyadari faktor keberuntungan dan risiko dalam menjalankan bisnis, sehingga Sahabat Wirausaha dapat lebih siap dalam menghadapi masalah keuangan bisnis. Selain itu, Sahabat Wirausaha bisa lebih fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan untuk dapat mengelola keuangan dengan baik.

Baca Juga: Kredit Pinjol Macet Meningkat, Antisipasi dengan Cara Bijak Mengatur Keuangan

2. Pikiran Tenang adalah Kunci

Prinsip dari buku “The Psychology of Money” ini sebenarnya mengajarkan banyak sekali kepada para pelaku usaha, salah satunya adalah bagaimana mengambil keputusan terkait keuangan bisnis dengan kepala dingin. Jangan sampai para pelaku usaha terburu-buru dalam mengambil keputusan yang mungkin tidak sesuai dengan tujuan bisnis jangka panjang. 

Hal ini dapat menyebabkan kegelisahan dan berisiko membuat kesalahan dalam mengambil langkah dan keputusan keuangan bisnis di masa mendatang. Pikiran yang tenang adalah kunci. Oleh karena itu, buatlah keputusan terkait keuangan bisnis dengan tenang dan penuh keyakinan.

3. Percaya Pada Kekuatan Waktu

Idiom ‘waktu adalah uang’ memang benar adanya. Meskipun Sahabat Wirausaha tidak bisa mengendalikan faktor keberuntungan dan risiko dalam menjalankan bisnis, waktu bisa menutupi kekurangan tersebut dan membuat hal-hal kecil berkembang. Dalam arti, investasi yang ditanam oleh investor tumbuh secara luar biasa seiring berjalannya waktu.

Oleh karena itu, Sahabat Wirausaha jangan berputus asa dengan kondisi bisnis saat ini. Teruslah berupaya mencari investasi dan meyakinkan investor untuk mendukung keuangan bisnis Sahabat Wirausaha. Percayalah pada kekuatan waktu!

4. Terapkan Gaya Hidup Hemat

Ketika bisnis mulai berkembang dan ada tanda-tanda kesuksesan, banyak pelaku usaha tergoda untuk mengalokasikan banyak anggaran perusahaan untuk keuangan pribadi guna membeli barang-barang mewah yang telah mereka idamkan sejak lama. Jika hal ini berlanjut, tentu akan membahayakan keuangan bisnis.

Nah, pelaku usaha yang bijak sejatinya mampu untuk menjalani gaya hidup hemat, bahkan ketika bisnisnya sudah mulai berkembang atau menunjukkan tanda-tanda kesuksesan. Sahabat Wirausaha harus memiliki pandangan jauh ke depan, menyadari bahwa apa yang dibelanjakan hari ini akan mempengaruhi keuangan bisnis secara keseluruhan. Dengan demikian, Sahabat Wirausaha dapat lebih bijaksana dalam mengelola keuangan bisnis.

Baca Juga: Strategi Berkelanjutan Dalam Proses Keuangan

5. Berani Mengambil Risiko

Mengelola keuangan bisnis dengan berani mengambil risiko? Bukankah itu kontradiktif?

Iya, benar. Sahabat Wirausaha tidak salah jika memiliki pemikiran seperti itu.

Namun, untuk awal-awalnya, Sahabat Wirausaha harus berani mengambil risiko untuk membuat keputusan bisnis yang penting yang berhubungan dengan keuangan bisnis. Mengapa demikian? Karena, untuk mencapai penghasilan sesuai impian, Sahabat Wirausaha harus mencoba banyak hal yang mungkin memerlukan pengeluaran yang tidak sedikit.

Dengan terus berusaha dan belajar dari kesalahan-kesalahan di masa lalu, sangat mungkin bagi Sahabat Wirausaha untuk mencapai kesuksesan dalam mengelola keuangan bisnis di masa yang akan datang. Oleh karena itu, teruslah mencoba dan nikmati prosesnya!

6. Hindari Mengambil Keputusan Keuangan Bisnis yang Ekstrim

Lho? Bertolak belakang dengan poin sebelumnya, ya?

Sekilas kelihatannya iya, tapi sebenarnya tidaklah seperti itu. Poin sebelumnya hanya berlaku saat awal-awal Sahabat Wirausaha membangun bisnis dan itu bukan termasuk keputusan keuangan bisnis yang ekstrim.

Sedangkan untuk poin ini, Sahabat Wirausaha memang diharapkan untuk menjaga keseimbangan keuangan dengan menghindari mengambil keputusan keuangan bisnis yang ekstrim, apalagi untuk yang sifatnya jangka panjang. Karena ini akan sangat berbahaya untuk keuangan bisnis Sahabat Wirausaha dalam jangka panjang.

Ingat, tujuan dan keinginan Sahabat Wirausaha bisa berubah seiring berjalannya waktu. Akan sangat disayangkan jika Sahabat Wirausaha mengalokasikan banyak pengeluaran untuk hal yang sebenarnya belum menjadi prioritas Sahabat Wirausaha. Hindarilah mengambil keputusan keuangan bisnis yang ekstrim!

7. Jangan Mudah Silau dengan Pencapaian Kompetitor

Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau. Tidak jarang rumput mereka mereka membuat Sahabat Wirausaha tergoda untuk mengecat rumput menjadi hijau juga. Apalagi kalau sudah menyangkut soal keuangan bisnis.

Tidak salah jika Sahabat Wirausaha terinspirasi dengan pencapaian kompetitor, atau bahkan tergerak untuk mengambil keputusan bisnis yang sama dengan mereka. Karena, tentu, ini bisa membantu memajukan bisnis Sahabat Wirausaha.

Akan tetapi, Sahabat Wirausaha perlu mempertimbangkan, apakah langkah yang diambil kompetitor sesuai dengan tujuan atau visi misi bisnis Sahabat Wirausaha. Jangan sampai mengambil keputusan tapi ternyata tidak selaras dengan arah bisnis kita.

Baca Juga: Peran Literasi Digital, Literasi Keuangan, Serta Keterampilan Wirausaha Pada UMKM

Ingat, bisnis yang sukses adalah bisnis yang tidak mudah dipengaruhi oleh pemain-pemain lain yang memiliki permainannya masing-masing. Bisnis yang sukses mengambil langkah dengan cerdas tanpa mengorbankan stabilitas keuangan mereka.

Nah Sahabat WIrausaha, dalam mengelola keuangan bisnis sejatinya memang membutuhkan kematangan berpikir atau psikologi pelakunya. Jadi, bukan hanya sekedar memiliki pengetahuan yang mendalam tentang keuangan. Agar bisa seperti itu, seseorang harus memiliki kesadaran yang tinggi terhadap dirinya sendiri maupun bisnis yang mereka kelola. Selain itu, ia juga harus memiliki rasa kepemilikan yang tinggi terhadap keuangan bisnis yang dikelola olehnya.

Jika sudah memahami kedua hal ini dengan baik, tentu seseorang akan mudah dalam mengambil keputusan ketika dihadapkan dengan situasi bisnis yang genting. Ia tidak akan mudah terbawa arus karena sudah tahu apa yang sejatinya dibutuhkan bisnisnya untuk berkembang. Apakah Sahabat Wirausaha sudah mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari bisnis Sahabat Wirausaha?

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi:

  1. https://ceoworld.biz/2022/04/05/the-13-principles-of-the-psychology-of-money-to-thrive-in-business/
  2. https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/karir/psychology-of-money-dan-tips-manajamen-keuangan-bisnis
  3. https://myrobin.id/untuk-pekerja/the-psychology-of-money/