Pilar Konten Wajib Punya Di dunia digital saat ini, postingan jualan saja nggak cukup buat bikin orang bertahan. Audiens cepat bosan kalau isinya melulu promosi. Itulah kenapa kamu butuh strategi yang lebih kaya rasa, nggak melulu “hard selling”.

Salah satu caranya adalah dengan membangun pilar konten wajib punya yang bisa menjaga hubungan kamu dan audiens tetap hangat. Bukan cuma soal menjual, tapi bagaimana kamu bisa tetap relevan, relate, dan bikin mereka betah di akunmu. Lalu, seperti apa sih pilar konten wajib punya itu? Mari kita bahas satu per satu, supaya konten jualanmu nggak ditinggalin begitu saja.

1. Konten Edukasi

Konten ini bertujuan untuk memberi pengetahuan tambahan yang berkaitan dengan produk atau industri kamu. Pilar konten wajib punya ini bukan hanya membuat brand kamu terlihat lebih berisi, tapi juga menambah kepercayaan audiens.

Contohnya, kalau kamu jualan produk skincare lokal, kamu bisa bikin konten seputar bahan alami yang digunakan, cara memilih produk sesuai jenis kulit, atau tips layering yang aman untuk remaja.

Keuntungan lainnya, audiens jadi merasa bahwa mereka bisa “belajar sesuatu” dari akunmu. Ini bikin mereka lebih betah mantengin kontenmu meski nggak sedang mau beli produk. Edukasi bisa berbentuk carousel, infografis, atau video singkat dengan format ringan namun tetap informatif.

Tips:

  • Gunakan bahasa yang mudah dicerna.
  • Hindari istilah teknis yang bikin bingung kecuali kamu beri penjelasan.
  • Sajikan informasi berdasarkan masalah yang sering dialami audiens.

Baca Juga: 8 Ide Konten YouTube Shorts untuk UMKM yang Bisa Kamu Bikin Tanpa Modal

2. Konten Testimoni dan Review

Orang lebih percaya perkataan orang lain dibanding iklan yang dibuat brand. Maka dari itu, pilar konten wajib punya berikutnya adalah konten berbasis pengalaman nyata. Bentuknya bisa testimoni pelanggan, review dari influencer, atau bahkan konten user-generated dari pembeli.

Saat audiens melihat orang lain berhasil atau puas dengan produkmu, mereka lebih tertarik untuk coba juga. Kamu bisa tampilkan before-after, tangkapan layar chat pelanggan, atau video reaksi dari unboxing. Sertakan juga cerita singkat yang relatable agar kesannya lebih tulus.

Tips:

  • Pilih testimoni yang jujur, tidak berlebihan.
  • Jangan hanya menampilkan pujian, tapi juga masukan atau kritik yang bisa kamu respon secara terbuka.
  • Highlight hasil penggunaan produk/jasa secara realistis.

3. Konten Cerita di Balik Layar

Audiens suka hal-hal yang personal dan manusiawi. Nah, pilar konten wajib punya satu ini bisa memperlihatkan sisi “dapur” dari brand kamu. Konten di balik layar menunjukkan proses produksi, kesibukan tim, atau perjuangan kamu sebagai pelaku usaha.

Kesan transparan dan jujur ini bikin audiens merasa lebih dekat. Mereka jadi tahu bahwa ada usaha besar di balik setiap produk yang mereka lihat. Misalnya, kamu bisa tampilkan proses packing, saat brainstorming ide, atau rutinitas pagi sebagai pelaku UMKM.

Tips:

  • Jangan takut terlihat “berantakan” atau belum sempurna.
  • Tampilkan proses kerja secara natural.
  • Tambahkan narasi personal agar lebih mengena.

4. Konten Interaktif dan Engagement

Postingan yang hanya satu arah lama-lama bisa terasa kaku. Makanya, penting buat menyisipkan konten interaktif sebagai bagian dari pilar konten wajib punya. Tujuannya untuk membangun komunikasi dua arah dengan audiens.

Bentuknya bisa kuis, polling, tebak-tebakan, tantangan, atau ajakan diskusi. Bisa juga kamu minta pendapat soal desain produk baru, atau sekadar tanya, “kamu lebih suka warna A atau B?”. Dengan begini, kamu memberi ruang bagi audiens untuk merasa didengar. Mereka pun cenderung lebih loyal karena dilibatkan.

Tips:

  • Sering kali yang sederhana justru menarik.
  • Gunakan fitur story, kolom komentar, atau question box.
  • Balas komentar atau hasil polling agar audiens merasa dihargai.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

5. Konten Hiburan yang Relevan

Siapa bilang akun jualan nggak bisa lucu? Selama masih nyambung dengan identitas brand, kamu boleh banget menyelipkan humor, meme, atau konten ringan lainnya. Ini jadi pilar konten wajib punya yang membuat feed lebih hidup dan nggak garing.

Misalnya, kamu bisa bikin konten “curhatan” pelanggan, drama seputar belanja online, atau reaction lucu dari netizen. Yang penting, pastikan kata-kata yang kita gunakan tetap sopan dan tidak menyinggung kelompok tertentu. Konten hiburan bisa jadi penyegar di tengah tumpukan konten informatif. Bahkan, ini sering jadi konten dengan jangkauan organik paling tinggi karena mudah dibagikan.

Tips:

  • Sesuaikan gaya humor dengan target audiens.
  • Gunakan tren media sosial yang sedang viral.
  • Jangan takut bermain format: bisa berupa video pendek, meme, atau parodi.

6. Konten Cerita Pelanggan atau Kisah Nyata

Menyampaikan kisah nyata pelanggan yang berhasil atau terinspirasi dari brand kamu bisa jadi konten yang menyentuh. Ini termasuk dalam pilar konten wajib punya yang sering menggerakkan sisi emosional audiens. Cerita ini bisa tentang bagaimana produkmu membantu menyelesaikan masalah mereka, atau bagaimana jasa kamu membantu mereka tumbuh secara personal maupun profesional.

Kamu bisa tampilkan kisah wirausahawan kecil yang mulai dari nol dan memakai produkmu sebagai bagian dari perjalanannya. Cerita nyata seperti ini membuat brand lebih hidup dan berhubungan dengan banyak orang.

Tips:

  • Gunakan foto asli, bukan stok.
  • Ceritakan dengan alur sederhana: masalah – solusi – hasil.
  • Kalau memungkinkan, minta izin pelanggan untuk tampilkan namanya atau akun mereka.

Baca Juga: 8 Cara Membuat Konten Soft Selling supaya Calon Pelanggan Tertarik, Bukan Kabur

7. Konten Promosi dan Penawaran Spesial

Ini adalah pilar konten wajib punya yang paling umum dan nggak boleh ditinggalkan. Tapi, jangan jadikan konten promosi sebagai satu-satunya jenis postingan. Sesekali, boleh banget kamu tawarkan diskon, bundle, pre-order, atau produk baru.

Supaya lebih menarik, gunakan kalimat yang mendorong aksi seperti “Cek sekarang sebelum kehabisan”, atau “Khusus 100 pembeli pertama”. Tambahkan visual menarik dan copywriting yang singkat tapi tajam. Promosi juga bisa dikaitkan dengan momen spesial, seperti Ramadan, ulang tahun brand, atau tanggal cantik.

Tips:

  • Gunakan call to action yang jelas.
  • Kombinasikan dengan deadline agar audiens tergerak segera beli.
  • Jangan terlalu sering, cukup 20-30% dari keseluruhan konten.

Cara Menyusun Kalender Konten Berdasarkan Pilar

Setelah memahami tujuh pilar konten wajib punya di atas, langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam bentuk kalender konten. Ini penting agar kamu punya arah yang jelas dan tidak asal posting. Ini langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:

  • Pilih 4–5 pilar utama yang relevan dengan bisnismu.
  • Tentukan frekuensi: misalnya, edukasi 2 kali seminggu, hiburan 1 kali seminggu, dan konten testimoni 1 kali seminggu.
  • Gunakan format variatif: video, infografis, carousel, reels.
  • Sisipkan hari khusus untuk konten user-generated atau repost pelanggan.

Dengan perencanaan ini, kamu bisa menjaga konsistensi konten tanpa harus kehabisan ide.

Baca Juga: 7 Formula Konten Jualan Harian yang Nggak Terlihat Maksa


Gabungkan Semua Pilar untuk Bangun Hubungan Jangka Panjang

Setiap konten punya peran masing-masing. Tapi kekuatannya justru ada saat semuanya digabung dalam strategi yang seimbang. Dengan membangun pilar konten wajib punya secara konsisten, kamu bukan hanya jualan, tapi membangun hubungan jangka panjang.

Audiens nggak hanya ingat produkmu, tapi juga cerita, informasi, dan pengalaman yang kamu bagikan. Dan dari situ, kepercayaan tumbuh. Ketika sudah percaya, beli jadi keputusan yang datang dengan sendirinya. Ingat, sahabat Wirausaha, konten yang berhasil bukan yang paling viral, tapi yang paling konsisten menjaga hubungan.

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.