7 Ide Bisnis untuk Lulusan Agribisnis yang Pasti Untung – Beberapa tahun belakangan, agribisnis menjadi salah satu program studi atau jurusan yang diminati di Indonesia. Kombinasi antara pertanian dan bisnis menjadi ilmu pengetahuan yang menarik minat calon mahasiswa.

Lulusan agribisnis pun memiliki sejumlah peluang untuk bekerja sebagai konsultan agribisnis, pemasaran dan penjualan agribisnis, manajemen rantai pasok agribisnis, serta mengembangkan bisnis pertanian.

Nah, jika kamu salah satu lulusan agribisnis juga bisa memulai bisnis yang berkaitan dengan jurusan kuliah. Penasaran dengan apa saja ide bisnis agribisnis yang bisa dijadikan inspirasi? Baca terus artikel hingga akhir ya.


Ide Bisnis Agribisnis

Seperti diketahui, kini banyak masyarakat Indonesia yang menjalani pola hidup yang lebih sehat. Bukan hanya sekedar berolahraga dan mengatur pola makan, mereka juga memilih bahan makanan yang bebas pestisida. Mereka juga menjalani gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Hal tersebut membuat peluang bisnis agribisnis menjadi lebih besar. Berikut tujuh bisnis yang bisa dilakukan oleh lulusan agribisnis.

1. Budidaya Sayuran dan Buah Organik

Ide bisnis agribisnis yang pertama adalah budidaya sayuran dan buah-buahan organik untuk menyediakan sayuran sehat tanpa pupuk dan pestisida kimia. Tanaman yang ditanam dengan bibit dan pupuk alami ini dinilai lebih sehat ketimbang sayuran pada umumnya.

Adapun sayuran yang dapat dikembangkan dengan metode tersebut adalah sawi manis, sawi pahit, terong, kangkung, tomat, kailan, cabai merah, cabai rawit, dan labu lemak. Kemudian, buah yang dapat ditanam secara organik adalah jeruk, lemon, pir, anggur, dan apel.

Untuk modalnya, Sahabat Wirausaha dapat menyiapkan dana mulai dari Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000. Modal ini digunakan untuk membeli benih tanaman, pupuk organik, media tanam, dan peralatan menanam, seperti cangkul, garpu, sekop, sarung tangan, sudip tangan, semprotan air, dan gunting tanaman. Namun, jika menggunakan sistem rumah kaca, kamu membutuhkan modal yang besar hingga belasan atau puluhan juta.

Baca Juga: Melirik Peluang Bisnis Estetik, 7 Bisnis Ini Sampai Banjir Cuan!

2. Budidaya Sayuran dan Buah Hidroponik

Jika Sahabat Wirausaha tidak memiliki lahan yang luas, dapat menggunakan metode hidroponik untuk membudidayakan sayuran dan buah. Dengan peralatan seperti pipa paralon, kamu dapat menanam tanaman dengan cara digantung.

Sayuran dan buah hidroponik memiliki kandungan mineral yang tinggi karena ditanam dengan media tanam air. Meski demikian, air untuk menanam sayur dan buah ini harus memiliki kualitas yang baik karena sudah diberi pupuk atau nutrisi agar tanaman dapat tumbuh dengan subur.

Adapun jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik adalah kale, bayam, seledri, pakcoy, kenikir, kangkung, mentimun, dan tomat. Kemudian, buahnya adalah semangka, melon, stroberi, blueberry, dan anggur.

Untuk membuka bisnis budidaya sayur dan buah organik, Sahabat Wirausaha membutuhkan modal sekitar Rp1.500.000 hingga Rp3.000.000. Modal ini digunakan untuk membeli bibit tanaman, media tanam, paralon air, dan peralatan tanam lain.

Karena tanaman hidroponik dapat digantung, Sahabat Wirausaha tidak memerlukan tempat yang luas untuk menanam sayur dan buah. Manfaatkan lahan yang ada dengan menempatkan tanaman sedemikian rupa agar dapat tumbuh dengan subur dan terkena sinar matahari.

Ilustrasi lulusan agribisnis memulai usaha budidaya sayuran. (Sumber: Freepik.com)

3. Budidaya Ikan Organik

Ide bisnis agribisnis selanjutnya adalah budidaya ikan secara organik. Sebagai sektor perikanan yang ramah lingkungan, dengan tidak menggunakan zat berbahaya dan merusak lingkungan, budidaya ikan organik menjadi bisnis yang cukup menarik.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, angka konsumsi ikan nasional mengalami peningkatan sebesar 56,48 kg per kapita pada Oktober 2023. Angka ini meningkat dari capaian yang sama pada 2022, yaitu 55,16 kg per kapita. Dengan permintaan pasar yang cukup tinggi, Sahabat WIrausaha dapat membantu memenuhinya melalui ikan konsumsi organik.

Adapun ikan konsumsi yang dapat kita budidaya adalah lele, nila, ikan mas, patin, bawal, dan gurami. Ikan-ikan ini dapat dibudidayakan secara organik dengan memilih pakan alami dan tempat hidup yang ramah lingkungan.

Berbeda dengan usaha agribisnis lain, budidaya ikan organik membutuhkan lahan yang cukup untuk membuat kolam. Kemudian, untuk pemeliharaan dan perawatan ikan juga harus dilakukan dengan teliti. Tujuannya, agar menghasilkan ikan yang berkualitas.

Berbicara mengenai modal, Sahabat Wirausaha dapat menyiapkan dana sekitar Rp18.000.000 untuk membuka bisnis budidaya ikan nila. Modal ini digunakan untuk membeli bibit ikan, pakan ikan, membuat kolam, membayar tagihan listrik dan air, serta membeli perlengkapan lain-lain.

Baca Juga: Agribisnis - Pengertian, Fungsi, Sistem dan Contohnya

4. Budidaya Jamur Pangan

Ide bisnis agribisnis selanjutnya adalah budidaya jamur pangan. Jamur pangan merupakan jamur yang dapat dikonsumsi manusia dan bebas dari racun. Banyak yang tidak tahu, bahwa jamur sendiri memiliki kandungan yang baik untuk tubuh. Salah satunya sterol yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker pada usus besar. Bagi vegetarian, jamur menjadi salah satu sumber protein yang penting bagi tubuh.

Berdasarkan Buku Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2022 yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian, ketersediaan jamur di Indonesia sebanyak 84.000 ton pada 2021. Padahal, dilansir dari pertanian.go.id, permintaan jamur di wilayah Karawang, Jawa Barat, melonjak setelah pandemi COVID-19, hingga 100 kg per hari. 

Budidaya jamur dapat dilakukan di lahan yang terbatas dan modal yang sedikit. Sahabat Wirausaha dapat menggunakan lahan berukuran 3x4 meter dan modal sekitar Rp3.000.000 untuk membudidayakan jamur. Setidaknya, ada lima jenis jamur yang berpotensi menguntungkan untuk dibudidayakan, yaitu jamur merang, jamur tiram, jamur kuping, jamur shitake, dan jamur lingzhi.

Sahabat Wirausaha juga dapat mempersiapkan beberapa bahan dan peralatan untuk memulai budidaya jamur, seperti serbuk kayu, bekatul, kapur, gips, tepung jagung atau biji-bijian, dan glukosa.

5. Budidaya Tanaman Herbal

Selain mencukupi nutrisi sehari-hari, masyarakat Indonesia juga banyak yang mulai mengkonsumsi tanaman herbal sebagai obat atau untuk meningkatkan imunitas. Terlebih, setelah pandemi COVID-19, banyak orang yang memilih mengonsumsi ramuan herbal untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh. Melansir Antaranews.com, hingga Juli 2022, terdapat 1.161 sarana obat bahan alam yang telah memproduksi lebih dari 14.000 item produk obat bahan alam dalam bentuk jamu, obat herbal, terstandar, dan fitofarmaka.

Sayangnya, 25 persen ketersediaan bahan baku obat alam tersebut masih berasal dari impor. Melihat hal ini, bisnis budidaya tanaman herbal menjadi peluang besar untuk dilakukan. Beberapa tanaman herbal dapat digunakan sebagai obat alami adalah sirih merah, tumbuhan kumis kucing, lengkuas merah, mahkota dewa, kencur, meniran, jahe, kunyit, lidah buaya, sambiloto, dan cocor bebek.

Sahabat Wirausaha dapat memilih salah satu tanaman obat keluarga (TOGA) yang ingin dijadikan bisnis serius. Sebagai contoh, tanaman jahe merah yang dapat membantu mengatasi masalah pencernaan, sendi dan otot, menurunkan asam urat, dan menjaga imunitas tubuh.

Untuk memulai budidaya tanaman herbal, Sahabat Wirausaha harus memperhatikan tingkat pH tanah untuk menanamnya. Sebagai informasi, tanaman obat lebih cocok ditanam pada tanah yang sedikit asam dengan pH 6-7. Pasalnya, nutrisi penting, seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium, dapat larut dengan mudah di tanah dengan pH tersebut.

Adapun modal yang dibutuhkan untuk budidaya jahe merah sekitar Rp7.000.000. Modal ini digunakan untuk membeli pupuk, media tanam dan kompos, serta karung atau polybag untuk tempat menanam.

Baca Juga: Cara Sukses Menjadi Agripreneur, Profesional dan Mampu Bersaing di Era Digitalisasi

6. Budidaya Lebah Madu

Ide bisnis agribisnis selanjutnya adalah budidaya lebah penghasil madu. Selain mampu membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh, madu juga dapat membantu proses penyembuhan luka, mengoptimalkan kesehatan pencernaan, dan meredakan batuk pada anak.Dengan segala manfaat tersebut, permintaan terhadap madu murni sangat tinggi. 

Budidaya lebah madu juga dapat dilakukan di rumah. Sahabat Wirausaha dapat memulainya dengan membuat kotak sebagai tempat tinggal koloni lebah. Melansir dari Tirto.id, rumah lebah madu tradisional biasanya terbuat dari glodok bambu pentung berdiameter 25 cm. 

Kemudian, Sahabat Wirausaha dapat membuat kandang lebah dengan menyisipkan 2-3 baris sisi kayu yang memiliki jaring kawat. Pastikan juga memilih bibit lebah unggul untuk mendapatkan madu yang berkualitas. Setidaknya, Sahabat Wirausaha menyiapkan modal sekitar Rp600.000 untuk memulainya. Dengan modal ini, kamu akan mendapatkan 4 kotak sarang lebah.

Jika memiliki dana lebih, Sahabat Wirausaha dapat menyiapkan kotak sarang lebah yang lebih banyak, sekitar 40-100 kotak kayu. Pilih juga lebah dengan jenis mellifera untuk mendapatkan madu berkualitas premium.

7. Pengolahan Limbah Organik

Ide bisnis agribisnis yang terakhir adalah pengolahan limbah organik, seperti ampas dan sisa makanan. Limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai kompos dan bisa diolah menjadi pupuk organik. Selain itu, limbah organik juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, seperti kambing dan sapi.

Sahabat Wirausaha dapat mengolah limbah sekitar, seperti daun mati, ampas kopi, ampas tahu, tulang makanan, dan lainnya menjadi kompos. Kemudian, kamu dapat menjualnya ke peternak dan petani atau pengusaha tanaman organik.

Untuk memulainya, Sahabat Wirausaha harus menyiapkan beberapa peralatan dan bahan yang dibutuhkan, seperti ember atau tong besar sebagai wadahnya, sarung tangan, limbah rumah tangga, tanah, air, arang sekam, kapur pertanian, dan cairan pupuk EM4 untuk bahan tambahan.

Setelah mengumpulkan sampah organik dan memotong-motongnya menjadi ukuran yang lebih kecil, masukan sampah ke kantong plastik dan menyiramkan larutan promi. Proses inkubasi limbah organik kurang lebih 3-6 minggu. Setelah matang, kompos perlu dikeringkan, dicacah, dan diayak terlebih dahulu sebelum dijual.

Selain itu, kotoran hewan, seperti sapi dan kambing, juga bisa menjadi pupuk. Terlebih, setelah musim haji, banyak penjual hewan kurban yang menjual kotoran hewan dengan harga yang murah.

Bisnis pengelolaan limbah organik membutuhkan modal sekitar Rp800.000. Modal ini digunakan untuk membeli peralatan, seperti kantong plastik, larutan premi, dan tali plastik.

****
Itulah tujuh ide bisnis lulusan agribisnis. Tak perlu khawatir untuk memulai sebuah bisnis. Pasalnya, jika dilakukan dengan tepat dan tekun, Sahabat Wirausaha akan menuai keuntungannya. Selamat mencoba!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi :

  1. https://www.kitalulus.com/blog/bisnis/cara-memulai-usaha-hidroponik/#rincian-modal-usaha-hidroponik
  2. https://bpmpp.uma.ac.id/2023/01/11/inilah-10-gagasan-ide-bisnis-yang-berkaitan-dengan-agribisnis/
  3. https://entrepreneur.bisnis.com/read/20210929/88/1448515/meraup-cuan-dari-bisnis-budidaya-jahe-merah
  4. https://kasirpintar.co.id/solusi/detail/panduan-bisnis-budidaya-ikan-nila-dan-keuntungan-dan-modalnya
  5. https://www.gramedia.com/best-seller/budidaya-lebah-madu/
  6. https://bpmpp.uma.ac.id/2023/01/11/inilah-10-gagasan-ide-bisnis-yang-berkaitan-dengan-agribisnis/
  7. https://pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=4307
  8.  https://tirto.id/cara-budidaya-ternak-lebah-madu-dan-jenis-jenis-satwa-harapan-gpy9 
  9. https://www.gramedia.com/literasi/limbah-organik/#Cara_Mengolah_Limbah_Organik