Memulai Bisnis Penginapan – Bisnis penginapan adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan dan diminati oleh masyarakat. Hal ini semakin besar peluangnya jika kita memiliki lahan tanah atau bangunan di dekat pusat tempat hiburan, di pantai, dan di tempat-tempat yang menjadi pusat berkumpulnya masyarakat, pusat industri dan perdagangan. 

Bisnis penginapan termasuk bisnis yang mempunyai resiko kecil, bahkan dibilang tanpa resiko jika kita hanya ingin menyewakan kamar secara konvensional tanpa ada tambahan fasilitas lainnya. Meskipun begitu, hasilnya bisa dinikmati kapanpun tanpa harus bekerja setiap hari. Nah, jika kita ingin memperoleh hasil maksimal, maka kita sebaiknya tahu dan mempelajari 10 strategi cerdas memulai bisnis penginapan yang aman dan untung terus, karena tidak menutup kemungkinan kita bisa merugi tiap bulannya jika kita tidak bisa mengelola dengan baik. Ingin tahu caranya? Yuk simak penjelasan dibawah ini.


Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Memulai Bisnis Penginapan

Ada 4 faktor utama yang harus kita perhatikan sebelum memutuskan untuk memulai bisnis penginapan agar usaha kita aman dan nyaman. Selain itu, kita juga bisa berpotensi menghasilkan pendapatan tinggi serta bisa relatif untung terus setiap bulannya, dengan memperhatikan faktor-faktor berikut :

1. Faktor Sarana Prasarana

Faktor Sarana Prasarana menjadi faktor pertama yang sangat penting untuk diperhatikan. Apakah kita memiliki tanah sendiri atau tanah sewa? Apakah kita sudah memiliki bangunan sendiri atau kita akan membangun penginapan yang baru?

Jika kita telah memiliki lahan tanah sendiri maka usaha kita tergolong aman. Namun, jika kita menggunakan tanah yang disewa meskipun sewa dalam jangka panjang, 30 tahun misalnya, maka sebaiknya kita memperhitungkan biaya sewa tersebut dengan matang.

Biaya sewa tanah keseluruhan dikalkulasi menjadi biaya sewa tanah per bulannya. Kita bisa menghitung biaya sewa tersebut dengan cara :

(Harga sewa keseluruhan : Jumlah tahun sewa : 12 ) +  Tambahkan 10% untuk biaya cadangan hal-hal yang tidak terduga.

Di samping itu, faktor bangunan juga harus kita perhitungkan. Apakah kita sudah memiliki bangunan sendiri ataukah kita ingin membangun penginapan  yang baru? Jika kita sudah memiliki bangunan sendiri, maka usaha kita aman. Kita tinggal memoles dan melakukan sedikit finishing untuk menyesuaikan bangunan rumah kita menjadi penginapan.

Baca Juga: Daftar Perizinan Yang Diperlukan Untuk Bisnis Penginapan dan Hotel

Apakah mungkin rumah kita berpeluang menjadi bisnis penginapan yang menjanjikan? Tentu saja sangat mungkin. Jangan berpikir bahwa bisnis penginapan hanya berlaku untuk penginapan besar, hotel berbintang ataupun losmen saja, namun rumah kita pun bisa menjadi peluang bagus untuk memulai bisnis penginapan yang menjanjikan, baik rumah yang tidak kita tinggali, ataupun rumah yang masih ditinggali.

Banyak sekali rumah-rumah penduduk di sekitar pantai, gunung, atau tempat ziarah umum yang menjadi incaran wisatawan luar maupun domestik menjadi tempat tujuan penginapan. Banyak diantara mereka ingin berlibur sembari mempelajari kultur budaya masyarakat di daerah tersebut, atau ingin mengakrabkan diri dengan masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

Jika kita ingin membangun penginapan yang baru, maka kita harus benar-benar memperhitungkan berapa total biaya pembangunannya, berapa jumlah kamar yang dibangun, lalu berapa lama investasi bangunan tersebut harus kembali. Kita juga harus perhitungkan biaya perizinannya agar bisnis penginapan kita legal dan aman.

Jika kita membangun penginapan tersebut dengan dana kita sendiri, maka usaha kita relatif lebih aman. Katakanlah, kita membangun dengan biaya Rp. 1.500.000.000,- untuk membangun penginapan sejumlah 30 pintu dengan ukuran 3m x 5m include kamar mandi di dalam, biaya pasang listrik, air PDAM, dan fasilitas kamar seperti tempat tidur, lemari, meja kursi, TV, AC, sprei, handuk, gordyn dan lain-lain. Hal ini juga termasuk biaya fasilitas umum seperti mini restaurant, resepsionis, taman, tempat parkir, lobby atau ruang tunggu. Dengan begitu, maka biaya investasi per kamar adalah :

Rp. 1.500.000.000,- : 30 kamar = Rp. 50.000.000,-. per kamar

Katakanlah, kita ingin mengembalikan modal investasi tersebut selama 10 tahun, maka biaya investasi per kamar yang harus kita sisihkan setiap bulannya adalah:

Rp. 50.000.000,- : 10 tahun : 12 bulan = Rp. 417.000,-

Tambahkan 10% untuk cadangan menjadi :

Rp. 417.000,- + 10 % = Rp. 458.700,- per bulan atau dibulatkan menjadi Rp.460.000,-

Nah, biaya investasi yang harus disisihkan adalah Rp.460.000,- per kamar per bulan.

Hal ini berbeda jika kita ingin membangun penginapan dengan dana pinjaman bank yang mana kita tinggal menambahkan jumlah cicilan per bulan tersebut menjadi biaya investasi yang harus disisihkan. Jangan lupa kita juga harus menyiapkan 6 bulan cicilan pertama untuk cadangan cicilan jika bisnis penginapan kita tidak langsung laku tersewa.

Baca Juga: 7 Cara Membangun Usaha Kos-Kosan, Cocok untuk Investasi!

Misalnya, kita membangun dan membeli semua fasilitas kamar dengan dana pinjaman Rp.1.500.000,000,- untuk 30 kamar di atas lengkap dengan fasilitas publiknya, dengan masa cicilan 10 tahun, dan bunga flat 7% setahun, maka cicilan per bulannya adalah :

Cicilan/ bulan = cicilan pokok + cicilan bunga

Jika dihitung dengan rinci maka akan jatuh sekitar Rp. 752.000,- per kamar,- per bulan.

Maka strategi kita harus menyisihkan uang sejumlah :

Rp 752.000 x 30 kamar x 6 bulan = Rp. 135.360.000,-  

Uang ini digunakan untuk cadangan cicilan selama 6 bulan di depan. Jika kita tidak memiliki cadangan modal operasional, maka kita dapat gunakan dana tersebut untuk cadangan cicilan selama 4 bulkitan sisanya kita gunakan untuk cadangan operasional yaitu gaji karyawan, biaya listrik air, wifi, dan lain-lain.

Oleh karena itu, kita tidak boleh menghabiskan uang Rp. 1.500.000.000,- tersebut untuk pembangunan dan belanja fasilitas kamar, namun harus kita sisihkan Rp. 135.360.000,- untuk cadangan cicilan dan biaya operasional 4 bulan kedepan sebelum kita memperoleh pendapatan dari sewa kamar tersebut.

Kita dianjurkan menggunakan dana bank tersebut untuk pembangunan dan belanja fasilitas kamar dengan dana sejumlah :

Rp. 1.500.000.000  -  Rp. 135.360.000  = Rp. 1.364.640.000,-

Hal ini bertujuan agar kita tidak kesulitan jika dalam waktu 4 bulan pertama kita belum bisa memperoleh pendapatan sewa kamar secara maksimal, sehingga kita tetap akan hidup aman dan nyaman tanpa rasa was-was dan deg degan karena dikejar-kejar cicilan bank.

2. Faktor Modal

Faktor modal yang dimaksud dini adalah modal untuk belanja fasilitas perlengkapan kamar yang ingin disewakan, dan biaya operasional selama 4 bulan kedepan. Biaya operasional yang dimaksud adalah biaya gaji karyawan, biaya listrik, air, telpon, wifi, biaya marketing, dan lain-lain.

Hal ini tentu saja tergantung pada fasilitas yang akan kita tawarkan. Namun, tetap harus kita perhitungkan seperti dijelaskan dalam perhitungan harga pokok sewa per bulan seperti pada poin 1 di atas.

Setelah itu, kita bisa perhitungkan dan tentukan harga sewa kamar per bulannya per malam, dengan hitungan kotor bahwa kamar rata-rata tersewa minimal 10 hari dalam masa 1 bulan. Jika dalam aplikasinya ternyata kamar bisa tersewa penuh atau maksimal diatas 50% tiap bulannya, maka hal tersebut sudah menjadi keuntungan lebih bagi kita.

Baca Juga: 9 Cara Memulai Bisnis Kos-Kosan, Dapatkan Passive Income!

3. Faktor Permintaan Pasar

Fator permintaan pasar yang dimaksud adalah perkiraan pangsa pasar yang akan menyewa penginapan tersebut dari komunitas apa. Hal ini tidak kalah pentingnya karena mempengaruhi gaya dan tema penginapan yang akan kita kemas nantinya.

Oleh sebab itu, kita harus riset terlebih dahulu bahwa lokasi tanah kita tersebut di daerah yang mayoritas komunitasnya berstatus apa. Jika lokasi tanah kita dekat daerah tempat wisata, pantai, atau pegunungan maka dapat dipastikan bahwa komunitas yang akan menyewa kamar di penginapan kita adalah para wisatawan yang ingin berlibur, maka kita harus menyesuaikan untuk membangun dan mengemas penginapan tersebut dengan tema yang pangsa pasarnya adalah wisatawan.

Jika lokasi tanah kita di kawasan industri atau pusat perdagangan, maka kita harus menyesuaikan untuk membangun penginapan yang pangsa pasarnya adalah para pedagang dari daerah yang akan melakukan transaksi perdagangan jual beli, bisa jadi menjual hasil home industry-nya atau membeli barang dagangan yang akan dijual di daerahnya.

Demikian juga jika lokasi tanah kita di daerah tempat ziarah makam wali atau para leluhur yang dikeramatkan, maka kita pun seyogyanya menyesuaikan membangun penginapan dengan tema islami untuk para peziarah yang membutuhkan tempat bermalam.

Demikianlah kita harus teliti dan jeli untuk melihat apapun permintaan pasar di lokasi tanah yang ingin kita bangun penginapan tersebut, agar penginapan kita laris manis tidak sepi dari pengunjung.

4. Faktor Keamanan

Salah satu faktor yang tak kalah penting adalah faktor keamanan di sekitar lokasi penginapan kita. Bangunlah hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya termasuk dengan ormas dan LSM yang ada di wilayah tersebut. Hal ini karena bisnis penginapan sangat rentan dengan isu-isu sosial.

Di samping itu, kita juga harus menyelesaikan perijinan penginapan jika kita membangun bisnis penginapan yang lebih dari 10 pintu. Perizinan tersebut biasanya dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata, Perpajakan, dan PEMDA setempat untuk memperoleh NIB ( Nomor Induk Berusaha).

Perizinan yang lengkap akan menjamin kita lebih aman dari operasi lapangan atau sidakan/razia yang kadang-kadang bisa dilakukan oleh operasi gabungan atau dari pihak kepolisian.

Nah, setelah kita memperhatikan 4 faktor penting tersebut sebelum kita memulai bisnis penginapan, maka kita juga harus mempunyai strategi jitu dan cerdas untuk menaikkan omzet pendapatan kita, bagaimana caranya agar penginapan kita laris manis, pengunjungnya aman, nyaman dan menjadi pelanggan setia kita.

Baca Juga: 5 Alasan Produk Tidak Laku dan Cara Mengatasinya


Strategi Cerdas Memulai Bisnis Penginapan

Selain itu, jika Sahabat Wirausaha tertarik memulai bisnis penginapan, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan agar perencanaan semakin matang, yaitu: 

  1. Lakukan riset tentang permintaan pasar di tempat yang ingin kita bangun penginapan tersebut, seperti dijelaskan pada point 1-4  diatas.
  2. Bangunlah penginapan sesuai dengan permintaan pasar.
  3. Tentukan tema yang cocok dengan permintaan pasar, yang bisa menjadi karakteristik unik penginapan kita.
  4. Tentukan harga sewa kamar per malam berdasarkan perhitungan harga pokok seperti dijelaskan diatas.
  5. Siapkan dana cadangan untuk membayar cicilan bank jika ada dan biaya operasional minimal 4 bulan.
  6. Poleslah penginapan kita dengan finishing yang manis dan fasilitas publik yang nyaman yang menjadi karakter penginapan kita, seperti taman, wifi, tempat parkir motor/mobil, lobby, mini bar atau mini restaurant, meeting room, dll.
  7. Tentukan harga sewa per kamar per malam berdasarkan perhitungan harga pokok seperti dijelaskan diatas. Usahakan untuk tahun pertama, kita hanya mengambil 30% keuntungan dari modal bulanan yang harus kita keluarkan agar harga sewanya lebih murah dari yang lain untuk menarik konsumen.
  8. Pasarkanlah penginapan kita dengan berbagai media seperti media sosial, seperti Facebook, Instagram, radio, brosur, dll yang dilengkapi dengan foto-foto penginapan, foto kamar lengkap dengan fasilitasnya, foto fasilitas umum diluar kamar, dll.
  9. Berikanlah discount untuk sewa 3 bulan pertama, atau discount untuk penyewa yang bermalam lebih dari 1 malam. Kita bisa juga membuat member card bagi pengunjung dengan memberikan discount khusus sehingga pengunjung tersebut menjadi pelanggan tetap kita.
  10. Berikan layanan yang bagus pada konsumen, keramahan, dan hubungan yang baik sangat penting kita bangun dengan para pengunjung agar mereka nyaman dan bisa mengajak teman-temannya untuk menyewa di penginapan kita.

Demikianlah strategi cerdas memulai bisnis penginapan yang aman, nyaman, dan untung terus setiap bulannya. Selamat mencoba semoga sukses.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi : 

  1. https://www.99.co/id/panduan/bisnis-penginapan-homestay/
  2. https://umkm.kompas.com/read/2022/11/27/111454483/6-tips-memulai-bisnis-homestay-yang-bisa-anda-terapkan
  3. https://www.rumah123.com/panduan-properti/tips-properti-88025-rumah-penginapan-id.html