Punya lahan sempit di rumah? Jangan biarkan menganggur! Kami punya kabar baik untuk kamu. Lahan terbatas bukan lagi halangan untuk memulai usaha, lho. Justru, ini bisa jadi peluang emas untuk merintis usaha ternak skala rumahan di lahan sempit.

Siapa bilang beternak harus punya lahan luas? Dengan strategi yang tepat, Sahabat Wirausaha bisa menyulap pekarangan mungilmu menjadi sumber penghasilan tambahan. Penasaran? Artikel ini akan mengupas tuntas 12 jenis usaha ternak di lahan sempit yang bisa kamu coba. Siap-siap raup keuntungan!

1. Ternak Ayam Petelur

Siapa yang tak suka telur ayam? Hampir setiap hari kita mengkonsumsinya. Nah, ini dia peluang bisnis yang menjanjikan! Kamu bisa memelihara ayam petelur di lahan sempit dengan sistem kandang bertingkat atau vertikal. Hemat tempat, kan?

Ayam petelur juga relatif mudah dirawat. Kami sarankan pilih strain ayam unggul seperti Isa Brown atau Lohmann Brown yang produktivitas telurnya tinggi. Selain menjual telurnya, kamu juga bisa menjual ayam afkir (ayam yang sudah tidak produktif) sebagai ayam potong.

Baca Juga: 12 Ide Bisnis Peternakan Modal Kecil, Peluang Untung Besar!

2. Ternak Ayam Kampung Super (Joper)

Daging ayam kampung punya cita rasa khas yang digemari banyak orang. Permintaan pasar untuk daging ayam kampung pun terus meningkat. Kabar baiknya, sekarang ada ayam kampung super atau joper (Jowo Super) yang pertumbuhannya lebih cepat dari ayam kampung biasa.

Jadi, kamu bisa panen lebih cepat! Ayam joper juga dikenal lebih tahan penyakit, lho. Untuk pakannya, kamu bisa kombinasikan pakan pabrikan dengan dedak, jagung, atau sisa-sisa makanan.

3. Ternak Puyuh Petelur

Mungil, tapi menguntungkan! Itulah puyuh petelur. Usaha ternak skala rumahan di lahan sempit ini tidak butuh kandang yang luas. Siklus produksi telurnya pun sangat cepat. Bayangkan, dalam sehari, satu ekor puyuh bisa menghasilkan satu butir telur! 

Telur puyuh juga punya nilai gizi yang tinggi, lho. Protein, vitamin, dan mineralnya sangat baik untuk kesehatan. Peluang pasarnya juga luas, mulai dari rumah tangga, restoran, hingga industri makanan.

4. Ternak Bebek Petelur

Telur bebek punya penggemar tersendiri. Biasanya, telur bebek diolah menjadi telur asin, martabak, atau aneka kue tradisional. Nah, kamu bisa memanfaatkan peluang ini dengan beternak bebek petelur di pekarangan rumah.

Jenis bebek petelur yang populer antara lain Mojosari, Alabio, dan Tegal. Bebek-bebek ini terkenal produktif menghasilkan telur. Tips dari kami, jaga kebersihan kandang bebek agar tidak mudah terserang penyakit.

5. Ternak Kelinci Pedaging

Usaha ternak skala rumahan di lahan sempit selanjutnya adalah kelinci. Daging kelinci kini semakin populer sebagai alternatif daging merah yang lebih sehat. Daging kelinci rendah lemak dan kolesterol, tapi tinggi protein.

Selain itu, kelinci juga cepat berkembang biak. Dalam sekali melahirkan, induk kelinci bisa menghasilkan 6-8 ekor anak! Jenis kelinci pedaging yang banyak dibudidayakan antara lain New Zealand White dan Flemish Giant. Keuntungan lain, kotoran kelinci bisa kamu olah menjadi pupuk organik untuk tanaman.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

6. Ternak Lele Bioflok

Siapa bilang ternak lele harus punya kolam luas? Dengan teknologi bioflok, kamu bisa budidaya lele di lahan sempit dengan padat tebar tinggi. Sistem bioflok memanfaatkan mikroorganisme untuk mengurai kotoran lele menjadi flok (gumpalan) yang bisa dimakan lagi oleh lele.

Jadi, lebih hemat pakan dan kualitas air tetap terjaga. Kamu bisa menggunakan kolam terpal atau drum bekas sebagai wadah budidaya. Tertarik mencoba usaha ternak skala rumahan di lahan sempit yang satu ini?

7. Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus rubellus)

Mungkin terdengar aneh, tapi budidaya cacing tanah punya potensi keuntungan yang menggiurkan, lho. Cacing tanah banyak dicari sebagai pakan ternak, bahan baku kosmetik, dan obat-obatan tradisional.

Sahabat Wirausaha bisa membudidayakan cacing tanah di dalam kotak bekas atau wadah lainnya. Media budidayanya pun sederhana, cukup campuran tanah, pupuk kandang, dan sampah organik. Cara panennya juga mudah. Cukup pisahkan cacing dari media, lalu bersihkan.

8. Ternak Jangkrik

Pernah dengar suara jangkrik di malam hari? Nah, suara itu bisa jadi sumber penghasilan tambahan buat kamu! Jangkrik banyak dicari sebagai pakan alami untuk burung kicau dan ikan hias. Budidaya jangkrik juga tidak sulit.

Usaha ternak skala rumahan di lahan sempit ini bisa menggunakan kotak kayu atau kardus bekas sebagai kandang. Siklus hidup jangkrik juga relatif singkat, sehingga kamu bisa panen dalam waktu cepat. Jangan lupa, perhatikan kelembaban dan suhu kandang agar jangkrik tidak stres.

9. Budidaya Ulat Hongkong

Ulat Hongkong? Jangan jijik dulu! Ulat ini adalah sumber protein tinggi yang sangat baik untuk pakan burung, ikan, dan reptil. Budidaya ulat Hongkong juga tergolong mudah. Kamu bisa memanfaatkan wadah plastik atau ember bekas sebagai tempat pemeliharaan. Ulat Hongkong bisa diberi makan dedak, ampas tahu, atau sayuran busuk. Dengan perawatan yang baik, ulat Hongkong akan tumbuh besar dan siap dipanen.

Baca Juga: 11 Cara Memulai Usaha Ternak Burung Puyuh Skala Rumahan

10. Ternak Kroto

Para pecinta burung kicau pasti tahu kroto. Kroto adalah telur dan larva semut rangrang yang sangat digemari sebagai pakan burung. Nah, kamu bisa membudidayakan kroto di rumah dengan menggunakan toples atau rak khusus. 

Kuncinya adalah menjaga agar semut rangrang tidak kabur. Sahabat Wirausaha bisa mengoleskan oli atau minyak di bagian luar toples. Kroto bisa dipanen setiap 15-20 hari sekali.

11. Budidaya Belut

Usaha ternak skala rumahan di lahan sempit selanjutnya adalah belut. Belut, si licin yang kaya gizi! Permintaan belut konsumsi di pasaran cukup tinggi, lho. Kamu bisa membudidayakan belut di lahan sempit dengan menggunakan drum atau kolam terpal.

Pastikan air kolam selalu bersih dan bebas dari hama penyakit. Berikan pakan berupa cacing, ikan kecil, atau pelet khusus belut. Belut bisa dipanen setelah berumur 4-6 bulan.

12. Ternak Maggot BSF (Black Soldier Fly)

Ini dia solusi cerdas untuk mengatasi masalah sampah organik sekaligus menghasilkan pundi-pundi rupiah! Maggot BSF adalah larva dari lalat tentara hitam yang sangat rakus memakan sampah organik. Maggot ini kaya akan protein dan nutrisi lainnya, sehingga sangat baik sebagai pakan ternak alternatif.

Kamu bisa membuat biopond sederhana dari ember atau bak bekas untuk budidaya maggot BSF. Selain menghasilkan maggot, kamu juga bisa mendapatkan kasgot (bekas maggot) yang bisa diolah menjadi pupuk organik berkualitas.

Bagaimana? Ternyata banyak sekali, kan, pilihan usaha ternak skala rumahan di lahan sempit yang bisa kamu jalankan? Dari 12 jenis usaha yang kami ulas, mana yang paling menarik minatmu? Ingat, kunci keberhasilan dalam beternak adalah ketekunan, keuletan, dan kemauan untuk terus belajar. Jangan takut mencoba hal baru. Siapa tahu, dari pekarangan sempit, lahir seorang pengusaha ternak sukses! Selamat mencoba dan semoga berhasil, ya! Kami yakin kamu bisa!

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.