Kami memahami bahwa memulai usaha baru, seperti ternak burung puyuh, seringkali terasa menantang. Namun, dengan informasi yang tepat dan langkah-langkah terencana, usaha ini memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan. 

Permintaan pasar akan telur puyuh yang stabil dan kemudahan pemeliharaan menjadikan usaha ini pilihan menarik. Artikel cara memulai usaha ternak burung puyuh skala rumahan ini kami tulis secara lengkap untuk memberikan panduan praktis, mulai dari persiapan awal hingga strategi pengembangan usaha. 

1. Persiapan Pengetahuan dan Riset Mendalam

Langkah pertama dalam cara memulai usaha ternak burung puyuh skala rumahan adalah mempersiapkan diri. Pelajari secara mendalam seluk-beluk burung puyuh, mulai dari berbagai jenis puyuh petelur unggul, perilaku khas, kebutuhan nutrisi, hingga potensi penyakit yang mungkin menyerang. Lakukan riset pasar untuk memahami harga jual telur puyuh di lokasi kamu. Identifikasi juga target konsumen, seperti rumah tangga, pasar tradisional, atau restoran.

Baca Juga: 12 Cara Memulai Usaha Ayam Petelur Skala Rumahan, Dijamin Cuan!

2. Perencanaan Modal Awal yang Terperinci

Rencanakan modal awal secara cermat. Hitung semua biaya yang diperlukan, termasuk:

  • Pembuatan atau pembelian kandang.
  • Pembelian bibit puyuh (Day Old Quail - DOQ).
  • Penyediaan pakan (konsentrat atau pakan racikan).
  • Pembelian vitamin dan obat-obatan.
  • Biaya operasional (listrik, air, dan lain-lain).
  • Dana cadangan untuk kebutuhan tak terduga, dimana modal awal usaha ini berkisar antara jutaan hingga puluhan juta rupiah. Pertimbangkan sumber modal, apakah dari tabungan pribadi, pinjaman, atau kerjasama dengan pihak lain.

3. Pemilihan Lokasi Kandang yang Ideal

Cara memulai usaha ternak burung puyuh skala rumahan selanjutnya adalah cari lokasi kandang. Pastikan lokasi yang dipilih memenuhi kriteria berikut:

  • Jauh dari pemukiman penduduk untuk menghindari potensi protes terkait bau atau kebisingan.
  • Tersedia sumber air bersih yang memadai.
  • Terlindungi dari angin kencang dan paparan sinar matahari berlebih.
  • Aman dari predator atau hewan pengganggu lainnya.

4. Konstruksi Kandang Puyuh yang Tepat

Pilih tipe kandang yang sesuai dengan kebutuhan dan budget kamu, seperti:

  • Kandang Baterai: Tiap puyuh ditempatkan dalam satu sekat. Memudahkan pemantauan kesehatan dan produksi telur.
  • Kandang Postal: Puyuh dibiarkan berkelompok dalam satu area. Lebih ekonomis, tetapi butuh perhatian ekstra dalam pengendalian penyakit.

Material kandang bisa berupa bambu, kayu, atau kawat ram. Sesuaikan ukuran kandang dengan jumlah puyuh yang akan kamu pelihara.

5. Pemilihan Bibit Puyuh (DOQ) Berkualitas

Cara memulai usaha ternak burung puyuh skala rumahan selanjutnya, cari supplier bibit puyuh yang memiliki reputasi baik. Bibit yang berkualitas memiliki ciri-ciri:

  • Lincah dan aktif bergerak.
  • Tidak memiliki cacat fisik.
  • Bulu tampak bersih dan kering.
  • Mata terlihat cerah dan jernih.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

6. Manajemen Pakan dan Nutrisi 

Pakan adalah kunci utama dalam cara memulai usaha ternak burung puyuh skala rumahan. Puyuh memerlukan pakan bernutrisi tinggi untuk produksi telur yang optimal. Sahabat Wirausaha bisa menggunakan pakan konsentrat yang sudah diformulasikan khusus untuk puyuh, atau meracik pakan sendiri dengan bahan-bahan seperti jagung, dedak, bungkil kedelai, dan tepung ikan. Berikan pakan secara teratur, umumnya dua kali sehari, pagi dan sore.

7. Perawatan dan Kebersihan Kandang Secara Rutin

Kebersihan kandang adalah prioritas. Bersihkan kotoran puyuh setiap hari. Semprotkan desinfektan untuk mencegah penyebaran penyakit, dan pastikan ventilasi kandang berfungsi baik. Pengelolaan limbah yang baik juga penting untuk menjaga lingkungan sekitar tetap bersih dan sehat.

8. Pengendalian Hama dan Penyakit 

Puyuh bisa terserang berbagai penyakit, seperti tetelo, coryza (pilek), dan coccidiosis (berak darah). Gejala umumnya meliputi lesu, nafsu makan berkurang, bulu kusam, atau diare. Lakukan tindakan pencegahan, seperti vaksinasi rutin dan pemberian vitamin. Jika ada puyuh yang menunjukkan gejala sakit, segera pisahkan dan berikan pengobatan yang sesuai.

9. Memahami Siklus Produksi dan Metode Panen Telur

cara memulai usaha ternak burung puyuh skala rumahan selanjutnya pahami siklus produksi. Puyuh mulai bertelur pada usia sekitar 40-50 hari. Masa produktif puyuh bisa mencapai 12-18 bulan, tergantung pada perawatan dan kualitas pakan. Panen telur sebaiknya dilakukan setiap hari, pada pagi dan sore hari, untuk menjaga kualitas telur.

Baca Juga: 12 Cara Memulai Usaha Ternak Ikan Nila dan Gurame Skala Rumahan

10. Strategi Pemasaran Hasil Panen 

Setelah panen, telur puyuh harus segera dipasarkan agar tetap segar. Beberapa metode pemasaran yang bisa kamu coba seperti:

  • Menjual langsung ke konsumen akhir (tetangga, teman, atau kenalan).
  • Menitipkan telur puyuh di warung atau toko kelontong.
  • Menawarkan ke pedagang di pasar tradisional.
  • Menjalin kerjasama dengan restoran, hotel, atau catering.
  • Memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk pemasaran online.

11. Pencatatan Keuangan dan Evaluasi Usaha 

Catat semua pemasukan dan pengeluaran secara rinci. Ini akan membantu Sahabat Wirausaha memantau perkembangan bisnis, mengetahui apakah usaha akmu untung atau rugi, dan mengidentifikasi area yang perlu perbaikan. Lakukan evaluasi secara berkala, misalnya setiap bulan hingga setiap kuartal.

Cara memulai usaha ternak burung puyuh skala rumahan bukanlah sesuatu yang tidak bisa dilakukan. Dengan persiapan yang matang, pengetahuan yang cukup, dan kerja keras, Sahabat Wirausaha bisa meraih kesuksesan dalam usaha ini. Jadi, jangan lupa diterapkan ya!

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.