Informasi, pengetahuan, dan kesempatan
untuk UMKM yang ingin naik kelas!

Tak Harus Manggung, Ini 7 Peluang Bisnis Musik yang Cuan di Era Digital

Penulis ukmindonesia.id
Bagikan

Peluang Bisnis Musik

Peluang Bisnis MusikMusik bukan hanya tentang menjadi penyanyi atau pemain band. Di balik industri ini, ada banyak celah yang bisa digarap menjadi sumber penghasilan.

Terutama di era digital, peluang bisnis musik kian terbuka lebar bagi siapa saja yang punya minat, kreativitas, dan kepekaan terhadap kebutuhan pasar. Tidak harus jago alat musik, cukup punya tekad dan memahami selera pasar, kamu bisa mulai dari skala kecil dan bertumbuh.

1. Studio Musik Mini untuk Kreator Digital

Bukan rahasia kalau kebutuhan audio berkualitas terus meningkat. Banyak konten kreator, podcaster, hingga pengusaha digital butuh tempat yang mendukung proses rekaman suara. Disinilah peluang bisnis musik muncul lewat studio mini yang tidak harus mewah.

Kamu bisa mulai dari ruangan kecil di rumah, diberi peredam sederhana dari busa telur atau rockwool. Lalu siapkan alat dasar seperti sound card, mikrofon kondensor, headphone monitor, dan laptop dengan software pengolah audio seperti Audacity atau Reaper.

Target pasarnya cukup luas. Selain penyanyi lokal, klien bisa datang dari kalangan pengisi suara iklan, pembuat audiobook, sampai narator untuk konten edukasi. Meski awalnya sederhana, kualitas yang kamu tawarkan bisa jadi nilai jual utama. Jika studio makin berkembang, kamu bisa menambah layanan seperti mixing, mastering, atau bahkan produksi lagu.

Baca Juga: Lagi Buntu Ide? Ini Rekomendasi Musik Instrumental Buat Bantu Kamu Panggil Ide Kreatif Bisnis

2. Kursus Musik Privat & Kelas Online

Bakat bermusik itu bisa dilatih, dan banyak orang tua menyadari pentingnya aktivitas bermusik untuk tumbuh kembang anak. Karena itu, membuka kursus musik adalah peluang bisnis musik yang terus dibutuhkan.

Sahabat Wirausaha bisa memulai dari kursus gitar, piano, biola, atau vokal. Jika kamu punya kemampuan di bidang musik tradisional seperti angklung atau gamelan, justru itu bisa jadi pembeda. Mulailah dari lingkungan terdekat.

Format kursus juga makin fleksibel. Bisa tatap muka, daring lewat Zoom, atau dalam bentuk video prerecorded yang diunggah di platform e-learning. Keunggulan kursus online? Jangkauan murid bisa lintas kota  bahkan negara.

Berikan nilai tambah seperti worksheet latihan, rekaman untuk evaluasi, hingga konser virtual bersama murid. Dengan pendekatan yang hangat dan personal, murid akan betah, dan pemasukan bisa jadi rutin.

3. Jasa Aransemen Lagu dan Jingle Branding

Tidak semua orang bisa menyusun nada jadi lagu utuh. Namun banyak yang punya ide atau lirik, tapi bingung menyalurkannya. Nah, jika kamu mahir mengaransemen, ini adalah celah besar dalam dunia musik yang bisa digarap.

Sebagai pengaransemen, kamu bisa membantu musisi pemula menghidupkan karya mereka. Tugasmu adalah menciptakan struktur lagu, harmoni, beat, dan karakter khas dalam lagunya. Gunakan software seperti FL Studio, Logic Pro, atau Cubase.

Di sisi lain, brand lokal juga butuh jingle sebagai elemen identitas. Kamu bisa membuat musik berdurasi 10–30 detik untuk iklan, video promosi, bahkan sound branding. Ini membuat jasa kamu relevan di berbagai sektor usaha.

Untuk memperluas pasar, kamu bisa memanfaatkan platform seperti Fiverr, Upwork, atau media sosial. Jangan lupa bangun portofolio agar calon klien bisa menilai karya kamu. Ini termasuk peluang bisnis musik yang berpotensi menghasilkan secara konsisten.

4. Sewa Alat Musik untuk Acara

Banyak komunitas dan event kampus sering mengadakan pertunjukan tapi tidak punya alat musik sendiri. Alat seperti gitar listrik, drum elektrik, atau keyboard bisa kamu sewakan untuk harian, mingguan, hingga paket bulanan.

Awali dari alat yang kamu punya. Rawat dengan baik dan pastikan selalu dalam kondisi prima. Tambahkan layanan antar-jemput dan instalasi agar pengguna merasa dimudahkan. Kamu juga bisa membidik sekolah, sanggar seni, hingga tempat ibadah yang punya kegiatan musik rutin. Bila perlu, siapkan teknisi yang bisa mendampingi selama acara.

Semakin banyak alat yang tersedia, variasi layananmu makin luas. Tidak hanya alat, kamu bisa menyewakan mic, mixer, atau lighting sederhana. Ini termasuk peluang bisnis musik yang punya potensi jangka panjang, terutama jika kamu berada di kota besar dan kawasan pelajar.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

5. Produksi Merchandise Musik

Merchandise bukan sekadar pelengkap, tapi identitas. Baik musisi lokal, komunitas, atau fans berat genre tertentu, semuanya senang memiliki barang yang menunjukkan afiliasi mereka. Kamu bisa memulai dari produk sederhana seperti kaos, totebag, atau topi dengan desain khas. Desain bisa berupa logo band lokal, kutipan lirik, atau ilustrasi bertema musik.

Ciptakan gaya visual yang kuat dan konsisten. Lalu pilih konveksi yang bisa memproduksi dalam jumlah kecil namun tetap berkualitas. Jangan lupa gunakan bahan yang nyaman dan tahan lama. Untuk pemasarannya, manfaatkan platform seperti Shopee, Tokopedia, atau Instagram Shop. Tawarkan sistem pre-order agar kamu tidak perlu stok banyak.

Di sisi lain, kamu juga bisa menjadi vendor resmi bagi komunitas tertentu. Ini membuatmu jadi bagian dari jaringan yang terus berkembang. Peluang bisnis musik ini tidak harus dikerjakan sendiri, kolaborasi dengan ilustrator dan pelaku sablon akan sangat membantu.

6. Distribusi Musik ke Platform Digital

Di era streaming, banyak musisi ingin karyanya tayang di Spotify, Apple Music, atau YouTube Music, tapi tidak tahu jalurnya. Kamu bisa menjadi penghubung antara mereka dan platform digital melalui layanan distribusi.

Sebagai distributor, tugasmu mengunggah lagu mereka ke berbagai platform, mengurus metadata, ISRC code, dan memastikan pembayaran royalti berjalan lancar. Beberapa musisi juga butuh bantuan membuat cover art dan deskripsi lagu.

Modalnya bukan alat, tapi pemahaman tentang proses digitalisasi musik dan jaringan ke platform agregator seperti DistroKid atau TuneCore. Kamu bisa menerapkan sistem bagi hasil atau tarif tetap. Yang jelas, ini termasuk peluang bisnis musik yang cenderung tidak terpengaruh musim atau tren. Musik akan selalu diputar, dan pemilik lagunya akan terus mendapatkan royalti.

Baca Juga: 7 Pendatang Baru di Industri Musik Indonesia yang Wajib Diperhitungkan, Inspirasi apa yang Bisa Diambil Pelaku Usaha?

7. Event Organizer Musik Skala Kecil

Musik butuh panggung, dan banyak musisi lokal membutuhkan ruang tampil. Kamu bisa menginisiasi acara skala kecil seperti open mic, pertunjukan amal, atau konser mini di kafe. Mulailah dari tempat yang murah hingga kerja sama dengan pemilik kafe. Format acara bisa fleksibel—akustik, tematik, atau showcase karya baru. Buat jadwal rutin agar komunitas terbentuk dan penonton loyal mulai berdatangan.

Urusan teknis seperti sound system, jadwal tampil, promosi, dan dokumentasi perlu ditangani dengan rapi. Jika kamu bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi penonton dan performer, acara akan tumbuh secara alami.

Lama-lama, kamu bisa membuat festival lokal, menggandeng sponsor kecil, hingga mengelola panggung reguler. Event organizer musik seperti ini adalah peluang bisnis musik yang membuka banyak jejaring baru.

Setiap ide peluang bisnis musik di atas bisa kamu mulai dari kecil, dengan modal dan kemampuan yang ada. Yang penting adalah fokus, ketekunan, dan keberanian mencoba. Tidak semua usaha harus dimulai dengan sempurna, yang terpenting adalah kamu bergerak dan terus belajar dari proses.

Musik akan selalu jadi bagian dari kehidupan. Saat kamu mengubah cintamu pada musik menjadi sumber penghasilan, maka disanalah kamu menemukan cara hidup yang menyenangkan dan bermakna. Yuk, semangat!

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

 
Komentar (0)
Sedang Mengirim komentar...
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
1000 character left

Rekomendasi Artikel

Rekomendasi Artikel Lainnya

X REGISTRASI
UMKM
Tak Harus Manggung, Ini 7 Peluang Bisnis Musik yang Cuan di Era Digital - UKMINDONESIA.ID
Informasi, pengetahuan, dan kesempatan
untuk UMKM yang ingin naik kelas!

Tak Harus Manggung, Ini 7 Peluang Bisnis Musik yang Cuan di Era Digital

Penulis ukmindonesia.id
Bagikan

Peluang Bisnis Musik

Peluang Bisnis MusikMusik bukan hanya tentang menjadi penyanyi atau pemain band. Di balik industri ini, ada banyak celah yang bisa digarap menjadi sumber penghasilan.

Terutama di era digital, peluang bisnis musik kian terbuka lebar bagi siapa saja yang punya minat, kreativitas, dan kepekaan terhadap kebutuhan pasar. Tidak harus jago alat musik, cukup punya tekad dan memahami selera pasar, kamu bisa mulai dari skala kecil dan bertumbuh.

1. Studio Musik Mini untuk Kreator Digital

Bukan rahasia kalau kebutuhan audio berkualitas terus meningkat. Banyak konten kreator, podcaster, hingga pengusaha digital butuh tempat yang mendukung proses rekaman suara. Disinilah peluang bisnis musik muncul lewat studio mini yang tidak harus mewah.

Kamu bisa mulai dari ruangan kecil di rumah, diberi peredam sederhana dari busa telur atau rockwool. Lalu siapkan alat dasar seperti sound card, mikrofon kondensor, headphone monitor, dan laptop dengan software pengolah audio seperti Audacity atau Reaper.

Target pasarnya cukup luas. Selain penyanyi lokal, klien bisa datang dari kalangan pengisi suara iklan, pembuat audiobook, sampai narator untuk konten edukasi. Meski awalnya sederhana, kualitas yang kamu tawarkan bisa jadi nilai jual utama. Jika studio makin berkembang, kamu bisa menambah layanan seperti mixing, mastering, atau bahkan produksi lagu.

Baca Juga: Lagi Buntu Ide? Ini Rekomendasi Musik Instrumental Buat Bantu Kamu Panggil Ide Kreatif Bisnis

2. Kursus Musik Privat & Kelas Online

Bakat bermusik itu bisa dilatih, dan banyak orang tua menyadari pentingnya aktivitas bermusik untuk tumbuh kembang anak. Karena itu, membuka kursus musik adalah peluang bisnis musik yang terus dibutuhkan.

Sahabat Wirausaha bisa memulai dari kursus gitar, piano, biola, atau vokal. Jika kamu punya kemampuan di bidang musik tradisional seperti angklung atau gamelan, justru itu bisa jadi pembeda. Mulailah dari lingkungan terdekat.

Format kursus juga makin fleksibel. Bisa tatap muka, daring lewat Zoom, atau dalam bentuk video prerecorded yang diunggah di platform e-learning. Keunggulan kursus online? Jangkauan murid bisa lintas kota  bahkan negara.

Berikan nilai tambah seperti worksheet latihan, rekaman untuk evaluasi, hingga konser virtual bersama murid. Dengan pendekatan yang hangat dan personal, murid akan betah, dan pemasukan bisa jadi rutin.

3. Jasa Aransemen Lagu dan Jingle Branding

Tidak semua orang bisa menyusun nada jadi lagu utuh. Namun banyak yang punya ide atau lirik, tapi bingung menyalurkannya. Nah, jika kamu mahir mengaransemen, ini adalah celah besar dalam dunia musik yang bisa digarap.

Sebagai pengaransemen, kamu bisa membantu musisi pemula menghidupkan karya mereka. Tugasmu adalah menciptakan struktur lagu, harmoni, beat, dan karakter khas dalam lagunya. Gunakan software seperti FL Studio, Logic Pro, atau Cubase.

Di sisi lain, brand lokal juga butuh jingle sebagai elemen identitas. Kamu bisa membuat musik berdurasi 10–30 detik untuk iklan, video promosi, bahkan sound branding. Ini membuat jasa kamu relevan di berbagai sektor usaha.

Untuk memperluas pasar, kamu bisa memanfaatkan platform seperti Fiverr, Upwork, atau media sosial. Jangan lupa bangun portofolio agar calon klien bisa menilai karya kamu. Ini termasuk peluang bisnis musik yang berpotensi menghasilkan secara konsisten.

4. Sewa Alat Musik untuk Acara

Banyak komunitas dan event kampus sering mengadakan pertunjukan tapi tidak punya alat musik sendiri. Alat seperti gitar listrik, drum elektrik, atau keyboard bisa kamu sewakan untuk harian, mingguan, hingga paket bulanan.

Awali dari alat yang kamu punya. Rawat dengan baik dan pastikan selalu dalam kondisi prima. Tambahkan layanan antar-jemput dan instalasi agar pengguna merasa dimudahkan. Kamu juga bisa membidik sekolah, sanggar seni, hingga tempat ibadah yang punya kegiatan musik rutin. Bila perlu, siapkan teknisi yang bisa mendampingi selama acara.

Semakin banyak alat yang tersedia, variasi layananmu makin luas. Tidak hanya alat, kamu bisa menyewakan mic, mixer, atau lighting sederhana. Ini termasuk peluang bisnis musik yang punya potensi jangka panjang, terutama jika kamu berada di kota besar dan kawasan pelajar.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

5. Produksi Merchandise Musik

Merchandise bukan sekadar pelengkap, tapi identitas. Baik musisi lokal, komunitas, atau fans berat genre tertentu, semuanya senang memiliki barang yang menunjukkan afiliasi mereka. Kamu bisa memulai dari produk sederhana seperti kaos, totebag, atau topi dengan desain khas. Desain bisa berupa logo band lokal, kutipan lirik, atau ilustrasi bertema musik.

Ciptakan gaya visual yang kuat dan konsisten. Lalu pilih konveksi yang bisa memproduksi dalam jumlah kecil namun tetap berkualitas. Jangan lupa gunakan bahan yang nyaman dan tahan lama. Untuk pemasarannya, manfaatkan platform seperti Shopee, Tokopedia, atau Instagram Shop. Tawarkan sistem pre-order agar kamu tidak perlu stok banyak.

Di sisi lain, kamu juga bisa menjadi vendor resmi bagi komunitas tertentu. Ini membuatmu jadi bagian dari jaringan yang terus berkembang. Peluang bisnis musik ini tidak harus dikerjakan sendiri, kolaborasi dengan ilustrator dan pelaku sablon akan sangat membantu.

6. Distribusi Musik ke Platform Digital

Di era streaming, banyak musisi ingin karyanya tayang di Spotify, Apple Music, atau YouTube Music, tapi tidak tahu jalurnya. Kamu bisa menjadi penghubung antara mereka dan platform digital melalui layanan distribusi.

Sebagai distributor, tugasmu mengunggah lagu mereka ke berbagai platform, mengurus metadata, ISRC code, dan memastikan pembayaran royalti berjalan lancar. Beberapa musisi juga butuh bantuan membuat cover art dan deskripsi lagu.

Modalnya bukan alat, tapi pemahaman tentang proses digitalisasi musik dan jaringan ke platform agregator seperti DistroKid atau TuneCore. Kamu bisa menerapkan sistem bagi hasil atau tarif tetap. Yang jelas, ini termasuk peluang bisnis musik yang cenderung tidak terpengaruh musim atau tren. Musik akan selalu diputar, dan pemilik lagunya akan terus mendapatkan royalti.

Baca Juga: 7 Pendatang Baru di Industri Musik Indonesia yang Wajib Diperhitungkan, Inspirasi apa yang Bisa Diambil Pelaku Usaha?

7. Event Organizer Musik Skala Kecil

Musik butuh panggung, dan banyak musisi lokal membutuhkan ruang tampil. Kamu bisa menginisiasi acara skala kecil seperti open mic, pertunjukan amal, atau konser mini di kafe. Mulailah dari tempat yang murah hingga kerja sama dengan pemilik kafe. Format acara bisa fleksibel—akustik, tematik, atau showcase karya baru. Buat jadwal rutin agar komunitas terbentuk dan penonton loyal mulai berdatangan.

Urusan teknis seperti sound system, jadwal tampil, promosi, dan dokumentasi perlu ditangani dengan rapi. Jika kamu bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi penonton dan performer, acara akan tumbuh secara alami.

Lama-lama, kamu bisa membuat festival lokal, menggandeng sponsor kecil, hingga mengelola panggung reguler. Event organizer musik seperti ini adalah peluang bisnis musik yang membuka banyak jejaring baru.

Setiap ide peluang bisnis musik di atas bisa kamu mulai dari kecil, dengan modal dan kemampuan yang ada. Yang penting adalah fokus, ketekunan, dan keberanian mencoba. Tidak semua usaha harus dimulai dengan sempurna, yang terpenting adalah kamu bergerak dan terus belajar dari proses.

Musik akan selalu jadi bagian dari kehidupan. Saat kamu mengubah cintamu pada musik menjadi sumber penghasilan, maka disanalah kamu menemukan cara hidup yang menyenangkan dan bermakna. Yuk, semangat!

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

 
Komentar (0)
Sedang Mengirim komentar...
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
1000 character left

Rekomendasi Artikel

Rekomendasi Artikel Lainnya

X REGISTRASI
UMKM