Sahabat Wirausaha, pernahkah kalian membeli sebuah barang dengan harga yang lebih rendah daripada yang kalian perkirakan? Tentu rasanya sangat menyenangkan, bukan? Ternyata dalam lingkup ilmu ekonomi, kondisi itu bisa dianggap sebagai surplus konsumen.

Baca Juga: Tips Membaca Laporan Laba Rugi Bagi UMKM

Katalisnet menjelaskan surplus konsumen adalah kondisi saat harga yang dibayar konsumen untuk sebuah produk barang atau jasa kurang dari harga yang sebetulnya konsumen bersedia untuk bayar. Lantaran membayar lebih sedikit, tentu saja ini manfaat yang diperoleh oleh konsumen.

Secara mudahnya adalah saat kita bersedia membayar Rp50 ribu untuk sebuah makanan cepat saji, tapi ternyata kita memperoleh harga satu porsi fastfood itu sebesar Rp35 ribu saja. Selisih harga Rp15 ribu itu adalah surplus yang dinikmati oleh konsumen.

Baca Juga: Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi UMKM


Hubungan Surplus Konsumen dengan Elastisitas Harga

Bagi pelaku pasar, pada dasarnya konsep surplus konsumen ini bisa dibilang cukup penting karena bisa mengetahui seperti apa mekanisme pasar yang paling efisien. Nantinya kondisi ini bakal mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran seperti dilansir Cerdasco.

Baca Juga: Apa itu Price Earning Ratio?

Surplus konsumen terhadap sebuah produk bisa dianggap nol saat permintaan produk itu elastisitas sempurna, lantaran kurva permintaannya berbentuk garis horizontal. Sekadar informasi, kurva permintaan biasanya miring ke bawah karena memang dipicu permintaan produk yang dipengaruhi harga. Kondisi di mana permintaan jadi tidak elastis dan surplus tinggi ini karena memang permintaan tak terpengaruh oleh perubahan harga sekaligus konsumen bersedia membayar lebih.

Baca Juga: Tips Membaca Laporan Neraca Keuangan Bagi UKM

Bagi pelaku bisnis, kondisi surplus konsumen biasanya ditanggapi dengan menaikkan harga jual produk sehingga menjadi situasi yang disebut sebagai surplus produsen. Tentu saja jika Sahabat Wirausaha adalah seorang pelaku pasar, penting bagi kalian untuk memahami kapan terjadi surplus konsumen sehingga mampu memaksimal omzet bisnis dan akhirnya meningkatkan laba usaha menjadi lebih baik.

Baca Juga: Apa itu Accrued Expense?

Itu tadi penjelasan tentang surplus konsumen, semoga menambah wawasan.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.