Kebanyakan dari sahabat wirausaha saat ini masih saja menjadikan perniagaan sebagai sumber pendapatan utama di tengah meroketnya kebutuhan hidup. Padahal peluang mencari pemasukan baru tanpa mengganggu pemasukan utama masih terbuka lebar. Pembubuhan ini biasanya disebut passive income atau pendapatan pasif. Jika usaha ini dilakukan, kami yakin akan membantu mengangkat ekonomi. Alasannya karena semakin banyak sumber penghasilan, sudah pasti semakin kuat pula kemampuan finansial. Untuk itu pada artikel kali ini akan membahas sumber-sumber pendapatan pasif mana saja yang harus kita ketahui. Berikut ulasannya.
Apa Itu Pendapatan Pasif?
Sampai saat ini banyak istilah yang disematkan kalau kita berbicara tentang apa itu pendapatan pasif. Ada yang mengatakannya sebagai penghasilan tambahan, ada juga yang mengatakan sebagai pekerjaan sampingan. Namun yang jelas, pendapatan pasif merupakan suatu pemasukan (uang), di mana untuk menjalankannya, sahabat wirausaha tidak harus langsung bergerak aktif. Bahkan kadang kala saat kita masih memejamkan mata, penghasilan masih dapat terus mengalir. Biasanya, orang-orang yang sudah lama menggeluti kegiatan ini kerap memandang diri sebagai profesional yang bekerja dari rumah sekaligus menganggap diri sebagai bos.
Baca Juga : Memahami 4 Kuadran Pendapatan
Hingga saat ini pendapatan pasif dikelompokkan dalam kategori penghasilan yang umum dicari oleh manusia. Kemudian diikuti pendapatan aktif, dan pendapatan portofolio. Namun ada juga sebagian ekonom menyebutkan pendapatan portofolio sama saja dengan pendapatan pasif karena menganggap dividen / bunga adalah pasif. Sampai saat ini kunci keberhasilan dari pendapatan pasif terletak pada investasi di muka baik berupa uang, waktu, keahlian dengan tujuan membangkitkan arus kas dalam waktu yang lama atau jangka panjang.
Manfaat Pendapatan Pasif
Sebelum menjawab poin diatas, izinkan kami balik bertanya. Kira-kira siapa saja dari sahabat wirausaha yang memiliki impian berada di titik paling stabil dalam urusan kebutuhan ekonomi? Pasti dari kita semua menjawab memiliki keinginan seperti itu. Untuk itulah sudah saatnya memikirkan pendapatan pasif. Apa lagi di era digital saat ini yang sektor passive income terbarukan terus saja bertambah.
Yang tak kalah pentingnya, pendapatan pasif akan berguna ketika sesuatu kondisi terburuk tidak disangka-sangka akan terjadi, seperti misalnya usaha mengalami kegagalan. Sebagai pedagang tentu term seperti itu perkara yang cukup menakutkan. Pendapatan pasif akan meringankan ketakutan tersebut. Dengan memiliki pendapatan pasif pula, kita bebas dan tidak terikat karena memang sejatinya usaha yang dijalankan itu tidak membuat banyak waktu tersita. Lingkungan seperti itu akan berharga bagi banyak orang yang menghabiskan waktu dengan mengurusi pekerjaan utamanya. Waktu tidak dapat dibeli, sementara uang bisa habis dan dapat dicari. Dengan memiliki kebebasan waktu kita dapat memanfaatkannya untuk beristirahat dari rutinitas.
Baca Juga : Penggunaan Teknologi, Ternyata Bisa Meningkatkan Pendapatan UMKM 23-80%!
Cara Mendapatkan Pendapatan Pasif
Mungkin sahabat wirausaha sudah mengetahui dari artikel serupa terkait peluang pendapatan pasif. Namun sekali lagi, apakah masukan yang disampaikan itu dapat dilakukan langsung oleh orang yang notabenenya adalah UMKM? Seperti misalnya merancang aplikasi, atau berinvestasi dengan jumlah yang tidak sedikit? Setidaknya hingga saat ini ada lima cara yang kami rekomendasikan bagi UMKM untuk mendapatkan pendapatan pasif. Kelima peluang itu seperti berjualan online, memasang iklan di kendaraan, menyewakan kamar pribadi, berbisnis waralaba hingga bunga deposito.
1. Bisnis Online
Tentu kita sudah tidak asing lagi mendengar online shop atau toko online. Tahukah jika memiliki online shop sama saja artinya kita tengah menggarap pendapatan pasif. Alasannya karena ciri-ciri pendapatan pasif yang telah kita ketahui di atas sebagian besar ada dalam bisnis online. Seperti misalnya waktu yang fleksibel, dapat dijalankan oleh siapa saja, memberikan kemudahan dalam bertransaksi, murah meriah (bahkan ada yang gratis), jangkauan luas, sampai minim modal. Ada banyak bisnis online yang dapat kita lakukan sebagai UMKM seperti misalnya memanfaatkan e-commerce populer seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak dan lainnya. Menggunakan aplikasi berbalas pesan populer seperti WhatsApp Bisnis, media sosial seperti Facebook Marketplace, atau membuat toko online sendiri dengan memanfaatkan keberadaan Wordpress atau jasa pembuat website yang harganya relatif masih terjangkau. Tentunya semua itu harus disesuaikan dengan bisnis yang kita jalankan.
2. Bisnis Penyewaan Iklan di Kendaraan
Dengan memasang iklan pada kendaraan baik roda dua maupun empat, peluang untuk mengumpulkan rupiah dari hasil pendapatan pasif makin terbuka lebar. Kita tak perlu repot karena banyak di luar sana (pengiklan) yang siap bekerja sama dengan kita, sekaligus tersedia di berbagai kota di Indonesia. Beberapa diantaranya seperti Ubiklan, Stickearn, Promogo, Karta, GrabAds dan lainnya. Untuk penghasilannya, baru akan kita terima setelah periode iklan telah berakhir. Sementara untuk jumlahnya tergantung dari materi promosi dan kerja sama yang sebelumnya telah disepakati. Estimasinya mulai dari Rp1 juta untuk jarak tempuh 1.000 kilometer.
Baca Juga : Tips Memulai Bisnis Online Berbasis
Jasa
3. Bisnis Sewa Kamar, Rumah, dan Bangunan
Menyewakan properti seperti indekos, apartemen, kios, ruko, rumah memang suatu rujukan utama bagi banyak orang untuk mendapatkan pendapatan pasif. Namun ceritanya bakal berbeda jika unit yang kita miliki berupa kamar pribadi. Jangan berkecil hati karena di era seperti ini kita masih bisa memanfaatkannya untuk dijadikan sebagai pendapatan pasif. Sahabat wirausaha pernah mendengar Airbnb? Jika belum, Airbnb merupakan suatu konsep yang mengizinkan pelancong seperti backpacker untuk menginap dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan hotel. Dengan Airbnb, kamar yang tadinya tidak terpakai dapat dijadikan sebagai tempat tinggal bagi tamu. Sementara kita tentunya akan mendapatkan pemasukan baru. Klaim dari airbnb.co.id, dengan kita menyewakan satu kamar tak terpakai dengan kapasitas 1 tamu untuk kawasan Jakarta, disebut-sebut akan mendapatkan penghasilan Rp2 jutaan per bulan. Namun perlu diingat banyaknya uang yang kita dapatkan tergantung dari ukuran, kondisi rumah, sampai lokasi tempat tinggal. Jika rumah terletak pada kota berbiaya tinggi, dekat dengan lokasi populer, dapat dipastikan penghasilan kita akan meningkat pula. Selain kamar pribadi, Airbnb juga mempersilakan kita untuk menyewakan seluruh isi rumah, atau kamar yang dapat ditempati lebih dari satu orang. Tertarik untuk bekerja sama dengan Airbnb? Klik link berikut ini. Selain Airbnb, kita juga dapat memanfaatkan media sosial seperti Facebook Marketplace, atau mengiklankan kamar tak terpakai pada media cetak, hingga dari mulut ke mulut.
4. Jaringan Bisnis Waralaba
Untuk mencapai pada tahapan yang satu ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun juga tidak sesulit seperti yang dibayangkan. Ketika usaha yang dijalankan telah memiliki merek dengan daya jual yang tinggi, maka waralaba atau usaha franchise merupakan pilihan yang tepat untuk memulai menikmati penghasilan pasif. Karena apa? ketika sistem yang telah dibuat lalu bekerja dengan baik, maka kita hanya tinggal menikmatinya tanpa perlu bekerja lagi. Beberapa waralaba yang kini telah melebarkan sayap hingga ke mancanegara seperti Alfamart, Pecel Lele Lela, Bumbu Desa, Es Teler 77, Jco Donuts, California Fried Chicken (CFC) dan tentunya masih banyak lagi.
Baca Juga : Menjaga Standar Mutu Bisnis Kuliner Waralaba
5. Bunga Deposito
Untuk kegiatan yang satu ini banyak orang yang menyebutkan jika laba yang didapatkan terlalu kecil karena bergantung pada jumlah simpanan. Tahun 2020 saja suku bunga deposito pada bank di Indonesia mencapai 3-7,5 persen. Namun, jika dikumpulkan, tentu lama kelamaan akan besar juga. Ya, berinvestasi pada deposito salah satu pilihan yang pantas buat sahabat wirausaha coba. Alasannya karena deposito minim risiko seperti penurunan suku bunga. Sebaliknya, jika semakin besar simpanan kita sudah barang tentu semakin besar pula penghasilan yang bakal diraih. Sering perkembangan zaman, deposito kini juga tak melulu seputar mata uang rupiah. Seperti yang dilakukan Bank BRI dengan mengeluarkan produk Deposito Rupiah, Deposito Valas, dan Deposito Internet Banking. Untuk lebih lengkapnya silakan klik link berikut ini.
Setelah membaca artikel diatas, kita jadi mengetahui sumber-sumber pendapatan pasif apa saja bisa kita lakukan. Ke depannya, diharapkan Sahabat Wirausaha bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari agar tujuan kami yakni para UMKM memiliki ekonomi yang baik dapat segera terwujud. Beberapa pendapatan pasif yang dapat dilakukan seperti berjualan online, memasang iklan di kendaraan, menyewakan kamar pribadi, berbisnis waralaba hingga memiliki tabungan bunga deposito.
Sumber foto:
Sumber artikel:
- https://www.investopedia.com/terms/p/passiveincome...
- https://www.idxchannel.com/economics/mau-sumber-pe...
- https://www.finansialku.com/10-sumber-pendapatan-p...
- https://lifestyle.bisnis.com/read/20220111/219/1487836/pilihan-alternatif-investasi-pasif-income-yang-menjanjikan-untuk-masa-depan
- https://www.liputan6.com/bisnis/read/4001996/wajib...
- https://money.kompas.com/read/2021/12/02/090655026...
- https://beta.bandung.go.id/news/read/3786/hobi-seb...
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/1...
- https://bisnisindonesia.id/article/simak-perjalanan-sederet-waralaba-lokal-yang-sukses-mendunia
- https://www.airbnb.com/
- https://www.airbnb.co.id/host/homes
- https://bri.co.id/deposito
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.