Pentingnya label pada produk - Sahabat Wirausaha, tak bisa dipungkiri bahwa visual kemasan jadi salah satu daya tarik bagi konsumen untuk beli produk kita. Selain karena nilai estetika, kemasan juga bisa meyakinkan konsumen karena memuat ragam informasi tentang produk. 

Kemasan hampir selalu terkait dengan label produk. Keduanya berkaitan hingga selalu dianggap sama, padahal berbeda. Kemasan adalah bungkus fisik yang digunakan untuk melindungi produk, sedangkan label adalah informasi yang tertera pada kemasan seperti nama merek, cara menggunakan, kandungan nutrisi, komposisi, dan tanggal kadaluarsa. 

Penggunaan label tersebut begitu penting bagi kemasan karena bisa memperkuat ciri khas atau branding suatu produk yang pada akhirnya bisa meningkatkan penjualan. Namun pertanyaannya, gimana cara membuat label yang tepat? Ayo kita bahas!


Pentingnya Label pada Produk: Mengenal Unsur-Unsur Label pada Kemasan

Coba Sahabat Wirausaha perhatikan sebuah kemasan, apa saja yang tertera disana? Selain nama produk, kita juga akan menemukan informasi lain seperti logo, komposisi produk, gambar, hingga nama kemasan. Itulah yang dinamakan unsur atau elemen label. 

Fungsi unsur label yang kita lihat pada kemasan adalah sebagai pembeda dan daya tarik. Secara umum, setiap kemasan memiliki unsur-unsur berikut ini:  

  1. Nama merek atau nama produk adalah elemen utama yang mengidentifikasi produk dan biasanya ditempatkan dengan jelas dan menonjol pada label.
  2. Logo merek adalah gambar atau simbol yang mewakili brand. Logo seringkali menjadi ciri khas suatu brand.
  3. Gambar atau grafik umumnya digunakan untuk memperjelas suatu brand dan fungsinya sebagai daya tarik. Misalnya, penggunaan gambar keripik dalam produk keripik kemasan atau penggunaan cabe merah pada kemasan sambal botol.
  4. Informasi produk berisi informasi tentang produk, seperti instruksi penggunaan, tanggal kadaluarsa, komposisi, dan bahan. 
  5. Label nutrisi berisi informasi tentang nilai gizi, seperti jumlah kalori, lemak, karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
  6. Label peringatan berisi informasi tentang potensi bahaya dari suatu produk, misalnya “tidak cocok untuk ibu menyusui dan anak di bawah 5 tahun”. 
  7. Warna yaitu komposisi warna yang dipilih dan menjadi ciri khas branding produk. 
  8. Informasi sertifikasi produk yaitu jenis sertifikasi yang sudah dimiliki produk seperti kode PIRT, BPOM, halal, dan sebagainya. 
  9. Jenis dan ukuran font yaitu karakter huruf yang digunakan dalam label, misalnya untuk nama produk menggunakan ukuran huruf tebal dan latin.
  10. Nama dan kontak perusahaan memuat informasi tentang informasi nama dan kontak perusahaan.  

Pentingnya Label pada Produk, Perkuat Brand dan Tingkatkan Omzet

Ketika akan beli produk susu kemasan, anak-anak umumnya tertarik dengan kemasan dengan gambar dan warna menarik. Sementara itu, para orang tua lebih merasa yakin membelikan susu kemasan dengan brand yang sudah dikenal namanya disertai dengan informasi kandungan gizi dan izin edar yang lengkap. 

Tak hanya itu, konsumen juga cenderung tertarik pada produk dengan desain label menarik dibandingkan produk yang dikemas seadanya. Walaupun belum mencoba isinya, terkadang konsumen memutuskan untuk beli suatu produk hanya karena tertarik dengan tampilan luarnya. Penggunaan label yang tepat ternyata bisa menjadi sarana promosi produk dalam pemasaran. Lantas, apa saja kegunaan label yang paling utama bagi produk?

1. Membangun Identitas Brand 

Label sangat penting dalam membangun identitas brand. Coba perhatikan label pada kemasan brand-brand terkenal yang umum ditemui, kita bisa temukan unsur logo, nama produk, gambar, informasi produk, dan sebagainya pada kemasan. Sebagai pembeda antara brand tersebut dengan brand lain, label membantu konsumen mengenali produk yang ingin mereka beli.

2. Memberikan Informasi Kepada Konsumen

Label terdiri dari berbagai informasi tentang produk, seperti jenis, kandungan, tanggal kadaluarsa, dan nilai gizi yang terkandung di dalamnya. Informasi ini menjadi input bagi konsumen dalam mengambil keputusan sebelum berbelanja. 

Pada produk tertentu, label juga digunakan untuk mencantumkan informasi keamanan produk, misalnya peringatan jika produk tersebut tidak boleh terkena mata, sinar matahari langsung, atau diletakkan di suhu tertentu.

Label juga memberikan informasi tentang aspek kepatuhan hukum dan standardisasi, misalnya informasi tentang nomor izin edar PIRT, BPOM, SNI, Ekolabel, dan sertifikasi lainnya yang produk tersebut peroleh.

3. Membangun Daya Tarik

Selain itu, label berfungsi dalam membangun daya tarik bagi konsumen. Komposisi warna, huruf, dan gambar yang tepat dapat memberikan efek psikologis dalam membangun ketertarikan di benak konsumen.

4. Memberikan Customer Experience 

Di era digital ini, label bisa jadi sarana promosi juga. Saat ini, banyak konsumen yang tertarik mereview produk dan membagikannya di media sosial karena tampilan kemasan yang menarik. Konsumen mereviewnya secara sukarela karena mendapatkan pengalaman unik ketika unboxing atau membuka produk tersebut.

5. Meningkatkan Omzet

Alhasil, karena label yang digunakan secara tepat dapat meningkatkan daya tarik produk, konsumen terdorong untuk membeli bahkan merekomendasikannya kepada konsumen lain. Tentunya, hal ini bisa mendorong peningkatan penjualan sekaligus omzet bisnis kita. 

***

Nah, Sahabat Wirausaha, ternyata banyak sekali keuntungan mencantumkan label pada kemasan produk dengan tepat ya! Apakah sudah mencantumkan label pada produkmu?