Salah satu kegiatan penting dalam pengembangan produk usaha adalah riset pasar. Riset pasar membantu sahabat UKM untuk mampu mengidentifikasi produk seperti apa yang kemudian dibutuhkan oleh target konsumen. Riset pasar juga dapat digunakan sebagai masukan untuk mencari informasi mengenai potensi bisnis yang akan dihadapi ke depan.
Sekilas, riset pakar mungkin terlihat sebuah suatu hal yang sangat kompleks. Meskipun begitu, riset pasar sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Sahabat UKM dapat memanfaatkan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) untuk membantu pelaksanaan riset pasar dengan lebih efisien.
Baca Juga : Tips Melakukan Riset Pasar Bagi UMKM
Mengenal sekilas apa itu riset pasar
Riset pasar adalah sebuah kegiatan penelitian sederhana yang dilakukan oleh seorang pelaku usaha untuk mendapat informasi mengenai suatu target pasar. Secara sederhana, riset pasar mencoba mencari data lebih lanjut mengenai kondisi industri, kompetitor dan konsumen dari produk dalam suatu pasar. Data yang sudah didapatkan kemudian disarikan dan diolah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh usaha
Dalam melakukan riset pasar, tahapan yang paling krusial adalah mengumpulkan data. Data yang baik akan memberikan informasi yang tepat dan bermanfaat bagi bisnis. Sebaliknya, data yang kurang baik dapat memberikan informasi yang bukan saja tidak bermanfaat, tapi juga dapat mengarahkan pada pengambilan keputusan yang tidak tepat. Hal ini dapat saja berujung pada kerugian. Pengambilan data yang baik juga sering membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini dikarenakan banyak aspek yang butuh dipastikan dalam pengambilan data tersebut.
Baca Juga : Tujuh Langkah Aksi Setelah Riset Pasar
Menariknya, riset pasar sebagai sebuah bentuk penelitian di bidang sosial sangat bergantung pada sumber daya manusia. Seluruh aspek dalam riset pasar ini merupakan sumber daya manusia, mulai dari pelaku riset, pelaksana riset hingga objek yang diriset. Biaya yang muncul dalam kegiatan riset pasar ini juga mayoritas berasal dari sumber daya manusia. Dengan kata lain, apabila sahabat UKM dapat mengelola SDM dengan baik dalam pelaksanaan riset pasar, sahabat UKM dapat melakukan riset pasar dengan biaya yang relatif murah.
Peran Sumber Daya Manusia dalam pengumpulan data
Berkaitan dengan kegiatan riset pasar sendiri, kegiatan yang relatif melibatkan banyaknya sumber daya manusia adalah pengumpulan data. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu pengumpulan data sekunder dan pengumpulan data primer.
Baca Juga : Pentingnya Ulasan, Bintang, dan
Data Laporan
Pada pengumpulan data sekunder, sahabat UKM tidak memerlukan terlalu banyak sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan pada pengumpulan data sekunder, sahabat UKM tidak perlu mencari data langsung dari sumbernya. Kegiatan ini hanya memerlukan sebuah studi literatur dimana sahabat UKM mencoba mencari sebuah referensi mengenai target pasar yang diinginkan. Secara sederhana, sahabat UKM bisa melakukan kegiatan ini sendiri.
Meskipun begitu, riset data dengan data sekunder memerlukan beberapa kehati-hatian dan kemampuan analisa mendasar dari sahabat UKM sendiri. Sahabat UKM harus mampu untuk mencari literatur yang baik melalui berbagai media yang tersedia. Setelah melakukan pengumpulan data tersebut, sahabat UKM juga harus mampu menyusun kerangka dari data tersebut menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi bisnis.
Berbeda dengan data sekunder, sahabat UKM akan berinteraksi secara langsung dengan sumber data untuk mendapatkan data tersebut pada pengumpulan data primer. Kegiatan ini akan melibatkan sumber daya manusia relatif cukup banyak. Seperti yang disebutkan sebelumnya, metode pengambilan data ini akan melibatkan banyak sumber daya manusia, mulai dari pelaksana kegiatan, pengolah data hingga objek dari survei sendiri.
Baca Juga : Tips Menyimpan Basis Data Konsumen
Secara Aman
Pelaksana kegiatan pada pengumpulan data primer harus memiliki pemahaman mengenai teknik survei. Teknik survei ini mencakup pengambilan sampel dan bagaimana membuat kuesioner yang baik. Pengambilan sampel harus dilakukan dengan mempertimbangkan sebaran konsumen sehingga sahabat UKM bisa mendapatkan gambaran menyeluruh dari populasi di pasar yang ada. Apabila sahabat UKM tidak memperhatikan hal tersebut, hasil riset pasar bisa menjadi tidak optimal dan hanya menggambar kelompok tertentu. Sebagai contoh, sahabat UKM hanya mendapatkan gambaran pola konsumsi pada masyarakat kelas atas dan tidak mendapatkan gambaran kelas menengah ke bawah. Hal ini dikarenakan survei yang dilakukan hanya diisi oleh kelompok tersebut.
Selain melihat teknik survei, pelaksana kegiatan juga harus mampu menyusun kuesioner yang baik. Kuesioner yang baik ini dapat dilihat dari bagaimana jawaban responden terhadap survei yang dilakukan. Apabila sahabat UKM bisa melihat sebuah pola dari hasil survei tersebut, maka kuesioner tersebut telah disusun dengan baik. Pelaksana juga harus mampu memastikan apakah kuesioner tersebut bisa dipahami atau tidak. Hal ini untuk membantu responden menjawab pertanyaan dengan baik dan benar.
Baca Juga : Tips Menambah Basis Data Kontak
Konsumen dan Menyimpannya Dengan Google Contact
Setelah data terkumpul, sahabat UKM harus melakukan pengolahan data. Sumber daya yang melakukan pengolahan data ini harus memiliki kualifikasi paling tidak statistika sederhana supaya mampu mengolah data tersebut menjadi informasi. Kemampuan standar yang harus dimiliki adalah mengolah melalui Microsoft Excel dan juga menyajikan data.
Sumber daya manusia lain yang tidak kalah penting adalah konsumen yang menjadi responden itu sendiri. Sahabat UKM harus memastikan bahwa konsumen yang menjadi target survei memiliki dorongan untuk mengisi kuesioner yang telah dibuat. Dalam beberapa kasus, pelaksana kegiatan survei harus menyediakan sedikit hadiah untuk mendorong responden dalam mengisi kuesioner tersebut.
Baca Juga : Menghadapi Pandemi Dengan Riset
Berbasis Data
Interview: Riset pasar sederhana dan murah
Berdasarkan beberapa metode di atas, riset pasar rasanya bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Setiap metode memerlukan keahlian yang cukup mendalam. Pada riset dengan data sekunder, sahabat UKM harus memiliki kemampuan analisa yang baik. Sedangkan pada riset dengan data primer, biaya dan kebutuhan SDM yang dilakukan relatif cukup banyak.
Menariknya, sahabat UKM sebenarnya memiliki sebuah pilihan riset pasar yang relatif lebih murah dan terjangkau, yaitu melalui interviu atau wawancara. Data yang dihasilkan dari metode ini termasuk data primer dimana sahabat UKM mendapatkan informasi secara langsung dari sumbernya.
Baca juga : Pentingnya Memiliki Visi Dalam Menentukan Arah Pengembangan Usaha
Dalam melakukan wawancara ini, sahabat UKM tidak menargetkan konsumen sebagai objek yang diwawancara, tetapi langsung kepada para pakar yang memahami pola konsumsi yang ada pada pasar yang ditargetkan. Sahabat UKM bisa saja meminta waktu berdiskusi dengan para pakar yang ditemui pada pelatihan-pelatihan gratis maupun kegiatan lain. Perlu dicatat pula, sahabat UKM harus mewawancarai beberapa orang, tidak hanya satu saja. Hal ini berguna untuk memperluas pandangan objektif dari para pakar, bukan hanya pandangan subjektif dari orang tertentu saja.
Dalam melakukan wawancara, sahabat UKM bisa mempersiapkan kuesioner terlebih dahulu. Sahabat UKM bisa menanyakan mengenai pandangan para pakar mengenai industri yang akan dihadapi. Sahabat juga bisa meminta pendapat atas suatu produk. Dalam diskusi tersebut, sahabat UKM harus memastikan bahwa setiap poin yang didiskusikan tercatat.
Baca Juga : Faktor yang Berperan Dalam Motivasi Pengembangan Bisnis Pelaku Usaha Mikro dan Kecil
Setelah mewawancara beberapa pakar, sahabat UKM bisa melakukan analisa. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan setiap data yang diterima dari berbagai pakar untuk kemudian dicari jawaban mayoritas dari setiap pertanyaan. Dengan begini, sahabat UKM bisa mendapatkan hasil analisa pasar yang relatif bagus.
Nah, ternyata sahabat UKM bisa kan melakukan riset pasar dengan biaya yang murah dan sederhana. Tunggu apalagi, manfaatkan riset pasar untuk mendorong inovasi bisnis sahabat UKM.
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.