Bisnis Mahar dan Seserahan Pernikahan – Dalam budaya Indonesia, seserahan menjadi hal penting saat prosesi pernikahan. Terlebih, dalam agama Islam, terdapat mas kawin dan mahar sebagai syarat pernikahan. Biasanya, seserahan, mas kawin, dan mahar dihias dan dikemas secara menarik. Nah, tahukah Sahabat Wirausaha bahwa usaha menghias dan mengemas seserahan dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan? 

Peluang ini telah dibuktikan oleh Erfira Agustin yang rela melepas pekerjaannya sebagai guru sekolah luar biasa (SLB) untuk fokus mengembangkan usaha pembuatan mahar dan seserahan di Bojonegoro, Jawa Timur. Melalui bisnis tersebut, Fira juga dapat membiayai pengobatan ibunda tercinta dan berhasil membiayai sekolah adik-adiknya. Ingin tahu kisah lengkap Fira membangun dan mengembangkan bisnis tersebut? Simak artikel ini hingga akhir, ya.


Tekad Kuat Jadi Modal Usaha

Sebelum memulai bisnis mahar dan seserahan pernikahan, Fira terlebih dahulu berbisnis bros, headband, dan aksesoris perempuan handmade. Pada satu waktu, ada temannya yang ingin menikah meminta tolong untuk membuatkan mahar pernikahannya.

“Awalnya saya coba-coba karena sepertinya bisa. Alhamdulillah, responnya positif. Kemudian, ada saudara yang minta juga meminta tolong dibuatkan hal serupa. Saat itu, saya belum fokus menggeluti bisnis ini,” ujar Fira pada video Youtube berjudul Salah Satu Usaha yang Terus Berkembang Setiap Tahun, Pengusaha Muda Mahar untuk Lamaran dan Nikahan di akun Deprintz.


Fira, pemilik Firaqueen Gallery. (Sumber:  Youtube Deprintz)

Titik balik yang membuatnya serius dalam bisnis mahar dan seserahan pernikahan adalah ketika berpulangnya ayahanda dan ibunya mengalami sakit keras pada 2016. Saat itu, ia berpikir untuk membuka bisnis atau usaha yang lebih menjanjikan ketimbang bisnis bros. Akhirnya, Fira memilih untuk fokus pada bisnis mahar dan seserahan pernikahan. Ia mengaku saat itu respons pasar lumayan.

“Saya tidak pernah ikut pelatihan (untuk membuat mahar dan seserahan). Belajarnya otodidak dan modal nekat. Saya lihat gambar yang diinginkan konsumen, lalu saya kira-kira saja. Pokoknya harus bisa,” katanya.

Baca Juga: 7 Jenis Usaha yang Cuan dari Acara Pernikahan

Ia menceritakan bahwa pada awal membuka bisnis mahar dan seserahan pernikahan tersebut Fira masih membutuhkan banyak belajar dan riset untuk mencari bahan yang tepat. Meskipun dengan modal nekat, Fira membuktikan usahanya tidak sia-sia. Setiap bulan, ia bisa mendapatkan pesanan sekitar 30 buah mahar. Namun, pada bulan-bulan tertentu yang ramai orang menikah, jumlah pesanan bisa meningkat pesat hingga 50-60 konsumen.

Untuk harga jasa pembuatannya, Fira sendiri mengaku lebih fleksibel. Ia menawarkan harga yang bervariasi sesuai dengan model dan material yang dipilih konsumen.

Menurutnya, mahar memiliki tren tersendiri, tetapi setiap orang memiliki keinginan, tema, dan preferensi yang berbeda. Maka dari itu, harga untuk setiap mahar akan berbeda satu sama lain. Meski demikian, Firaqueen Gallery menawarkan mahar dan seserahan dengan harga mulai dari Rp100.000.

“Harga (mahar) mulai dari Rp100.000 dengan ukuran 20x20 cm dan model yang standar. Untuk harganya, kami menyesuaikan dengan model dan tema yang diinginkan konsumen,” kata Fira.

Ia mengatakan bahwa pemilihan pigura juga dapat mempengaruhi harga. Semakin besar dan material yang bagus, harga pigura semakin mahal. Untuk mahar, lanjutnya, dengan harga Rp200.000 ke atas juga ada. Firaqueen Gallery melayani berapa pun bujet yang diinginkan konsumen.

“Ada juga (mahar) yang premium, harganya Rp500.000 ke atas. Tergantung juga dengan material yang digunakan. Misalnya, penggunaan bunga kering lebih mahal ketimbang bunga palsu yang biasa,” ungkap Fira.

Selain bisnis mahar dan seserahan pernikahan, Firaqueen Gallery juga menyewakan sejumlah barang untuk kebutuhan seserahan pernikahan, seperti kotak cincin, tempat uang tunai, kotak seserahan, dan suvenir. Harga suvenir yang ditawarkan juga beragam, yaitu mulai dari Rp2.500. Gelas dan pouch menjadi suvenir favorit konsumen.

“Kami juga menyediakan souvenir premium yang harganya lebih mahal. (Lagi-lagi) harga bisa menyesuaikan,” kata Fira.


Melakukan Promosi dan Edukasi Konsumen

Meski sudah dikenal banyak orang, bisnis yang dijalankan Fira juga mengalami dampak pandemi Covid-19. Ia menceritakan bahwa saat awal pandemi, permintaan bisnis mahar dan seserahan pernikahan sangat sedikit. Hal ini karena adanya aturan pembatasan jumlah kegiatan pernikahan dari pemerintah.

“Awal (pandemi Covid-19) itu, terasa sekali penurunannya. Biasanya, bulan ramai nikahan bisa 60 pesanan, saat itu hanya separuhnya. Namun, semakin lama semakin membaik. Alhamdulillah (pesanan) kembali normal,” ujarnya.

Contoh mahar kekinian. (Sumber:  Youtube Deprintz)

Fira mengungkapkan bahwa selain adanya kelonggaran kegiatan dari pemerintah, peningkatan tersebut juga tak lepas dari promosi, inovasi, dan edukasi yang dilakukannya. Fira juga gencar melakukan promosi di media sosial, seperti Instagram dan Facebook. Saat pandemi, ia mengedukasi masyarakat yang ingin menikah untuk memiliki mahar dan seserahan yang bagus dan sesuai preferensinya.

“Walau dilarang (mengadakan) resepsi pernikahan, mahar dan seserahan jadi harus lebih bagus. Jadi, bisa didokumentasikan agar lebih berkesan dan menjadi kenangan,” kata Fira.

Baca Juga: 7 Ide Bisnis Event Organizer Paling Ngetren, Berani Coba?

Ia juga melakukan inovasi pada bisnis mahar dan seserahan pernikahan hasil karyanya. Penggunaan lampu hias pada mahar premium merupakan salah satunya. Dengan adanya lampu tersebut, mahar dapat dijadikan hiasan sekaligus lampu tidur yang cantik.

Menurut Fira, mahar dulu dan sekarang mengalami pergeseran tren. Kalau dulu, mahar dibuat handmade menggunakan lem, uang mainan, dan hiasan printing biasa. Kini, membuat mahar sudah bisa dikombinasi dengan mesin cutting laser.

“Kebanyakan sekarang, (pembuatan) mahar menggunakan cutting-an laser atau menggunakan akrilik agar terkesan lebih mewah dan estetik,” katanya.


Hadapi Tantangan dan Punya Impian Mulia

Sama seperti bisnis mahar dan seserahan pernikahan lain, Fira juga menghadapi tantangan dan rintangan untuk sampai di titik sekarang. Ia pernah beberapa kali ditipu oleh supplier. Padahal, ia sendiri yang datang dan mengajak supplier tersebut untuk bekerja sama menjalankan usahanya.

“(Meski begitu), kami tidak menyerah. Jadi, kalau kamu kena tipu, jangan kapok dan menyerah,” ujarnya memberi semangat.

Tantangan lain yang juga dihadapi Fira adalah mencari sumber daya manusia (SDM) atau teman yang membantunya membuat mahar dan seserahan. Saat awal menjalankan bisnis mahar dan seserahan pernikahan, Fira sendiri membuat pesanan konsumen. Namun, semakin lama pesanan semakin banyak, ia pun kewalahan.

Menurutnya, memilih teman kerja yang sefrekuensi itu tidak mudah. Walaupun sudah memiliki dua teman kerja, ia ingin mengajak teman lagi untuk membantu membuatnya mahar dan seserahan.

“Kalau saya mengerjakan sendiri jadinya terbatas, maksimal sehari 2-3 mahar saja. Kalau dibantu teman lagi bisa produksi lebih banyak. Jadi, lebih cepat,” kata Fira.

Keberhasilan Fira menjalankan bisnis Firaqueen Gallery, tidak membuatnya lupa latar belakang pendidikannya. Sebagai informasi, Fira merupakan lulusan sarjana pendidikan luar biasa. Sebelum membuka usaha, Fira pernah mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB), khusus tuna rungu, di Lamongan. Tak hanya itu, ia juga pernah mengajar di bengkel vokasi bagi untuk latihan kerja anak-anak berkebutuhan khusus di Bojonegoro.

Ia pun mempunyai impian yang mulia. Fira mengaku ingin membantu para anak berkebutuhan khusus dengan cara mengajak untuk bergabung ke usaha miliknya. Fira ingin snak-anak ini dijadikan partner atau dibukakan usaha tertentu.

“(Bisa juga) saya melatih mereka. Kalau sudah bisa, mereka dapat setor hasil karyanya ke saya lalu saya bantu menjualkan. Selain itu, saya ingin bisa bekerja sama dengan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut,” ujarnya.

Baca Juga: Lagi Cari Inspirasi Bisnis? Inilah 9 Ide Bisnis Modal 10 Juta yang Bisa Kamu Lakoni

Nah, Sahabat Wirausaha itu tadi cerita Fira mengenai bisnis mahar dan seserahan pernikahan miliknya. Walaupun bukan bidangnya, Fira berhasil membuktikan tekad yang kuat dan modal nekat dapat membuatnya sukses menjalankan bisnis.

Selain itu, sikapnya yang tidak mudah menyerah membuat bisnisnya terus berjalan meski berbagai tantangan harus dihadapi. Semoga Sahabat Wirausaha dapat belajar dari kisah Fira tersebut.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=gOXpzyerOJI