Cara Agar Bisnis Tidak Bangkrut - Beberapa waktu lalu, viral kisah pasangan suami istri di TikTok yang membagikan kisah perjuangan mereka membangun usaha kafe dari nol. Namun, perjalanan bisnis mereka tidak berjalan sesuai harapan. Setelah kafe resmi dibuka, usaha yang dibangun dengan penuh pengorbanan itu justru mengalami kebangkrutan. Dalam postingan singkatnya di Tiktok, sang suami lewat akun omkumis.123, hanya menuliskan satu kata sebagai akhir cerita: “Bangkrut”.
Padahal demi mendapatkan modal Rp300 juta untuk membuka kafe, mereka rela menjual sepuluh ekor sapi milik orang tua saat Idul Adha dan menggadaikan SK kerja selama 10 tahun. Uang tersebut digunakan untuk mewujudkan impian membuka kafe dengan konsep nyaman dan menarik.
Sumber: tiktok omkumis.123
Meski tidak dijelaskan secara rinci penyebab kegagalan tersebut, kisah ini menyisakan pelajaran penting bagi pelaku usaha. Modal besar saja tidak cukup jika tidak diiringi dengan strategi, perencanaan, dan kesiapan menghadapi risiko.
Kebangkrutan memang menjadi salah satu risiko berbisnis, khususnya bagi mereka yang baru merintis. Dikutip dari business initiatives dari Small Business Administration mengungkapkan bahwa 67,9% perusahaan baru mampu bertahan hingga dua tahun pertama. Artinya, ada 32,1% bisnis yang bangkrut dan gagal melewati dua tahun pertama.
Pertanyaannya, bagaimana agar kita sebagai pelaku usaha yang baru merintis bisnis bisa melewati dua tahun pertama dan membuat bisnis bertahan lama? Apa saja yang harus kita pertimbangkan sebagai cara agar bisnis tidak bangkrut?
Apa yang Menjadi Penyebab Bisnis Gagal
Sahabat Wirausaha, ada beberapa hal yang menyebabkan bisnis bisa gagal atau bangkrut. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tidak Punya Rencana Bisnis yang Matang
Salah satu kesalahan paling umum dari pelaku usaha pemula adalah menjalankan bisnis hanya berdasarkan “feeling” dan semangat, tanpa perencanaan yang detail. Misalnya ada orang mau bisnis kafe lantas berpikir, “Kafe lagi tren, tempatnya Instagramable, pasti rame.”
Namun, orang tersebut tidak membuat rencana bisnis yang jelas—seperti proyeksi keuangan, target pasar yang spesifik, strategi promosi, dan analisis kompetitor—modal besar pun bisa cepat terkuras tanpa hasil.
2. Salah Memilih Lokasi dan Target Pasar
Modal besar kadang membuat pelaku usaha terlalu percaya diri untuk ambil lokasi mahal, padahal belum tentu pas dengan target pasarnya. Bisa jadi kafenya berdiri di tempat yang secara visual bagus, tapi tidak dilalui banyak orang atau bukan area nongkrong favorit. Akhirnya, biaya operasional tinggi, tapi pemasukan minim.
3. Pengelolaan Keuangan yang Buruk
Sering kali, pengusaha pemula menghabiskan sebagian besar modal untuk renovasi tempat, beli peralatan mahal, atau dekorasi cantik—tanpa menyisakan cukup dana untuk operasional 3–6 bulan ke depan. Padahal, bisnis biasanya tidak langsung untung di bulan pertama. Kalau cash flow tidak dijaga, habis sudah uang sebelum bisnis berkembang.
4. Kurangnya Strategi Pemasaran yang Efektif
Bisnis baru butuh promosi gencar. Sayangnya, banyak pelaku usaha berpikir bahwa promosi cukup lewat media sosial tanpa strategi konten yang kuat. Tanpa pemasaran yang terarah, bagaimana orang tahu kafe kamu ada? Jangan berharap orang datang kalau kamu sendiri tidak aktif mengenalkan brand kamu ke pasar.
5. Tidak Adaptif terhadap Masukan Pasar
Bisa jadi pelanggan datang sekali tapi tidak kembali lagi. Mungkin rasa minumannya kurang cocok, pelayanan lambat, atau harganya tidak sebanding dengan kualitas. Sayangnya, tidak semua pelaku usaha cepat membaca sinyal ini dan melakukan perbaikan. Kalau kamu tidak adaptif, pelanggan akan cepat pindah ke tempat lain.
Cara Agar Bisnis Tidak Bangkrut
Lalu, apa yang perlu dilakukan Sahabat Wirausaha yang ingin memulai bisnis agar bisa meminimalisir kegagalan? Nah, berikut beberapa cara agar bisnis tidak bangkrut:
1. Mulailah dengan Rencana Bisnis yang Realistis
Sebelum mengeluarkan modal, Sahabat Wirausaha perlu membuat rencana bisnis yang komprehensif. Tuliskan siapa target pasar bisnis kita, berapa biaya operasional bulanan, bagaimana strategi promosi, berapa lama bisnis bisa bertahan tanpa untung, dan sebagainya sebagai cara agar bisnis tidak bangkrut. Anggap ini peta jalan bisnis kamu.
2. Jangan Habiskan Modal di Depan
Sisihkan minimal 30–40% dari modal sebagai dana cadangan operasional selama 3–6 bulan. Jangan langsung habis untuk renovasi tempat atau beli alat yang sebenarnya belum terlalu dibutuhkan. Fokus ke hal yang mendukung produktivitas dan penjualan dulu.
3. Validasi Pasar Sebelum Terjun Besar
Coba mulai dengan skala kecil dulu. Misalnya, sebelum buka toko fisik, kita bisa mulai dari jualan kopi via pre-order atau pop-up booth. Dari situ kamu bisa uji pasar, cek respon pelanggan, dan perbaiki produkmu. Setelahnya, Sahabat Wirausaha bisa pertimbangkan buka tempat fisik yang lebih besar sebagai cara agar bisnis tidak bangkrut.
4. Pentingnya Promosi dan Branding
Zaman sekarang, bisnis harus melek digital. Gunakan media sosial bukan hanya untuk posting foto produk, tapi juga untuk membangun cerita dan interaksi dengan pelanggan sebagai cara agar bisnis tidak bangkrut. Buat konten yang menarik dan konsisten agar brand kamu mudah diingat dan dicari.
5. Belajar dari Pelanggan dan Kompetitor
Jangan alergi kritik. Justru dari situ kamu tahu di mana letak kekurangan bisnis kamu. Selain itu, pelajari kompetitor yang sudah lebih dulu sukses. Apa yang mereka lakukan dengan baik? Bisa kamu adaptasi dan modifikasi untuk bisnis kamu sendiri.
6. Bangun Tim yang Kompeten
Kalau kamu berencana membuka usaha yang butuh tim, pastikan kamu rekrut orang yang bisa kerja sama dan punya semangat bertumbuh. Karyawan bukan cuma pelaksana, tapi juga partner dalam membuat bisnis kamu berjalan dengan baik.
---
Sahabat Wirausaha, membangun bisnis memang butuh lebih dari sekadar modal besar. Bisnis yang berhasil adalah hasil dari perencanaan matang, manajemen keuangan yang disiplin, serta kemampuan adaptasi yang tinggi. Jangan terlalu percaya diri hanya karena punya dana besar. Lebih baik hati-hati di awal, daripada menyesal di tengah jalan.
Semoga kamu bisa ambil pelajaran dari cerita kafe 300 juta yang bangkrut tadi. Jadikan itu pengingat bahwa bisnis bukan hanya soal mimpi, tapi juga soal strategi dan eksekusi yang tepat. Semangat selalu!