Menteri UMKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman memastikan bahwa bergabungnya himpunan bank milik negara (Himbara) di bawah naungan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara tidak akan mempengaruhi penyaluran KUR. Sebagaimana diketahui, KUR (Kredit Usaha Rakyat) ini disalurkan dari bank Himbara kepada pelaku UMKM untuk pendanaan usaha.
"(Penyaluran KUR) sampai saat ini nggak ada isu. Baik-baik saja, fine-fine aja, oke-oke saja, cihuy-cihuy saja," ujar Maman saat ditemui wartawan di Graha Mandiri, Senin (3/3/2025), seperti dilansir dari Detik.com.
Bahkan, menurut Maman, bergabungnya bank Himbara di bawah naungan Danantara justru akan memperkuat kemampuan finansial perbankan untuk menyalurkan KUR kepada pelaku UMKM.
"Secara kekuatan, tentunya dengan adanya konsolidasi yang ada di Danantara, semakin memberikan kekuatan dari BUMN-BUMN kita yang tergabung di situ," tambahnya.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Pelaku UMKM yang Terlibat Program 3 Juta Rumah Telah Terkurasi
Kedudukan Danantara Terhadap Bank Himbara/Bank BUMN
Sebagai informasi, saat ini BPI Danantara telah menaungi setidaknya 7 (tujuh) BUMN besar, di mana 3 (tiga) di antaranyamerupakan himpunan bank milik negara (Himbara). Adapun ketiga bank tersebut yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, seperti dilansir dari VOI.id.
Pembentukan Danantara ini sejatinya ditujukan untuk mengelola penghematan anggaran APBN 2025, yang dilakukan oleh Kementerian dan Lembaga (K/L) serta hasil dividen BUMN. Selain itu, BPI Danantara diperkirakan akan mengelola aset senilai total US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350).
Sedangkan terkait rencana investasi pertama Danantara, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengatakan bahwa Danantara baru menyasar sekitar 20 proyek strategis nasional (PSN). Proyek tersebut berada di sektor terkait hilirisasi nikel dan bauksit, pusat data dan kecerdasan buatan, hingga terkait ketahanan pangan dengan total nilai US$ 20 miliar atau Rp 327 triliun (kurs Rp 16.350).
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
Haryo Limanseto: Penyaluran KUR Ditargetkan Mencapai Rp55,4 Triliun Pada Maret 2025
Di sisi lain, Juru Bicara (Jubir) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan bahwa pemerintah akan mengoptimalkan penyaluran KUR pada bulan Maret 2025 ini. Optimalisasi ini bertujuan untuk memperkuat daya saing pelaku UMKM, serta mendorong konsumsi dan investasi domestik guna mencapai target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025.
Menurut Haryo, penyaluran KUR akan ditargetkan mencapai Rp55,4 Triliun, serta difokuskan pada sektor-sektor prioritas yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian, seperti sektor pertanian, perdagangan, dan manufaktur. Penyaluran KUR ini juga diharapkan dapat mendukung transformasi ekonomi berbasis digital bagi UMKM.
“Pemerintah menargetkan hingga 31 Maret 2025, KUR dapat tersalur sebanyak Rp 55,4 triliun,” kata Haryo dalam keterangan tertulis, Selasa (04/032025), seperti dilansir dari Tempo.co.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi : Detik.com, VOI.id, Tempo.co