Menteri UMKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman menyatakan bahwa pelaku UMKM yang terlibat dalam program pembangunan 3 juta rumah sudah terkurasi dengan baik. Proses kurasi tersebut dilakukan berdasarkan penilaian kualitas manajemen dan kompetensi teknis, seperti dilansir dari AntaraNews.com.

Selain itu, Maman juga memastikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP). Koordinasi ini dilakukan untuk melibatkan pelaku UMKM sesuai standar yang telah ditetapkan.

"Kami memastikan UMKM-UMKM yang terlibat nanti dalam program pembangunan 3 juta rumah tersebut memiliki kualifikasi, kualitas manajemen keuangan, operasi, dan teknisnya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Kementerian Perumahan," ujar Maman di Jakarta, Senin (3/3/2025), seperti dikutip dari AntaraNews.com.

Baca Juga: Kementerian UMKM Targetkan Penyaluran KUR 2025 Hingga Rp300 Triliun, Maman Abdurrahman: Harus Tepat Sasaran


Pembangunan Akan Diawasi Secara Langsung

Dalam proses kurasi tersebut, Kementerian UMKM bersama Kementerian PKP akan bekerja sama dalam mengawasi program pembangunan 3 juta rumah ini. Menurut Maman, sejatinya pelaku UMKM sudah lama terlibat dalam program pembangunan yang serupa. Tetapi, kali ini pelaku UMKM akan lebih diawasi dan dipantau, khususnya bagi mereka yang dirasa perlu mendapat dukungan secara finansial.

"Di Kementerian Perumahan Rakyat kan memang keterlibatan UMKM itu kan sudah berjalan, itu kan memang sudah ada. Nanti kita sambil kita monitoring, mana-mana yang kira-kira UMKM yang perlu dapat support, misalnya masalah pembiayaan, isu masalah kualitas manajemen, dan lain sebagainya, itu juga masuk di situ," ujarnya, seperti dilansir dari RRI.co.id.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!


Helvy Moraza: UMKM yang Terkendala Pembiayaan Akan Dibantu

Sebelumnya, Wakil Kementerian UMKM Republik Indonesia, Helvy Moraza mengatakan bahwa pelaku UMKM perlu dilibatkan dalam program pembangunan 3 juta rumah untuk masyarakat. Hal ini selaras dengan pernyataan dari Menteri Pekerjaan dan Kawasan Perumahan (PKP), Maruarar Sirait terkait kontraktor dan penyedia bahan bangunan yang digunakan  berasal dari UMKM setempat.

"Ya, sudah ngobrol dengan Pak Ara (Menteri PKP Maruarar) dan skemanya jelas, bahwa di mana pun proyek ini dibangun, UMKM lokal harus terlibat. Baik sebagai kontraktor maupun penyedia bahan bangunan," kata Wamen Helvy saat ditemui di SMESCO Indonesia, Jakarta, Jumat (20/2/2025), seperti dilansir dari RRI.co.id.

​Sama seperti Maman, Helvy juga memastikan bahwa pelaku UMKM yang terlibat program 3 juta rumah ini akan dipantau dan diawasi. Jika pelaku UMKM mengalami kendala pembiayaan, pihaknya siap membantu dengan pendanaan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Rencananya, program ini menargetkan pembangunan 2 (dua) juta unit rumah di pedesaan, dan 1 (satu) juta unit rumah di perkotaan.

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi : RRI.co.id, AntaraNews.com