Sahabat Wirausaha, dalam era digital dan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, penerapan model PESO sangat penting. Media sosial memungkinkan merek usaha untuk menjangkau audiens lebih luas sekaligus berinteraksi langsung, menjadikan strategi Shared Media sebagai bagian utama dalam model ini.
Di sisi lain, Paid Media berperan penting dalam meningkatkan visibilitas dan menjangkau audiens yang lebih spesifik. Owned Media memberikan perusahaan kendali penuh atas pesan yang ingin disampaikan, sementara Earned Media membantu membangun kredibilitas dan reputasi melalui ulasan positif serta liputan media.
Dengan menggabungkan keempat jenis media ini, model PESO menjadi kerangka kerja yang efektif untuk merancang dan melaksanakan strategi komunikasi secara terpadu.
Apa itu Model PESO?
Sumber: prlab
Model PESO adalah singkatan dari integrasi dan pengukutan empat saluran media Paid, Earned, Shared dan Owned yang digunakan dalam pemasaran dan komunikasi. Model ini membantu pemasar memahami berbagai opsi untuk beriklan dan memasarkan produk atau cerita mereka.
PESO berasal dari industri hubungan Masyarakat (public relation) sebelum akhirnya menjadi strategi dominan dalam pemasaran modern.
Tujuan menggunakan elemen strategi PESO adalah komunikasi, dan membuat reputasi merek usaha melalui kredibilitas, kepercayaan, kepemimpinan yang kuat, dan otoritas (authority).
Baca Juga: “Magnet Rezeki” Digital: Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Lead Magnet dan Cara Kerjanya
Memahami 4 Komponen dari Model PESO
Salah satu strategi pemasaran relevan sampai saat ini, dikemukakan oleh Gini Dietrich dalam bukunya yang berjudul ‘Spin Sucks: Communication and Reputation Management in the Digital Age’ pada tahun 2014 dan terdapat pembaharuan di tahun 2024.
Model PESO mengintegrasikan empat jenis media guna meningkatkan komunikasi ke target pasar diantaranya:
1. Owned Media (Dimiliki)
Owned media adalah konten yang dimiliki dan dikontrol oleh merek usaha kita, seperti situs web, blog, infografis, dan lainnya. Owned media harus menjadi langkah awal dan fondasi dari strategi PESO.
Konten owned media harus menarik, bernilai, mendidik, dan informatif. Yang paling penting harus berbeda dan menonjol.
Mengutip Jay Acunzo, pekerjaan luar biasa terjadi saat kita menemukan dan mengikuti apa yang membuat kita unik. Alih-alih meniru praktik terbaik, fokuslah pada apa yang membedakan pebisnis atau merek usaha dari yang lain.
Terlalu banyaknya konten yang tersedia membuat konten dari merek usaha semakin sulit untuk dilihat atau diperhatikan.
Buatlah Content Map! Peta konten akan membantu merek usaha untuk memfokuskan topik utama yang akan kita angkat dan memungkinkan pebisnis menemukan konten yang tepat untuk merek usaha.
Peta konten juga memastikan pesan merek usaha dapat diterima dengan baik oleh audiens target.
Sumber: journalofpreducation
a. Tentukan Audiens Target
Kenali mereka, apa yang sudah mereka ketahui/percayai/pahami, apa yang ingin mereka ketahui, dan apa yang perlu mereka ketahui. Lihat apa yang mereka googling!
Jika merek usaha tidak yakin apa pertanyaan yang dimiliki audiens kita tentang masalah ini, pebisnis bisa mencari nya ke answerpublic.com dan trends.google.com.
b. Tentukan Kata Kunci Prioritas Merek
Buat konten yang relevan baik untuk manusia maupun mesin pencari dengan fokus pada kata kunci prioritas merek usaha, yaitu kata atau frasa spesifik yang akan dicari orang di Google terkait masalah pebisnis, di mana organisasi kita seharusnya muncul dalam hasil pencarian mereka.
Contoh kata kunci (keyword): Martabak Bangka
Contoh topik utama: Martabak Bangka Terenak di Bandung
c. Subtopik
Pilih subtopik kita, subtopik ini bisa berupa jawaban atas pertanyaan, cara-cara (how-to), atau tips yang terkait dengan topik utama.
d. Konten yang Didukung
Pilih konten yang mendukung. Ini adalah tempat di mana pebisnis akan mendalami subtopik dan menyajikannya dalam berbagai format.
Di akhir, analisisa situs web menggunakan alat seperti Google Analytics atau peringkat web seperti SimilarWeb. Evaluasi performa SEO dengan aplikasi seperti Neil Patel atau Ubersuggest.
2. Earned Media (Diperoleh)
Sumber: briefer
Earned Media merupakan eksposur yang diperoleh suatu entitas melalui ulasan positif, pembicaraan, atau liputan dari pihak ketiga, tanpa adanya pembayaran. Ini meningkatkan kredibilitas dan visibilitas entitas, seperti ulasan pelanggan atau artikel dari media yang membahas produk atau layanan.
Misalnya, ulasan positif, liputan media, artikel atau postingan blog posting blog yang membahas keunggulan suatu merek atau produk, penyebutan merek di media sosial oleh pelanggan atau influencer tanpa adanya bayaran dan wawancara atau kutipan dari perwakilan merek dalam publikasi industri.
Alat untuk mendengarkan dan memantau percakapan di media sosial, seperti MediaWave dan Brand24. Pengukuran kualitas backlink menggunakan aplikasi seperti MozBar.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
3. Shared Media (Dibagikan)
Sumber: referralrock
Shared Media = Media Sosial (Itu Sinonim). Shared Media adalah saluran di mana audiens dapat berinteraksi dan berbagi konten, seperti media sosial. Konten yang menarik dan relevan dapat mendorong audiens untuk berbagi dan membangun komunitas, meningkatkan kesadaran tentang merek.
Penerapannya melibatkan penyediaan konten yang relevan dan menarik, serta penggunaan hashtag atau tautan untuk memudahkan pembagian konten.
Dikutip dari buku Contagious memperkenalkan teori STEPPS, yang mencakup enam jenis konten yang mudah dibagikan:
- Social Currency: Konten yang membuat orang memikirkan bagaimana mereka dipandang oleh orang lain.
- Trigger: Membagikan sesuatu yang dapat memotivasi atau mendorong orang lain untuk bertindak.
- Emotion: Konten yang menyentuh perasaan atau memicu empati.
- Public: Informasi yang bersifat umum dan mudah dikenali.
- Practical Value: Membagikan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain.
- Stories: Kisah yang mencakup pengalaman hidup, seperti perjalanan atau cerita lainnya.
Secara umum, ada beberapa pilar yang bisa diterapkan sesuai kebutuhan merek usaha, seperti konten edukasi, inspirasi, informasi, promosi, dan interaksi.
Pelaku usaha dapat melakukan pemantauan kinerja akun resmi media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram, dan Twitter. Contoh alat bantu: Fanpage Karma dan SocialBakers.
4. Paid Media (Berbayar)
Sumber: milestoneinternet
Paid Media merupakan saluran yang digunakan oleh suatu entitas untuk mempromosikan konten atau pesan melalui iklan berbayar, baik di media online maupun media sosial.
Contoh paid media adalah iklan di media sosial yang menargetkan audiens tertentu. Paid media dapat membantu entitas menjangkau audiens lebih luas dan meningkatkan eksposur mereka.
Penerapan paid media melibatkan penentuan target audiens serta penyesuaian pesan dan iklan sesuai dengan kebutuhan audiens tersebut.
Pelaku usaha dapat menggunakan metode CAB (Create, Advertise, Blast) dalam buku The Conversion Code oleh Chris Smith sebagai strategi media berbayar yang dimulai dengan menciptakan konten, lalu mengiklankannya (seperti dengan iklan Instagram), dan akhirnya menyebarkannya secara luas.
Jika iklan tidak berhasil, periksa pelacak (pixel) atau ubah tampilan (kreativitasnya). Metode C3 (Content Marketing, Conversion Marketing, Closing Marketing) melibatkan mempromosikan konten, mengarahkan pengguna untuk mengunduh sesuatu (e-book), dan mengarahkan ke penjualan
Analisis performa iklan digital dengan alat seperti Google Ads Analytics atau Facebook Ads Analytics
Cara Menerapkan Strategi Model PESO
Pelaku usaha dapat memulai dengan model PESO tidak harus sulit. Pebisnis dapat memulainya dengan tiga langkah berikut:
1. Samakan Persepsi Tim Internal
Meskipun pebisnis kecil tidak memiliki banyak tim seperti perusahaan besar, prinsipnya tetap sama. Jika kita bekerja sendiri atau dengan tim kecil, pastikan semua anggota—atau jika kita sendiri, semua aktivitas—fokus pada tujuan yang sama.
Misalnya, strategi pemasaran, media sosial, dan hubungan pelanggan tujuan harus saling mendukung. Dengan keselarasan ini, pesan yang pebisnis sampaikan akan konsisten di semua saluran dan lebih efektif menjangkau pelanggan.
2. Kenali Konten Berkualitas
Konten adalah kunci utama. Baik itu media berbayar, milik sendiri, atau yang dibagikan, pebisnis akan banyak menciptakan materi yang akan dipublikasikan. Pastikan kita membuat konten yang bernilai dan relevan bagi audiens tujuan.
Mulailah dengan mengenali mana konten yang berkualitas dan mana yang tidak.
3. Pantau Data Analitik Kita
Terakhir, pelaku usaha harus memantau kemajuan kampanye model PESO. Gunakan alat seperti media monitoring, social media listening, dan analitik hubungan masyarakat (PR) untuk membantu merek usaha mengoptimalkan kampanye agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
Evaluasi hasil dari setiap elemen PESO untuk mengetahui apakah tujuan komunikasi tercapai. Identifikasi area yang perlu diperbaiki dan sesuaikan strategi agar lebih efektif masa mendatang.
Model PESO menjadi kerangka kerja dalam strategi komunikasi yang mengintegrasikan empat jenis media: Paid, Earned, Shared, dan Owned. Model ini dirancang untuk menciptakan keselarasan dalam penyampaian pesan dan membangun citra individu, merek, atau institusi.
Pendekatan ini membantu merek usaha serta praktisi komunikasi dan pemasaran dalam mengkoordinasikan upaya komunikasi dan pemasaran mereka secara lebih efektif.
***
Dengan memanfaatkan media berbayar, media yang diperoleh, media yang dibagikan, dan media yang dimiliki, model PESO memungkinkan suatu pihak menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan kepercayaan dan reputasi, serta memperkuat hubungan dengan audiens.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- https://spinsucks.com/communication/peso-model-paid-media/
- https://www.britopian.com/content/peso-model/
- https://www.sbm.itb.ac.id/id/2021/11/30/memenangkan-hati-konsumen-lewat-media-sosial/
- https://www.forbes.com/councils/forbesbusinesscouncil/2024/07/09/the-peso-model-turns-10-how-to-apply-it-in-your-communication-strategies/
- http://repository.unj.ac.id/46443/1/COVER.pdf
- https://www.researchgate.net/publication/375164701_
- Mengenal_Model_PESO_dalam_Strategi_Komunikasi_Digitalhttps://terakeet.com/blog/peso-model/
- https://spinsucks.com/communication/owned-media-peso-model/