Sudah lebih dari 30 tahun, 7 Habits of Highly Effective People terbit dan dibaca oleh jutaan orang. Buku ini lahir setelah selama 25 tahun bekerja dengan orang-orang sukses di bidangnya, Stephen Covey menemukan adanya pergeseran nilai kesuksesan antara sebelum dan sesudah Perang Dunia pertama. Sebelum Perang Dunia Pertama, kesuksesan dikaitkan dengan “Etika Karakter” seperti kerendahan hati, kesetiaan, integritas, keberanian, dan keadilan. Setelah perang, ada pergeseran nilai kesuksesan, Covey menyebutnya sebagai “Etika Kepribadian” di mana kesuksesan dikaitkan sebagai fungsi kepribadian, citra publik, perilaku, dan keterampilan. Setelah menemukan adanya perbedaan ini, Covey berpendapat bahwa karakter kitalah yang perlu dikembangkan untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan, bukan kepribadian kita.
Baca Juga : Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Wirausaha
Sahabat Wirausaha, prinsip-prinsip dalam buku 7 Habits of Highly Effective People tidak hanya dapat diaplikasikan ke kehidupan pribadi, namun juga dapat kita aplikasikan ke kehidupan profesional kita sebagai pebisnis. Nah, apa saja ke tujuh prinsip kebiasaan yang harus mulai kita terapkan agar menjadi pebisnis yang efektif? Simak daftar lengkapnya berikut ini :
1. Be proactive
Untuk menjadi seorang pebisnis yang efektif, hal pertama yang harus Sahabat Wirausaha lakukan adalah menjadi proaktif. Hal ini bukan berarti kita hanya sekedar mengambil inisiatif, namun juga bertanggung jawab atas diri dan keputusan yang kita ambil. Pebisnis yang proaktif didorong oleh nilai dan tanggung jawab sehingga cenderung berfokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan, yaitu diri kita sendiri. Hal ini berbeda dari pebisnis yang reaktif, pebisnis yang reaktif cenderung didorong oleh perasaan dan hanya berfokus pada hal-hal yang terjadi di luar kendali.
Pebisnis yang proaktif akan berpegang pada komitmen yang dibuat untuk diri sendiri maupun kepada orang lain, seperti kolega atau karyawan kita. Kebiasaan ini mencerminkan bahwa seorang pebisnis harus berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab akan keputusan itu. Jika bisnis kita sedang bermasalah, pebisnis yang proaktif akan melihat penyebab dari masalah tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya. Sedangkan, pebisnis dengan karakter reaktif cenderung menyalahkan faktor diluar kendali kita.
Baca Juga : Daftar Hal Yang Wajib Dimiliki
Wirausaha Sukses
2. Begin with the end in mind
Seorang pebisnis harus memiliki visi atau yang disebut Covey sebagai tujuan akhir. Dalam menentukan tujuan akhir kita dapat membuat pernyataan misi berdasarkan 3 hal berikut, yaitu:
- Kita ingin menjadi apa (karakter) – Kita ingin menjadi pebisnis yang seperti apa? Karakter apa yang ingin kita kembangkan? Apakah karakter seorang pemimpin “Leader” atau karakter seorang Bos?
- Apa yang ingin kita lakukan (kontribusi dan pencapaian) – Kontribusi apa yang ingin kita berikan? Bagaimana cara memberikan kontribusi tersebut? Lalu, pencapaian apa yang ingin kita raih? Apakah itu meningkatkan penjualan atau membuka cabang baru? Langkah apa yang harus kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut?
- Nilai-nilai yang mendasari kedua hal ini (Individual and Organisation values) – Nilai-nilai pribadi apa yang penting bagi kita? Nilai-nilai apa yang penting bagi bisnis kita?
Setelah mengetahui jawaban atas ketiga hal tersebut, Sahabat Wirausaha dapat menjadikannya sebagai pedoman dalam bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dan mewujudkannya melalui langkah konkrit dengan merencanakan apa yang perlu kita lakukan secara spesifik agar tujuan tersebut tercapai.
3. Put first things first
Kebiasaan ini merupakan implementasi gabungan dari kebiasaan pertama dan kebiasaan kedua, di mana kebiasaan pertama mengajarkan untuk bertanggung jawab akan keputusan yang kita ambil dan kebiasaan kedua berfokus pada tujuan dan nilai-nilai utama yang kita anut. Put first things first mengajarkan kita untuk memilih apa yang menjadi prioritas kita sesuai dengan visi dan misi yang kita tetapkan. Dalam bisnis, menetapkan prioritas akan membantu Sahabat Wirausaha untuk mencapai tujuan visi bisnis kita dengan efektif dan efisien.
Sebagai contoh, Sahabat Wirausaha ingin meningkatkan bisnis dengan membuka lini bisnis baru. Untuk mencapai tujuan ini, Sahabat Wirausaha harus bertanya pada diri sendiri apa yang harus dilakukan pertama kali agar tujuan ini tercapai.
Baca Juga : Komunikasikan Target Usaha Pada Karyawan Dengan Cara Ini
4. Think win/win
Covey berpendapat bahwa think win/win bukanlah teknik, itu adalah filosofi interaksi manusia. Ini adalah kerangka berpikir yang mencari keuntungan bersama bagi semua pihak. Artinya semua kesepakatan atau solusi saling menguntungkan, dan semua pihak merasa puas dengan hasilnya. Untuk mewujudkan pola pikir ini, hidup harus dilihat sebagai kerja sama, bukan kompetisi.
Untuk menjadi pebisnis dengan prinsip think win/win yang efektif, Covey berpendapat bahwa Sahabat Wirausaha harus mengaplikasikan lima dimensi independen, antara lain:
- Karakter: Ini adalah fondasi di mana mentalitas think win/win diciptakan, dan itu berarti bertindak dengan integritas, kedewasaan, dan "mentalitas berkelimpahan"
- Hubungan: Kepercayaan sangat penting untuk mencapai keuntungan bersama (think win/win). Kita harus memelihara hubungan kita dengan semua pihak yang terkait dalam bisnis untuk mempertahankan tingkat kepercayaan yang tinggi.
- Kesepakatan: Ini berarti bahwa pihak-pihak yang terlibat harus menyetujui hasil, pedoman, sumber daya, akuntabilitas, dan konsekuensi yang diinginkan.
- Perjanjian keuntungan bersama (think win/win) dan sistem yang mendukung: Menciptakan serangkaian hasil yang diinginkan yang terstandarisasi dan disepakati untuk mengukur kinerja dalam sistem.
- Proses: Semua proses harus memungkinkan solusi agar mendapatkan keuntungan bersama.
5. Seek to understand first, before making yourself understood
Menjadi seorang pebisnis, kita akan berhadapan dengan berbagai banyak orang dengan berbagai karakter. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Salah satu keterampilan komunikasi yang dapat dilatih adalah belajar mendengar dan memahami orang lain, sebelum meminta orang lain mendengarkan kita. Dengan belajar memahami orang lain, Sahabat Wirausaha dapat mengerti maksud dan tujuan orang tersebut. Dengan mengerti maksud dan tujuan orang lain, kita akan lebih mudah untuk memberikan feedback atau umpan balik, atau mengkomunikasikan keinginan kita. Kemampuan ini sangat penting dimiliki oleh pebisnis karena dapat membantu kita dalam bernegosiasi ataupun saat mengutarakan ide atau pendapat ke rekan bisnis dan karyawan kita.
6. Learn to synergize
Belajar bersinergi dalam bisnis artinya bekerjasama dan berkolaborasi dengan keterbukaan dan komunikasi. Sinergi dalam bisnis membutuhkan kerjasama tim dan seluruh pihak yang terkait dalam bisnis, mulai dari supplier, karyawan, pemilik bisnis, dan distributor untuk menciptakan bisnis yang efektif. Ketika sinergi beroperasi secara maksimal, proses bisnis kita akan semakin efektif dan efisien karena dengan bersinergi kita telah menggabungkan keinginan dari semua pihak terkait untuk mencapai keuntungan bersama (think win/win) dengan komunikasi empatik.
Baca Juga : 10 Wirausaha Sosial Global yang
Menginspirasi
7. Sharpen the saw
Kebiasaan ketujuh ini mengajarkan kita untuk mengasah diri agar lebih baik setiap harinya. Bagaimana sebagai manusia kita memanfaatkan apa yang ada di dalam diri seperti mengasah gergaji sebelum memotong kayu. Ada 4 aspek yang perlu untuk diasah dalam habits ini, antara lain:
- Fisik: olahraga, nutrisi, dan manajemen stres. Hal ini dibutuhkan untuk merawat fisik kita, karena untuk menjadi seorang pebisnis yang efektif kita harus sehat secara fisik dan mental agar bisa tetap mengelola bisnis kita dengan maksimal.
- Sosial / emosional: berempati dan bersinergi. Dengan membangun hubungan baik ke seluruh kolega kita, rekan bisnis ataupun karyawan, hal ini akan memberikan perasaan aman secara emosional.
- Spiritual: Klarifikasi nilai dan komitmen, studi, dan meditasi. Dengan berfokus pada area kehidupan ini, kita akan semakin dekat dengan nilai dan tujuan pribadi ataupun bisnis kita.
- Mental: Membaca, memvisualisasikan, merencanakan, dan menulis. Untuk mendidik diri sendiri dan memperluas pola pikir sehingga kita akan selalu menemukan ide-ide segar untuk meningkatkan bisnis kita ke depannya.
Dengan mengasah keempat aspek ini, kita telah menjaga setiap area dalam diri kita dalam keseimbangan. Keseimbangan sangat penting dijaga agar upaya kita dalam menjadi pribadi yang efektif dapat tercipta.
Sahabat Wirausaha, buku 7 Habits of Highly Effective People mengajarkan kita untuk menjadi proaktif, memiliki tujuan, menentukan prioritas, mencari keuntungan bersama, mendengarkan dan memahami orang lain, bersinergi, serta bagaimana mengasah kemampuan diri agar menjadi pebisnis yang lebih efektif. Dari 7 kebiasaan, mana nih yang sudah Sahabat Wirausaha terapkan dalam kehidupan sehari-hari?
Referensi:
Buku 7 Habits of Highly Effective People
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.