Saat ini, memiliki sosial media sebagai media promosi bisnis dan usaha tengah menjadi tren tersendiri. Kebanyakan pelaku usaha UMKM tentunya juga mengerti signifikansi dari tren yang satu ini. Banyak usaha-usaha yang baru bermunculan langsung berinisiatif membuat akun bisnisnya di beberapa kanal sosial media sekaligus. Namun, apa yang terjadi? Tidak banyak yang kemudian berhasil mengelolanya, bahkan seringkali menggaet followers dan pengunjung “lapak” sosmed menjadi hal sulit bagi kita. Sebenarnya, apa yang salah?

Kebanyakan dari kita yang menggunakan sosmed sebagai media promosi bisnis utama, kadang lupa untuk menentukan prioritas dalam mengelolanya. Sehingga yang terjadi adalah kita mengunggah berbagai konten produk secara random. Nah, bagaimana cara menentukan prioritas yang dimaksud? Serta cara apa saja yang tepat untuk mengefektifkan kinerja sosial media dari brand kita? Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita terapkan.


Langkah 1 : Melakukan audit pada performa akun sosial media

Mari mulai dengan langkah awal yang kadang kita lupakan, yakni mengaudit aktivitas dan interaksi media sosial kita. Hal ini penting untuk dijalankan, terutama jika brand atau merk dagang kita sudah memiliki akun aktif di media sosial. Prinsip audit yang bisa kita jalankan pun tergolong sederhana, yaitu : “Kajilah performa akun secara berkala, guna menciptakan strategi yang efektif dalam bersosial media”. Mengaudit kinerja akun di berbagai platform media sosial akan memberi informasi tentang :

  • Siapa saja pengunjung lapak kita,
  • Konten apa saja yang mereka suka dan tidak sukai
  • Seberapa aktif brand kita dalam jaringan sosial media.
  • Meningkatkan brand awareness
  • Meningkatkan penjualan
  • Membangun komunitas pengunjung dan pelanggan dalam satu tema
  • Membangun jejaring relasi bisnis
  • Membangun kepercayaan customer dan mitra usaha
  • Mencari masukan guna meningkatkan kualitas produk atau pelayanan, dan masih banyak lagi tujuan lainnya.

Baca Juga: 5 Aplikasi Pembuat Konten Yang Perlu UKM Miliki

Sekarang, tentu kita beralih ke pertanyaan selanjutnya, yaitu bagaimana cara menjalankan sistem audit yang baik. Berikut ini adalah contoh beberapa data-data yang dapat kita kaji guna mendapatkan gambaran tentang performa akun secara keseluruhan :

  • Informasi profil akun sosial media kita
  • Jumlah followers alias pengikut pada masing-masing akun medsos
  • Demografi pengunjung akun kita, misalnya kisaran usia pengunjung, jumlah pengunjung per minggu, cakupan daerah asal pengunjung, gender, dan hal-hal lainnya.
  • Irama pengunggahan konten, yaitu seberapa sering kita mengunggah konten baru pada akun sosial media.
  • Hasil pengukuran tentang partisipasi atau kerterlibatan pengunjung terhadap akun sosial media kita. Contohnya adalah seberapa sering pengunjung menyukai atau berkomentar pada konten yang kita unggah serta berapa banyak unggahan produk kita yang dilihat oleh pengunjung, dll.
  • Tipe unggahan apa saja yang paling populer (banyak disukai, mendapatkan banyak komentar bagus, dan paling banyak dilihat).
  • Tipe unggahan apa saja yang paling tidak populer (sedikit disukai, sedikit dikomentari, mendapatkan komentar negatif, dan tidak banyak dilihat pengunjung).

Jangan lupa, bahwa data-data di atas harus dikumpulkan untuk masing-masing akun sosial media merk dagang kita. Jadi, misalkan brand kita memiliki akun Facebook, Instagram, dan Twitter, informasi di atas harus dikumpulkan dari masing-masing ketiga akun tersebut. Perhatikan pula data-data yang menonjol bagi kita. Sebab, bisa saja kita tidak sadar seberapa muda usia pengunjung sosial media kita, atau berapa banyak yang berasal dari daerah serta negara tertentu. Hal-hal detail seperti inilah yang bisa sangat berguna saat kita menentukan tujuan dan strategi dalam menjalankan kanal-kanal sosial media kita.

Baca Juga: Tips Memilih Atribut Brand


Langkah 2 : Tentukan tujuan kita ber-sosmed

Setelah selesai melakukan audit tentang perilaku, statistik, dan kegiatan para pengunjung akun kita, maka langkah selanjutnya adalah menentukan arah tujuan ber-sosmed. Pikirkan baik-baik, sebenarnya apa tujuan kita bermain di ranah sosmed? Setelah pertanyaan ini terjawab, barulah kita bisa menyusun strategi paling tepat dalam memanfaatkan media ini. Berikut adalah beberapa tujuan yang umum dipilih oleh pelaku UMKM :

Biasanya, jika arah tujuan ber-sosmed sudah ditentukan, maka akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan hal-hal apa saja yang jadi prioritas dalam ber-sosmed. Misalnya saja, jika bisnis kita model B2C dan tujuan kita adalah meningkatkan penjualan serta brand awareness. Maka yang harus diprioritaskan dalam bermain sosmed adalah : keaktifan kita berinteraksi dengan pengunjung dan pelanggan (menerima saran, kritik, dll), jumlah like serta repost per jangka waktu tertentu, serta persentase pelanggan atau followers yang kemudian mengunjungi website bisnis kita.

Baca Juga: Tips Membuat Jadwal Konten di Media Sosial


Langkah 3 : Tentukan strategi yang tepat dalam mencapai tujuan

Jika kita ingin sukses dalam mencapai tujuan ber-sosmed, maka dibutuhkan strategi yang rapi dan tepat. Di sinilah kita bisa memanfaatkan kembali hasil audit yang telah dilakukan. Jika hasil audit menunjukkan bahwa pengunjung akun kita paling menyukai unggahan berupa konten produk, maka ada baiknya kita lebh fokus pada konten tersebut. Selalu beri fakta-fakta unik yang membedakan produk kita dengan produk sejenis lainnnya; misalnya jenis bahan, ketersediaan warna dan ukuran, serta proses pembuatannya.

Selain itu, aturan lain yang bisa diterapkan adalah : jangan merasa bahwa kita wajib berada di seluruh kanal media sosial yang tersedia. Kembalilah ke hasil audit kita, dan berpeganglah pada apa tujuan kita ber-sosmed dalam menentukan kanal media sosial yang akan digunakan. Selalu ingat, bahwa taktik dan strategi kita dalam ber-sosmed sebisa mungkin harus berkolerasi dengan tujuan yang telah kita tentukan sebelumnya. Kita cukup hanya aktif di 2 – 3 kanal sosial media, namun secara konsisten.

Baca Juga: Membangun Brand Positioning Agar Bisnis Berkembang

Misalnya, tujuan kita ber-sosmed adalah membangun relasi bisnis untuk jenis usaha B2B. Maka kita bisa lebih aktif di situs seperti Twitter atau Facebook yang cocok dengan tipe bisnis ini. Sedangkan jika tujuan kita adalah mengerti keinginan pasar dan mendulang masukan serta saran pelanggan, maka kita bisa lebih aktif juga di Twitter dan Instagram. Pasalnya, kedua kanal sosial media inilah yang paling banyak digunakan dalam netizen dalam beropini dan berkomentar. Selalu bangun minat pengunjung untuk berinteraksi dengan melemparkan pertanyaan, bahan diskusi, atau kuisioner beberapa waktu sekali.

Jangan lupa juga untuk mengatur jadwal unggahan konten di sosial media. Untuk mencari jadwal yang tepat, lagi-lagi kita bisa kembali mellihat ke hasil audit, tentang kapan saja waktu para pelanggan kita aktif di sosial media.

Nah, itu dia beberapa hal dasar yang bisa kita lakukan dalam memantapkan strategi kita untuk selalu aktif di sosial media. Ingat, selalu berpegang pada hasil audit pengunjung dan pelanggan kita serta tujuan yang telah kita buat sebelumnya. Untuk penjelasan mengenai kanal sosial media apa saja yang tepat bagi masing-masing tipe bisnis kita, dan bagaimana cara detail dalam mengelolanya, silakan simak bacaan-bacaan lainnya di kolom Artikel Wawasan Bisnis, ya!

Baca juga: Tren dalam Instagram yang Penting Bagi Digital Marketing

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.